Home / Romansa / Let You Go / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Let You Go: Chapter 21 - Chapter 30

77 Chapters

templation kecil

Kanaya melangkahkan kakinya dari kolam dengan pandangan yang kosong. Tangan nya meraih sehelai handuk yang telah tersedia di sebuah gantungan yang terdapat di luar kolam itu. Dengan gerakan pelan, Kanaya menggosok-gosok rambut nya yang sejak tadi tak henti-hentinya meneteskan air. Kanaya tersenyum miris dan merutuki betapa bodoh dirinya tadi. Jika saja Kanaya tidak mengucapakan nama terlarang itu, pasti Kanaya dan Alvin kini sudah melalui malam pertama mereka. Kanaya tidak terlalu peduli jika Alvin akan melakukan malam pertama mereka tanpa cinta. Kanaya hanya menginginkan Alvin melakukan itu dan Kanaya berharap jika seorang bayi akan tumbuh dalam dirinya. Memikirkan hal itu, Kanaya menggigit bibir nya dan menyentuh perutnya yang tidak terhalang oleh sehelai kain pun. Jika Kanaya memiliki bayi, setidaknya Kanaya sudah memiliki tujuan hidup. Apalagi, menurut perkataan istri-istri kolega bisnis Alvin, bayi adalah sosok yang dapat menghilangkan
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Saya Kanaya

Kanaya melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke salah satu tempat salon yang telah menjadi tempat langganannya selama 1 tahun belakangan ini. Hari ini adalah kunjungan wajib yang dilakukan Kanaya. Biasanya, Kanaya akan menghabiskan waktunya 2x dalam seminggu untuk melakukan perawatan wajah, rambut serta tubuh nya di salon itu. Tempat salon favorit Kanaya ini bernama Salón de Belleza Alamo. Salon ini terletak di Barcelona. Jika diingat-ingat, jarak dari rumah Kanaya, ke tempat salon itu berada, Barcelona, bukanlah jarak yang dekat. Untuk sampai ke salonnya tersebut, Kanaya harus menaiki helicopter milik Alvin agar Kanaya bisa menghindari kemacetan. Namun, jika buru-buru, Kanaya terkadang akan menaiki jet milik Alvin. "Welcome Mrs Kanaya," ucap salah satu pekerja salon yang sedang membukakan pintu salon untuk Kanaya. Kanaya hanya membalas ucapan pekerja salon itu dengan sebuah anggukan dan senyuman. Mungkin, karena Ka
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Meminta maaf

sshhh..." Kanaya mendesis saat tangan Alan menekan bongkahan es batu ke atas permukaan tangan Kanaya. Kini, Kanaya merutuki dirinya yang sudah menggunakan tenaga penuh untuk menampar wanita yang ditemuinya di salon tadi. Kanaya menatap Alan yang tengah menekan bongkahan es batu itu dengan hati-hati. Kanaya tau, di dalam hati Alan, pasti pria itu sudah merutuki tindakan bodoh Kanaya. "Katakanlah, Al," ucap Kanaya sambil menatap Alan dengan tatapan yang dalam. Mendengar ucapan ambigu Kanaya, Alan langsung mendongakkan kepalanya dan menatap bingung nona nya itu. "Mengatakan apa, nona?" tanya Alan dengan sebuah kernyitan bingung di dahi mulus nya. "Bukankah kau sedang merutuki ku di dalam hatimu?" tebak Kanaya sambil tersenyum kecil. Mendengar tebakan Kanaya yang 100 persen benar itu, pipi Alan langsung bersemu dan dia langsung menundukkan wa
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Kamar gelap

 "Aku tidak akan melakukan hal itu. Sampai matipun, aku tidak akan melakukan hal itu! I will never apologize for a mistake that I never made!" kekeuh Kanaya. "You!!!" Alvin sudah bersiap-siap untuk mengangkat tangannya dan melayangkan tangan besarnya itu kea rah pipi Kanaya. Namun Alvin langsung menahan tangannya saat tak melihat sedikitpun raut gentar terlukis di wajah istrinya itu. "Sialan!" ucap Alvin sambil menarik tangannya dengan kasar Dengan gerakan tergesa-gesa, Alvin meraih ponsel dari dalam sakunya. "Karena kau tidak mau meminta maaf, aku akan membuatmu tidak bisa tidur nyenyak malam ini," ucap Alvin. Kanaya hanya diam dan menanti-nanti hal apa yang akan dilakukan oleh Alvin sehingga dapat membuat dirinya tidak bisa tidur nyenyak malam ini. "Good night, Jandro! Bisakah kau mengirim wanita terbaik di club mu ke rumah
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Mempermainkan kanaya

Sedikit informasi, Kanaya dan Alvin memutuskan untuk tinggal di london 4 bulan yang lalu. Dan selama mereka tinggal disini, banyak hal yang berubah di antara kedua nya. Alvin meninggalkan Kanaya di dalam sebuah kamar yang telah dikuncinya dengan perasaan kesal yang luar biasa. Awalnya, Alvin tidak berniat untuk mengurung Kanaya dan memperlakukan Kanaya se kasar itu. Namun saat melihat Alan menyentuh pipi Kanaya dengan sangat lembut dan Kanaya terlihat sangat menikmati hal itu, membuat kemarahan ALvin meletup-letup. Ingin rasanya Alvin memukul pipi pria itu dan memecatnya, namun Alvin tak ingin terlihat seperti seorang suami yang pencemburu dihadapan Kanaya. Alvin tidak ingin memberikan Kanaya sebuah harapan. Alvin tak ingin Kanaya berpikir bahwa Caesar nya telah kembali. Untung saja Mrs. Veranno menelponnya dan memberitahukan tentang pertemuan mereka dengan Kanaya, sehingga Alvin memiliki alasan untu
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Ayah Putri

 "Putri, apa kau sudah selesai?" teriak seorang wanita yang nampaknya sedang menata sarapan sederhana di atas sebuah meja makan kayu. "Iya, sebentar, mom," teriak Putri tak kalah heboh nya. Dengan langkah tergesa-gesah, Putri keluar dari kamarnya dengan pakaian kasual untuk berangkat ke kampus nya. Dengan langkah riang, Putri menghampiri ibunya dan mengecup pipi ibunya dengan penuh cinta. Hal itu merupakan rutinitas wajib yang dilakukan oleh Putri sejak dia kecil. "Good morning, mom," ucap Putri sambil menarik dirinya menjauhi ibunya dan mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang berada di meja kayu itu. "Nah, jangan lupa makan yang banyak, supaya badanmu cepat besar," ucap Ibu Putri dengan gemas sambil mengacak-acak rambut putrinya yang telah tertata rapi. Rasanya, baru kemarin putrinya itu menangis di pelukan nya hanya karena tidak dibelikan
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Maafkan aku

Dengan sekuat tenaga, Kanaya mencoba untuk membuka matanya yang terasa sangat berat. Sejujurnya, dia sangat ingin membiarkan matanya untuk terpejam namun karena egonya yang terlalu besar, Kanaya mencoba untuk melawan keinginannya itu "Hagh..." Kanaya menahan napasnya dengan pelan saat dirinya berhasil membuka kedua matanya. Hal pertama yang dilihat oleh Kanaya adalah seorang wanita bergaun midi berwarna putih yang tengah duduk di sofa. Kanaya menyipitkan kedua matanya untuk memperjelas pandangannya yang nampak kabur itu. Wanita itu... apakah wanita itu malaikat? Apakah Kanaya sudah mati? Jika Kanaya sudah mati, Alvin pasti akan menertawakannya. Alvin pasti menertawakan kelemahan nya. Alvin dan jalang itu pasti menertawakan nya. "Ssshhh..." Kanaya mendesis saat merasakan kepalanya berdenyut-denyut kencang. Kanaya tau, denyutan itu pasti muncul karena Kanaya me
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Sampai jumpa lagi

 Kanaya melangkahkan kaki jenjangnya yang berbalut ankle boots berwarna hitam ke atas lantai lobi salah satu rumah sakit yang berada di Barcelona. Kanaya melangkahkan kakinya dengan angkuh, wajah cantiknya tak berkespresi membuat semua orang yang melihatnya merasa terkejut dan terkagum-kagum dengan aura orang kaya milik Kanaya. Disaat semua orang mengaguminya, Kanaya malah tak henti-hentinya mengumpat di dalam hatinya. Ingin rasanya dia mencabik-cabik wajah istri keluarga Veranno itu. Berani-beraninya dia menipu suami Kanaya! "Excuse me, dimana kamar Angelique Halle-Cho?" tanya Kanaya dengan nada dingin kepada seorang perawat wanita yang tengah berjaga di pos jaga lobi rumah sakit itu. "Wait a moment, miss," ucap perawat wanita itu sambil tersenyum ramah yang dibalas dengan anggukan samar oleh Kanaya Selagi menunggu perawat itu mencari data tentang istri keluarga Veranno itu, Kanaya meng
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

(Tidak) akan bahagia

  "Saya turut berbela sungkawa atas kematian anak anda yang tak pernah ada itu." Angelique yang mendengar ucapan Kanaya tersebut langsung tertawa kecil dan mengangkat salah satu alisnya. Dia menatap Kanaya seolah-olah ia sedang bertanya  'Seriously? What do you mean, bitch?' "Candaan anda sungguh keterlaluan, nyonya Dominguez muda," ucap Angelique. Mendengar ucapan Angelique, Kanaya menghela napasnya dengan kesal. Apa sih susahnya bagi Angelique untuk mengakui segala kebohongannya? Mengapa Angelique harus mengulur-ngulur waktu seperti ini? Apakah wanita tua itu berpikir dirinya sedang berada di salah satu serial tv tak berbobot? Buub! Kanaya melemparkan sebuah amplop kecil yang sedari tadi disimpannya di dalam saku cardigan mahalnya dengan sekenanya ke arah Angelique. "Ini... apa? Apakah nyonya Dominguez muda akan memberikan seg
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Satu malam

Naya melangkahkan kakinya yang kini tengah dibalut sepatu boots hitam berbahan  velvet untuk menaiki limousine yang saat ini tengah menunggunya dengan manis di depan pekarangan rumahnya. Rasanya, baru tadi siang Kanaya menangani Angelique, kini, Kanaya harus menangani jalang yang memuaskan Alvin pada malam itu. Biasanya, jalang one night stand sangat jarang atau tak pernah menghubungi kembali klien one night standnya, tapi dalam kasus Alvin, Kanaya kurang yakin dengan hal itu. Seriously, apa Alvin adalah sosok pria yang bisa ditolak? Dia tampan, pintar, kaya, dia memiliki segala kualifikasi untuk menjadi pria idaman. "Nona, apakah kita benar-benar akan pergi?" tanya Alan yang sedang membukakan pintu limousine untuk Kanaya. "Of course! Why not?" ucap Kanaya sambil memasuki limousine itu tanpa menatap Alan. Alan menghela napasnya. Setelah memastikan nona nya itu sudah memasuki
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status