Happy Reading ^_^
Bagaimana tidak, saat di perjalanan sekitar desa Transylvania semua nampak baik-baik saja, sampai seseorang dengan tampilan compang-camping serta tubuh dipenuhi goresan luka yang mengeluarkan ratusan belatung akibat tak pernah mandi dan diobati, tiba-tiba mendorongnya kuat dan menodongkan pisau kearah wajahnya.
Berterimakasih-lah pada reflek Gerald yang dapat menahan pisau itu di udara, atau wajah tampannya akan tergores, atau lebih parah—Ia mati konyol karena dibunuh orang gila yang mencongkel matanya dengan sebilah pisau.
Orang gila itu terus mengatakan kalimat aneh yang membuat bulu kuduk Gerald meremang.
"Akan terjadi perang besar! Kau akan mati ha
Happy Reading"Papa.. papa.. papa.. aku rindu papa.. papa.. papa.." ujar kepala anak kecil itu berguling dan jatuh dari tas Gerald seraya tersenyum creepy, menarik paksa ujung bibir yang sobek terukir hingga telinga, menampakkan rahang, gigi, hingga tengkorak pipi. Jangan lupakan leher anak itu yang sarafnya terseret dan beradu beradu dengan kotornya tanah."Papa? Hey, nak. Kembali ke habitatmu sana, kau salah alamat. Kalau mencari ayah tampan jangan aku, aku hanya akan punya anak dengan Evelyn," ucap Gerald spontan, dan Vince yang mendengar itu berteriak keras sembari menyebut segala umpatan atas ketololan Gerald."GUOBLOK! ASU TELES! MATEK KOWE, MATEK! JANCOK I TAMBAH NGELAWAK!" umpat Vince menggunak
Bunyi daun kering pada musim gugur saling gemerisik diterpa angin sepoi-sepoi, menciptakan senandung damai yang menenangkan hati, jalan setapak berhias daun serta pemandangan kilatan bias oranye senja menjadi pelengkap sempurna perjalanan Gerald.Terlalu indah, damai, dan tenang, pikirnya.Entah ia harus bersyukur atau tidak, sepertinya Hutan Hoia Baciu tak se-seram cerita yang beredar di masyarakat.Namun Gerald tak merasa jika seseorang masih mengikutinya bak bayangan."Hoy anjing!" teriak seseorang dari dalam pikiran Gerald."Ada apa Vince? Biarkan aku berjalan menemukan Dryad dengan tenang.""Kau mau ku tunjukkan jalan pintas?" pinta suara itu."Heh setan, kenapa kau tak bilang dari tadi?" tanya Gerald kesal."Ya, menunggu waktu yang tepat saja." ucapnya, Gerald merasakan hal ganjil dari kalimat terakhir yang diucapka
Evelyn tak mengerti ada apa, dan apa yang dilakukan si kembar tiga darah pada tubuhnya. Pasalnya Verdinant masuk kedalam penjara tempat Evelyn ditahan dengan membawa pisau dengan ukiran aigis dibagian pangkal penghubung besi dengan gagang, serta ukiran ular menjalar yang membelit gagang pisau.Verdinat tak berbicara sepatah katapun, secara mendadak, ia mengiris urat nadi Evelyn hingga terputus kemudian menyambungkannya lagi dengan sihir healer. Ia memang tak merasakan sakit ketika nadinya terputus, tetapi efek setelah luka tertutup membuat pergelangan Evelyn terasa terbakar seakan ada hewan menggerogoti daging serta menyedot darah yang mengaliri tubuhnya."Apa yang kau lakukan bajingan?! Panas!" bentak Evelyn.Verdinant terkekeh, dalam sekian detik wajah Verdinant sudah ada didepan matanya menatap tajam mengintimidasi lawan bicaranya."Jangan terlalu banyak bicara
Tiga hari lagi gerhana matahari akan terjadi, dan di penjara ini, dimana tempat ia dikurung, Evelyn tengah bergelut dengan rasa panas nan membakar pada pergelangan tangan kanannya. Bekas luka yang ditinggalkan Verdinant sangat berdampak besar bagi tubuh Evelyn.Mulai dari tubuhnya semakin kurus, garis wajah yang mengerut, serta seluruh bagian tulang-tulang tubuh menonjol ke permukaan kulit yang terlihat seperti korban busung lapar.Sedangkan Vernon dan Verdinant menghilang selama beberapa hari tanpa memberi makan Evelyn sama sekali, bukannya tidak memberi, hanya saja, manusia normal mana yang akan memakan jantung manusia lainnya yang baru dibunuh dan masih segar.Evelyn mau mati saja rasanya.Sepiring nasi beserta lauk pauk diatasnya muncul didepan Evelyn secara tiba-tiba. Beberapa kali Evelyn mengedipkan matanya jika didepannya memang makanan as
Jika ia disuruh memilih dari angka satu sampai sepuluh seberapa suram Medusa Valley, maka dengan lantang Gerald akan menjawab seratus!Bahkan baru selangkah ia memasuki Labirin Medusa, hawa dingin nan menusuk seketika menerpa tubuh Gerald, dan ketika dirinya semakin masuk ke dalam labirin, seketika dibelakangnya tertutup semak-semak tinggi.Gerald jelas tak bisa mundur lagi sekarang, ia terjebak dan harus mencari jalan keluar lain.Tak lama kemudian, didepannya terdapat ratusan ribu kunang-kunang bercahaya mendatangi Gerald, ia kira akan mendapat tantangan yang pertama tetapi kunang-kunang itu hanyalah pembawa berita.Ratusan ribu kunang-kunang itu saling berbaris rapi membentuk sebuah pola yang kemudian digabung menjadi sebuah tulisan."Η πρώτη πρόκληση: Troll
Evelyn kembali terbangun ditempat yang tidak ia kenali, padang rumput hijau luas yang berhias macam-macam bunga musim semi serta serangga cantik mengelilinginya.Evelyn tak mengerti, kenapa setiap ia bermimpi ia selalu dibawa ke tempat yang tak pernah dikenalinya?Dan ada satu hal yang ia tak mengerti, kenapa ia selalu bertemu Vince ditempat yang sama dalam setiap mimpinya?Beberapa kali dalam mimpi Evelyn ia melihat keadaan Vince yang mendapat luka parah, hanya saja Vince selalu mencegah Evelyn untuk bicara dan mengalihkan pada hal yang lain.Untuk kali ini, Evelyn melihat luka pada tubuh Vince semakin jelas, baju compang-camping, luka sayatan, lebam, sekaligus darah hitam memenuhi seluruh tubuhnya.
Tantangan pertama : TrollGerald menatap tulisan yang berasal dari susunan kunang-kunang bercahaya itu lama, ia tidak tau apa yang harus dilakukan. Tak berselang lama, dari dinding labirin mendadak muncul sebuah kotak dari batu yang membentuk cap telapak tangan.Gerald meletakkan telapak tangannya pada batu tersebut kemudian menekannya, ujung labirin yang awalnya buntu dan hanya berisi tulisan seketika terbuka lebar, memperlihatkan hutan hujan tropis yang lebat sekaligus suram akan unsur magis hitam.Ia mulai melangkah masuk kedalam hutan tersebut, dan seketika pintu dari semak labirin tertutup sempurna.Beberapa meter didepan Gerald terdapat dua Troll bertubuh besar sedang membuat api unggun dan memakan daging kurcaci.Gerald menelan ludah susah payah, ia lupa jika Troll pemakan segalanya, tak peduli walau itu manusia sekalipun. Ia kembali melangkah, tak sengaja m
Air...Poseidon selalu berkata pada putranya Perseus, pergilah pada air, maka kau akan mendapatkan jawaban dan kekuatan darinya.Itu semua tak berlaku, karena sepertinya, sekarang air malah berbalik menyerang Gerald.Gerald menelusuri liku demi liku labirin semak tinggi, suasana semakin mencekam, dinding semak terlihat berembun, tanah yang dipijak mulai becek dan berlumpur, didepan sana terdapat gerbang menjulang tinggi yang terbuat dari air, diatasnya terdapat tulisan memanjang mengikuti pola lengkung gerbang."Καλώς ήλθατε στο βιότοπο Κράκεν."(Selamat datang di habitat Kraken)Gerald bersi
Jika ada satu hal yang paling Evelyn sukai dari hidupnya sekarang, maka ia akan menjawab nama Gerald dengan pasti.Kehidupannya yang penuh bahaya karena pekerjaannya adalah seorang pembunuh bayaran, kadang membuat Evelyn bosan juga, ia bahkan mengabaikan 50 tawaran membunuh seseorang dengan bayaran tinggi hanya karena ia bosanDi sela ke suntukannya menjalani hidup, Gerald hadir dengan penuh cinta, mendekatinya dengan berani walau resiko besar yang ia dapat, serta kegigihannya, meluluhkan hati Evelyn.Jika Evelyn adalah Luka, maka Gerald adalah obat.Keduanya sama-sama saling menguntungkan, Gerald yang dapat memanfaatkan Evelyn untuk mendapatkan ramuan langka ilegal, sedangkan Evelyn yang terluka akan disembuhkan oleh Gerald dengan iringan perlindungan penuh kasih sayang.Karena orang tua Evelyn, telah meninggal.Takdir itu lucu, sekaligus tak tertebak, kita manusia, tak b
Halo gengs, hari ini kita kembali dengan bapak Vince yang sekarang katanya lagi mengejar cinta dedek-dedek emesh.Dari Vince untuk dedek emesh tercinta, "Mbasio sampeyan ora tresno karo aku, tapi tresno ku tulus kanggo sampeyan dek,"Duh manisnyo, tapi sayang, si dedek emesh yang emang paling anti orang alay jawab sarkas, "Sepurane mas, aku ora arep pedofil gendeng koyok kowe, bhayy,"Bucin goblok!Vince adalah keturunan demon, ia bebas memilih siapapun pasangannya tanpa terikat oleh aroma dan darah layaknya werewolf dan vampir.Jika lelaki buaya jamban akan mangap jika diberi umpan ciwi aduhay, maka Vince ini otaknya sudah rada konslet.Yang dulu selera nya bidadari surga sekarang malah berubah jadi kutu buku yang dari segi manapun tidak ada yang menarik minat
Verdinant berjalan dengan tenang di lorong rumah sakit, beberapa orang yang melihat hal itu kebanyakan menatap ngeri dan merasa ingin muntah, demi apapun, darah yang mengalir dari lengan yang tertanam peluru dan sayatan pisau disekujur tubuhnya membentuk kubangan sungai merah diatas keramik putih."Nona, boleh saya mendapat bantuan?" tanya Verdinant pada sang resepsionis yang tengah bermain ponsel tak memperhatikan pasien yang berdarah-darah."Iya tuan, anda memiliki keluhan apa?" tanya resepsionis tanpa melihat kearahnya."Um.. Tertembak dan sedikit luka sayatan pisau?" ucapan Verdinant terdengar ragu, resepsionis yang merasakan hal janggal segera menatap kearah depan, dan seketika ia terkejut dan segera memanggil salah satu suster yang baru saja lewat."Hey cepat panggilkan dokter! Pasien ini hampir sekarat!""Ah.. Nona ini tidak apa, hanya luka kecil,""Ya tuhan, anda h
Happy Reading😘"Dokter Raizel, ini untukmu," ucap seorang wanita berpakaian suster seraya memberikan sebuah kotak berisi bekal makanan."Jika kau memberikan bekal itu dengan niat mendekatiku, buang saja, itu menjijikkan,"Sarkas, sungguh.Dokter dan suster yang tengah lewat menertawakan usaha sang gadis, padahal sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu, tetapi gadis itu nampak tak menyerah."Pede sekali, aku ini ikhlas, aku belum melihatmu makan sama sekali, dan aku bahkan bersusah payah mengambilkan daging ini karena kau suka, setidaknya hargai usahaku," ucap suster tersebut merengut, Raizel tak peduli dan kembali memeriksa data kesehatan para pasien."Wah, lelaki ini, walau tampan jika tidak menghargai usaha orang percuma saja," ujar suster itu lagi."Bisakah kau diam? Ucapanmu membuatku sakit kepala," Raizel k
Bagi diri Alexi yang sekarang, hidupnya sudah terasa sangat lengkap, walau terkadang rasa rindu pada sang kakak terus menyergap, tetapi Vernon sang mate selalu berada disampingnya, menghibur dirinya, dan dialah yang akan pertama kali datang saat terjadi sesuatu pada Alexi.Kasih sayang yang melimpah ruah dari Vernon membuatnya bahagia menjalani kehidupan immortal, dan kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kelahiran putra kami yang berusia 238 tahun.Masih dikatakan remaja dalam umur makhluk immortal, kehidupan mereka yang beratus tahun lamanya bukan hal yang mudah, mereka harus berbaur dengan manusia, dan selalu berganti identitas, karena jelas, tidak normal seseorang berusia ratusan tahun tetapi masih terlihat remaja yang baru mengalami pubertas."Max! Vernon! Turunlah, makan malam sudah siap!"
Happy Reading***Jika bunga teratai mati, bijinya akan terjatuh kedalam kolam dan tertanam lagi......Akankah menjadi reinkarnasi, atau kehidupan pararel?...Deru mesin motor ski saling beradu akan tebalnya es, jemari yang begitu lentik dengan lihai mengendalikan motor tersebut tanpa kesulitan walau medan yang dilewati sangat sulit karena melewati gunung es yang terjal."Ah, sialan! Anggota FBI itu memang tidak mudah menyerah!" umpat sang gadis pengendali motor ski tersebut.Ia beberapa kali menengok ke arah belakang, mencari timing yang pas untuk menjebak kedua anggota FBI yang sedang mengejarnya.Dalam beberapa me
Banyak yang berkata, melupakan masa lalu lebih baik daripada terkurung didalamnya, karena hal itu hanya akan menghambatmu untuk kedepan.Apa guna rasa benci dan iri? Itu tidak akan merubah apapun! Kau hanya akan tersakiti pada akhirnya.Dunia sekarang kembali damai, tak ada perang, tak ada bencana bertubi, tak ada rasa dendam antara makhluk mitologi dan manusia. Yang ada sekarang adalah Bumi yang bebas akan peperangan dan ikatan yang semakin kuat.Tak ada diskriminasi, tak ada yang miskin dan kaya, tak ada perburuan dan pembalakan liar, semua hidup berdampingan antara makhluk mitologi dan manusia.Karena keberadaan makhluk mitologi cukup menimbulkan trauma yang membekas, pemerintah bekerja sama dan saling mengambil kesepakatan antara kedua kubu, manusia akan mengelola daerah yang telah disepakati, mereka tidak boleh menyentuh area makhluk mitologi.
Evelyn tak dapat melakukan apapun, bahkan hanya sekedar merintih kesakitan akan sayatan yang menyiksa tubuhnya. Tatapannya masih tertuju pada tubuh Gerald yang telah terbujur kaku menjadi mayat, ia masih belum bisa menerima kenyataan."Ah.. Sekarang aku sudah tidak membutuhkan mu, lebih baik, kau mati, bukan? Menyusul Gerald-mu?"Penekanan nama Gerald dalam perkataan Verdinant menyulut emosi Evelyn, kedua matanya memerah berkaca, perasaan kecewa, amarah, dan membunuh mengalir dalam darahnya.Dengan menggunakan kekuatannya, Evelyn memotong tangan kanan Verdinant, seketika cekikan pada lehernya terlepas, dalam seperkian detik, Evelyn menghilang."Ta-tanganku, tanganku! ARRRGH! TANGAKU! DASAR WANITA BANGSAT! KAU AKAN MATI! KELUAR KAU! JANGAN SEMBUNYI!" Verdinant menggeram marah, tubuh yang semula berwujud manusia, perlahan berubah menjadi makhluk raksasa bergigi tajam dan bertanduk k
"Kau pikir kau bisa menahan ku hanya karena sihir murahan ini?" Evelyn berdecak, "tidak mungkin!"Kedua iris mata Evelyn berapi-api, rantai sihir yang mengikat seluruh tubuhnya meleleh dengan cepat, Vernon menatap tak percaya, bagaimana bisa?Leher Vernon dicengkeram erat oleh Evelyn, kemudian diangkatnya tinggi, dari cekikan itu leher Vernon terasa sangat terbakar, seakan daging pada lehernya akan meleleh."Selamat tinggal, pelayan setia,""TUNGGU EVELYN!"Evelyn menoleh, teriakan Verdinant mengganggu konsentrasinya, namun ia terkejut karena Gerald, Mate-nya berada dalam keadaan hidup dan mati, tangan Verdinant berada tepat didepan jantungnya dan ia bisa membunuh Gerald kapan saja."KAU INGIN DIA MATI? ATAU BEBASKAN SAUDARAKU?!"Ini pilihan yang sulit, ia tak mungkin membiarkan Gerald mati, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan pengkhianat klan be