Saat ini kondisi tubuh pak Cokro terlihat sangat lemas, kurus dan tak bertenaga. Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan keadaan 4 tahun yang lalu ketika Dhika pertama kali bertemu dengan pak Cokro di perpustakaan umum.
“Uhukkk uhukkk … Dhika, akhirnya anak yang bapak tunggu selama ini sudah tiba. Uhukkk uhukkk …”
“Aduh pak Cokro, maaf, tapi pak, bapak tidak perlu banyak berbicara dengan suara keras seperti itu. Biarkan saya saja yang datang mendekat, agar bisa mendengar suara bapak dengan lebih baik,” Dhika bergegas pergi mendekati sosok pria yang sudah sangat tua itu.
“Pak Cokro sebaiknya bapak meminum ramuan obat ini terlebih dahulu. Ini adalah ramuan khusus yang berasal dari buku pewaris milik Valia. Ramuan ini sebenarnya diperuntukan untuk mengobati seseorang yang terkena kutukan penghilang suara dari monster-monster seperti Siren (sejenis monster berelemen air yang m
6 bulan sudah berlalu sejak Dhika berhasil menyelamatkan cucu pak Cokro yang bernama Clarisa. Hari itu pak Cokro tertawa sangat bahagia setelah melihat cucunya Clarisa bisa terbangun dari koma. Dhika yang melihat moment itu, tanpa sengaja ikut meneteskan air mata bahagia bersama dengan orang-orang yang berada di sana waktu itu.Sejak hari itu, sudah beberapa kali pak Cokro mengirimkan foto dirinya ketika sedang bersama dengan cucu perempuannya kepada Dhika. Foto-foto itu dikirimkan sebelum pada akhirnya ia meninggal dunia 3 bulan yang lalu. Dhika tentu saja merasa sangat berduka setelah mendengar kabar kematian dari pak Cokro.Walau waktu yang mereka lalui bersama cukup singkat, tapi Dhika selalu mengingat setiap momen ketika dia pertama kali bertemu dengan pak Cokro, sampai pada saat dia memberikan pesannya yang terakhir kepada Dhika sebelum kematiannya.Pak Cokro telah berpesan kepadanya agar dia bisa terus bekerja ker
“Lho, kamu itu sekarang sedang menanam apa lagi Dhik? Itu tumbuhan baru? Wahhh keren sekali nih, apakah nanti kita akan menjualnya juga?”“Hahaha, Reno kan tidak semua tumbuhan obat kita jual, kamu masih ingat kan dengan janji kita berlima? Kita hanya akan menjual tanaman dan racikan obat yang ada umum di pasaran. Tapi untuk tanaman dan racikan spesial yang telah Valia tulis di buku pewaris, itu hanya akan kita pakai saat kita benar-benar membutuhkannya.”“Hehehe iyah sih Reno ingat itu … jadi apakah ini juga salah satu tumbuhan obat yang ada di buku pewaris?”“Iyah kamu benar Ren, ini juga … aduh tunggu sebentar Ren tangan saya linu. Ren apakah kamu bisa bantu saya untuk bangkit berdiri?”“Bentar-bentar Reno kesana.” Reno berlari dengan cepat dari tangga lantai atas ke bawah untuk membantu Dhika.“Ah
3 bulan lagi Dhika, Doni, Reno, Yura dan Wina akan lulus dari sekolah dasar Lavender. Yura telah memilih sekolah Acropolis sebagai pilihan utama, sedangkan Dhika, Doni, Reno dan Wina sudah cukup puas dengan memilih melanjutkan sekolah tingkat menengah di Lavender.Tentu saja pilihan berbeda yang Yura ambil membuat mereka kadang menjadi salah tingkah. Dalam satu pikiran, mereka merasa ini adalah pilihan yang terbaik untuk kemajuan Yura, sedangkan pada pikiran yang lain itu berarti mereka harus berpisah dengan Yura setelah acara kelulusan yang akan dilaksanakan pada akhir bulan November ini.Hari demi hari terus berlalu, Reno sekarang sudah menjadi semakin terampil dalam mengendalikan perubahan bentuk tubuhnya. Dia telah sanggup mengubah material pada tubuhnya dengan bahan dasar mythril. Sebuah material yang dianggap berdaya tahan tinggi ketika digunakan untuk menahan serangan para monster dari dimensi lain. Selain itu Reno juga sudah bisa mem
“Parah bagaimana mungkin ini bisa terjadi di kota kita!! Yura apakah kamu pikir keluarga kita akan baik-baik saja. Monster-monster itu sekarang sedang menyerang tengah kota,” ucap Doni terlihat gugup dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.“Tidak tahu, tapi kita semua harus segera kontak keluarga kita sekarang juga,” sahut Yura tegas.“Reno apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kalian semua bertingkah laku aneh seperti ini,” tanya Dhika tak sabar.“Dhika lihat itu di tv, sekarang ribuan monster sedang menyerang tengah kota. Ini Wild Portal!”“Wild Portal astaga tidak mungkin, bagaimana itu bisa sampai terjadi.” Dhika akhirnya memahami malapetaka yang sedang terjadi saat ini dan mengapa teman-temannya sampai bertingkah laku aneh seperti itu.Wild Portal adalah sebuah anomali bermunculannya ratusan porta
Di luar hujan badai menerpa perjalanan dengan sangat kuat, itu membuat mereka kesulitan untuk bergerak maju. Seluruh penerangan yang berasal dari peralatan elektronik disekitar mereka padam, sekarang mereka hanya bisa mengandalkan sedikit cahaya dari sinar rembulan malam yang terhalang oleh kemelut badai.Di balik kegelapan, mereka mulai mendengar suara-suara jeritan histeris yang berasal dari berbagai arah di sekitar lokasi mereka berada saat ini. Suara dentuman langkah kaki yang berat terdengar beberapa kali dari arah selatan. Awalnya langkah-langkah kaki itu bergetar dengan tempo ringan, tapi sekarang dentuman kaki itu bergetar semakin keras dan semakin cepat menuju ke arah mereka.Dhika, Reno, Doni dan Yura sepertinya sadar ada teror yang akan segera datang ke tempat mereka. Ini bukan lagi latihan seperti apa yang biasa mereka lakukan pada saat menggunakan game virtual, tapi ini adalah pertarungan nyata yang harus mereka hadapi secara la
Sementara Reno masih terbaring di dekat pohon itu. Yura dan Doni meningkatkan konsentrasi mereka untuk memberikan perlawanan kepada para monster ganas tersebut. Tanpa adanya perlindungan dari seorang tank, sedikit saja kesalahan yang mereka buat akan membuat nyawa mereka hilang melayang.Dhika yang melihat tubuh Reno terbaring di dekat pohon, memberanikan diri untuk berlari menuju ke arahnya. Beruntung serangan yang dilontarkan oleh Yura dan Doni membuat perhatian kadal raksasa itu terpusat kepada mereka berdua.Dhika yang telah sampai disana, segera menggendong tubuh Reno yang saat ini sudah terluka akibat gigitan dari kadal raksasa. Rupanya lapisan mythril yang melapisi seluruh tubuhnya tidak mampu melindunginya dari terluka parah. Gigitan taring kadal raksasa itu mampu merusak pertahanan terkuat yang telah dilatih oleh Reno selama ini.Sekarang di sekitar tubuh Reno telah tercurah banyak sekali darah segar yang bercuc
Yura berteriak kesakitan, tubuhnya pucat pasi, dia tidak bisa berbuat banyak ketika kadal raksasa itu mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke tanah dan siap untuk memakannya. Yura merasa sangat ketakutan ketika kadal raksasa itu telah membuka rahangnya dan memperlihatkan gerigi taring tajam berlendir yang sebentar lagi akan memotong-motong dirinya.Behemoth tidak bisa menolong dirinya saat ini. Behemoth sendiri sedang kesulitan untuk menahan dua kadal raksasa lain yang sedang menyerang dirinya terus menerus secara membabi buta.Sebagai seorang summoner Yura tidak memiliki pertahanan yang cukup tangguh untuk bisa menerima serangan langsung seperti ini. Di dalam sebuah kelompok pemburu, seorang summoner biasanya berdiri di garis belakang pertahanan sambil memberikan serangan dengan menggunakan eidolon yang telah dipanggilnya. Tapi dengan kondisi yang tidak beraturan seperti ini, tentu saja para monster itu dengan mudah bisa menyerang langsung Yu
Sewaktu Dhika membuka pintu itu, dia melihat Behemoth sedang diterkam secara bergantian oleh kedua monster buas yang saat ini sudah tidak sabar untuk menyantap rasa dagingnya.Dhika mencari keberadaan Yura dan Doni, dia sekarang melihat ke arah kanan dimana ada dua monster lain yang sedang berebutan untuk menggigit dan menarik tubuh dari salah satu temannya. Itu tubuh Yura, kadal itu menarik tubuhnya ke kiri dan kanan berharap mendapatkan bagian yang lebih besar. Ketika tubuh itu ditarik terlepaslah tubuh Yura menjadi dua bagian. Darah segar tercurah berhamburan ke sekitar mulut dua monster kadal raksasa tersebut.Dua kadal raksasa itu mendongakkan kepala mereka ke atas untuk mempermudah mereka melahap habis tubuh Yura. Kedua monster itu terlihat sangat menikmati setiap bagian tubuh yang masuk ke dalam perut mereka.Tidak mungkin, ini tidak mungkin pikirnya.Dalam keputusasaan Dhika coba mencari Doni
“Tidak, ini tidak benar, mereka sudah berbohong Pak,” Tommy tidak terima kebohongan itu. Dia jadi semakin tidak terkendali.“Pak, pasti … pasti ada rekaman cctv yang bisa kita lihat secara langsung. Bapak bisa melihatnya dari video rekaman cctv. Kami berenam benar-benar tidak bersalah.”“Kami pihak guru bagian disiplin tentu saja sudah melakukannya Tommy, tapi menurut pernyataan dari petugas cctv, video rekaman untuk kamera D1045 mengalami kerusakan. Karena itu kami tidak bisa melihat hasil rekamannya dan untuk mengatasi masalah itu kami sudah meminta kedua saksi ini untuk memberikan keterangan.”“Tapi Pak pernyataan mereka berdua itu bohong, bukan seperti itu kejadiannya.”“Sudah hentikan, kalian ini sudah membuat keributan, sekarang kalian juga berniat untuk memfitnah saksi?”Tommy merasa sangat kesal, tapi dia
“Pertarungaaann!!”Anak-anak berhamburan memperingatkan yang lain telah terjadi keributan di sekitar area ruang makan guild Demeter.Tommy menyerang pria yang baru saja menampar pipi kanan Evi.Billy bereaksi cepat menahan pria lain yang memiliki niat untuk menyerang Tommy dari belakang.Erlang bersama temannya yang lain datang mendekat untuk membantu, tapi Johan yang berbadan paling kekar menutup jalan mereka.Merasa terganggu dengan kehadiran Johan, Erlang langsung mengeluarkan serangan tinju kilat tanpa ragu ke arah perut bagian bawah Johan.Serangan itu begitu keras hingga mengeluarkan kilatan petir.Erlang menggunakan kekuatan genetiknya pada tinju yang dia lontarkan.Johan terlempar sejauh 2 meter bersamaan dengan meja dan kursi yang berada di sekitar lajurnya.Keadaan di sekitar
“Hentikan, dasar pria kotor, apa yang kamu sentuh sekarang.”Dhika tidak sadar kalau sebagian dari pergelangan tangannya sudah menyenggol salah satu bagian paling besar dan sensitif milik gadis itu.Bulatannya terasa begitu padat tapi cukup empuk dan lembut saat pergelangan tangan Dhika langsung bersinggungan dengan bagian itu.Dhika tidak mengelak kalau dia sepertinya menyukai memeluk gadis itu, baru kali ini dia merasakan sesuatu yang membuatnya begitu nyaman.“Hei apa yang sedang kamu lakukan, cepat lepaskan saya!!”Gadis itu berteriak lantang berulang kali tapi Dhika tetap saja tidak mau mendengarkan perkataannya, dia tetap merangkul gadis itu dan membawanya menuju tepian kolam yang lebih aman.Tepat saat berada di tepian kolam gadis itu langsung memperagakan sebuah gerakan judo, dia mengarahkan tangannya ke belakang, meraih kepala
“Dasar anak monster,” teriak Dimas saat jari tangannya digigit oleh Dhika yang terlihat masih berumur 1 tahun.“Dimas apa yang terjadi?” tanya Bunga dengan napas yang tersendat-sendat saat berlari menuju kamar Dhika.Dhika membuka kedua matanya, dia melihat jari tangan ayahnya terluka hingga meneteskan cairan darah yang cukup banyak.Dhika melihat di pojok ruangan kakaknya Darma yang berusia 11 tahun menangis ketakutan.‘Apa ini? Dimana saya? Papah? Mamah?’“Astaga Dimas tangan kamu sampai berdarah seperti ini, tunggu sebentar biarkan saya mengobati tangan kamu. Darma tolong bantu mamah ambilkan perban di sana.”Darma tidak bergeming, dia masih sangat ketakutan.“Argghh dasar monster, dia seharusnya tidak kita lahirkan, dia benar-benar sangat berbahaya untuk keluarga kita.”
Dhika memasuki ruangan yang terlindungi dengan berbagai sistem keamanan.Prof Einheart menaruh kornea matanya pada sebuah alat pendeteksi, setelah itu dia menempelkan kedua telapak tangan dan menyebutkan suara sandi untuk membuka pintu ruang penelitian.“Dhika kemarilah ikuti saya, saya akan menunjukan kepada kamu projek penelitian seperti apa yang sudah dikerjakan oleh kedua orang tua kamu.”Mengikuti langkah prof Einheart, Dhika melihat ada banyak tabung-tabung berisi ranting pohon berwarna hitam yang sedang diteliti oleh para dokter berbaju putih.Beberapa dokter yang melihat kedatangan prof Einheart memberikan hormat kepadanya.Prof Einheart membalas mereka dengan sebuah senyuman singkat sambil mengajak Dhika melihat lebih dekat ke arah tabung-tabung penelitian tersebut.Alexander dan Arnold berjalan mengikuti mereka dari belakang.&nbs
“Hei Dimas apakah kamu memperhatikan gadis baru itu?”“Ya saya tahu dia sangat cantik, memangnya kenapa kamu naksir sama gadis itu?” balas peneliti muda berusia 30 tahun bernama Dimas kepadanya.“Haha tentu saja saya sudah memperhatikan sejak dia masuk pusat penelitian ini 2 minggu yang lalu. Nama gadis itu Bunga, saya dengar dari prof Einheart dia adalah anak jenius yang sudah menyelesaikan gelar doktornya di usia 24 tahun.”“Saya dengar dia memang sangat pandai,” jawab Dimas datar tampak tidak terlalu berminat dengan topik pembicaraan ini.“Dimas, Dimas, hei sampai kapan kamu mau menjomblo seperti ini? Kamu itu sudah berumur 30 tahun, sudah saatnya kamu mencari pasangan hidup. Kalau saya masih belum berkeluarga, saya pasti sudah dekati gadis seperti dia, selain cantik dia sangat pintar. Bayangkan anak seperti apa yang akan lahir dari gadis secan
“Tuan Alexander maaf, tapi sepertinya Tuan pasti sudah salah mengenal orang. Anak itu, dia pencuri barang-barang milik pemburu monster yang sudah mati. Tidak mungkin Tuan mencari anak seperti dia, pasti ada sebuah kekeliruan, saya pasti akan membantu Tuan mencari anak yang Tuan cari.”Erlang tidak percaya kalau Alexander datang ke asrama guild Demeter hanya karena ingin bertemu dengan Dhika.Dia juga sebenarnya tidak rela melihat Dhika yang bukan anak seorang bangsawan didekati oleh Alexander.Dhika hanyalah seorang Herbalist miskin yang tidak punya apa-apa, dia hanya seorang anak yatim piatu dari keluarga yang tidak terpandang.“Tuan tunggu! Dengarkan saya.”Erlang mulai merasa kesal karena kata-katanya tidak didengar sama sekali oleh Alexander.Saat Erlang hendak mendekati Alexander agar bisa berbicara lebih dekat dengannya, Arnold t
“Hei lihat pria tampan berambut putih itu bukankah dia Alexander Fraudilant?” tanya seorang murid wanita dari guild Demeter.“Tidak mungkin untuk apa orang sepenting dia sampai datang ke asrama guild kita,” balas teman murid wanita itu kepadanya.“Tapi dia sangat tampan, seandainya saja dia adalah pacar saya, saya pasti akan memamerkannya kepada seluruh teman-teman saya.”Kedua murid itu saling tertawa memikirkan hal-hal menyenangkan apabila pria tampan tadi adalah pacar mereka.Selain mereka berdua, murid-murid lain yang sedang bersantai di sekitar aula depan pintu asrama pun tampak keheranan melihat sosok Alexander wakil ketua dari guild Chronos sedang berdiri di sana.Saat murid-murid yang lain sibuk berbisik, Erlang yang baru saja datang bersama teman-teman dari golongan bangsawan dari guild lain mendekat ke arah Alexander dengan percaya di
“Awasssss,” teriak Reno kepada Gita dan Vivi.Tabung kaca tempat perawatan Dhika meledak menyambar siapa pun yang berada di sekitarnya.Kotak-kotak lampu juga peralatan-peralatan elektronik di sekitar membuat suara-suara ledakan yang menakutkan.Gita berteriak ketakutan.Reno bereaksi cepat, dia berubah wujud menjadi seekor beruang besar yang melindungi tubuh Gita dan Vivi dari ledakan ataupun percikan listrik di sekitar mereka.Reno benar-benar tidak menyangka Dhika memiliki kekuatan medan energi listrik yang sangat besar hingga mampu menghancurkan peralatan-peralatan medis di rumah sakit ini.Reno tahu Dhika merahasiakan beberapa kekuatan genetiknya, tapi dia belum pernah melihat kekuatan genetik yang seperti ini.Sekarang tubuh Dhika keluar dari dalam tabung, dia terlihat melayang sambil tetap mengeluarkan percikan-percikan