Home / Romansa / Rahasia Sang CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Rahasia Sang CEO: Chapter 71 - Chapter 80

100 Chapters

Bab 71. Satu Malam Untuk Berpisah

Pada akhirnya Lody dan Audrey diperbolehkan pulang. Di dalam mobil keduanya hanya terdiam, sesekali Audrey melirik ke arah pria tampan yang sudah beberapa kali mencuri ciuman darinya. “Lody,” panggil Audrey, membuat pria tampan itu menoleh dan menatapnya cukup lama tanpa menjawab. “Jika aku meminta membawaku pergi denganmu, apakah kau akan mengabulkannya?” Kata-kata Audrey semakin membuat Lody bingung. Membawa Audrey? Wanita cantik berkulit pucat itu menginginkan agar dia membawanya pergi bersamanya? Apakah barusan Audrey mengatakannya dalam keadaan sadar atau? “Kau ingin aku membawamu pergi bersamaku? Kau dan Jack? Kau tahu siapa aku, Nona Logan, aku bukan pria baik-baik seperti yang ada di dalam pikiranmu. Aku ....” “Aku tak peduli kau baik atau tidak. Hanya saja ... aku tahu kau dan Chris sepertinya berbeda, meski aku masih belum bisa melepas kebencianku padamu, tapi entah kenapa hati kecilku menginginkanku untuk ikut bersamamu.”
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

Bab 72. Katakan Kau Menginginkannya

Nora tersenyum, selama bertahun-tahun dia mengenal Lody, tak pernah didapatinya Lody membawa seorang pun perempuan ke dalam rumah besar miliknya. Tapi hari ini, dia membawa seorang perempuan, dan dia bisa melihat dengan jelas tatapan Lody pada Audrey, seperti tatapan seorang pria yang sedang jatuh cinta. “Aku yang paling tahu seperti apa kau sebenarnya, Tuan Lody. Di balik wajahmu, aku tahu hatimu tak sekeras itu,” gumam Nora seraya meninggalkan ruang tamu, meninggalkan dua orang dewasa yang sedang duduk di sofa entah membicarakan apa. Sampai saat ini pun, Audrey tak tahu apa maksud Lody membawa dirinya ke rumah milik Lody. Tapi anehnya tak ada sedikit pun perasaan takut yang dirasakan Audrey, seakan seluruh kebencian yang dirasakannya selama ini terhadap Lody mulai larut berubah menjadi sesuatu yang dia sama sekali tak mengerti. “Lody, kenapa kau menjadi aneh seperti ini. Aku sampai saat ini tak tahu apa alasanmu mengajakku ke tempat ini. Kuakui rumahmu bera
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

Bab 73. Katakan Selamat Tinggal

 Lody kembali mencuri sebuah ciuman dari Audrey, dia tak bisa menahan diri ketika melihat bibir mungil dan tipis milik Audrey setiap kali berdekatan dengannya. Selama ini dia tak pernah berpikir untuk mencium seorang wanita seperti yang dilakukannya pada Audrey berkali-kali selama beberapa hari terakhir.Diusapnya dengan lembut wajah Audrey lalu jari-jarinya bergerak menyusuri leher dan sengaja digerakkannya di sekitar telinga dan leher Audrey. Dia menyukai aroma tubuh Audrey, berkali-kali dikecupnya leher Audrey membuat Audrey merasa seperti tersengat listrik.“Kenapa kau tak pernah menolak saat aku menciummu, Audrey?”“Andai aku tahu jawabannya, aku pun belum menemukan jawaban dari pertanyaanmu, Lody. Hanya saja—““Ssht, apa kau menginginkanku?”“Tapi ... bukankah kau jijik padaku, Lody?”Kalimat Audrey barusan mengingatkan Lody pada kejadian yang terjadi kemarin, di mana d
last updateLast Updated : 2022-03-30
Read more

Bab 74. Aku Akan Menggantikanmu!

 Lody dan Audrey benar-benar menghabiskan waktunya berdua di dalam kamar pavilliun. Lody benar-benar tak mengerti dengan apa yang sedang dirasakannya saat ini. Audrey benar-benar membuat tubuhnya merasakan lelah yang begitu luar biasa disela kenikmatan yang diberikan Audrey padanya.Satu hal yang membuatnya merasakan perih di dalam hati, hari ini adalah hari terakhirnya untuk memiliki Audrey, mengingat setelah keduanya kembali ke kota besar, Audrey akan segera bertunangan dengan Leon. Di samping itu, dia pun kembali ke sisi Chris, menjalankan semua tugas-tugasnya. Bukan berarti dia tak bisa lagi bertemu dengan Audrey selamanya. Hanya saja saat kembali ke kota nanti, hubungan keduanya benar-benar memiliki sekat, tak akan ada lagi sentuhan-sentuhan yang mampu diberikan Lody pada Audrey.“Lody,” panggil Audrey. Pria di sampingnya sedang memainkan ponsel.“Hm?”“Apa kau pernah melakukan hal ini sebelumnya?”
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

Bab 75. Dia Tak Memiliki Belas Kasih

 Audrey sedikit terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulut Lody. Dia tak menyangka jika Lody akan menyampaikan hal seperti itu. Apakah mungkin dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya barusan?Audrey meletakkan jari telunjuknya di bibir Lody, dia tak ingin Lody meneruskan ucapannya.“Sudah, aku tak ingin lagi mendengarnya. Aku ... tak mau kau terluka, Lody.”“Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku, Audrey. Jika aku diharuskan menyakitimu oleh Chris, maka aku benar-benar akan mengajukan penawaran itu. Aku akan bernegosiasi padanya. Aku ... sudah cukup melihat Chris menyakitimu di depan mataku.”“Kenapa, kenapa kau ingin melakukannya untukku, Lody?”Sebuah pertanyaan yang Lody tak bisa menjawabnya. Dia belum bisa memastikan apa yang dirasakannya saat ini untuk Audrey. Apakah sekadar rasa sepi yang begitu lama dirasakannya, sehingga dia menerima semua kehangatan yang Audrey berikan padanya
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

Bab 76. Chris Berubah?

 Chris hampir saja tertelan asap rokok begitu dia mendengar pertanyaan yang diajukan Howard padanya. Bagaimana bisa ayahnya mengetahui perbuatannya tujuh tahun yang lalu pada Audrey?Siapa yang memberitahunya?Chris percaya pada Lody, dia tak mungkin memberitahukan sesuatu yang tak sepatutnya diberitahukan Lody pada Howard.“Apa maksudmu?” tanya Chris berusaha untuk tetap menunjukkan raut wajah setenang mungkin, karena baginya pertanyaan yang baru saja diajukan Howard bukanlah masalah besar baginya. Lagi pula, Chris yakin, ayahnya tak akan mungkin berani menyebarkan aib puteranya sendiri.“Apa aku harus mengulangi pertanyaanku tadi, Chris?”“Memangnya kenapa jika aku memperkosa seorang wanita? Apakah kau menjadi malu? Bukankah ... aku menjadi seperti ini pun karena perbuatanmu?”Howard terkekeh, tak menyangka jika Chris berani melemparkan kembali kata-kata ke wajahnya. Memang dia tak menyangka
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Bab 77. Tak Kubiarkan Siapapun Menyakitimu

 Stephany tak gentar mendekati Leon, siapa yang akan melepaskan pria seperti Leon? Hanya wanita gila yang akan melepaskan kesempatan mendapatkan pria seperti Leon. Leon kaya, tampan, lembut, dan juga memiliki segalanya yang diinginkan setiap wanita padanya.Stephany memulai aksinya, wajahnya sengaja dibuatnya terlihat begitu sedih. Dia menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah, lalu mulai menangis tersedu-sedu. Aktingnya benar-benar sempurna sebagai seorang wanita yang terlihat lemah dan tersakiti. Mungkin dia bisa menjadi pemenang Academy Awards nantinya!“Apakah aku kurang pantas untuk bersamamu?” tanya Stephany dengan wajahnya yang sembab.Leon sebagai seorang pria dengan hati yang lembut tak bisa melihat seorang wanita menangis di hadapannya, dia mulai menjadi salah tingkah dan memikirkan perkataannya barusan.“Bu-bukan begitu maksudku, Steph. Tapi ... aku tak bisa memaksakan perasaanku padamu, kau tahu, kau cantik,
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Bab 78. Malapetaka!

Audrey benar-benar menikmati festival laut. Untuk sejenak dia dapat melupakan semua masalah pelik yang tengah dihadapinya. Dia hanya berharap malam ini tak akan pernah berakhir. Dia masih belum bisa menerima, jika harus berpisah sebentar lagi dengan pria yang telah menyatu dalam dirinya.Lody sendiri terlihat lebih santai seakan tak ada bebsan sama sekali ketika menikmati kebersamaannya bersama Audrey.“Kau mau makan kerang laut? Mau mencobanya?” tanya Lody dengan wajah dipenuhi senyum. Kedua bulu mata panjang membuat mata Lody terlihat sayu. Audrey senang memperhatikan kedua mata berwarna amber milik Lody.Pria itu memiliki pesonanya sendiri, yang Audrey tak bisa jelaskan dengan kata-kata. Keduanya terlihat sangat menikmati festival laut yang diadakan setahun sekali di daerah itu. Lody menggandeng satu tangan Audrey dengan sangat erat.“Kau senang?” tanya Lody dengan suara agak kencang, karena suasana di pantai sangat ramai dan ju
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

Bab 79. Dia Tak Memiliki Hati!

  Benar-benar tak habis pikir, kenapa Clara harus berbuat senekat itu? Apa yang membuat dirinya menenggak banya pil tidur?Brent terpaksa menghentikan jalannya syuting, mereka langsung menuju ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Clara. Brent berpikir, mungkin Clara menjadi depresi setelah kejadian yang terjadi saat penyekapan saat itu. Hanya saja, menurut dokter yang menangani saat Chris dan Clara dibawanya ke rumah sakit. Tak ada trauma serius pada diri Clara.Clara sempat berpikir saat itu jika dirinya telah diperkosa oleh anak buah Gerald. Ternyata setelah melakukan visum di rumah sakit. Hasil mengatakan jika tak ada tanda-tanda pemerkosaan yang terjadi pada Clara.Lalu kali ini, kenapa Clara justru berniat bunuh diri?’Jika bukan karena kejadian saat itu, apakah karena Clara dan Chris bertengkar?Banyak pertanyaan kini yang menggantung dalam pikiran Brent. Dia tak tahu apa yang terjadi setelah mereka kembali dari rumah
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

Bab 80. Tertangkap Basah

  Brent hanya bisa menghela nafas panjang begitu mendengar  apa yang baru dikatakan Chris padanya. Dia tak percaya jika sahabatnya begitu acuh pada keadaan Clara. Jelas-jelas wanita itu begitu mencintai dan hanya menginginkan jika Chris mengakui keberadaannya.“Aku sampai hari ini tak pernah bisa mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu, Chris. Wanita yang di dalam sana, hanya berharap kau bisa memberikan sedikit saja perhatianmu padanya. Tapi kau ....” Brent tak melanjutkan kata-katanya begitu melihat Chris membelakanginya dan berjalan menjauh.Brent meminta ijin untuk masuk ke dalam ruangan di mana Clara sedang dirawat. Dia ingin melihat bagaimana keadaan Clara saat ini.“Apa, aku bisa masuk ke dalam dan melihat keadaannya?” tanya Brent pada manager Clara.“Silakan, Anda masuk saja ke dalam dan lihat keadaan Clara. Aku sungguh tak mengerti ... di dunia ada manusia tak memiliki seperti Chris, p
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status