Happy Reading😘
보라해💜💜💜
Di balik cahaya lampu baca perpustakaan, Gerald menatap Evelyn tajam, seolah lupa jika kemarin dirinya sudah bermaafan dengan Evelyn dibawah antariksa. Evelyn yang ditatap seperti itu hanya dapat membisu, terkejut akan kenyataan yang didengarnya, Demon? Ia berasal dari keluarga mafia yang bahkan tak pernah percaya pada mitos atau takhayul.
"Apa yang kau inginkan dari kami?" tanya Gerald lagi.
"Kau gila?! Kau sendiri yang membawaku, lalu kau mencurigai ku begitu?! Aku tidak mengerti apapun, Gerald!" Evelyn naik pitam, ia tidak terima tuduhan tak berdasar seperti itu.
Tangan Gerald terkepal kuat, mati-matian pria itu menahan amarah, "Aku tidak akan menyakitimu jika kau
Happy Reading😘🍃🍃🍃"Adýnami."Tongkat dengan ujung berpendar cahaya hitam terayun, pelindung perkamen speranta seketika retak dan melemah. Penjaga perbatasan Bluemoon terkejut karena gempa yang lumayan kuat mendadak.Para warga Bluemoon juga merasakan akibatnya, seluruh pencahayaan mati, termasuk obor yang dipasang disepanjang jalan dihembus oleh angin kencang menyisakan udara kosong yang dingin nan mencekam.Gerald, Evelyn, dan seluruh penghuni mansion keluar untuk mengecek keadaan.Sedangkan sang penyihir yang melakukan magisnya menyeringai kejam, kemudian tubuhnya berubah wujud menjadi burung gagak."Aku dan Vernon akan periksa perbatasan, sebaiknya kalian tetap didalam mansion," perintah Gerald pada Sang Ibu, Evelyn,
Happy Reading 😘Rumah sakit? Lagi?! Ah.. Evelyn sebenarnya bosan melihatnya, entah apa yang telah ia lakukan hingga dirinya sering terbangun dengan pemandangan langit-langit putih rumah sakit."Evelyn, kau sudah sadar?" tanya Gerad spontan."Tentu saja, kau lihat aku mati memangnya?!" Evelyn berujar ketus, mood nya masih jelek karena lagi-lagi ia terbangun di rumah sakit."Ah.. syukurlah." ucap Gerald senang, kemudian memeluk tubuh kecil gadis itu reflek, Evelyn yang terkejut atas gerakan tak terduga dari Gerald hanya dapat membatu ditempatnya, wajahnya bersemu merah muda."Menjauhlah dariku! Kau bau tanah! Dasar anjing!" bentak Evelyn mendorong tubuh Gerald."Kau merona." goda Gerald."Fuck you, jerk! Stay away from me!" Evelyn berujar kesal, wajahnya semakin memerah.
Precap :Rencanaku kali ini gagal, kalian! Kalian akan mati! Kalian harus membayar nyawa atas kematian ibuku! Happy Reading 😘Evelyn terbangun di tempat asing, kali ini bukan langit-langit rumah sakit atau mansion. Sekarang ia berada ditempat yang sangat mengerikan dengan lautan manusia yang menjerit pilu karena sambaran api yang terus menghujam tubuh mereka juga terdapat berbagai makhluk besar dengan rupa yang aneh berkeliaran disekitarnya.Apa ia bermimpi? Tetapi mengapa para makhluk-makhluk aneh yang berkeliaran disekitarnya menatap Evelyn aneh? Mereka seolah mengetahui keberadaannya.Kemudian Evelyn kembali dibuat heran, karena makhluk-makhluk aneh yang awalnya menatap Evelyn tiba-tiba bertekuk lutut dan menundukkan kepalanya.
Happy Reading😘"Kau seharusnya tidak lengah!" pria itu berujar tenang, namun sorotnya memancarkan kemarahan yang begitu besar."Maafkan aku, aku tidak menyadari jika keberadaan gadis itu mengancam kita," pria yang lainnya mengepalkan tangan erat."Bukankah kau sudah tau ramalan itu? Gadis demon itu adalah kuncinya, dia bisa menjadi ancaman sekaligus keuntungan bagi kita," pria itu berujar dingin, wajahnya nampak tak bersahabat saat ini."Aku.. Mengerti, maafkan aku.""Gerhana Matahari akan terjadi dalam waktu dekat, kau sudah mendapatkan Perkamen Speranta?" tanya pria itu.Pria di depannya mengangguk, ia mengambil Perkamen Speranta dari balik piyama panjangnya dan mem
Happy Reading😘Evelyn menutup kedua matanya, dapat ia rasakan tubuhnya tersedot oleh tenaga yang cukup besar."Bangun Evelyn," bisikan kecil itu membuat kedua mata Evelyn terbuka seketika, Evelyn menatap sekitarnya, ia melihat gumpalan putih dan burung-burung yang tengah bermigrasi, tubuhnya terasa terbang di langit.Tunggu, terbang?"What the fuck!" umpat Evelyn, tubuh Evelyn terbang diantara awan, lebih tepatnya ia jatuh dan melayang tak jelas di udara tanpa pengaman apapun.Evelyn berusaha tetap tenang, dan menyeimbangkan tubuhnya, walau ia tau jika jatuh kebawah tak akan menjamin selamat, setidaknya ia mencoba bergerak untuk jatuh ke dalam air.Jurnal gila! umpat Evelyn dalam hati.Tinggal 400 meter lagi tubuh Evelyn jatuh ke tanah. Ia yakin akan mati jatuh diatas ri
"Hey, kau tak apa?" tanya Evelyn menghampiri tubuh Evelyn kecil, ia mencoba menyentuhnya, namun nihil, ia tak bisa."Ck.. kau memang benar-benar bodoh! Sudah ku bilang ini hanya ingatanmu bukan? Kau tak akan bisa menyentuhnya." ujar pria itu seraya memutar kedua bola matanya jengah."Shut up you!" bentak Evelyn, pria yang bersamanya ini memang sangat cerewet dan ingin menang sendiri, bikin emosi saja."Aku mendengar pikiranmu lagi," ujar pria itu."Kalau begitu jangan lakukan lagi!""Ssstt.. diamlah, Adamson akan datang."Benar yang pria itu katakan, Evelyn melihat ayah angkatnya berada diluar dengan senyum miring penuh keganjilan, dengan jubah hitamnya ia ber-teleportasi kedalam rumah dan mengambil Evelyn kecil yang pingsan dalam gendongannya, kemudian ia membawa Evelyn kecil keluar dengan teleportasi."Hey, hey, tubuhku adalah aset! Kenapa kau membawan
"Gerald.""Hey Gerald.""Geraaaald..""GERALD!"Evelyn mengerutkan bibirnya, ia berkali-kali memanggil nama Gerald yang tengah memeriksa berkas perusahaan, namun tak digubris sama sekali."Kau marah padaku?""...""Gerald!""...""GERALD BANGSAT!""...""Masa bodo, aku pergi," merasa tak dipedulikan, Evelyn menghentak-hentakkan kedua kakinya kesal, kemudian berbalik dan bersiap untuk menjauh, namun tangan Gerald menarik Evelyn kasar hingga jatuh terduduk diatas pangkuannya."Lepaskan aku, bajingan gila!" umpat Evelyn berusaha melepas cengkeraman kedua tangan Gerald, namun Gerald hanya menatap Evelyn datar dan semakin mengeratkan cengkeramannya."Kau mulai tuli sekarang?""Gerald!""Gerald ba
Gerald memegangi perutnya yang terbalut perban, sesak dan nyeri ia rasakan, masih teringat jelas bagaimana pedang sihir Vernon menusuk tubuhnya.Ia masih tak percaya jika orang yang dulu pernah menjadi sahabat sekaligus saudara dan orang yang pernah ditolong dari sekumpulan Rogue sewaktu kecil akan mengkhianatinya.Gerald berharap jika semua hal yang menimpanya hanya bunga mimpi yang menjadi penghias kala ia tertidur. Namun ia kembali ditarik pada kenyataan dengan bekas luka yang diberikan oleh Vernon dan Mate-nya telah dibawa pergi entah kemana.Gerald menangis.Untuk yang kedua kali sejak kematian kakeknya Zachary. Se-bajingan apapun Vernon, Ia tetap tidak bisa menyakiti seseorang yang telah menjadi sahabatnya selama 10 tahun.Ia bahkan masih ingat Vernon yang menyerang dirinya berkali-kali namun Gerald sama sekali tak
Jika ada satu hal yang paling Evelyn sukai dari hidupnya sekarang, maka ia akan menjawab nama Gerald dengan pasti.Kehidupannya yang penuh bahaya karena pekerjaannya adalah seorang pembunuh bayaran, kadang membuat Evelyn bosan juga, ia bahkan mengabaikan 50 tawaran membunuh seseorang dengan bayaran tinggi hanya karena ia bosanDi sela ke suntukannya menjalani hidup, Gerald hadir dengan penuh cinta, mendekatinya dengan berani walau resiko besar yang ia dapat, serta kegigihannya, meluluhkan hati Evelyn.Jika Evelyn adalah Luka, maka Gerald adalah obat.Keduanya sama-sama saling menguntungkan, Gerald yang dapat memanfaatkan Evelyn untuk mendapatkan ramuan langka ilegal, sedangkan Evelyn yang terluka akan disembuhkan oleh Gerald dengan iringan perlindungan penuh kasih sayang.Karena orang tua Evelyn, telah meninggal.Takdir itu lucu, sekaligus tak tertebak, kita manusia, tak b
Halo gengs, hari ini kita kembali dengan bapak Vince yang sekarang katanya lagi mengejar cinta dedek-dedek emesh.Dari Vince untuk dedek emesh tercinta, "Mbasio sampeyan ora tresno karo aku, tapi tresno ku tulus kanggo sampeyan dek,"Duh manisnyo, tapi sayang, si dedek emesh yang emang paling anti orang alay jawab sarkas, "Sepurane mas, aku ora arep pedofil gendeng koyok kowe, bhayy,"Bucin goblok!Vince adalah keturunan demon, ia bebas memilih siapapun pasangannya tanpa terikat oleh aroma dan darah layaknya werewolf dan vampir.Jika lelaki buaya jamban akan mangap jika diberi umpan ciwi aduhay, maka Vince ini otaknya sudah rada konslet.Yang dulu selera nya bidadari surga sekarang malah berubah jadi kutu buku yang dari segi manapun tidak ada yang menarik minat
Verdinant berjalan dengan tenang di lorong rumah sakit, beberapa orang yang melihat hal itu kebanyakan menatap ngeri dan merasa ingin muntah, demi apapun, darah yang mengalir dari lengan yang tertanam peluru dan sayatan pisau disekujur tubuhnya membentuk kubangan sungai merah diatas keramik putih."Nona, boleh saya mendapat bantuan?" tanya Verdinant pada sang resepsionis yang tengah bermain ponsel tak memperhatikan pasien yang berdarah-darah."Iya tuan, anda memiliki keluhan apa?" tanya resepsionis tanpa melihat kearahnya."Um.. Tertembak dan sedikit luka sayatan pisau?" ucapan Verdinant terdengar ragu, resepsionis yang merasakan hal janggal segera menatap kearah depan, dan seketika ia terkejut dan segera memanggil salah satu suster yang baru saja lewat."Hey cepat panggilkan dokter! Pasien ini hampir sekarat!""Ah.. Nona ini tidak apa, hanya luka kecil,""Ya tuhan, anda h
Happy Reading😘"Dokter Raizel, ini untukmu," ucap seorang wanita berpakaian suster seraya memberikan sebuah kotak berisi bekal makanan."Jika kau memberikan bekal itu dengan niat mendekatiku, buang saja, itu menjijikkan,"Sarkas, sungguh.Dokter dan suster yang tengah lewat menertawakan usaha sang gadis, padahal sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu, tetapi gadis itu nampak tak menyerah."Pede sekali, aku ini ikhlas, aku belum melihatmu makan sama sekali, dan aku bahkan bersusah payah mengambilkan daging ini karena kau suka, setidaknya hargai usahaku," ucap suster tersebut merengut, Raizel tak peduli dan kembali memeriksa data kesehatan para pasien."Wah, lelaki ini, walau tampan jika tidak menghargai usaha orang percuma saja," ujar suster itu lagi."Bisakah kau diam? Ucapanmu membuatku sakit kepala," Raizel k
Bagi diri Alexi yang sekarang, hidupnya sudah terasa sangat lengkap, walau terkadang rasa rindu pada sang kakak terus menyergap, tetapi Vernon sang mate selalu berada disampingnya, menghibur dirinya, dan dialah yang akan pertama kali datang saat terjadi sesuatu pada Alexi.Kasih sayang yang melimpah ruah dari Vernon membuatnya bahagia menjalani kehidupan immortal, dan kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kelahiran putra kami yang berusia 238 tahun.Masih dikatakan remaja dalam umur makhluk immortal, kehidupan mereka yang beratus tahun lamanya bukan hal yang mudah, mereka harus berbaur dengan manusia, dan selalu berganti identitas, karena jelas, tidak normal seseorang berusia ratusan tahun tetapi masih terlihat remaja yang baru mengalami pubertas."Max! Vernon! Turunlah, makan malam sudah siap!"
Happy Reading***Jika bunga teratai mati, bijinya akan terjatuh kedalam kolam dan tertanam lagi......Akankah menjadi reinkarnasi, atau kehidupan pararel?...Deru mesin motor ski saling beradu akan tebalnya es, jemari yang begitu lentik dengan lihai mengendalikan motor tersebut tanpa kesulitan walau medan yang dilewati sangat sulit karena melewati gunung es yang terjal."Ah, sialan! Anggota FBI itu memang tidak mudah menyerah!" umpat sang gadis pengendali motor ski tersebut.Ia beberapa kali menengok ke arah belakang, mencari timing yang pas untuk menjebak kedua anggota FBI yang sedang mengejarnya.Dalam beberapa me
Banyak yang berkata, melupakan masa lalu lebih baik daripada terkurung didalamnya, karena hal itu hanya akan menghambatmu untuk kedepan.Apa guna rasa benci dan iri? Itu tidak akan merubah apapun! Kau hanya akan tersakiti pada akhirnya.Dunia sekarang kembali damai, tak ada perang, tak ada bencana bertubi, tak ada rasa dendam antara makhluk mitologi dan manusia. Yang ada sekarang adalah Bumi yang bebas akan peperangan dan ikatan yang semakin kuat.Tak ada diskriminasi, tak ada yang miskin dan kaya, tak ada perburuan dan pembalakan liar, semua hidup berdampingan antara makhluk mitologi dan manusia.Karena keberadaan makhluk mitologi cukup menimbulkan trauma yang membekas, pemerintah bekerja sama dan saling mengambil kesepakatan antara kedua kubu, manusia akan mengelola daerah yang telah disepakati, mereka tidak boleh menyentuh area makhluk mitologi.
Evelyn tak dapat melakukan apapun, bahkan hanya sekedar merintih kesakitan akan sayatan yang menyiksa tubuhnya. Tatapannya masih tertuju pada tubuh Gerald yang telah terbujur kaku menjadi mayat, ia masih belum bisa menerima kenyataan."Ah.. Sekarang aku sudah tidak membutuhkan mu, lebih baik, kau mati, bukan? Menyusul Gerald-mu?"Penekanan nama Gerald dalam perkataan Verdinant menyulut emosi Evelyn, kedua matanya memerah berkaca, perasaan kecewa, amarah, dan membunuh mengalir dalam darahnya.Dengan menggunakan kekuatannya, Evelyn memotong tangan kanan Verdinant, seketika cekikan pada lehernya terlepas, dalam seperkian detik, Evelyn menghilang."Ta-tanganku, tanganku! ARRRGH! TANGAKU! DASAR WANITA BANGSAT! KAU AKAN MATI! KELUAR KAU! JANGAN SEMBUNYI!" Verdinant menggeram marah, tubuh yang semula berwujud manusia, perlahan berubah menjadi makhluk raksasa bergigi tajam dan bertanduk k
"Kau pikir kau bisa menahan ku hanya karena sihir murahan ini?" Evelyn berdecak, "tidak mungkin!"Kedua iris mata Evelyn berapi-api, rantai sihir yang mengikat seluruh tubuhnya meleleh dengan cepat, Vernon menatap tak percaya, bagaimana bisa?Leher Vernon dicengkeram erat oleh Evelyn, kemudian diangkatnya tinggi, dari cekikan itu leher Vernon terasa sangat terbakar, seakan daging pada lehernya akan meleleh."Selamat tinggal, pelayan setia,""TUNGGU EVELYN!"Evelyn menoleh, teriakan Verdinant mengganggu konsentrasinya, namun ia terkejut karena Gerald, Mate-nya berada dalam keadaan hidup dan mati, tangan Verdinant berada tepat didepan jantungnya dan ia bisa membunuh Gerald kapan saja."KAU INGIN DIA MATI? ATAU BEBASKAN SAUDARAKU?!"Ini pilihan yang sulit, ia tak mungkin membiarkan Gerald mati, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan pengkhianat klan be