Kilapan pada ujung dagger terpantul di mataku, membuatku ingin meraihnya. Aku masih terdiam ketika Aleea mendekatkan dagger itu tepat di wajahku. Kutatap Aleea yang mengangguk dan tak lama, dagger pun berpindah tangan. Satu hal dalam pikiranku. Seumur hidupku, aku tidak pernah membayangkan jika harus menjadi bagian dari kelompok pembunuh berdarah dingin seperti ini. “Baiklah, aku akan bergabung.” Aleea tersenyum sambil menjabat tangan dan aku meraihnya sesaat. “Selamat bergabung, Valen. Aku mohon untuk kerja samanya.” Aku mengangguk namun sedetik kemudian, aku kembali termenung sambil menatap dagger di tanganku. Mulai detik ini aku menjadi pembunuh di balik layar, sangat mustahil untuk menjadi seorang ksatria. Malam semakin larut dan mataku terasa berat. Aku menata jerami untuk terbaring dan kulihat Aleea sudah terkulai di atas batu, sementara Velian dan Zealda belum juga kembali, tapi aku tidak peduli sama sekali. Aku mengeran
Last Updated : 2021-07-09 Read more