Share

Bab 105. Mas Elang Tak Menjemput

Bab 105. Mas Elang Tak Menjemput

Pukul delapan malam, rumah makanku sedang rame-ramenya. Banyak pelanggan yang datang untuk makan malam. Pengunjung baru juga banyak yang masuk, mungkin penasaran karena selalu rame. Posisi warung yang tepat di persimpangan, adalah salah satu bentuk promosi alami. Menjadi perhatian bagi setiap orang yang melintas.

Keramahan dan bentuk pelayanan yang sempurna tak lupa kutekankan kepada seluruh pegawaiku. Di bawah komando Kak Runi apa yang aku harapkan terpenuhi. Semua pengunjung dilayani dengan sangat baik.

“Ning, ngeliatin apa?” Tepukan halus di pundak mengagetkanku. Rupanya Kak Runi memperhatikan kelakuanku sejak tadi. Wajar saja dia curiga. Gelagatku hari ini tentu mencurigakannya. Tatapanku tak lekang ke arah gerbang sejak dua jam yang lalu. Aku menunggu seseorang. Yang ditunggu tak juga datang.

“Dia tidak datang malam ini?” tanya Kak Runi lagi, ikut menatap ke arah gerbang.

Aku menghela nafas panjang, lalu membuangnya dengan kasar.

“Kalian berten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status