Home / Romansa / Mantan Suamiku Seorang Tentara / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mantan Suamiku Seorang Tentara: Chapter 101 - Chapter 110

154 Chapters

Perpisahan

“Ka-kamu ... Yosua!” Raelina menutupi mulutnya terkejut.Penampilan Yosua sama seperti yang dia ingat dua tahun terakhir. Rambut potongan cepak yang menjadi ciri khas seorang tentara, serta kumis di wajahnya dicukur bersih. Kulit pria itu sewarna gandum sehat, dia masih terlihat tampan seperti dua tahun yang lalu.Mata Raelina berkaca-kaca, dia tidak bisa menahan perasaan bahagianya dan berlari memeluk pria itu.“Yosua, ternyata benar-benar kamu. Ke mana kamu selama ini.” Raelina berkata lirih sambil memeluk pinggangnya erat. Air mata mengalir di sudut matanya.“Apa kamu tahu, betapa aku sangat merindukanmu,” ujarnya lirih semakin memeluk tubuh pria itu erat.Sementara pria yang diduga sebagai Yosua membeku sesaat. Dia memegang pundak Raelina, tidak tahu harus membalas pelukannya atau mendorongnya.Dia berdeham. “Dua minggu tidak bertemu, kamu sudah melupakan aku,” kata pria itu dengan suara ma
last updateLast Updated : 2021-12-09
Read more

Dua pria aneh

Jam dinding terus berdetak, cahaya senja mulai tenggelam , tak terasa hari sudah beranjak petang. Namun Raelina masih belum beranjak dari ruang prakteknya sejak Mark pergi sejam yang lalu.Dia termenung duduk di kursi kerjanya sambil mengetuk-ngetuk meja kerjanya, memikirkan semua percakapannya dengan Mark dan keputusannya untuk menjauhi pria itu.Meski dia ingin Mark menjauhinya dan fokus pada pencarian informasi Yosua, Raelina tidak yakin akan mendapatkan informasi tentang Yosua dari militer. Militer sangat ketat melindungi data penulis, apa lagi Raelina harus mendapat informasi Mark dalam waktu singkat sebelum masa tugas relawan medis berakhir.Raelina mengusap rambutnya setengah frustrasi. Dia telah membuang-buang waktunya dan mengabaikan tujuannya.Setelah berpikir untuk waktu lama, Raelina memutuskan untuk menemui Romi.Raelina melirik jam tangannya dan melihat ke luar jendela. Langit sudah mulai gelap, dia tidak sadar melewatkan waktu pulanv
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more

Janji yang Terlupakan

 Raelina meronta-ronta dalam dekapan pria asing yang menangkapnya, mencoba berteriak meminta tolong. Namun pria di depannya menutupi mulutnya dengan sebuah sapu tangan. Mata Raelina membelalak mencium bau yang familier. Obat bius!Setelah menyadari itu, hanya beberapa detik Raelina kehilangan kesadarannya.Kedua pria itu saling pandang, dan mengangguk. Salah satu mengangkat Raelina di pundak dan membawanya ke mobil di depan gang. Mereka memandang ke sekeliling dengan waspada sebelum memasukkan tubuh Raelina yang tidak sadar diri ke dalam bagasi mobil dan pergi entah ke mana.Seorang pria yang diam-diam mengawasi mereka di salah satu bangunan. Setelah melihat mobil itu pergi, dia menekan alat komunikasi di telinganya dan melapor pada seseorang di seberangnya.“Ketua, mereka berhasil membawa Dokter Raelina.”Ucapan pria itu sampai ke sambungan bluetooth Dean dan Renaldi. Kedua pria itu saling pandang dan menatap Romi yan
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Raelina tertangkap

Mark mengerjapkan matanya perlahan sebelum akhirnya membuka matanya. Matanya menyipit merasakan silau dari cahaya lampu terang yang menggantung di langit ruangan. Mark mengerjap menatap ke sekeliling. Di tampak berada di sebuah ruangan bercak dinding putih dengan bau obat-obatan yang menusuk indra penciumannya.Dia mengernyitkan keningnya dan mencoba untuk bangun. Dia langsung mengerang merasakan tengkuk dan sekujur tubuhnya sakit, terutama kepalanya serasa dipukul dengan palu gondam.Mark menggerutu sambil memegang kepalanya berdenyut-denyut menyakitkan.“Ugh ....”“Akhirnya kamu sadar”Dia menoleh ke samping dan di sambut wajah Kyle yang menyengir lebar.“Kamu tahu, seluruh markas heboh dengan kekalahanmu di arena untuk pertama kalinya. Namun banyak mengutuk kerugian yang mereka dapatkan karena bertaruh banyak atas kemenanganmu. Siapa yang menduga kami akan kalah,” ujar pria itu menyilangkan
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

Foto Pernikahan

Seember air dingin disiramkan ke tubuh Raelina yang terikat di kursi, membuat wanita itu yang tak sadar diri tersentak bangun.Raelina mengerjapkan matanya antara bingung dan terkejut usai dibangunkan dengan air dingin. tubuhnya menggigil kedinginan, dan ingin memeluk tubuhnya, namun dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Raelina bingung dan menunduk memandang tubuhnya. Matanya melebar melihat dirinya terikat di kursi.“Apa ini?!” Raelina kaget dan takut menarik-narik tangannya yang terikat di kursi, mencoba untuk melepaskan tali yang mengikat tangannya. Tidak hanya tangannya, seluruh tubuhnya diikat di kursi itu.“Jadi ini wanita yang merayu Mark?” Suara seorang wanita terdengar mencibir dari depannya.Raelina tersentak dan mendongak cepat. Dia baru sadar sekelompok orang tengah mengelilinginya dan menatapnya dengan pandangan tajam.“Si-siapa kalian ....” Raelina terbata-bata menatap ke sekeling takut, dia berada
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Yosua Tertembak

Pintu ruangan itu ditendang dengan kuat dari luar dan sosok pria menerobos masuk.Melihat Louise mengarahkan pistolnya ke kepala Raelina, pria itu tidak berpikir panjang langsung mendorongnya ke samping.Namun Louise tanpa sadar menekan pelatuk pistol. Peluru Louise mengenai kabel lampu gantung di atas Raelina menyebabkan lampu itu bergoyang-goyang. Kabelnya putus menyebabkan percikan api jatuh mengenai Raelina.“Raelina!”Raelina langsung mendongak melihat sosok pria di ambang pintu bergegas ke arahnya dan memeluknya, menggunakan tubuhnya untuk melindunginya dari percikkan listrik. Pada saat yang sama lampu gantung itu terjatuh mengenai punggung dan kepala Mark.“Yosua!”“Mark!”Teriak Louise dan Raelina bersamaan kaget.Mark ah tidak, dia adalah Yosua memeluk erat kepala Raelina dalam pelukannya. Sama sekali tidak menghiraukan lampu gantung yang mengenai punggungnya.“Yo-Yosua
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Akan membawanya pulang

Dor!Yosua refleks menarik Raelina merunduk menghindari tembakan dan bergegas ke dinding sekat pembatas dapur dan ruang makan.Dor!Dor!Dor!Tembakan lain menyusul menembak ke arah tempat mereka bersembunyi.Yosua mengumpat kasar, dia memeluk kepala Raelina melindunginya dengan sikap protektif kala tembakan tanpa henti terus ditembakkan ke arah tempat persembunyian mereka.Sementara itu suara Louise terdengar memerintah anak buahnya di belakang mereka.“Bunuh wanita itu! Aku ingin kepalanya!” seru Louise terdengar ganas di balik sekat pembatas.“Yosua, kita harus bagaimana .... kita tidak bisa mati di sini. Zenith menunggu kita,” bisik Raelina mencengkeram lengan Yosua erat, tubuhnya gemetar dan air mata mengalir di wajahnya.Dia cemas dan takut mendengar tembakan tanpa henti yang diarahkan pada mereka. Berada di ambang hidup dan mati, dia tidak berhenti memikirkan putrinya,Yosua m
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Pasukan Khusus

Bang!Peluru keluar dari pistol di tangan Louise melesat dengan cepat ke arah Raelina. Sebelum peluru mengenai tubuhnya, Yosua sekejap menarik Raelina dalam pelukannya dan menggunakan tubuhnya memblokir peluru itu untuk melindungi istrinya.Peluru itu mengenai punggungnya, menyebabkan darah dari punggungnya membasahi kaosnya. Yosua memuntahkan darah.“Yosua!” Suara teriakan ketakutan Raelina terdengar keras, dia menangis berada dalam pelukan Yosua, menatap wajah wajah pria itu yang berubah pucat.Yosua memuntahkan darah dari mulutnya, itu memercik mengenai kaos yang dikenakannya. Dia telah menggunakan tubuhnya untuk memlokir peluru yang tertuju padanya demi melindunginya.Raelina menangis melihat Yosua memuntahkan darah dari mulutnya. Tubuh pria itu kehilangan keseimbangannya dan akan roboh. Raelina segera menahan tubuhnya dan mencegahnya jatuh ke lantai.“Ka-kamu ....” Suaranya bergetar menatap wajah Mar
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Melarikan Diri

Raelina memeluk kepala Yosua erat, melindunginya dari peluru yang beterbangan ke segala arah. Dia terisak mencoba mempertahankan kesadaran Yosua dan menghentikan pendarahan di lukanya.Sementara Yosua wajah sangat pucat pasi seolah darah terkuras dari wajahnya.“Yosua, kumohon bertahanlah. Kamu harus bertahan apa pun yang terjadi.” Raelina terisak cemas mengusap darah di mulut Yosua.Dia menatap putus asa sekelompok pria berseragam hitam yang membuat barikade melindungi mereka sambil terus mengarahkan serangan pada Tuan Fred dan anak buahnya.Meski dia tidak tahu siapa mereka, dia senang mereka melindunginya dan Yosua, namun di satu sisi sangat cemas ingin meminta pertolongan mereka untuk menyelamatkan Yosua.“Kakak Ipar, bagaimana keadaan kalian,” salah satu seorang pria berseragam hitam di depan Raelina bertanya tanpa memandang mereka, dia sibuk menembak anak buah Tuan Fred melindungi mereka.Raelina langsung menata
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more

Interogasi

Sosok pria tinggi dan tegap berjalan di sepanjang lorong dengan ekspresi lurus.Beberapa prajurit yang lewat berhenti untuk menyapanya dnegan sikap hormat. Romi menggangguk membalas sapaan mereka. Dia berhenti di depan sebuah ruangan interogasi.Tangannya terangkat membuka pintu kayu hitam dan masuk ke dalam.Beberapa orang yang di dalam sedang mengawasi proses interogasi di balik layar, berdiri dan memberi hormat begitu pria itu memasuki ruang interogasi.“Lanjutkan perkerjaan kalian,” kata Romi menepuk pundak salah satu seorang prajurit dan menghadap Dean.“Bagaimana dengan interogasi Fred Martens?”“Tidak ada yang spesial, orang ini begitu keras kepala tidak membocorkan satu informasi penting pun tentang Kragon,” jawab Dean menatap sosok Tuan Fred yang sedang di interogasi di balik kaca transparan di depan mereka.Pada akhirnya Tuan Fred dan anak buahnya tidak berhasil melarikan dan di tangkap pa
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status