Home / Fiksi Remaja / Antara Luka dan Rasa / Chapter 1 - Chapter 4

All Chapters of Antara Luka dan Rasa: Chapter 1 - Chapter 4

4 Chapters

1 - RASA DALAM DIAM

7 Agustus 2009 Sudah genap satu bulan Kira resmi menjadi anak SMA. Orang bilang SMA adalah masa di mana seseorang mencari jati diri. Bergaul dengan banyak teman, mencoba hal-hal baru, belajar mencintai apa yang kita suka, dan menerima apa yang tidak kita suka. Pada masa ini kita juga akan melakukan banyak kesalahan, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mengambil hal positif dari setiap kesalahan yang kita lakukan. Orang bilang SMA juga masa yang paling indah sebab biasanya pada saat inilah cinta pertama hadir. Bagi Kira tak ada yang berubah dalam hidupnya. Hidupnya terasa sama seperti sebelumnya. Hanya mengulang rutinitas yang sama setiap hari mulai dari berangkat sekolah pukul tujuh pagi sampai tiga sore, lalu pulang ke rumah dan belajar atau sekadar mengerjakan tugas sepulang sekolah. Di saat Kira merasa bosan paling ia hanya akan mengajak sahabatnya, Reka dan Mae, untuk jalan-jalan atau sekadar bermain di rumah salah satu dari mereka.
Read more

2 - SIAPA LELAKI ITU?

Saat ini merupakan jam pelajaran terakhir. Untungnya para guru sedang mengadakan rapat mendadak, sehingga beberapa kelas sedang jam kosong. Meskipun para guru sudah memberikan tugas di  setiap kelas, tetapi tentunya tidak membuat para siswa diam di dalam kelas. Jam kosong tentu merupakan kesempatan bagi para siswa untuk kabur keluar kelas, termasuk Kira. Ia berjalan keluar kelas untuk mencari udara segar. Terlihat beberapa siswi perempuan duduk mengobrol di tiap kursi yang berada di koridor kelas. Kebanyakan siswa laki-laki memilih bermain bola di lapangan. Berapa siswa lainnya terlihat mencari kesempatan untuk pergi ke kantin. Seperti itulah keadaan jam pelajaran terakhir ditambah jam kosong. Biasanya para siswa sudah tidak fokus. Mereka berpencar melakukan kegiatan yang mereka inginkan selagi sedang tidak diawasi guru.
Read more

3 - DIAM-DIAM MEMANDANGMU

Hari ini Arbi pulang sekolah lebih cepat karena tidak ada eskul maupun kelas tambahan. Di perjalanan pulang, ia melihat sebuah toko kue yang menarik perhatiannya. Toko kue itu terlihat asing, sepertinya merupakan toko kue baru di daerah ini. Terlihat dua orang pegawainya sedang menyebarkan brosur kepada setiap pejalan kaki yang melewati kafe itu, termasuk Arbi. Ternyata sedang ada diskon untuk hari ini. Berbagai kue dan minuman dijual dengan harga promo yang sangat murah. Arbi tersenyum melihat harga pada brosur toko tersebut dan langsung masuk ke dalam toko. Begitu masuk ke dalam toko, aroma segala macam kue dan roti masuk menggelitik hidungnya. Membuat perut Arbi menjadi lapar.  Desain interior toko kue tersebut sangat indah. Dengan nuansa putih yang modern ditambah tersedianya beberapa tempat yang terlihat nyaman bagi para pembeli yang ingin makan di tempat.   
Read more

4 - SAPU TANGAN PUTIH

"KIRAAAA!" Pandangan Kira langsung tertuju ke arah sumber suara di ujung koridor sekolah. Rupanya itu Mae yang berteriak sambil melambaikan tangan dan tersenyum lebar ke arahnya. Mae merupakan orang yang sangat supel dan periang. Selalu punya pemikiran kreatif dan penuh dengan semangat. Ia tidak pernah merasa canggung ketika bertemu dengan orang baru. Justru ia akan mengajak orang lain duluan untuk berkenalan dan berbicara santai dengan dirinya. "Kita jadi kan nonton pertandingan futsal?" tanya Mae sembari merangkul pundak Kira. "Semangat sekali. Mau nonton siapa, nih?" balas Kira seraya memicingkan mata memberikan tatapan penasaran. Mae mendadak salah tingkah dan wajahnya terlihat memerah. "Ya ... Kita kan mau nonton Reka, Ra, memangnya siapa lagi?"
Read more
DMCA.com Protection Status