Home / All / Sang Panglima Perang / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Sang Panglima Perang: Chapter 221 - Chapter 230

290 Chapters

Ruang Penjara Rahasia

Zhang Yuan melepaskan cengkeramannya hingga prajurit terbatuk-batuk sambil mengatur pernapasan. Dengan wajah kesal, prajurit pergi dari hadapan Zhang Yuan. Malam hari itu, tak ada yang datang untuk bertugas. Entah si prajurit yang tak menyampaikannya atau memang mereka tak mau mematuhi perintah lisan yang diteruskan. Sepanjang malam Zhang Yuan sendirian di atas benteng. Rasa dingin tentu saja mendorongnya untuk meninggalkan pengawasan, tapi jika tak ada satu pun yang menjaga benteng maka akan sangat berbahaya, sebab musuh bisa saja memanfaatkan cuaca dan situasi. Setelah sejam berdiri seperti orang bodoh, akhirnya hujan deras mulai mereda dan berhenti, seolah tak mau membuat Zhang Yuan menderita terlalu lama. Suara langkah kaki yang tak beraturan mulai terdengar. Beberapa prajurit muncul dari belakang. Mata mereka memandang heran begitu melihat sosok Zhang Yuan yang berdiri tegak membelakangi. “Pa-panglima Zhang?” Dalam diam Zhang Yuan membalikkan badan da
Read more

Wanita Misterius Di Penjara Rahasia

Sebelum melanjutkan langkah lebih dekat lagi dengan wanita di depan sana, Zhang Yuan diam memperhatikan dari jauh, mencoba mengenali sosok yang tak asing baginya.“Jika kau masih berdiri di sana, sebentar lagi mereka akan kembali untuk mengambil kotak makanan ini!”!!!Apa maksudnya adalah aku?Bagaimana dia bisa tahu?Zhang Yuan segera memutar badannya, menyembunyikan diri begitu mendengar kalimat dari wanita yang dia perhatikan.Sorot mata sang wanita masih tertuju ke ujung lorong, berharap seseorang yang bersembunyi segera menunjukkan diri. “Pergilah, anggap kau tak pernah mengetahui keberadaanku,” ucap sang wanita menunduk pasrah, lalu melanjutkan kembali aktifitasnya, “lagipula, semua yang mencoba menyelamatkanku tidak akan lolos dari mereka.”Identitas wanita misterius itu menarik perhatian Zhang Yuan hingga akhirnya dia keluar dari persembunyian dan melangkahkan kaki mendekati penjara.Dari balik beberapa tiang penjara yang membatasi ruang sosok wanita terlihat jela
Read more

Alat Perang Yang Disembunyikan

“Ah, kebetulan kau sudah ada di sini, panglima Zhang.” Ye Jiu menoleh lalu melanjutkan ucapannya, “kelima prajurit ini pantas mendapatkan hukuman karena telah melalaikan tugas dan memfitnah atasan. Bagaimana menurutmu, apa ini sudah layak?”“Jenderal Ye begitu bijaksana dan adil, aku sama sekali tidak layak memberi komentar saat seorang atasan sedang mendisiplinkan bawahannya.”Ye Jiu tersenyum kecil menggelengkan kepalanya bersamaan dengan jari telunjuk yang mengayun di depan wajah. Dia memerintahkan petugas pelaksana hukuman untuk menyelesaikan semua pukulan terhadap kelima prajurit itu, lalu mengajak Zhang Yuan melanjutkan pembicaraan di dalam ruangan.Sesekali Ye Jiu menghela napas panjang saat meneguk secangkir teh. Ekspresinya menggambarkan ada kesulitan yang sedang dia alami, tapi enggan untuk menceritakan.“Apa jenderal Ye mengkhawatirkan sesuatu?” tanya Zhang Yuan yang begitu cepat mengetahui gerak-gerik Ye Jiu.Ye Jiu mengangguk, “seminggu lagi utusan dari kerajaan
Read more

Ruang Penjara Yang Kosong

Jenderal Ye? Kedua alis kening Zhang Yuan mengerut mendengar hal itu. Tentu saja jenderal Ye akan menghukum pengkhianat yang mencoba membebaskan tahanan, tapi dengan cara mereka menjaga wanita misterius seperti orang penting, timbul keraguan di hati Zhang Yuan akan tindakan yang telah dia ambil dan janji untuk membebaskan seorang tahanan wanita asing. Ada ruang rahasia di dalam ruangan penyimpanan makanan. Alat perang yang disembunyikan bukan pada tempatnya. Utusan kerajaan Xue. Kenanehan prajurit. Semua hal ini telah membenarkan kecurigaan bahwa ada yang tak beres dengan benteng perbatasan. Ditambah lagi percakapan kedua prajurit yang mengatakan wanita misterius masih diperlukan, mendorong Zhang Yuan untuk mencari tahu ada hal besar apa yang disembunyikan. “Apa rencanamu selanjutnya, Tuan? Kapan kau bisa membawaku keluar?” Lamunan pikiran Zhang Yuan terbuyar mendengarkan pertanyaan wanita misterius, dia berucap, “saat kau memberitahu
Read more

Gadis Pelayan Di Pintu Gerbang

Buru-buru Zhang Yuan keluar dari ruang penjara. Goresan tulisan di tanah sengaja ditinggalkan wanita misterius sebagai tanda peringatan, juga menyadarkan kalau tindakkannya telah diketahui oleh Ye Jiu. Rombongan utusan kerajaan Xue yang dikawal oleh prajurit benteng perbatasan telah berbaris di depan gerbang, menunggu perintah dari Ye Jiu untuk berangkat. Namun Ye Jiu masih terdiam, menatap lurus seolah menunggu sesuatu. Hingga akhirnya salah satu prajurit menghampiri dan membisikkan sesuatu yang membuat dia menyunggingkan senyum. Dari jauh Zhang Yuan sempat melihat tindakan misterius itu, tapi dia berlaku seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa dan menghampiri Ye Jiu. “Panglima Zhang, aku mencarimu sejak tadi. Kau dari mana saja?” tanya Ye Jiu menoleh ke samping. “Jenderal Ye mencariku? Apa ada masalah?” Pertanyaan Zhang Yuan membuat Ye Jiu memundurkan kepala bersamaan dengan menggelengkannya, “tidak ada. Aku hanya ingin meminta panglima Zhang memastikan sendiri prajuritmu sebel
Read more

Kabar Buruk Dan Pesan Rahasia

Kedua bola mata Zhang Yuan terpaku mendengar peringatan yang menembus langsung dari telinga sampai memukul kuat jantungnya. Ditambah lagi tatapan memelas Yuwan yang diselimuti ketakutan menyadarkannya bahwa Yinping benar-benar dalam bahaya, tapi sayang ada batasan yang harus dipatuhi. “Kalau begitu aku serahkan masalah ini pada jenderal Ye! Sebaiknya segera bertindak sebelum terjadi sesuatu terhadap selir kesayangan kaisar!” “Panglima Zhang, kau harus menyelamatkannya—” “Nona Yuwan, jangan mempersulit panglima Zhang dan jangan meremehkan pasukanku,” sela Ye Jiu tegas. Dia segera melanjutkan dengan beberapa pertanyaan tentang keberadaan terakhir selir Yinping serta utusan dari kerajaan Xue dan semua pengawal. Utusan dari kerajaan Xue berhasil lolos dari penyerangan pasukan misterius, tapi selir Yinping dan dia malah terpisah dari pasukan pengawal hingga akhirnya Yinping memerintahkan Yuwan untuk melaporkan penyerangan misterius ke benteng
Read more

Petaka Misi Penyelamatan

Kali ini Zhang Yuan telah melawan batasannya sendiri demi menepati perjanjian dengan Yinping. Dengan menyelamatkan Yinping, janjinya telah terpenuhi. Sedangkan untuk hukuman atas pelanggaran titah kaisar secara sengaja akan ditanggung sendiri tanpa melibatkan pasukan. Dengan kecepatan dan kemampuan Zhang Yuan memahami jalur perjalanan yang akan dilewati, dia akhirnya bisa menyusul pasukan bala bantuan yang dipimpin dua komandan. Namun di depannya hanya tumpukan tubuh tak bernyawa terlentang kaku di atas tanah yang bernoda darah. Dua pasukan yang dikirim oleh jenderal Ye telah dibantai sebelum tiba di lokasi terakhir Yinping berada. “To-tolong!” Mendengar samar suara di antara sekian banyak mayat prajurit, mata Zhang Yuan melirik cepat, mencari prajurit mana yang masih hidup. Begitu melihat sebuah tangan terangkat, dia menghampiri salah satu prajurit yang saat itu telah sekarat. “Apa yang terjadi? Siapa yang menyerang kali
Read more

Munculnya Kasim Ma

“Bagaimana kau bisa ada di sini? Apa yang kau berikan padaku?” tanya Zhang Yuan penuh keheranan begitu mengenali wanita yang ada di depannya bukanlah Yinping melainkan wanita misterius yang menghilang di dalam penjara rahasia.“Aku pikir kau pintar, tapi ternyata kau begitu bodoh dan mudah terperdaya oleh wanita! Sia-sia saja aku memberikan petunjuk padamu!”Melihat tindakan sang wanita yang hendak menyerang, Zhang Yuan menegakkan tubuh dan menghindari serangan pertama. Namun hindaran itu tidak berakhir begitu saja sebab serangan lanjutan datang lagi dengan begitu cepat. Tak menyangka wanita yang terlihat lemah lembut memiliki kemampuan bertarung.Kali ini Zhang Yuan tidak mengalah lagi, dia membalas serangan hingga berhasil memukul perut wanita misterius. Namun begitu hendak mengalahkan dengan satu pukulan, rasa tak tega muncul dalam hati saat melihat ekspresi tak berdaya yang memandangnya sayu.Uluran tangan Zhang Yuan yang hendak memberikan bantuan diabaikan. Sang wanita ju
Read more

Diburu

Mendengar pernyataan itu, Zhang Yuan tertawa kecil. Bukannya dia tak tahu akan terjadi hal seperti ini, tapi memang sengaja membawa dirinya masuk ke dalam jebakan hanya untuk mencari tahu siapa dan bagaimana rencana musuh.“Sepertinya kau belum mengenaliku, kasim Ma. Racun biasa seperti ini tidak akan bisa membunuhku! Kau simpan saja penawar racunnya untukmu!” ucap Zhang Yuan memundurkan langkah, mengambil aba-aba untuk bersiap menyerang, “siapa pun yang mencoba menyerang, tidak akan aku ampuni!”Keteguhan Zhang Yuan membuat Ma Jun kesal. Semua prajurit kembali bersiap untuk menyerang dan segera melakukannya saat melihat instruksi dari Ma Jun.Dalam kondisi tubuh yang telah terpengaruh oleh racun, Zhang Yuan membalas serangan dari prajurit. Menjatuhkan mereka satu persatu meski dirinya juga telah mendapatkan beberapa sayatan di bagian tubuh.SLING!....Darah segar memancar. Satu prajurit tergeletak di atas tanah dengan bekas sayatan di leher. Suasana menjadi tegang. Ekspresi
Read more

Hutan Misterius

Teriakan yang terdengar membuat Zhang Yuan harus melanjutkan pelariannya yang entah kapan akan berakhir. Dari belakang, pasukan berkuda meringkik keras hingga membuat pengejaran itu terhenti. Namun para prajurit yang telah tergiur dengan iming-imingan Ma Jun tak berhenti mengejar. Mereka turun dari kuda lalu mengikuti Zhang Yuan masuk ke dalam area hutan yang memiliki pepohon besar sama persis. Langkah Zhang Yuan melambat. Diperhatikan lagi sekelilingnya. Ada kabut aneh terlihat bersamaan dengan bunyi lonceng yang entah berasal dari mana. Aura yang ada di dalam hutan tidak seperti biasa. “Berhentilah melarikan diri, panglima Zhang! Kau tidak akan bisa melawan kami semua, jadi lebih baik jangan sia-siakan tenagamu dan menyerahlah!” Para prajurit yang mengejar telah menghunuskan pedang dan bersiap menyerang. Zhang Yuan berbalik lalu berucap, “kalau begitu tunggu apalagi?” Dieratkannya cengkeraman jemari di gagang pedang. Secara bersamaan para prajurit menyerang Zhang Yua
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
29
DMCA.com Protection Status