Safa menekuk mukanya. Wajahnya cemberut, sejak tadi dia sudah bersidekap. Sementara lelaki di depannya, sedang mondar mandir memilih segala perlengkapan seserahan untuk pernikahannya bersama Safa."Nah! Tolong ditotal semua ya, Mbak."Shaka menyerahkan lima potong gamis, dua stel mukena, dua sajadah, lima kerudung, kaos oblong dan masih banyak yang lain kepada salah satu pelayan. Setelah menerima nota pembelian, dia kemudian menuju ke tempat Safa yang sedang duduk sambil cemberut."Kenapa cemberut?""Tau ah.""Ish ish ish, jangan ngambek dong. Nanti cantiknya nambah, kalau Mas Shaka khilaf gimana? Kan Mas Shaka yang seneng."Safa menatap sang calon suami dengan mata melotot, mulut sedikit terbuka sementara Shaka sudah tersenyum jahil. Menyadari maksud ucapan sang calon suami, Safa memilih ngambek lagi."Au ah."Safa langsung berbalik sementara Shaka masih tertawa. Shaka paham jika si nyonya sedang ngambek gara-gara aksi Shaka y
Read more