Home / Romansa / Aku Mau Kamu di Kamarku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Aku Mau Kamu di Kamarku: Chapter 141 - Chapter 150

167 Chapters

Bab 140 Can Say

Happy reading***“Mama dan Papa kenapa tidak menginap saja, masih banyak kamar kosong,” pinta Aluna agar kedua agar kedua mertuanya tetap menetap di rumah.Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, kedua kakak Aluna sudah pamit pulang sejak sore, sementara Raynold langsung pamit pulang setelah selesai makan siang. Tersisa kedua mertua Aluna yang akan kembali menuju hotel yang telah mereka sewa.“Biasanya Mama dan Papa kalau ke sini selalu menginap tidak pernah menyewa hotel,” desak Aluna.“Papa ada urusan dan lokasinya lebih dekat dari hotel, Mama minta maaf ya, besok pagi Mama akan main ke sini.” Mama mengelus lengan kanan Aluna, tidak tega melihat menantunya yang sedari tadi memohon untuk dia dan sang suami tetap diam.“Tidak bisa menginap saja Pa.” Aluna menatap Papa mertuanya penuh harap.“Sayang,” panggil Daffin mencoba menghentikan Aluna.Daffin sangat tahu kalau Aluna sangat ingin kedua orang taunya menginap, tapi mau bagaimana lagi jika kedua orang tuanya memiliki urusan
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Bab 141 Morning

Happy reading***Aluna menatap pantulan tubuhnya pada cermin, perutnya yang dulu membuncit sekarang sudah datar. Sedih? Rasa itu belum menghilang dalam diri Aluna, bahkan semalam saat tidur saja air matanya masih mengalir. Tidak ada sosok ibu yang akan rela ditinggal oleh anak yang bahkan belum sempat disentuh. Jangan pernah posisikan diri kalian sebagai Aluna, rasanya tidak akan pernah sama. Tidak pernah ada orang yang memiliki rasa empati yang sama, setiap orang memiliki perasaan berbeda. Bohong jika ada orang yang tengah mengalami duka dan ada orang yang bisa mengerti rasanya. Bulshit! Rasa itu tidak akan pernah sama jika kalian tidak mengalami hal serupa.Tidak ada harapan lain dalam hidup Aluna selain Tuhan memberikan angin sejuk atas kehilangannya. Aluna akan mencoba ikhlas atas kehilangan calon anaknya. Masih ada Daffin dan keluarga besarnya yang tidak boleh Aluna kecewakan karena rasa sedih yang berlarut-larut.”"Kamu bisa Aluna,” bisik lirih Aluna. Memasang senyum selebar mu
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

Bab 142 Halaman Baru

Happy reading***Ara nama gadis kecil yang sukses membuat tubuh Aluna menegang kaku. Perkenalan mereka telah terjadi secara singkat dan itu sukses membuat semua orang menampilkan senyum lega. Setidaknya Aluna tidak kabur atau marah saat Daffin memperkenalkan malaikat kecilnya.“Beauty sist sudah makan?” tanya Ara pada Aluna, tatapan mereka masih bertemu.Tidak tahu harus menjawab apa, Aluna hanya bisa diam sampai matanya bertemu tatap dengan Daffin. Suaminya itu tersenyum disertai anggukan, bisa Aluna pahami maksud suaminya. Daffin ingin dirinya dan Ara berkenalan, bukan sekedar bertukar nama melainkan berkenalan dalam maksud jenjang lebih dalam.“Rencana mau makan,” jawab Aluna setelah berpikir beberapa saat.“Ara boleh ikut? Tadi Papa tidak mau mengajak sarapan dan sekarang perut Ara kelaparan,” cerita Ara dengan mimic dibuat sepolos mungkin, memohon pada Aluna agar mau mengajak dirinya.“Daffin.” Mama menatap anak laki-lakinya dengan tajam, bisa-bisanya sebagai Papa Daffin lupa me
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

Bab 143 Mama

Happy reading *** Adnan dan Alisia tengah duduk disamping kiri dan kanan Ara yang sibuk memakan ice cream pemberian Adnan. Pasangan suami istri itu tengah menunggu waktu mereka untuk boarding, karena masih lama Alisia meminta Ara menemaninya duduk dengan sogokan ice cream dan beberapa ciki. “Ini sudah semua kan?” tanya Aluna yang baru datang membawa dua koper besar. Tidak ada jawaban dan kedua kakaknya membuat Aluna mendengus. “Aku juga yang susah,” desisnya. “Sabar sayang, tidak boleh marah-marah,” ujar Daffin lembut mengelus punggung Aluna. “Diam! Kamu jangan bela mereka,” sentak Aluna pada Daffin. “Aku tidak membela, tapi kamu jangan marah-marah terus nanti hipertensi.” Daffin masih tetap mengelus punggung istrinya walau menerima bentakan dan tatapan tajam. Berdecak kesal, Aluna mencoba meredakan emosinya setelah dijadikan babu oleh kedua kakaknya. Menyiapkan pakaian yang akan dibawa, tripod, kamera, hotel, dan tranportasi. Aluna sukses dibuat ingin menyumpah oleh Adnan kare
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

Bab 144 My Doughter

Happy reading***“Kakinya masihn sakit?” tanya Aluna memastikan.“Masih perih,” jawab Ara dengan bibir mencebik.Aluna lantas memeluk Ara, membiarkan putri kecilnya bersembunyi dibalik pelukan. Melihat itu Daffin hanya bisa tersenyum, kedua orang yang sangat Daffin cintai tengah tidur dan menjadikan pahanya sebagai bantal.Terik matahari pada taman yang mereka kunjungi tak membuat mereka pulang ke rumah, kata Ara dia masih ingin melihat kupu-kupu dan Aluna menurut.“Mama,” panggil Ara pelan.“Hmmm?” jawab Aluna tanpa membuka mata.“Tidak marah Ara panggil Mama?” tanya Ara, memberi jarak pada pelukan mereka.“Kenapa harus marah, Ara anak Mama kan,” balas Aluna, menatap Ara lekat.Benar bukan, Ara adalah anak Aluna juga ya walaupun bukan anak kandung. Status Aluna sebagai ibu sambung sudah menegaskan bahwa Aluna juga ibu dari Ara. Dia istri sah dari Daffin, lagi pula Aluna tidak keberatan dipanggil Mama, ya walau awalnya sedikit merasa aneh.“Ara takut Mama marah,” cicit Ara membuat Al
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Bab 145 Dinner

Happy reading***Alunan musik dari salah satu penyanyi popular terdengar menyeruak dalam restoran bintang lima tempat Daffin dan Aluna makan malam. Ditengah suasana romantic dengan mengusung tema candle light dinner, Aluna menikmati hidangan di depannya. Senyumnya tak henti-henti muncul setiap rasa baru masuk ke dalam mulutnya, Daffin yang melihat istrinya itu ikut tersenyum.“Enak banget ya?” Daffin menatap penuh cinta istrinya.“Apanya?” tanya balik Aluna.Senyum Daffin kian merekah, yang tadinya berencana hanya dinner biasa jadilah dinner super duper romantis karena kesalahan kostum dari Aluna.“Makanannya sayang,” jawab Daffin.“Enak, pakai banget,” komentar Aluna disertai anggukan senang.Daffin meletakkan garpu dan pisaunya ke atas piring, memilih menikmati sejenak kecantikan istrinya yang terkena cahaya lilin. Harus berapa kali lagi Daffin memuja kecantikan istrinya. Aluna selalu sukses membuat Daffin terpana. Jika dulu Daffin merutuki pernikahan mereka, sekarang Daffin sangat
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

Bab 146 Telur Mata Sapi

Happy reading***“Mama, Ara suka makan telur yang ada matanya bukan yang seperti ini,” rengek Ara setelah melihat Aluna menyajikan telur gulung lengkap dengan isian sayurnya.Ara melihat lama telur gulung buatan sang Mama, memang terlihat sangat enak apalagi dilengkapi dengan hiasan oleh Aluna. Kalau saja bukan karena inginnya mungkin Ara sudah melahap telur gulung itu, tapi dia sudah terlalu sering dibuatkan telur gulung oleh sang nenek.“Hah? Mata? Yang seperti apa baby?” tanya Aluna dengan kening mengerut. Seumur-umur Aluna hidup dia baru dengan ada telur punya mata, ya kalau sudah jadi ayam sih baru punya mata.“Baby Ara mau seperti apa?” tanya Aluna lagi karena melihat anaknya diam.Ah ya, Aluna lupa menceritakan. Dia memiliki panggilan baru untuk Ara yaitu baby. Wajah Ara yang putih dengan rambut hitam legam mirip seperti berbie kecil pajangan miliknya dulu. Jadilah Aluna memanggil Ara dengan baby, menurutnya terdengar lucu saja.“Itu loh Mama, yang ditengahnya ada bagian kunin
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Bab 147 Mama, Papa, dan Ara

Happy reading***“Mau masak lagi buat Ara?” tanya Daffin pada istrinya yang kembali mengambil telur dalam kulkas.“Iya, ini udah gosong,” balas Aluna sambil memperlihatkan telur gosong setelah kejadian percikan minyak.Kepala Ara menggeleng. “Ara mau makan telur gulung saja Mama, sudah lapar.” Ara menatap Mamanya.“Yakin?” tanya Aluna, pasalnya Ara yang tadi ingin dibuatkan telur mata sapi.“Iya,” balas Aluna dengan anggukan.“Oke.” Aluna tersenyum, setelah itu meletakkan kembali telur ke dalam kulkas. Beranjak menyiapkan makan siang untuk suami dan anaknya.Sangat tidak menyangka bahwa Aluna sudah menjadi ibu saat ini. Aluna rasa dia sudah seperti mendapat uang kaget, tiba-tiba merasa senang dengan campur aduk rasa baru yang luar biasa.“Aku juga makan telur gulung?” tanya Daffin.“Ya nggak, ini mau aku hangatkan dulu supaya enak,” sahut Aluna, memasukkan makanan yang tadi sempat dirinya masak untuk makan siang mereka.“Siap ibu boss.” Telapak tangan Daffin jatuh ke atas puncak kepa
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Bab 148 Miss Kepo

Happy reading***Daffin tengah sibuk dengan urusan pekerjaannya, diakhir masa jabatannya sebagai duta besar disanalah tanggung jawabnya diuji. Makin banyak yang harus Daffin kerjakan, jika dipikir-pikir lembur tiada henti Daffin lakukan. Hal itu membuat Daffin selama seminggu penuh jarang bertegur sapa dengan semua anggota keluarganya, termasuk Aluna.Tok.Tok.Tok.“Masuk,” balas Daffin.“Permisi pak, ini dokumen yang harus bapak check untuk diajukan nanti sore.” Sekretaris Daffin melangkah membawa beberapa dokumen, meletakkan di atas meja Daffin.Mengembuskan napas berat, Daffin muak melihat kumpulan dokumen negara yang datang tiada henti. “Tidak bisakah aku pulang lebih awal hari ini?” Daffin menatap sekretarisnya.“Bisa pak, tapi konsekuensinya bapak harus bekerja penuh seminggu kedepan,” balas sekretaris dengan senyum masam.Bukan hanya Daffin yang lembur Bagai kuda, tapi seluruh jajaran anak buah dibawah Daffin. Mereka sudah seperti orang gila mengerjakan begitu banyak tugas, b
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Bab 149 Stay

Happy reading***“ANAK MAMA SAYANG!” teriak Aluna setelah sampai dirumah.“Jangan teriak-teriak sayang,” tegur Daffin.“ARAAAA YUHUUU!” Aluna tidak mengindahkan ucapan suaminya, tetap memanggil anak semata wayangnya.“Kenapa Mama? Ara lagi buat kue sama kak Lisa.” Ara muncul dari arah dapur dengan celemek penuh tepung.“Utututu anak Mama lagi buat kue apa?” Aluna berjongkok menyamakan tingginya dengan tubuh Ara.“Coba sebentar Ara tanyakan ke kak Lisa.” Ara langsung berlari ke dapur, tentu Aluna langsung menyusul setelah melempar asal tasnya pada salah satu sofa.Daffin hanya bisa menggelengkan kepala, dia memutuskan untuk ke ruang kerjanya melanjutkan pekerjaan yang sudah Daffin bawa pulang. Aluna datang ke kantornya membuat Daffin tak semangat jika harus ditinggal, jadilah dia meminta semua bawahannya pulang ke rumah, ya semua pekerjaan akan mereka kerjakan dirumah masing-masing dan terhubung secara online.“Mama bertanya kita buat kue apa kak.” Ara naik ke atas kursi agar bisa mel
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more
PREV
1
...
121314151617
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status