Damian akhirnya melepas tangan Edward, tersenyum ramah untuk menutupi kegusarannya. "Kita tanya Rosie saja, dia mau ikut dengan siapa," usulnya penuh percaya diri.Dan sepertinya itu adalah jalan keluar paling baik bagi semua orang. Semua. Kecuali Rosie."Rosie, kau mau ikut aku atau Damian?"Telinga Edward berdengung. Dirinya seolah terlempar ke lubang hitam, tersedot, menciut, dan akhirnya menghilang dalam kehampaan. Kalimat singkat dengan nada suara datar terlontar dari bibir pucat Rosie meninggalkan luka lebar menganga di hatinya."Aku ikut Kak Damian." Itu lah penyebabnya.Wajah datar Rosie, tatapan dinginnya, semua itu berhasil memancing cairan bening panas di pelupuk mata Edward.Deg.Edward bisa merasakan hatinya patah setelah mendapatkan perlakukan dingin dari sang adik yang dia harap bukan adiknya. Bukankah baru semalam dia dan Rosie-nya bersama menikmati
Read more