Home / Romansa / Queen of Shield - Putri Sang Duke / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Queen of Shield - Putri Sang Duke: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

61. Mengantarkan Seseorang Bertemu Malaikat Maut

….. Pernahkan kalian terjatuh dalam mimpi, lalu tersentak sampai terbangun dalam keadaan dada kalian sakit? Fenomena itu dinamakan dengan hypnagogic atau periode transisi antara terjaga dan tidur. Koa sendiri baru saja mengalaminya. Ketika pengaruh obat yang diberikan Rieka habis, kesadaran Koa perlahan-lahan kembali. Namun, bayangan wajah Nathaniel yang mendadak muncul di ujung mata menarik kesadarannya secara paksa. Sambil meremas wajah, Koa mengira-ngira berapa lama dirinya tertidur. “Sepuluh menit—ah bukan, aku pikir yang benar dua puluh menit.” Saat menoleh ke samping, wanita itu dibuat kelimpungan setelah mendapati Nathaniel terbaring dalam posisi miring membelakanginya. Mimpi yang dikiranya mimpi ternyata kenyataan. “K-kami tidak melakukannya, kan?” Cara paling jitu untuk memastikan kebenarannya adalah dengan memeriksanya sendiri. Sejauh ini, Koa pikir pakaiannnya masih aman. Rapi, tidak ada tanda-tanda disentuh seseorang. Lalu badannya, sekujur badan Koa terasa pegal-pegal,
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

62. Sabetan Pisau Dapur

….. Selepas acara makan malam, Zielle mengantarkan Aylin ke teras depan rumah Keluarga Dorian. Di dekat undakan, telah menunggu kereta kuda kerajaan yang akan mengantarkan wanita itu pulang ke istana. “Tolong, jaga diri Anda.” Aylin membelai pipi Zielle, tampak begitu khawatir. “Semoga Tuhan memberkati niat baik Anda.” Zielle menangkap tangan Aylin, lalu meremasnya dengan lembut sebelum membawanya ke bibir untuk dikecup. “Jangan risau. Aku pandai menjaga diri.” Pangeran pertama Elinor itu membantu Aylin naik ke kereta. Setelah menutup pintu, ia memberikan kode kepada kusir untuk melajukan kendaraan. Ketika kereta itu mulai bergerak, dari bangku penumpang, terlihat Aylin melambaikan tangan untuknya. Zielle masih bertahan di undakan teras, terus menunggu sampai kereta Aylin hilang dari pandangan. Begitu badan kereta tak lagi terlihat, Zielle masuk kembali ke dalam bangunan. Sebelum pergi, Zielle ingin menemui Ernest, dan juga Oliver yang kebetulan belum pulang dari tempat itu. “Sir
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

63. Kutukan - Cara Mati yang Sama

….. Koa tampak kecewa. Sabetan pisaunya melenceng jauh dari target yang diharapkan. Sejak awal, ia mengincar leher Nathaniel, tapi yang didapatkan malah mata pria itu. Meskipun gagal, tetap ada sedikit perasaan lega di dada Koa. Pasalnya, ia berhasil membalaskan sedikit dendam atas kemalangan yang menimpa Yona. “WANITA KEPARAT!” Koa buru-buru beringsut ke tengah ranjang. Ujung pisau tak lupa ia arahkan ke depan. Sudah kepalang tanggung, Koa tidak bisa mundur lagi. Darah segar masih mengucur deras dari wajah Nathaniel. Karena dalamnya goresan, mata kanan Nathaniel dipastikan telah rusak. “Ah, sial!” rintihnya sambil menekan lukanya menggunakan sehelai sapu tangan. Dengan tergopoh-gopoh, Nathaniel mencoba bangkit dari lantai dengan mencengkeram pinggiran nakas. “JANGAN MENDEKAT!” Saking kencangnya teriakan Koa, suaranya sampai pecah. “SAYA BILANG, JANGAN MENDEKAT!” “TUTUP MULUTMU, JALANG!” Nathaniel membalas Koa dengan teriakan yang tak kalah kencang. “MANUSIA TAK TAHU DIRI SEPERTI
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

64. Asa yang Hampir Putus

….. Aku masih ingat betul bagaimana rasanya panas api yang membakar bangunan panti asuhan menyentuh kulitku. Kala itu, semua pintu terkunci rapat, sementara aku terjebak di dalamnya—seorang diri, meringkuk di sudut ruangan sambil memeluk buku pemberian wanita cantik yang mengaku sebagai istri sah ayah. Napasku pun tercekat tatkala asap dan udara panas yang aku hirup mulai membakar tenggorokan, dan terus merambat hingga paru-paru. Wajahku berubah merah, semerah daging yang terbakar di atas panggangan barbeku. Menurut sains, meninggal dengan cara terbakar merupakan jalan kematian yang paling menyakitkan selain mati karena tenggelam. Butuh waktu yang cukup lama sampai nyawa kita benar-benar telah tercabut. Kita harus melalui proses panjang nan menyiksa sampai akhirnya saraf kita hancur dan kita tak mampu lagi merasakan rasa sakit. Kulit-kulit kita akan melepuh lalu disusul kebocoran darah dan cairan tubuh lain. Pada tahap inilah, kita baru bisa kehilangan kesadaran. Jantung akan berhent
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

65. Situasi Ibukota yang Kembali Memanas

….. “Bajingan!” teriak Nathaniel ketika berpapasan dengan belasan prajurit Istana Dahlia, dalam persembunyiannya di sebuah desa kecil di barat ibu kota. Pria yang kini berstatus buronan itu mulai kehabisan akal setelah berlarian lebih dari satu jam demi menghindari kejaran orang-orang istana. Ditambah lagi dengan cedera di kepalanya yang belum sembuh total, tinggal menunggu waktu saja sampai dirinya tumbang. “YANG MULIA! HORMATI PUTUSAN PENGADILAN DAN TERIMA HUKUMAN ANDA!” Para prajurit yang diutus Zielle pantang menyerah. Berhari-hari telah berlalu semenjak peristiwa kebakaran di villa. Tetapi mereka dengan gigih mengejar Natahniel hingga keluar dari perbatasan ibu kota sambil terus memperingatkan pria itu untuk kembali dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang terdakwa atas kasus penculikan dan percobaan pembunuhan Koa Dorian. Jalanan yang berlumpur membuat langkah Nathaniel terasa kian berat. Salju yang turun semalam telah mencair, membasahi jalanan bertekstur lempung di de
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

66. Mereka Bertemu Kembali

…..Olga adalah pelayan baru yang ditugaskan Madam Cleo untuk melayani Koa, menggantikan mendiang Yona yang meninggal karena diserang bandit. Di minggu-minggu pertamanya, Olga mencoba berterus terang kepada Phillip bahwa dirinya lumayan kesulitan mengurusi sang nona yang tengah dilanda depresi. Olga terjebak dalam jurang kesalahpahaman, sebab, setiap kali ia mengajukan pertanyaan terkait situasi Koa, Madam Cleo selaku nyonya besar di tempatnya bekerja selalu menolak memberikan penjelasan dengan berkata ‘nanti’.Siang itu, bunyi ketukan bernada pada pintu kayu kembali terdengar nyaring di koridor mansion.“Lady Koa?” panggil Olga dari luar.Beberapa menit yang lalu, lonceng kamar Koa yang biasanya senyap mendadak berdenting. Olga yang kebetulan sedang bersantai di ruang istirahat pelayan buru-buru berlari menelusuri koridor seperti wanita kesetanan.“Milady, ini saya Olga.”“Masuklah.”Olga mendorong pintu di hadapannya. Salah satu kamar tidur utama di Dorian Manor yang ditempati Koa ta
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

67. Menghabiskan Malam Bersama

….. Mengalami cidera jaringan yang cukup parah, kemudian disusul oleh penanganan yang kurang optimal, luka bakar di kedua kaki Koa meninggalkan bekas yang sangat mengerikan. Alasan mengapa Koa sampai sekarang membatasi interaksinya dengan dunia luar, selain karena merasa malu, Koa mengakui bahwa dirinya menjadi gampang emosi setiap kali melihat luka tersebut. Lebih tepatnya, karena luka di kakinya itu mengingatkannya pada sosok bengis Nathaniel. Koa menutup wajah dengan tangan, berusaha menyembunyikan rona merah yang muncul akibat ledakan emosi yang tak bisa lagi ditahan. Reaksi itu spontan ia berikan tatkala Black yang awalnya menyerah tiba-tiba menarik kembali selimutnya, lalu menyingkirannya dengan melemparkannya ke lantai. Tampak urat leher Black yang menegang setelah mengetahui keadaan terkini kaki Koa. “Astaga. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Black pada Koa. ‘Lord Black pasti jijik melihat kakiku. Sial, mentalku belum siap menghadapi hinaan ini,’ batin Koa kecewa, masih dal
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

68. Tragedi di Ibu Kota

….. Olga sesekali menelan ludahnya dengan kasar. Bekas lebam pada kulit pinggang dan kulit paha Koa begitu menarik perhatian. Saking kentaranya mereka, penampakan objek yang jelas tak umum berada di tempat itu sampai mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan. Olga bahkan melakukan beberapa kali kesalahan karena kurang fokus, dan akibatnya, ia mendapatkan teguran dari Koa. ‘Pemandangan ini kelewat dewasa untukku,’ batin si gadis lajang seraya tersipu malu. Pagi tadi, ketika sosok Duke Black Leander keluar dari kamar Koa, rasa penasaran dalam diri Olga seketika membumbung tinggi. Pertanyaan seperti, kegiatan macam apa yang telah mereka lakukan sepanjang malam ini? Apa yang baru saja terjadi di balik pintu tertutup itu? Terus berkecambuk di dalam benak Olga. Andai saja dirinya bukan seorang pelayan rendahan, sudah pasti, sejak awal Olga akan mengangkat isu ini. Mungkin, saat ia membantu tuannya membersihkan diri. Namun untungnya, rasa penasaran Olga terkalahkan oleh rasa takutnya. Kendat
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

69. Tiara Rubi Dorian

….. Cahaya redup dari puluhan lilin yang ditata berderet di sepanjang lorong menyoroti wajah pucat para pelayan yang terpaku dalam pertanyaan dan teror. Angin dingin yang menusuk tulang mengalir liar melalui celah-celah sempit, seolah mencari jawaban atas misteri takdir suram yang mengepung istana. Semua orang pun sadar, suasana di Istana Azalea terasa hening dan mencekam setelah kematian tragis Elle Kimoni. Gadis berparas cantik itu memutuskan mengakhiri hidupnya dengan melompat ke danau belakang istana. Kastil megah yang didamba kelak menjadi rumah masa depannya justru menjadi saksi bisu betapa putus asanya kekasih Nathaniel pada saat-saat terakhirnya. Tak berbeda jauh dengan Istana Azalea, rumah Count Kimoni yang dulu penuh kehangatan, kini dipenuhi oleh suasana duka yang menyesakkan. Suara riuh langkah kaki yang biasanya mengisi lorong-lorong rumah, kini tergantikan oleh langkah-langkah pelan yang sarat akan kesedihan. Lusinan koleksi keramik indah di sepanjang lorong tampak ter
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

70. Di Penghujung Musim Dingin

….. Di penghujung musim dingin, taman Dorian Manor mempersembahkan pemandangan yang begitu memukau mata. Tempat yang sebelumnya dipenuhi warna-warni bunga musim panas kini menjelma jadi taman surga yang tertutup kilauan salju. Helaian-helaian salju lembut melingkupi setiap cabang dan semak, menciptakan pemandangan yang tak tertandingi ketenangannya. Pohon-pohon tua yang menjulang tinggi, mereka si penjaga setia yang berdiri gagah, melindungi keajaiban alam ini dari godaan angin. Mereka pula yang semula berdiri tegak, rela merendahkan diri dengan elegan di bawah beban salju yang menumpuk anggun pada ranting-rantingnya. Di tengah hutan pepohonan yang damai itu, terhampar sebuah jalur setapak kecil yang tersembunyi di bawah lapisan salju, mengundang siapa saja yang datang berkunjung untuk ikut menjelajahi keajaibannya. Di penghujung musim dingin, Dorian Manor layaknya dunia yang menantang dan merenung di saat yang bersamaan. Koa berjalan dengan langkah ringan di sepanjang koridor, diter
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status