Bab 3 Semoga suatu saat Tuhan mempertemukan puisi-puisi kelam ini denganmu. Agar setidaknya kamu tidak marah, apalagi kecewa. Aku minta maaf perihal tingkahku yang membuatmu bimbang, perihal rasaku yang masih berubah-ubah, perihal aku yang terkesan memainkan perasaanmu. Keesokan harinya, dira berpapasan dengan ragil di dekat perpustakaan kampus. Ia menyapa ragil, ah pria itu, dira rasa ia mulai tertarik padanya. “ragil?” sapanya. Ragil yang mendengar suara itu langsung membalikan badannya, ia tersenyum. Ah gadis ini, pikirnya. “adira? Abis dari perpus ya?” sambil melirik ke arah tangan dira yang sedang memegang beberapa buku. “iya, gue minjem beberapa buku buat referensi skripsi” “God, bentar lagi angkatan kita wisuda ya, gak kerasa udah mau lulus aja” “Haha” dira tertawa, rasanya sedikit canggung. “ah iya gil, gue punya tebak-tebakan nih” Ragil mulai tertarik, ia ter
Last Updated : 2021-10-12 Read more