Home / Romansa / Mon Amour / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mon Amour: Chapter 101 - Chapter 110

128 Chapters

Part 100

“Bagaimana menurutmu? Apakah kami masih bersalah di matamu, Vi? Aku bisa membuktikan jika semua itu tidak sedang dalam rekayasa. Kau mau minta bukti juga aku siap dengan semua itu. Sedangkan kau? Menuduhku tanpa bukti dan hanya bermodal asumsi dan insting belaka. Kau pikir, apa kau bisa memimpin perusahaan dengan sikap seperti itu? Jangan bermimpi!“Akan ada banyak orang yang menjatuhkanmu. Akan ada banyak yang berpura-pura dan bersikap baik hanya di depanmu demi mendapatkan muka, sedang diam-diam di belakangmu mereka merencanakan kejatuhanmu. Jika saat itu terjadi dan aku tidak ada, bagaimana kau akan mengatasinya, hm? Katakan padaku dan jangan menunjukkan sikap lemah seperti itu!” perintah Rizuki. Ia jengah melihat Vian yang menundukkan kepalanya.Ke mana sikap arogan tadi yang ditunjukkan pria itu saat menuduhnya tanpa bukti dan dengan percaya diri tetap menyudutkannya.Cih! Lemah.Rizuki mendecih dalam hati. Baru diserang mental sepe
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Part 101

“Aku terkesan, Ri. Kau tidak bisa kusetarakan dengan wanita di luar sana dan seolah kau berdiri sendiri dengan apa yang kau miliki. Semula, kupikir kau membenciku, lalu kau mengatakan bahwa kau tidak memiliki kebencian yang tersimpan. Bahkan ketika aku mengingatkan hal terkelam darimu, kau tak memnerikan respon yang berarti untuk itu. Sebenarnya, apa yang kau rasakan?”Vian menuntut jawaban bukan tanpa alasan. Baginya, Rizuki adalah sosok yang sekiranya bisa dicontoh untuk sifat kerasnya yang tak bisa tertumbangkan dengan mudah. Siapa yahu, kan, dia bisa belajar dari itu? Mengingat wanita keturunan Jepang itu sudah melalui banyak hal untuk bisa sampai ke tahap ini dan terlihat hampir tidak memiliki cacat cela sedikitpun. Apalagi, di negara mereka begitu menjunjung nilai kejujuran. Dan Vian tahu jika hampir mustahil untuk Rizuki berkata bohong.“Aku berdamai dengan masa lalu.” Jawaban Rizuki membuat Vian tercengang. Apa maksudnya dengan berdamai
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Part 102

Lena dan Farrin, dua wanita berbeda yang tak bisa disamaratakan untuk urusan hati.“Vi, aku menceritakan semua ini bukan karena maksud terselubung dan ingin kau bersimpati padaku, tidak! Melainkan untuk peringatan padamu yang kini mengambil tanggung jawab besar terhadap banyaknya kepala keluarga yang bergantung pada kepemimpinanmu. Aku pernah jatuh dan terpuruk, tetapi bukan berarti aku harus menunjukkan kelemahan itu pada semua orang.“Kau menanyakan apakah aku membencimu? Tentu saja tidak! Kau sudah kuanggap sebagai adikku, sama seperti Avan. Jadi, tak ada alasan aku membencimu dan membuat kau kesusahan. Kau sudah tahu jika aku akan pulang dan mengakhiri kontrak, kan?”Vian mengangguk. Memang berat untuk menerima semua hal yang datang secara tiba-tiba ini. Hingga berakhir ia yang hanya bisa terdiam saat Rizuki banyak mengeluarkan kata-katanya. Jika dalam situasi biasa, mereka pasti lebih suka melontarkan ejekan satu sama lain daripada membica
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Part 103

“Maaf karena berantakan, aku belum sempat bersih-bersih,” ujar Vian sambil berlalu menuju satu-satunya kamar yang ia miliki. Setelah Farrin memutuskan untuk pergi, ia tak bisa lagi mempertahankan kebersihan dan kerapian apartemennya. Kesibukan di kantor dan tiadanya Farrin cukup membuatnya kelabakan. Apalagi, mulai beberapa hati yang lalu mulai sering berkunjung dan menginap ke rumah utama.Perceraiannya dengan Farrin masih belum diketahui oleh keluarga calon mantan istrinya. Semua hal terencana dengan begitu rapi dan tinggal menunggu keputusan mereka berpisah secara resmi. Beberapa menyayangkan perpisahan keduanya yang diketahui masih belum memiliki usia pernikahan yang panjang. Namun, bukankah dengan uang semuanya bisa dikendalikan? Bahkan jika kau mau, hukum pun bisa dibeli.“Tak masalah. Aku bisa mengerti,” timpal Lena. Ia bisa mengapa halitu terjadi pada Vian. Diam-diam, ia bisa melihat rauh kecewa dan sendu saat keluar dari kamar dan melih
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Part 104

“Kau tidak menginap saja? Malam sudah semakin larut dan perjalanan pulang juga jauh. Tenang saja, kita bisa mengabari Mama jika kau menginap,” tawar Lena saat Vian sudah menyalakan mobil dan berencanan untuk pulang setelah mengantar wanita yang sebenatr lagi menjadi istrinya itu.Bukan menjadi rahasia umum bahwa mereka sudah menentukan tanggal pernikahan karena perceraian yang sudah disetujui oleh hakim. Nazilla, yang mengumumkan tanggal itu pada mereka mengatakan jika tak baik untuk menunda pernikahan karena usia kandungan Lena yang tak bisa disembunyikan. Masuk akal, tetapi hal itu cukup membuat Vian semakin pusing.Pusing karena Farrin yang pergi dan kini ia tak tahu di mana wanita itu pergi. Tak mungkin jika dia pergi ke rumah orang tuanya karena sang ibu sudah memastikannya tadi. Jadi, yang bisa lakukan untuk saat ini adalah menunggu. Memojokkan Rizuki untuk mengatakan apa yang diketahuinya pun percuma, karena wanita itu lebih pintar untuk berkilah lid
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Part 105

Vian mendesah lega. Untung saja Lena telanjur peka dengan keadaannya yang sedang tak fokus. Jika tidak, sudah pasti ia akan masuk ke kamar berpintu merah yang terlihat bagus dan berada beberapa meter di sebelahnya. Persis seperti yang dideskripsikan oleh Lena tadi. Hanya saja, pintu berwana merah itu berada di sisi kiri lorong, sedangkan pintu bercat coklat yang akan Vian termpati berada di sisi kanan.Andai Lena tak lebih dulu mencegat dan menunjukkan pada Vian kamar yang tepat, pasti ia sudah masuk kamar yang mungkin, milik Lena. Mau diletakkan di mana wajah tampannya ini jika hal itu sampai terjadi? Menggelikan.“Kamarku yang berpintu Merah itu, Vi. Kalau ada apa-apa, kau bisa mengetuknya.” Lena menunjuk pintu merah yang sebelumnya Vian anggap sebagai kamar tamu. Untung saja sebelum ia masuk, sudah diberitahu lebih dulu.“Atau kau mau kita sekamar saja?” tawar Lena. Ia tersenyum kecil dan menatap wajah lelah Vian , lalu menambahkan, &l
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

Part 106

Setelah pagi menyambut, Vian bangun dengan tergesa-gesa hingga menolak sarapan yang Lena tawarkan padanya. Semalam, ia hanya bisa memikirkan Farrin dan tidur hanya dalam waktu tiga jam saja. Sebenarnya tangan Vian sudah gatal untuk menghubungi sau orang yang selalu ia minta mengawasi Farrin untuk memantau wanita itu di kediaman barunya. Sayang, ia masih memiliki hati untuk tidak mengacaukan cuti yang orang itu miliki setelah sekian lama bekerja padanya.Sebenarnya, orang yang Vian pekerjakan masih dalam tahap cuti karena ia memberikan waktu dua hari. Namun, ia harus menelan kembali ucapannya dan meminta orang itu untuk membantu secepat mungkin. Alhasil, orang itu menerima dengan nada terpaksa. Memang siapa yang tak merasa terpaksa saat hari cutimu harus berakhir lebih cepat?Sepertinya Vian mulai memakai sikap otoriter yang ayah dan kakaknya miliki.“Farrin tidak ada di kediamannya sejak kemarin, Bos. Pagi-pagi ia sudah pergi dan tidak ada yang melihatnya
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

Part 107

Sementara itu di bagian belahan bumi yang lain ....Farrin mengembuskan napasnya kasar setelah kakinya mendarat di bandara yang entah di mana letaknya. Jika dilihat dari tata letak, bandara itu merupakan bandara kecil dengan fasilitas yang tidak begitu banyak. Mungkin karena jetlag juga dia merasa di sekitarnya menjadi aneh.Untuk ukuran bandara kecil, dirinya tak begitu faham karena ini adalah penerbangan pertamanya. Namun, bukannya ia tak pernah melihat, tetapi dilihat dari segi mana pun, bandara yang ia pijaki terlihat aneh. Terlalu sepi, dan pesawat yang ada hanya pesawat kecil yang ia tumpangi saja. Apakah ini bandara perintis? Bandara yang digunakan untuk penerbangan ke daerah sulit dijangkau.Merana skali hidupnya. Sudah dipaksa mengikuti, akhirnya dibuang seperti ini.“Mari ikuti saya,” pinta salah seorang yang datang kepadanya. Orang itu memakai pakaian resmi, berkaca mata hitam, dan terlihat ada sesuatu di telinganya. Sesuatu yang Fa
last updateLast Updated : 2021-12-29
Read more

Part 108

“Anda benar, Nona. Saya khusus di bawa ke sini atas perintah yang membayar saya. Sebelumnya, saya adalah orang yang dipekerjakan untuk mengawal anda dari kejauhan,” ujar pria itu.Farrin semakin tak mengerti dengan jalan hidupnya saat ini. Diam-diam, ia memiliki pengawal pribadi yang menjaganya dari jauh dan tidak ia sadari sama sekali. Ia jadi bertanya-tanya. Memang, siapa yang mau membayar orang untuk mengikutinya sampai begini?“Apakah kau sudah lama bekerja padanya?”“Sudah, Nona.”“Lalu, sejak kapan?”“Maaf, Nona. Itu bukan hak saya untuk menjawab.”“Lalu, kita akan ke mana? Setidaknya, berikan aku petunjuk kecil untuk menghilangkan rasa penasaranku.”“Kita akan ke kediaman yang akan Nona tempati. Maaf, Nona. Tempat itu mungkin kecil, tetapi Tuan sudah menyediakan pekerja yang akan menemani Nona. Dia mungkin hampir seumuran Nona. Jadi, saya harap penjel
last updateLast Updated : 2021-12-29
Read more

Part 109

Sembari makan, Farrin mencoba menahan rasa dongkolnya karena tak ada yang bisa ia ajak bicara. Sepanjang perjalanan, ia bisa melihat pepohonan yang mulai merontokkan daunnya karena menyambut salju yang akan menyelimuti mereka beberapa waktu yang akan datang. Ah, iya. Bukankah natal dibarengi dengan salju? Jika melihat keadaannya kali ini, apakah natal akan terlewati seorang diri?“Apa orang tuaku akan merindukanku? Bagaimana jika keluargaku tahu aku sudah tidak ada di dekat mereka? Apakah mereka akan mencariku?” pikir Farrin. Belum ada sehari ia meninggalkan kota itu, tapi sudah sangat merindukan keluarganya.Ini aneh, menurut Farrin.Ia yang sangat jarang bertemu dan bercengkrama dengan keluarganya kini merindukan mereka di hari yang sama dengan kepergiannya. Sejak awal, belum pernah ia merindukan mereka hingga seperti ini. Terutama setelah pernikahannya. Ia tidak merasa bahwa merindukan mereka akan menjadi semenyakitkan ini.Keheningan masih
last updateLast Updated : 2021-12-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status