All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 1201 - Chapter 1210

Mario mengangguk. Baginya tidak ada perbedaan antara Michael mati atau tidak. Yang dia inginkan adalah mengetahui di mana putrinya. Dia menyetujui syarat Jackson, karena bisa menemukan putrinya. Mario akan melakukan apapun untuknya. Mario bertanya "Kalau Michael menderita, apakah itu bisa membuat posisimu lebih baik di Apocalypse?""Hum." Jackson mendengus, "Di posisiku sekarang, apa aku perlu sampah seperti dia untuk naik tingkat?""Kamu takut kalau reputasimu terganggu dengan keberadaan Michael. Aku tahu kamu tidak mau mengakuinya. Dengan mental seperti itu, kamu tidak akan menjadi lebih kuat," ujar Mario.Jackson menggertakkan gigi. Apakah dia perlu mendengarkan nasehat seperti itu dari Mario? Dia sudah terkenal sebagai putra kebanggaan surga. "Apa kamu bercanda?" tanya Jackson.Mario menggelengkan kepala, "Aku tidak bercanda. Kamu takut pada orang yang belum bergabung pada Apocalypse. Itu bukan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang pria kuat.""Aku tidak takut!" Jack

Di acara seratus hari kelahiran Hanna, Yuncheng terasa sangat ramai. Banyak mobil-mobil mewah berdatangan ke Vila Bifeng. Acara ini adalah acara yang paling ramai sejak Vila Bifeng dibuka. Miles melihat ini sebagai batu loncatan untuk masa depannya. Dia sengaja berfoto dengan orang-orang terkenal Yuncheng. Nanti foto-foto itu akan dipasang di dinding Vila Bifeng. Meskipun ada yang iri pada Miles, tapi tidak ada yang berani merusak acaranya. Ini adalah acara penting bagi Michael. Tidak ada yang berani melawannya. Acara dimulai sejak pukul dua belas siang tapi sebelum jam sepuluh pagi, orang-orang sudah mulai berdatangan. Kalau dibiarkan terus, tempat itu akan penuh dengan orang-orang. "Aku tidak menyangka mereka bisa datang lebih dulu dari kita, Kek," ujar Ruby. Dia menggenggam tangan Teddy. Padahal menurutnya jam segitu, pasti belum banyak orang yang datang. Tapi dia sendiri melihat, sudah banyak mobil mewah berdatangan. Teddy tersenyum dan mengangguk. Orang-orang tidak sabar

Michael tahu minum teh adalah kegiatan yang sederhana. Teddy mengajaknya karena dia mungkin melihat Michael tidak suka suasana yang ramai. Jadi Michael setuju. Begitu banyak orang yang datang. Michael sendiri tidak akan bisa menyapa mereka satu demi satu. "Muridku, aku tidak menyangka kamu akan datang," ujar Michael. Teddy terlihat puas. Dia tahu karakter Michael yang tidak akan tahan melihat banyak orang. "Guru, apa aku akan dapat hadiah?" Teddy bertanya sambil tersenyum. "Kamu ingin hadiah apa?" tanya Michael. Dia merasa Teddy punya niat buruk. Senyumnya terlihat jahat. "Hhmmm," Teddy tersenyum dan berkata, "Keluarga Tian ingin berpartisipasi proyek barat kota dan proyek pengembangan dari Keluarga Han waktu itu. Apakah kamu bisa mempertimbangkannya?"Saat ini sedang ada proyek besar di Yuncheng. Keduanya masih berjalan. Meskipun Teddy tidak akan membandingkan perusahaannya dengan Keluarga Su, dia masih berharap Keluarga Tian akan mendapat keuntungan. "Tidak masalah. Kamu

Seorang pria yang berpakaian compang-camping terlihat mencolok di tengah keramaian. Semua orang memakai baju terbaik. "Siapa orang itu? Apa dia diundang?""Satpam, keluarkan orang ini. Mengganggu pemandangan saja.""Miles, keamananmu ternyata payah."Raut wajah Miles menjadi pucat. Ini menjadi tanggung jawabnya. Jika Michael menyalahkannya, dia akan mati. Saat Miles hendak memanggil petugas keamanan, Michael melepaskan Bella dan berkata pada Miles, "Tidak usah."Miles pikir Michael tidak senang padanya. Saking ketakutannya, tubuhnya gemetar dan berkata, "Tuan Han, aku minta maaf. Jika kamu ingin menghukumku, aku akan menerimanya."Michael tersenyum dan berkata, "Aku tidak akan menyalahkanmu. Petugas keamanan tidak akan bisa mengalahkan orang ini."Michael berkata, "Aku sudah menunggumu.""Kamu tahu aku akan datang?" tanya Mario sambil mengernyitkan dahi. "Tidak aku sangka, dia bersikap seperti pengecut. Dia yang menyuruhmu datang ke acara ini, kan?" tanya Michael."Ini tid

Melihat Michael masih bisa berdiri, Simon menjadi tertarik. Dia tahu kemampuan Mario yang berada lebih tinggi dari Michael. Seharusnya sekarang Michael sudah mati. Namun yang terjadi malah sebaliknya."Luar biasa. Aku tidak menyangka dia bisa bangkit secepat itu," ujar Simon. Dia tampak bersemangat melihat perkembangan Michael.Sebagai orang biasa, Bella tidak merasakan apa yang dilihat Simon yang dia lihat adalah Michael terluka parah. Hal ini membuat hatinya cemas. "Kakek Victor, bisakah kamu menolong Michael?" tanya Bella.Raut wajah Victor menjadi sedih. Dia tahu Michael akan kalah. "Bukannya aku tidak mau membantu, tapi aku sendiri tidak akan menang," ujar Victor sambil mendesah. Bella meremas-remas tangannya dengan gugup. Apakah dia akan membiarkan Michael mati begitu saja? Bagaimana dengan pria tua itu? Bukannya dia mau menolong Michael? Kenapa dia belum muncul juga? Bella melihat-lihat ke sekelilingnya. Tidak mungkin pria itu lupa. Bukankah dia ingin menjadi kakek bapt