“Aku nggak akan kembali ke Indonesia,” Gian duduk di ruang tengah kediaman ibunya.“Tapi, ayahmu ada benarnya juga,” Nia, ibunya Gian, menarik kursi di hadapan putranya. Dia menatap wajah Gian yang berantakan. “Kau hidup terlunta-lunta di sini. Kalau kau ikut ayahmu, hidupmu akan jauh lebih baik. Lagi pula, Fiona membutuhkanmu. Dia tidak bisa mengurus bisnis keluarga itu sendirian. Atau setidaknya kau bisa menerima tawaran ayahmu untuk melanjutkan kuliah.”Gian menghela napas panjang. “Aku nggak ingin hidup bergantung pada orang lain, Bu. Jika ayah membiayai kehidupanku, pasti hidupku akan dikontrol olehnya.”Nia membenarkan posisi cardigan rajut abunya itu. Gerak-geriknya nampak sedikit gelisah. “Gian, selama ini ayahmu-lah yang membiayai hidupmu. Dia selalu mengirimkan uang dalam jumlah besar padaku. Kau tahu sendiri kan kehidupan John dan aku seperti apa? John bahkan berterima kasih karena ayahmu membiayai
Last Updated : 2024-10-29 Read more