Home / Romansa / I'M NOT HER / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of I'M NOT HER: Chapter 1 - Chapter 10

16 Chapters

PROLOG

“Kamu butuh seseorang untuk mengajarimu hal itu.” “Saya rasa tidak perlu. Hal seperti itu tidak perlu banyak teori, kan?” “Perlu. Untuk pemula seperti kamu harus tahu bagaimana cara untuk memulai semuanya. Bukan sekedar ciuman dan membuka pakaian saja.” Ashley mengernyitkan dahi. Secara sekilas apa yang dijelaskan Noel tentang beberapa aturan sebelum bercinta memang terdengar sangat sederhana. “Dimana saya butuh seseorang yang bisa mengajari saya bagaimana caranya having sex? Justin? Saya tidak ingin terlihat sangat pecundang saat bersamanya nanti,” kata Ashley bergidik sendiri. “Kamu tahu bedanya having sex dan making love, Ash?” tanya Noel dengan kening berkerut. Ashley menggeleng dengan wajah polosnya. Noel mengulum senyum dan tentu saja sekretarisnya yang terlalu lugu tentang dunia dalam kamar itu tak tahu perbedaannya. “Saya pikir sama saja,” imbuh Ashley. “Having sex, kamu melak
Read more

I'M NOT HER

Bab Satu: I’m Not Her Selama ini impian Ashley dalam bekerja hanyalah satu, yaitu bisa dengan tenang mengerjakan jobdesk-nya tanpa harus ada side job lainnya. Datang ke kantor di pukul delapan dan pulang jam lima sore seperti layaknya pegawai yang rajin. Kalaupun ada lembur, setidaknya hanya beberapa jam saja, selebihnya dia bisa pulang dan bermanja-manja dengan bantal guling dalam rumah kontrakannya. Namun, impian itu jelas hanya sekedar angan-angan Ashley. Karena menjadi sekretaris pribadi Noel dan merangkap sebagai tangan kanan lelaki yang dikenal sebagai The Sexiest CEO itu tidaklah mudah. Dia harus berkutat dengan pekerjaan bersamaan dengan hobi lelaki yang anti-mainstream itu. Seperti sekarang contohnya. Dia harus tergesa-gesa berjalan menuju loby kantor dengan sepatu tinggi berwarna abu-abu yang senada dengan blazer dipakainya. Di tangannya memegang tablet putih sambil sesekali menjawab sapaan ramah dari para karyawa
Read more

ANNIVERSARRY 5TH

Bab Dua: Anniversarry 5th Ashley merapikan meja kerjanya dengan terburu-buru. Dia sudah ada janji dengan Justin untuk makan malam. Lagipula setelah insiden Marry yang datang ke Big Bang dengan segala kehebohan dibuatnya, itu sudah lebih dari cukup untuk Ashley mengabdi pada Noel hari ini. Dia akan menolak lembur atau pekerjaan tambahan lainnya meskipun Noel akan mengiming-iming bonus lebih. “Sampai jumpa besok, Pak Noel,” ucap Ashley sembari membungkukkan badan ketika Noel lewat di hadapannya sambil membawa tas kerja. “Kerja bagus hari ini, Nona Ashley,” puji Noel, tak lupa dengan senyum menawannya. Ashley hanya membalas dengan ulasan senyum juga. Tak ingin membahas kembali masalah yang sudah membuatnya pusing hari ini. Noel kembali melanjutkan langkahnya dengan mantap menuju lift. Tanpa sadar Ashley mengembuskan napas panjang kemudian tersenyum karena merasa puas dengan pekerjaannya hari ini, dan bertemu dengan pacarnya bisa dikatakan sebagai
Read more

PRIORITAS

Bab Tiga: Prioritas Ashley tetap pada rencananya. Dia tidak akan meninggalkan Justin kali ini. Sudah cukup berapa kali Noel selalu menggagalkan rencananya yang ingin berkencan dengan pacarnya, sekarang tidak akan dia biarkan hal itu terjadi. Entah apa yang akan terjadi pada Pak Noel, aku tidak akan membatalkan rencana yang sudah susah payah dibuat oleh Justin … Ashley terus membatin dalam hati. Tatapan gadis itu lurus ke depan. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Justin di samping sedang menyetir dengan tenang. “Kamu yakin tidak ingin menemuinya?” tanya Justin tiba-tiba hingga membuyarkan lamunan Ashley. “Hm?” Ashley mengerjap dan menoleh pada Justin. Baru saja dia sedikit tersentak kaget mendengar suara Justin. “Kupikir dia memang sedang urgent,” lanjut Justin tanpa mengulangi kalimat sebelumnya. “Ini bukan jam kerja. Aku tidak bisa membatalkan rencana kita begitu saja,” jujur Ashley. “Tapi, Ash … k
Read more

PORSCHE DAN KESETIAAN

Bab Empat: Porsche dan Kesetiaan Ashley sudah tiba di rumah Noel. Pintu pagar yang besar itu terbuka otomatis ketika mobilnya berada di depan. Dengan menginjak gas pelan, mobil masuk lalu berhenti tepat di samping teras rumah Noel. Ia segera turun sambil menenteng tasnya dan masuk setelah pintu terbuka otomatis lagi. “Pak Noel,” panggil Ashley yang melangkahkan kaki menuju ruang kerja sang pemilik rumah. “Aku disini, Ash.” Ashley menghentikan langkah saat melihat Noel yang keluar dari kamarnya, bukan ruang kerja. Lelaki yang shirtless dan hanya memakai celana jeans panjang itu berdiri di lantai dua. Ia menatap ke bawah, melihat Ashley yang napasnya terengah karena terburu-buru. “Kupikir kamu akan mengabaikanku. Ternyata … aku tetap menjadi prioritasmu,” ucapnya dengan nada setengah mengejek. Ashley memutar bola mata dengan malas. Ia menadahkan wajahnya untuk melihat Noel di atas. “Apa saya harus kesana?” “Tunggu di san
Read more

SURPRISE IN THE MORNING

Bab Lima: Surprise in the morning. Apa yang dikhawatirkan Ashley nanti ketika dirinya harus berpura-pura menjadi pasangan Noel di acara pernikahan sepupu bosnya itu. Apakah dia takut ketahuan? Mungkin saja. Karena sejauh ini berada di samping Noel sudah seperti memang dirinya menjadi pasangan lelaki itu meski statusnya adalah rekan kerja. Bukan hanya itu, Ashley yakin kalau ini sangat berbeda saat bekerja. Dia akan merasa canggung dan merasa kalau ini bukanlah hal yang bagus untuk dilanjutkan. Tapi, bagaimana bisa dia menolak Porsche idamannya? Dia bahkan pernah berandai-andai menjadi wanita paling keren di Big Bang ketika berangkat kerja dengan mobil hebat itu. Dia akan sengaja turun di depan pintu masuk loby dan membiarkan security untuk memarkir mobilnya atau bisa juga dia tak akan membiarkan siapapun menyentuh Lady Porsche miliknya. Hm, bahkan di saat mobil itu belum menjadi salah satu barang mewah miliknya, Ashley sudah memberikan nama
Read more

ITU BUKAN SELINGKUH

Bab Enam: Itu Bukan Selingkuh! Ashley berjalan di belakang Noel dengan langkah lunglai. Meski dirinya sudah sarapan, tetap saja yang dia butuhkan adalah kafein. Alih-alih diberikan segelas kopi, Ashley dibuatkan susu vanilla hangat dari bosnya sewaktu makan pagi tadi. Aku benar-benar mengantuk. Aku ingin tidur. Boleh tidak kalau aku tidur dua jam lagi? Ashley terus memohon dalam hatinya agar bisa tidur. Tidak mungkin dia mengatakan langsung pada Noel karena sudah jelas jawabannya adalah tidak. Permintaannya akan ditolak. “Pak, permisi,” panggil Ashley sebelum Noel masuk ke dalam ruangannya. “Ya?” Noel menjawab sembari membalikkan badannya. Ia memerhatikan wajah Ashley yang tidak segar seperti biasa. “Boleh tidak kalau saya pergi ke kafe sebelah untuk memesan kopi?” izinnya sebelum pergi keluar. Ashley takut ketika dirinya tidak ada di meja, saat itu Noel membutuhkan bantuannya. “Saya hanya butuh 15 menit saja,” janji A
Read more

BURNT OUT

Bab Tujuh: Burnt Out! Ashley melamun di kursinya. Ia terus memikirkan kata-kata sahabatnya ketika di kafe tadi. Bahkan kopi Americano miliknya saja masih tersisa setengah karena mendadak rasa kantuknya hilang akibat pusing memikirkan definisi arti dari selingkuh yang sebenarnya. Apa aku selingkuh? Apa itu benar-benar selingkuh? Kalau aku bicara pada Justin, apa ini tetap akan dinamakan selingkuh? Tapi, aku gak mungkin bilang ke dia. Dia pasti akan menolak mentah-mentah ide konyol ini. Ergh! Pusing!! "Ash? Are you okay?" tanya seseorang yang sekarang sudah berdiri di dekat meja Ashley. Ashley yang memegang kepalanya langsung terkejut dan menyengir. Ia tak menyangka kalau Noel akan melihat dirinya yang kelewat stress karena hal ini. "Pak Noel? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ashley buru-buru merapikan rambutnya. Noel menaikkan satu alisnya. Ia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sekretaris kesayangannya. Lalu ia member
Read more

SHE'S BACK

Bab Delapan: She’s Back. Di telapak tangan Ashley sekarang ada sebuah key card. Ia melangkah tenang menuju kamar yang sudah dipesan atas nama dirinya. Meski sebenarnya kamar suite yang dimasuki oleh Noel pun atas nama dirinya juga, setidaknya sekarang dia benar-benar memakai kamar yang memakai namanya ketika proses check in. “486,” gumam Ashley menatap benda putih berbentuk persegi panjang di tangannya. Ia lalu melihat ke arah pintu dengan nomor yang sama. “Here it is.” Ashley mendekatkan kartu itu dekat kenop pintu dan terdengar suara cklek! Bersamaan dengan terbukanya kunci kamar. Tanpa ragu, Ashley segera memutar kenop dan masuk ke dalam. Lampu otomatis menyala ketika sensor mendeteksi dirinya. “Hhh … tempat tidur,” ucap Ashley dengan senyum letih ketika menatap tempat tidur yang begitu rapi di dalam ruangan wangi. Tanpa berpikir panjang, ia segera melepaskan tas dan meletakkan benda-benda di tangannya di atas na
Read more

MY FIANCE

Bab Sembilan: My Fiance Ashley sudah bisa tersenyum lebar sembari menyetir mobil untuk kembali ke Big Bang. Ia merasa sudah sangat segar sekarang. Di dalam kamar hotel tadi dia bangun langsung cuci muka dan kembali touch up agar terlihat lebih fresh. Tentu saja Noel yang melihat sekretarisnya kembali lagi seperti semula hanya bisa tersenyum tanpa mengatakan apapun. “Pak, sudah makan?” tanya Ashley sambil terus menyetir dan menatap lurus ke depan. “Sudah.” “Oh. Saya belum,” lanjut Ashley dengan santai. “Boleh saya‒” “Lakukan semaumu, Ash.” Noel memotong kalimat Ashley. Tanpa menaruh curiga tentang suasana hati bosnya, Ashley mengangguk dan senang karena dia bisa membelokkan arah mobilnya menuju Mc.D dan bisa memesan via drive thru. “Big Mac, iced coffee tiramisu dan apple pie,” kata Ashley penuh semangat. Kemudian dia memajukan mobilnya lagi untuk membayar dan mengambil pesanan.
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status