Darah Bryan mendidih, tersirat guratan amarah tatkala mengobati lengan Mayra yang memar. Sungguh, Nalan lelaki tega melakukan hal keji pada istrinya sendiri. Meski tak menyukai gadis itu, tak harus mengasari. Ditambah lagi, Mayra yang dari tadi meringis kesakitan ketika Bryan memberi alkohol menggunakan kapas. Cengkraman Nalan memang sungguh kuat, hampir meremukkan tulang. Namun, dibanding sakit pada lengan, hatinya lebih remuk lagi. "Aku antar ke dokter saja, ya May," saran Bryan menatap serius memar itu. Dia nampak khawatir dengan bagian dalam yang memar, bagaimanapun tangan Nalan berotot. Mencengkram lengan yang perempuan sangat membahayakan. "Tidak perlu, kak Bay!" tolak Mayra secepat kilat. Meski terasa sakit, tapi ia yakin hanya memar dan bengkak saja.
Last Updated : 2022-03-16 Read more