“Aku tidak berpura-pura! Aku sungguh tak sadarkan diri tadi. Anda menakuti aku, sama seperti sekarang, aku benar-benar takut. Tuan, aku mengakui kesalahanku, aku bersedia melakukan apapun namun jangan seperti ini. Kumohon biarkan aku pergi.” Selena Tan memberanikan diri untuk bicara berhadapan langsung dengan pria tampan itu. Jarak tubuh mereka kian dekat lantaran pria itu terus melangkah menghampirinya. Selena Tan grogi, ia terus mundur hingga mentok pada sisi ranjang.Pria itu tersenyum seringai saat melihat ketidak-berdayaan Selena Tan, tak punya tempat berlari lagi. Wanita itu sepenuhnya ada dalam genggaman kekuasannya. Ia duduk di pinggir ranjang, walaupun gairahnya memuncah, namun ia masih punya hati nurani untuk mengasihani seseorang. “Aku sebenarnya bisa melakukannya tanpa menunggu kamu sadar. Tetapi itu sama sekali tidak menyenangkan, hanya bermain sepihak dan memanfaatkan sisi lengah lawan. Itu sama sekali tidak menarik bagiku.”Selena
Read more