All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 1801 - Chapter 1810

Siswa SMP itu tidak takut sama sekali dan berkata, “Bicaralah setelah kau mengalahkanku.”Dia benar-benar sombong!Pria paruh baya itu mendengus. "Apa kau tahu dengan siapa kau berbicara? Buka matamu dan lihat siapa aku!”Siswa SMP itu tidak mengenalinya, tetapi seseorang di antara orang yang lewat mengenali pria paruh baya yang berbicara."Bukankah ini pemain profesional, Brone Evans?""Benarkah? Aku tadi bertanya-tanya kenapa dia terlihat begitu akrab di mataku. Jadi, ternyata dia adalah Brone Evans. Tapi dia rupanya sudah pensiun, kan?”“Dia pensiun tahun lalu. Dia juga seorang pemain bintang di masa lalu, jadi dia sangat mahir. Dia selalu tampil bagus di kompetisi dan kita tidak boleh meremehkan kemampuannya.”"Wow! Tamat sudah bocah itu kali ini. Akan aneh kalau kau tidak kalah dalam kompetisi melawan seorang gamer profesional.”Brone mengeluarkan uang $100 dari sakunya dan melemparkannya ke anak kecil itu sebelum dia berkata, “Ayo main satu putaran. Aku akan membayarmu $1

Thomas hanya berdiri di depan Brone dengan cengkeraman kuat. Tidak peduli berapa banyak kekuatan yang digunakan Brone, dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Thomas. Orang biasa tidak akan memiliki kemampuan seperti itu.Brone mencoba berkali-kali. Pada akhirnya, dia menggunakan kedua tangannya, namun dia tidak bisa lepas dari genggaman Thomas. Akhirnya, dia menahan amarahnya. Dia harus melakukannya.Dia menatap Thomas. "Apa yang sedang kau lakukan?"Thomas dengan tenang berkata, “Kau harus mengakui kegagalanmu. Karena kau tidak sehebat dia, kau kalah. Apa kau masih ingin menggertak seorang anak?"Semua orang di sekitar memandang Brone dengan tatapan jijik.Brone merasa malu. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, “Aku … aku membuat kesalahan. Lepaskan aku." “Jangan minta maaf padaku. Seharusnya kau meminta maaf padanya.” Thomas menunjuk Mateo dengan tangannya yang lain."Apa kau memintaku untuk meminta maaf kepada seorang anak kecil?""Apa kau tidak bis

Kata-kata Thomas membuat orang-orang di ruangan itu tercengang pada saat yang bersamaan.Dalam keadaan biasa, orang akan berpikir bahwa anak-anak tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik jika mereka bermain game. Mereka juga akan merasa bahwa apa yang dikatakan Jayden masuk akal dan akan membantunya "mendidik" Mateo. Akan tetapi, Thomas tidak berpikir begitu.Itu karena dia memang melihat bakat Mateo. Dia bisa dengan mudah mengalahkan seorang pensiunan gamer profesional selama tiga ronde berturut-turut, jadi kekuatannya tidak boleh diremehkan.Lagi pula, Thomas melihat dirinya di Mateo.Jika anak ini benar-benar memiliki temperamen yang sama dengan Thomas, maka dia jelas bukan orang biasa. Dia tidak bisa dilihat dengan akal sehat.Jayden memandang Thomas dengan tatapan tidak mengerti dan berkata, “Apa kau tahu apa yang kau bicarakan? Apa kau tahu betapa tidak bertanggung jawabnya kata-katamu itu? Kata-katamu itu akan menghancurkan keluarga kami dan menghancurkan hidup anakku

Aquarius di samping ingin tertawa saat mendengarnya. Apakah ada yang benar-benar berani mempertanyakan kekuatan Thomas?Bagaimana dia harus menjawab?Bahwa dia adalah Dewa Perang, yang memimpin ribuan pasukan dan memiliki beberapa perusahaan terdaftar bernilai miliaran dolar, seorang jenius super yang mendominasi satu industri?Jika dia mengatakan hal seperti itu, dia mungkin akan menakuti Jayden.Thomas berpikir sejenak tentang cara meyakinkan Jayden dan menjelaskan sebagian identitasnya dengan benar.Setelah memikirkannya dengan jelas, Thomas pertama bertanya, "Pak, apa Anda tahu ada perusahaan bernama 'Paviliun Bulan Berbintang'?"Paviliun Bulan Berbintang?Jayden menggelengkan kepalanya untuk menunjukkan jika dia tidak tahu. Orang-orang seperti dia yang tidak mempedulikan hal lain pun tidak tahu perusahaan besar seperti apa yang dimiliki Celandine City, apalagi perusahaan Central City seperti "Paviliun Bulan Berbintang".Sebaliknya, Mateo segera menjawab, “Saya tahu. Itu pe

Setelah menarik napas dalam-dalam, Gael masih berpura-pura senang dan berkata, “Saya tidak mengira Anda tahu soal ini, Pak Mayo. Ya, saya berencana untuk menjual semua koleksi saya. Saya tua. Tidak ada gunanya menyimpan barang-barang ini, jadi kenapa tidak mengubahnya menjadi uang untuk keturunan saya? Anda akan berpikir sama, kan?”Thomas mengangguk. “Apa yang Anda katakan masuk akal. Tapi Pak Conway, menurut informasi yang saya dapatkan, semua koleksi Anda secara konservatif diperkirakan bernilai empat miliar dolar. Tapi, pembeli Anda cuma berencana membayar lima ratus juta dolar.”Uh…Wajah Gael pucat. Bagaimana Thomas mengetahui ini?Dia menelan ludahnya dan berkata, “Anda pasti bercanda, Pak Mayo. Lelang belum dimulai, jadi bagaimana mungkin pembeli cuma mau membayar lima ratus juta dolar? ”"Apa ini sungguh belum dimulai?" Thomas berkata, “Singkatnya, ini pelelangan, tapi pada kenyataannya, tidak ada perusahaan lain yang berpartisipasi dalam pelelangan selain Perusahaan Seni