Minah menyerobot mobil Rahman dengan cepat, hingga mengejutkan kami. Mobilnya berhenti mendadak menghadang mobil Rahman yang masih berjalan. Pedal gas Rahman tekan seketika, mendadak membuat kami menahan tubuh agar tidak tersungkur ke depan.“Gus, itu bukan kucing. Itu Minah. Kucingnya cantik, Gus,” ucap Rahman sambil melongo melihat Minah keluar dari mobil dan menuju ke arah kami. Namun, pandangan Rahman sedikit berubah saat melihat Minah menatap kami dengan tajam.“Hus, masak wanita gitu kamu samakan kucing, Man,” protesku. Rahman masih saja menganga melihat Minah apalagi mengenakan rok pendek. Minah berkacak pinggang sambil berteriak.“Agus, keluar!”“Gawat ini, Man. Dia sangat marah,” kataku sambil menepuk pundak Rahman.“Man, atasi!”Rahman menggeleng cepat. Tidak aku percaya dia melakukan itu. “Man, katanya kamu suka sama yang galak karena enak. Kok, sekarang kamu begitu
Baca selengkapnya