Ratih tidak menyangka jika hidupnya akan semakin sulit selepas melalui pertengkaran dengan Suga. Tak pernah terbayangkan ia akan menjadi sekretaris dari pria itu, bahkan bukan hanya di kantor saja, melainkan pribadi termasuk mengurus segala keperluan Suga. Bagi Ratih, seorang sekretaris tidak lebih dari seorang pembantu, hanya saja memiliki sebutan dan jaminan yang lebih tinggi. Dengan pemikiran itu, tentu saja ia menganggap jika saat ini jabatannya telah diturunkan.Kini, Ratih hanya bisa mematung di hadapan Suga. Kendati begitu, matanya tak lepas menatap tajam ke arah pria itu. Ingin sekali, Ratih menghantam wajah Suga pada tembok pembatas antar ruangan, atau setidaknya menguliti atasannya tersebut. Bagaimana tidak, jika saat ini ia justru dipermainkan tanpa adanya kesempatan melawan.Suga menghela napas sembari bergerak dengan malas. Tak berselang lama, ia melepas kacamatanya.Tentu saja mata elangnya terlihat dengan jelas.“Kenapa?” tanya Suga den
Terakhir Diperbarui : 2020-11-21 Baca selengkapnya