Share

BAB. 22 Terpaksa Berbohong

Mitha lalu mulai membuka kunci kamar dan menekan handle pintu.

Wajah Mami Anisa langsung kelihatan di depan pintu.

"Mami ...." lirih Mitha, takut. Namun, dia mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Mitha, kamu kok baru membuka pintunya?" tanya sang mami kepada calon menantunya, yang terlihat pucat pasi.

"Ma ... maaf, Mi. Tadi aku mau hendak mandi. Jadi aku kurang mendengar saat Mami mengetuk pintu." ucapnya takut, lalu menundukkan kepala.

Sementara di balik pintu, Erlan masih saja khawatir jika ibunya memaksa untuk menerobos masuk ke dalam kamar itu.

"Oh, jadi kamu tadi berada di dalam kamar mandi?"

"I ... iya, Mi. Ma ... maaf." lirihnya, lagi.

Nyonya Anisa lalu memperhatikan wajah Mitha yang terlihat pucat. Keringat juga terlihat keluar dari kedua dahinya.

"Wajah Mitha kenapa seperti takut begitu? Apakah ada sesuatu yang disembunyikan olehnya, saat ini?" gumam Mami Anisa, curiga di dalam hatinya.

"Mitha, apakah kamu baik-baik saja?" selidik Mami Anisa.

"A ... aku baik-baik saja, Mami."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status