Beranda / Romansa / Stuck In H2SO4 / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Stuck In H2SO4 : Bab 41 - Bab 50

56 Bab

Bab 40 : Secret

Gerimis sepertinya enggan berhenti sejak pagi membuatku hanya diam menatap luar. "Bosan ya,"ucap Fatih menemani ku menatap jendela. "Dari tadi hujan terus Mas,"ucapku membuatnya tersenyum mengusap pipiku lembut. "Hujan itu berkah tau Dek. Sebentar saya mau ke dapur. Ngga boleh ikut,"ucap Fatih segera berlari mengunci pintu dari luar membuatku terkunci di kamar. Sejenak tawa ku lepas namun saat melihat sebuah kertas jatuh dari atas mejanya membuatku menaikkan sebelah alisku heran. Segera ku ambil kertas itu mungkin saja surat penting.  Mr. Fatih Abqary Hafla University of London Postgraduated ScholarshipChemical Engineering Bersamaan dengan itu sebuah kertas yang telah di print makin membuatku tercengang.  "I refused the offer, because I have a wife who is fully responsible. my wife has become another part that I need to take care of and love all the time wi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya

Bab 41 : Plan

Suara mobil yang tiba membuatku yakin pasti Aini bersama Himawan tengah datang berkunjung. "Rafsya sayang,"panggil Aini membuatku bergegas menemuinya. "Loh Bunda sendiri aja?,"tanyaku tak melihat sosok Himawan. "Ayah tadi ada urusan katanya. Gimana lukanya sayang? Masih sakit,"tanya Aini ku gelengkan pelan. "Alhamdulillah sini Nak, Bunda bawa salad buah banyak nih,"ucap Aini mengajakku duduk di ruang tengah. "Bun aku boleh minta pendapat Bunda?,"tanyaku. "Boleh dong sayang,"ucap Aini mengusap wajahku lembut. "Bun kalau Rafsya minta Mas Fatih berangkat ke London boleh?,"tanyaku membuat Aini terdiam menatapku beberapa saat. "Fatih mau lanjutkan Postgraduated nya? Dia yang minta?,"tanya Aini ku gelengkan. "Bukan Bun. Kemarin siang ngga sengaja dapat surat undangan beasiswa sama berkas-berkasnya jatuh. Bun Mas Fatih sudah nunggu itu dari lama dan di batalkan karena ku. Bun rasanya ngga adil. Mas Fatih bolehkan Rafsya mengejar cita-cita sementara
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya

Bab 42 : Dingin

Fatih POV "Pak Fatih katanya mau lanjut S3 di London ya,"Kalimat itu terus saja terngiang di otakku. Aku yakin sudah menolak suratnya dan siapa lagi yang akan mengirim ulang. Sangat tidak mungkin Rafsya. Tapi melihat mimik Rafsya beberapa hari ini tampak jelas ada yang tengah mengganggunya. Bahkan saat tidur pun dirinya tak henti menendang ku hingga jatuh.Sepertinya ada yang tengah kacau dalam benaknya termasuk mungkin ada alasan di balik diamnya. Rafsya bukan tipikal orang yang akan bercerita ketika ditanya. Bahkan setiap habis kerja mendengarkan semua cerita aktivitas yang dilalui sudah menjadi hobi. Apapun yang dia lakukan tak pernah luput diceritakan. Namun entah mengapa tidak lagi ku dengar sekitar hampir seminggu ini.Jangankan hal yang besar, perkara salah taruh baju saja diceritakan. Membuatku seolah berarti dan membuatnya leluasa. Bahkan pada kedua orangtua ku saja dirinya tidak begitu terbuka. Enggan pulang setelah Maghrib, ku coba menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Baca selengkapnya

Bab 43 : Pangeran dan Putri Raja

Tangan kecil yang menepuk wajahku dengan suara lembut membuat kedua mataku terbuka perlahan. "Eh Mia sudah bangun aja,"ucapku menyapa gadis kecil yang sudah harum di depan ku. "Mia saja sudah mandi kan. Ayo Tak Aca masa belum mandi,"ucap Fatih memberi Mia minyak rambut membuatku terkekeh pelan.Rupanya gadis kecil ini sudah terbiasa bangun seperti Fatih tepat sepertiga malam. Fatih juga sepertinya baru saja mandi karena hidungku bisa mencium aroma maskulin dari sabunnya. "Tak Atih mandi kan Tak Aca uga,"ucap Mia membuatku segera bangkit. "Oh tidak perlu Mia. Tak Aca bisa mandi sendiri,"ucapku berlalu ke kamar mandi.Yang benar saja dimandikan Fatih. Membayangkan saja nggak pernah apalagi mau secara langsung. Guyuran sedingin es yang paling ku hindari akhirnya ku terobos juga. Demi Mia saja seorang Rafsya akan bangun dini hari dan mandi tanpa air hangat. Dengan tetes air yang masih menetes, perlahan ku buka pintu melihat Fatih tengah menema
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Baca selengkapnya

Bab 44 : Mimpi yang Nyata

"Ayo,"ucapku di ruang keluarga memasang wajah malu-malu yang menjijikkan. Aku saja geli dengan diriku sendiri. Baju yang ku pakai sangat tidak cocok jika harus berpadu dengan tingkah pecicilan seperti biasa. Rok plisket hitam dengan kemeja soft pink kotak-kotak lengkap dengan jilbab segitiga bewarna coklat sukses menjadikan ku tampak semakin muda apalagi hanya memakai lip tint dan bedak tabur tipis."Wah cantiknya mantunya Bunda. Mau kemana ini?,"tanya Aini membuatku tersipu. "Ya iyalah mantu kita ngga ada lawan cantiknya,"ucap Himawan. "Sudah siap?,"tanya Fatih ku angguki pelan. "Bun kemarin kan aku weh mau pergi pacaran kah kalian? Hum cantiknya Kak Rafsya bikin Kak Fatih tersipu-sipu.Tapi kak kenapa pilih baju yang membuat Kak Rafsya jadi keliatan makin muda. Sudah baby face tambah lagi bajunya cumil,"ucap Amayra. "Kan dia memang lebih muda dari ku Ay. Jauh lebih cantik menurut saya,"ucap Fatih menyalami Himawan dan Aini membuatku ingin fly over."Ehh kakak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Baca selengkapnya

Bab 45 : Berbincang Dewasa

Bunyi gemericik air membuatku beringsut bangun dengan rambut sepertinya baru saja dirapikan dengan gaya yang sama sebelum tidur. Aku duduk di atas kasur sembari mengumpulkan nyawa dengan kemeja kebesaran Fatih. Ingin rasanya tertidur lagi, tapi kan sudah niat mau berubah jadi lebih baik. “Aweh airnya tuh loh,”ucapku menghapus bekas cipratan air yang mengenai wajahku. “Bangun Dek. Makan dulu baru mandi, sholat jama'ah trus checkout ke kampus,”ucap Fatih membuatku berjalan malas ke meja makan. "Jama'ah ke masjid? Jauhnya lagi cari masjid,"ucapku menguap. "Kalau nguap ditutup tuh loh Dek. Sama saya,"ucap Fatih membuat kedua mataku terbuka. "Sholat jama'ah sama Mas?,"tanyaku mengingat ingat. Sepertinya aku tak pernah Sholat berjama'ah dengannya ya. “Nah baju saya lagi kamu pakai,”ucap Fatih membuatku tersenyum dengan mata masih begitu sipit. “Sini saya suapi,”ucap Fatih menyendokkan bubur hangat ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Baca selengkapnya

Bab 46 : Duga

"Maaf Kak telat tadi ada tugas dari komandan,"ucap Arkan membuatku berbalik menatapnya. "Santai aja. Telat 2 menit aja kok. Ayo duduk aja gin daripada sambil berdiri,"ucapku mengajak Fatih turut serta mengambil tempat. "Langsung saja ya. Siapa tau setelah ini ada panggilan dadakan,"ucap Fatih di angguki Arkan sementara diriku masih sibuk memilih minuman yang cocok. "Siap,"ucap Arkan membuat kedua alisku bertaut. "Eh santai saja. Saya bukan atasan mu,"ucap Fatih. "Siap tidak apa-apa,"ucap Arkan membuatku menyenggol lengan Fatih. "Memangnya dulu Bapak waktu lamar saya ngga langsung jadi komandan upacara?,"tanyaku menatapnya membuat Fatih malah menarik senyum. "Ya sudah. Kamu sudah kenal saya kan. Kakaknya Amayra,"ucap Fatih. "Siap sudah,"ucap Arkan. "Saya sebagai kakak rasanya sampai lupa saudari saya sudah dewasa. Tentu saya juga perlu menyerahkan ke pria yang bertanggung jawab. Saya mengatakan ini bukan bermaksud menggurui. Saya mengatakan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-25
Baca selengkapnya

Bab 47 : Masuk Angin?

Sungguh menyebalkan.Hanya satu kalimat itu saja yang ingin ku ungkapkan saat membuka mata. "Masih marah,"ucap Fatih menyenggol lengan ku. "Entah. Katanya iya Rafsya sayang nanti dibangunin,"ucapku sebal. "Iya kan tapi saya bangunin,"ucap Fatih masih terus terkekeh mencebik. "Kenapa toh ini? Masih sebel Nak,"tanya Aini bergabung dengan kami di ruang tengah. "Itu Bun. Coba kalau begini kayak berat sekali,"ucapku mengomentari make up di wajahku yang terpasang begitu saja. Ya Anda tidak salah. Memang setelah kami pulang, di rumah sudah menyiapkan dengan sebaik mungkin. Hanya saja Amayra sengaja tidak diberi tahu dulu. "Cantik kok. Bunda yang suruh Mas Fatih biarkan aja. Karena Bunda kayaknya capek sekali,"ucap Aini membuatku mengedipkan kedua mata tak percaya. "Iya kan Fat. Cantik mantu Bunda,"ucap Aini. "Cantik sekali dong Bun. Apalagi kalau lagi ngambek,"ucap Fatih tak tahan menaikkan sudut bibirku membuatnya tergelak. "Bun Amayra kata
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-26
Baca selengkapnya

Bab 48 : Defect

"Rafsya kamu masih di dalam,"Panggilan berulang itu membuatku terbangun dengan bekas mimisan mengalir melintasi wajahku. "Iya Mas sebentar lagi beneran keluar ini,"ucapku segera mencuci wajah. Bisa-bisanya malah tertidur di kamar mandi. Yang ada malah semakin memperburuk keadaan saja Rafsya. Sembari melihat wajahku tampak baik-baik saja segera ku putar knop pintu melihatnya cemas."Kamu baik-baik saja Rafsya?,"tanya Fatih ku angguki. "Selalu baik saya Mas,"ucapku membuatnya menghela nafas lega. "Ayo tidur,"ucap Fatih menarik tanganku menuju ranjang. "Loh kok Mas sudah ganti baju,"tanyaku. "Barusan pulang Pak Adimas sama Bu Andin nya,"ucap Fatih membuatku melirik ke arah jam dinding. Pantas saja. Sudah jam setengah dua belas malam.Selama itu aku tertidur di dalam kamar mandi dan sekarang di tempat yang seharusnya malah sulit ku jumpai kata nyaman untuk tidur? Astaga kebodohan apa ini Rafsya. Sembari melirik Fatih tampak d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-26
Baca selengkapnya

Bab 49 : Shock

Air mata ku hanya bisa terus luruh saat mendengar Fatih merapalkan doa meminta pada Allah untuk setiap detail kebahagiaan ku. Sementara diriku hanya duduk di atas ranjang menahan pedih karena tak bisa menunaikan sholat dan saling mendoakan di atas sajadah yang sama. Apalagi setelah itu dilanjutkan dengan merdunya ketika melantunkan ayat suci Al Quran. Aku tidak bisa membayangkan jika hari ini aku akan telat pulang karena masih dalam proses penyembuhan. Sudah 2 jam diri ku hanya dalam posisi yang sama melihat sosok pria yang selalu berharap semua yang terbaik untukku. Membayangkan wajahnya pucat pasi ketika tau aku akan memasuki ruang operasi pasti hanya membuatku makin hancur. "Dek saya pergi ke masjid dulu ya,"ucap Fatih membuatku mengangguk paham sembari mengambil beberapa perlengkapan lain menyelipkan ke kamar Amayra. "Ay sudah bangun kah?,"tanyaku mengetik pintu sembari membawa tas berisi seluruh keperluan ku. "Sudah Kak. Sini biar ngga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status