Beranda / Romansa / White Rose Petal / Chapter 19 - Does She Come?

Share

Chapter 19 - Does She Come?

Penulis: Ailana Misha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di Grand Royal Elyxion Apartment

Canberra, Australia

Skandar dan Charisa, kedua pasang suami istri muda itu masih terlihat bersembunyi di bawah selimut putih tempat tidur mereka. Mereka masih tidak berubah, seperti terakhir kali mereka selesai melakukannya. Keduanya masih tetap tanpa busana, bahkan Skandar yang dikenal sangat perfeksionis itupun begitu malas untuk sekedar memakai celananya, laki – laki itu lebih tertarik untuk memeluk tubuh polos istri mudanya.

“Paman Skandar ....” Panggil istri dari Skandar itu. Gadis itu bergerak tidak nyaman.

“Hemm ....” Skandar masih bergumam pelan, mata pria itu terpejam rapat, dengan seulir senyuman terpulas di wajahnya.

“Sepertinya hari sudah mulai siang. Memangnya kita tadi melakukannya berapa lama paman?” tanya Charisa, gadis itu baru saja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • White Rose Petal   Chapter 20 - Pernyataan Skandar

    Di Grand Royal Elyxion ApartmentCanberra, AustraliaSkandar Alexander Hemingway, laki – laki itu sedari tadi memang sibuk ditelfon oleh James Bloom, sahabatnya yang mesum itu, hingga ia melupakan untuk sarapan bersama istrinya. Sahabatnya itu protes kepadanya karena pengajuan proposal bisnis miliknya ditolak mentah – mentah olehnya sejak tiga hari yang lalu. Selama itu pula tiap pagi, laki – laki bertubuh tidak terlalu ramping itu menelfonnya dan menganggunya hingga ia kesulitan menikmati sarapannya dengan tenang.“Aku sudah memeriksa proposal pengajuanmu, James. Aku menolaknya.” Skandar sudah menatap garang pada orang yang menelfonnya pagi – pagi seperti ini.“Aku bukan penganut nepotisme, James. Seberapapun dekatnya kita, aku adalah orang yang profesional!” Skandar Alexander Hemin

  • White Rose Petal   Chapter 21 - Do You Love Me?

    Saat ia sudah akan keluar dari pintu lift. Matanya menangkap seorang gadis berambut cokelat panjang yang akan masuk ke dalam lift dan melewatinya. Gadis itu menggunakan bando putih berbulu di rambutnya yang cokelat.“Charisa!” seru laki –laki itu, dan langsung membalik bahu gadis di depannya. Kedua bola mata laki – laki itu melebar.Dia ternyata salah orang. Gadis yang memakai bando putih berbulu itu bukan gadis yang sedang ia cari. Bukan seorang Charisa Davis. Laki – laki itu meminta maaf pada gadis muda di depannya. Laki – laki itu lalu berjalan menuju pintu keluar gedung apartemennya. Ia sedang menunggu supir pribadinya yang sedang mengambil mobilnya di basement.Saat ia hanya berdiri di depan pintu masuk sambil melihat jam tangannya, ia seperti melihat sosok gadis itu lagi di dalam sebuah mobil sedan warna hitam yang bergerak menjauh menuju gerbang gedung apartemennya. Matanya seperti melihat sosok Charisa yang sedang dudu

  • White Rose Petal   Chapter 22 - First Puzzle

    “Lukamu telah sembuh, Charisa,” ujar dokter Kim. Dokter itu sedang memeriksa lengan kiri Charisa. Luka gadis itu sudah mengering, dan perban yang ada di lengan gadis itu sebelumnya juga terlihat masih baru, padahal ia kemarin – kemarin sempat khawatir jika gadis muda di depannya itu tidak mengganti perbannya, karena Charisa tidak juga menemuinya sejak kemarin di ruang kesehatannya. “Siapa yang mengganti perbanmu, Charisa?” “Dokter di dekat tempat tinggalku, dokter,” jawab gadis itu. “Apa pamanmu itu yang mengantarkanmu?” tanya dokter Kim kembali. Perempuan itu sudah melepas perban Charisa secara keseluruhan. “Iya benar, dokter Kim. Pamanku.” “Paman yang baik dan bertanggung jawab,” puji dokter Kim saat melihat Charisa yang begitu senang menceritakan perihal paman gadis itu. Charisa sudah berdiri dari tempat tidur pasien di ruang kesehatan itu. Dokter Kim menaikkan alisnya. Hari Jumat biasanya banyak siswa yang mengambil ekstrak

  • White Rose Petal   Chapter 23 - Tuntutan Keluarga

    Di Rumah Keluarga Hemingway Canberra, Australia Nancy tiduran di atas sofa ruang bersantai rumahnya, gadis itu sedang membaca buku kuliahnya. Besok lusa adalah quiz dari mata kuliah manajemen stratejiknya, dan ia belum belajar sama sekali. Ia memang berbeda dengan kakaknya yang sangat perfeksionis dan koleris dalam hal apapun itu. Ia lebih santai terkait semuanya. Pantas saja, keluarganya sangat menaruh harap pada kakaknya yang jenius itu. Nancy sebenarnya senang saja punya kakak yang sangat pintar dalam hal pelajaran, ia jadi bisa bertanya dan minta diajari tugas yang sulit terkait kuliahnya, apalagi karena jurusan mereka berdua sama. Tetapi sekarang kakaknya itu sudah menikah dan tidak tinggal dengannya lagi. Ia jadi bingung sekarang, harus senang karena terjauh dari kakaknya yang keras kepala, pemarah itu atau malah sedih karena tidak ada yang membantunya menger

  • White Rose Petal   Chapter 24 - Second Puzzle

    “Kita akan berangkat setengah jam lagi, bersiaplah,” suruh Skandar pada istrinya yang masih muda itu. Laki–laki itu masuk ke bathroom kamarnya, saat ia sudah kembali dari kamar mandi, ia masih menemukan istri mudanya itu belum juga ganti baju. Gadis itu masih sibuk memutar – mutarkan tubuhnya di depan cermin riasnya hanya dengan balutan handuk putihnya yang sangat minim. “Paman, kemarilah ....,” panggil Charisa masih dengan wajah yang menghadap cermin riasnya. Suaminya berjalan mendekat kepadanya. Skandar melihat gadis itu untuk beberapa saat. Ia harus membuang pikiran kotornya. Hanya dengan melihat lekukan tubuh gadis itu, Skandar sudah bisa membayangkan apa saja yang ada dibalik kain tebal warna putih itu. Semua bagian privat milik istrinya, ia dapat membayangkannya. Mengapa sejak menikah dengan Charisa, ia jadi sering terlihat seperti James jika berdekatan dengan gadis itu. James Bloom yang mesum itu apa memberikan pengaruh yang buruk terh

  • White Rose Petal   Chapter 25 - Puzzle about Her

    Skandar, laki–laki itu sedang duduk nyaman di sofa ruang santai rumahnya. Dia dan Charisa telah sampai di rumah utama keluarganya sekitar dua jam yang lalu. Kedatangan mereka berdua yang notabene pengantin baru itu disambut begitu heboh oleh keluarga Skandar dan semua pelayan rumahnya.Pria itu bahkan sangat kesusahan untuk menemui istrinya yang masih muda itu. Charisa, si gadis SMA yang menjadi istrinya itu sangat cepat mengambil hati banyak sekali penghuni rumahnya. Gadis itu bahkan sudah punya kumpulan pelayan yang sangat menyayanginya. Skandar yang melihat hal itu hanya bisa mendesah lega, setidaknya istrinya tidak merasa canggung dengan status yang ia emban sekarang. Menjadi istri dari penerus satu–satunya keluarga Hemingway dari garis anak laki–laki.“Apa tuan muda mau saya ambilkan strawberry pudding lagi?” tawar salah seorang pelayan rumahnya.“Tidak usah, Bi,” jawab Skandar. Pria itu memang masih kenyang, mereka

  • White Rose Petal   Chapter 26 - Past and Future

    Charisa, gadis itu tengah berada di pusat perbelanjaan. Karena Paman Skandarnya tadi pagi mengatakan ia akan terlambat menjemputnya, Charisa jadi menerima ajakan Anna untuk berbelanja beberapa barang di salah satu mall besar di kota Melbourne. Temannya itu sedari kemarin memang membujuknya untuk menemaninya berbelanja. Ia mengatakan tidak mungkin mengajak mamanya. “Apa Yuta akan menyukainya, Charisa?” tanya Anna pada Charisa. Gadis berambut pendek itu menengok ke dalam tas belanja yang ia bawa. Tas belanjanya yang dari kantong plastik putih itu membesar di bagian bawah, tentu karena isinya adalah bola basket. Charisa hanya tertawa melihat tingkah dari Anna, dia seperti manusia berkepala kantong kresek. “Jadi ini untuk Yuta? Astaga, mengapa aku tidak dibelikan juga, Anna?” Charisa menggoda Anna, gadis itu berpura–pura marah pada Anna yang tidak membelikannya hadiah juga. “Hemm, Charisa ... Aku kan juga memberimu kado tiap hari ulang tahunmu,” keluh Ann

  • White Rose Petal   Chapter 27 - Stuart Kim

    Skandar tidak tahu mengapa ia merasa tidak tenang, padahal satu jam yang lalu ia baru saja menelfon jika istrinya yang muda itu tidak kenapa-kenapa. Tetapi ia tidak kunjung bisa untuk meredakan rasa khawatirnya. Laki-laki itu ketahuan sekali sedang tidak fokus bekerja sekarang.Hannah temannya yang hari ini pergi menemuinya di kantornya, hanya menambah masalah saja untuk pria dewasa satu itu. Bagaimana tidak, gadis yang termasuk teman baiknya itu tiba-tiba menjatuhinya sebuah undangan. Tidak tanggung-tanggung, undangan pernikahannya yang sangat mendadak. Apa semua orang sedang berusaha mengadakan April Mop?“Undanganmu?” tanya Skandar Hemingway yang judes itu tak percaya.“Ya, undanganku. Kenapa?” jawab Hannah Alba. Gadis itu menatap tajam sekretaris Skandar yang masuk membawakan sebuah arsip untuk direkturnya, “Datanglah bersama Charisa.”“Kau tidak salah menuliskan nama mempelainya?” Skandar menatap gadis

Bab terbaru

  • White Rose Petal   Chapter 83 - Epilog

    16 months later.... Di sebuah rumah besar yang hampir mirip mansion luas dan megahnya, di dinding dengan lukisan wallpaper berbentuk mahkota kecil – kecil di ruang tengah rumah tersebut, terpasang sebuah foto kelulusan dari wisuda seorang gadis sekolah menengah atas yang tersenyum dengan lebarnya, gigi kelincinya sangat terlihat sekali disana. Itu adalah foto kelulusan Charisa Hemingway lebih dari setahun yang lalu. Charisa Hemingway, menantu perempuan dari keluarga Hemingway. Di foto yang dicetak sangat besar itu terlihat jika gadis remaja itu dipeluk oleh suaminya, Skandar Hemingway. Sementara di sisi lainnya berderet dengan heboh kehadiran mommy, daddy dan nenek dari Skandar. Tak lupa ada keluarga dari Charisa, kak Noah dan kak Amanda yang berdiri berdampingan dengan sepasang pasangan jaksa dan model, Adam yang tengah memeluk lembut bahu istrinya, Hannah. Di baris bawah, di depa

  • White Rose Petal   Ucapan Terima Kasih

    Akhirnya Novel pertamaku di Good Novel telah tamat, gak nyangka ... ~Bahagia sudah bisa namatin cerita. Makasi banyak kepada kak Eni, kak Anna, kak Amanda, kak Melati, dan kakak-kakak lain yang telah meluangkan waktu untuk baca novelku ini, yang udah suka sama ceritanya Skandar dan Charisa. Lana seneng banget saat baca review kakak-kakak sekalian. Sungguh itu menyemangati Lana untuk terus menulis. White Rose Petal kayak hidup .... Semoga suka dengan tulisannya Lana, dan baca book Lana yang lain, seperti The Shark's baby sitter dan lainnya. Misal Lana buat book baru berisi Spin off ceritanya Ashton, Nancy dan James yang masih di universe White Rose Petal, apakah mau? Bila banyak yang mau, mungkin bulan depan Lana akan buat novel yang judulnya Pernikahan Sementara: Gairah Musim Gugur di Wellington. Doakan lancar nulisnya, dan dapat kontrak di Good Novel ya ... Amin .... Biar muncul di aplikasi Good Novel, dan jangan lupa review dan voten

  • White Rose Petal   Chapter 82 - Wisuda Charisa

    “Aku ingin kau mencatat semua hal yang aku suka dan tidak suka, setelah itu kau bisa menyebutkan apapun yang kau suka dan tidak suka. Aku ingin kita sudah memiliki modal untuk saling mengenal antar masing – masing,” kata Skandar, gadis di depannya masih berfikir keras. Skandar menarik nafas besar untuk pertama kali.“Baik, aku mulai. Aku tidak suka junk food, aku harus makan makanan rumahan. A-“ “Jadi paman hanya bisa makan makanan rumahan?” “Ya, kau bisa memasak?”“Se-dikit.” “Perbanyak cara memasak menu makanan kalau begitu. Aku tak akan memaksamu untuk belajar, tetapi aku akan memaksamu untuk memasak.” “Aku tidak suka dengan segala sesuatu yang membuang waktuku, aku benci menunggu, aku tidak suka dibantah, atau disela, aku tidak suka menjelaskan apapun sebanyak dua kali apala

  • White Rose Petal   Chapter 81 - Charisa dan Skandar

    “Anna ... Selamat ... Akhirnya kamu lulus ...,” teriak Charisa dengan riang.Gadis SMA dengan perut yang terlihat tidak rata itu langsung memeluk sahabatnya itu. Mereka berdua baru saja turun dari podium wisuda, upacara kelulusan baru saja selesai, tetapi kedua gadis itu masih terlihat tidak beranjak dari tempatnya.“Bukan aku saja yang lulus, Charisa ... Tetapi kita semua. Ahh aku senang sekali kita lulus sekolah bersama,” jawab Anna dengan lembut, gadis cantik itu lalu sedikit memperbaiki toga wisuda milik Charisa yang miring.“Dulu, saat pihak sekolah tahu jika aku sudah menikah, aku kira mereka akan mengeluarkanku dari sekolah, Anna,” ucap gadis bergigi kelinci itu sambil mengelus perutnya.Ia ingat jika seminggu setelah kasus investigasi dari seorang gadis bernama Yeri Kim, saat ia sudah masuk sekolah kembali. Sekolahnya heboh saat tahu jika ia adalah istri dari putra sulung pemilik bisnis Chagall Corporation, tida

  • White Rose Petal   Chapter 80 - Pergi dari Australia

    “UWAAAA, HANNAH ALBA ....” “ITU HANNAH ALBAAA ....” “HANNAH ALBAAAA ....” Di tengah lapangan sepak bola di sebuah sekolah SMA swasta di Canberra, rombongan besar ibu – ibu dan juga remaja berkerumun di dekat tiang bendera yang sejak satu jam yang lalu berdiri disana. Para ibu - ibu itu terus mengerubungi nama sang model ternama yang tengah hamil besar itu, benar saja hamil anak kembar membuat perut Hannah Alba lebih besar dari wanita hamil seumurannya. “Kenapa belum diangkat?” gerutu seorang laki-laki. Suaminya, Adam Howard harus kalang kabut menelfon asisten istrinya itu untuk segera sampai di sekolah Charisa Hemingway. Benar di sekolah Charisa, hari ini adalah upacara kelulusan SMA dari istri remaja Skandar Hemingway itu. Para orang tua yang seharusnya menunggu kedatangan putra – putri mereka di luar gedung, malah bertolak untuk mengerumuni model sekaligus artis ibu kota yang masih jelas terlihat popularitasnya itu. Skandar menggelen

  • White Rose Petal   Chapter 79 - Namanya Milla Kim

    Lagu khas musim dingin mengalun di sebuah acara pertunjukan musik milik kepolisian Australia. Seorang gadis berwajah mungil dengan coat coklat susunya tengah duduk termenung di barisan paling depan. Beberapa menit yang lalu baru saja ada penyanyi yang juga memainkan piano di tempat itu, seseorang yang memiliki suara bariton. Ia mengenal siapa laki – laki yang menyanyikan lagu dengan suara beratnya itu. Dia mengenalnya.Perempuan itu adalah Jennie Kim, dia berada di sana sebagai seorang reporter berita milik stasiun televisi pemerintah Australia. Sebuah ID card reporter berita bewarna hijau lumut telah tersemat di saku atas coat-nya, dan ini adalah tugas pertamanya. Jennie Kim ditugasi oleh reporter seniornya untuk menjadi peliput berita di acara milik pemerintah ini.Rencana awalnya, ia memang akan melakukan sesi wawancara saat Komisaris Jenderal Johnson telah tiba, dimana ini merupakan acara penggalangan dana amal yang diperuntukkan untuk para korban ge

  • White Rose Petal   Bedah Teori Skandar Yuk

    Halo~ Mumpung belum waktunya update cerita, ayuk bedah teori yuk ... Mumpung White Rose Petal tinggal beberapa chapter lagi. Kedip-kedip manja, hehehe. Pertanyaan:Apakah Skandar mencintai Charisa? Lalu bagaimana posisi Jennie di hati Skandar? Dan apakah Anak yang dikandung Jennie adalah bayinya Skandar? Jadi Skandar kalau dalam penggambaran karakterku. Dia ini pria yang susah untuk buka hati, tetapi sekali buka hati dia akan berusaha sangat setia... Mungkin yang tahu seberapa baik dan setianya Skandar hanya Jennie dan Charisa saja (Pembaca dan aku juga ‘kan?). Kedua perempuan ini pasti tahu. Hanya saja bedanya mereka ada yang memilih menetap di hati Skandar ada yang memilih untuk pergi. Contoh Jennie. Dulu jika dia memilih untuk bersama Skandar, tidak memilih Stuart pasti tidak menutup kemungkinan Skandar akan menikah dengan Jennie di masa sekarang. P

  • White Rose Petal   Chapter 78 - Home for Skandar

    Congratulations You’ve been blessed with a baby To fill your life with happiness From Hemingway Family “Dari keluarga Hemingway?” Jennie berbalik dan menatap mamanya dengan guratan mata yang nampak terkejut. “Charisa, muridku tadi kesini.” Mamanya mulai bercerita. “Charisa? Charisa Hemingway, istri dari Skandar, Ma?” “Ya, Charisa dan suaminya, tuan Skandar Hemingway.” Dokter Kim termenung mengatakannya. Ia sudah bertemu dengan putri bungsunya di penjara. Yeri, putrinya sudah memberi tahu semuanya. Kini Dokter Kim tahu mengapa antara Jennie, Yeri, Charisa dan tuan Skandar Hemingway itu sangat berkaitan. Mantan kekasih dan otak dari percobaan pemerkosaan. Wanita berjas putih itu merasa sangat bersalah

  • White Rose Petal   Chapter 77 - Mawar Putih

    “Kau itu keong sawah apa kura – kura!” seru James Bloom pada gadis muda di belakangnya. Mereka tengah sedang menuju lobby di perusahaan James. Pria itu tengah melihat jam di ponselnya berulang kali, mereka harus segera kembali ke kantornya di lantai lima perusahaannya. Waktunya semakin menipis. James Bloom terus menghirup udara musim dingin dengan rakus, ibunya akan datang sebentar lagi dan James belum menyiapkan seribu alasan untuk berlaku sok sibuk. James Bloom sedang dalam suasana tidak mood sekarang. Satu hal yang pasti dikarenakan seorang Nancy Hemingway yang sangat – sangat tidak kooperatif. Gadis ini melamar sebagai asisten dari asistennya, tetapi mengapa sekarang James yang merasa ia yang menjadi pihak yang jadi asisten bagi gadis itu? “Berjalan yang cepat Nona Hemingway!” Pria itu berhenti dan langsung berbalik ke belakang, James ingin menceramahi habis – habisan gadis muda yang sejak tadi terus saja berjalan seumpama keong sawah itu. Tetapi

DMCA.com Protection Status