***"Ahahaha ... Iya, Mas. Ini Kusaini, kebetulan Gina sedang sama saya. Kami sedang ... emh ... ya begitulah, Mas," papar Kusaini malu-malu.Wajah Tomi memerah. Kini dia memahami apa yang sedang Halimah khawatirkan. Ternyata Gina memang bukan wanita baik-baik."Bisa aku bicara dengan Gina, Kus?""Aduh, maaf sekali Mas Tomi. Dia sedang tidur, sepertinya lelah sekali karena maklum saja ini adalah pertemuan pertama kita setelah berpisah hampir satu tahun."Suasana di dalam mobil mendadak panas dan hening. Halimah melengos saat melihat rahang Tomi mengatup keras. Kebencian yang hampir saja menguap, kini memanas lagi setelah Kusaini menelpon kakaknya."Maaf karena Gina mengirim pesan seperti tadi, Mas. Dia iseng saja, sebenarnya saya juga tidak enak mengatakan ini ...."Mereka saling berpandangan. Kebetulan Tomi memang tengah meloud speaker panggilannya kali ini. "Tida
Baca selengkapnya