Acara utama telah berakhir dengan resminya hubungan Vicky dan Vanya menjadi pasangan suami istri, suasana kediaman Vladislav terdengar sangat ramai dan ceria, beberapa tamu terlihat masih membicarakan momen sakral pernikahan penerus keluarga Vladislav.Perhatian para tamu tidak hanya tertuju kepada Vicky dan Vanya. Austin, Ivan, Jafin dan Billy juga menarik perhatian para tamu yang hampir semuanya adalah pemilik perusahaan besar dan juga keluarga bangsawan ternama.Mereka semua mencari momen yang tepat untuk mendekatkan diri mereka dengan empat pria yang tampak santai berinteraksi dengan anggota utama keluarga Vladislav.Vincent yang sudah sering hadir di acara seperti ini sontak menarik diri dan merapat ke Vladimir. Dia sadar di momen seperti ini akan ada banyak keluarga besar yang ingin mengenalkan putri mereka kepadanya, karena itulah dia terus menempel kepada Kakeknya agar bisa terhindar dari hal yang merepotkan.Alyona pun sama, beberapa pria muda dari keluarga ternama berusaha m
Suara tawa Vanya terdengar memenuhi kamar Vicky, cerita tentang malam pertama Ivan dan Nabila yang mendapat gangguan seperti mereka barusan terus membuatnya tertawa. “Mereka benar-benar gila,” kata Vicky yang ikut tertawa karena mengingat kejadian tadi. “Tapi aku senang, aku yang anak tunggal kini memiliki empat kakak pria dan empat kakak wanita yang hebat seperti mereka, ini membuatku semakin merasa bersyukur menjadi istrimu,” ucap Vanya sambil membelai lembut wajah Vicky. Vicky tersenyum, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Vanya. “Vanya sayang....” bisiknya pelan mendekatkan bibirnya ke bibir Vanya yang tersenyum. Dan tepat saat bibir mereka bersentuhan... Tok... Tok.. Tok... Vicky dan Vanya terdiam, mereka kompak menoleh ke pintu kamar. “Hah... apalagi sekarang,” keluh Vicky yang sontak membuat Vanya tertawa. Vicky mengabaikan ketukan pintu, dia kembali mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya dan, Tok... Tok.. Tok... Pintunya kembali di ketuk, Vanya sontak tertawa dan memali
Suasana menjadi riuh dengan gelak tawa saat melihat pasangan pengantin baru ikut bergabung bersama mereka. Tindakan mereka yang jahil benar-benar memaksa Vicky dan Vanya gagal melakukan malam pertama. Dengan wajah menunduk malu, Vicky bergabung dengan para pria, sedangkan Vanya bergabung dengan para wanita yang terus menggodanya karena kejadian tadi. Mereka semua mengobrol santai di ruang keluarga, sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Vicky bersama ke empat kakaknya telah menghilang entah ke mana. sedangkan Vanya masih bersama dengan para istri ke empat Kakak Vicky di ruang keluarga, wajahnya sontak sedikit terkejut begitu menyadari sudah satu setengah jam berlalu sejak kejadian tadi. “Ini waktunya,” gumam Vanya dalam hati yang tampak memikirkan alasan untuk pamit meninggalkan para seniornya. Sebuah ide terlintas di kepalanya, sambil berbicara, dia sekali-kali sengaja menguap untuk menunjukkan jika dia sudah mengantuk. Lagi pula para kakak-kakak
Begitu tiba di Korea Selatan, Vicky, Vanya dan para seniornya langsung menghadiri acara pernikahan Alvian, putra dari Ezra dan Seo Yeon. Kisah cinta pria yang Vicky, Vanya dan para seniornya sebut si Bungsu ini terbilang mirip dengan Vicky, berasal dari keluarga kaya raya dan merahasiakan identitasnya dari sang istri. Namun bedanya, Ghiska Natasya, pasangan dari Alvian adalah seorang aktris papan atas, bahkan saat dia menikah hari ini, wanita berparas cantik itu masih belum mengetahui status Alvian yang merupakan putra pengusaha ternama di Indonesia, dan juga cucu keluarga Bangsawan di Korea Selatan. Kehebohan terjadi saat Vicky dan keempat seniornya tiba di acara pernikahan Alvian dan Ghiska. Ivan, Jafin, dan Billy, mengatakan jika dress code acara pernikahan Alvian adalah pakaian ala bangsawan Korea jaman dulu. Mengingat Yeong-ja yang memang merupakan seorang bangsawan, Vicky dan Austin langsung menelan mentah-mentah ucapan dari ketiga CEO grup Barata itu. Ivan, Jafin, Billy dan
Selama 5 hari, Vicky dan Vanya menikmati liburan mereka di Korea Selatan, dan setiap malam pertarungan sengit pasti akan terjadi selama beberapa kali sebelum pasangan pengantin baru itu terlelap tidur. Berbagai kejadian menarik terjadi saat mereka berada di negara ini, salah satunya adalah konflik kecil yang membuat Vicky dan Austin harus membawa nama besar keluarga mereka saat terjadi perseteruan di internal keluarga bangsawan Kim.Tiba saatnya bagi mereka kembali ke Rusia, Austin, Ivan, Jafin dan Billy bersama istri-istri mereka juga sudah bersiap di bandara.Pesawat keluarga Vladislav terlihat terparkir di Apron Bandara menunggu mereka, saat mereka hendak naik ke pesawat, tiba-tiba suara seorang pria sedikit mengejutkan mereka.“Tuan Austin, maaf... sepertinya Anda dan yang lainnya harus menggunakan pesawat dari keluarga Kim,” ucap pria yang ternyata adalah pengawal dari keluarga Edelmiro.Vicky dan ke empat Kakaknya kompak menoleh, mereka bertanya-tanya maksud dari ucapan pengawa
Vicky diam membatu, matanya membelalak tak percaya menatap lurus wanita yang memanggil namanya.Wanita itu tersenyum lembut, dia lalu berjalan ke arah Vicky.“Bu... bukankah dia...” gumam Vicky. Matanya terus memandangi wanita itu, saat dia hendak melangkah menuju wanita itu, Vanya menghentikannya dengan memegang lengan kirinya.“Sayang... ada apa?” tanya Vanya yang kini dibuat terkejut melihat ekspresi wajah Vicky.Vicky menoleh ke Vanya, namun pikirannya terus tertuju kepada wanita yang memanggil namanya tadi. Matanya terlihat kosong saat memandangi wajah Vanya.“Vicky!” ucap wanita itu.Vicky segera menoleh, namun wanita itu malah berjalan terus melewatinya seakan tak mengenal dirinya, Vicky kembali terperangah, namun matanya terus mengikuti ke mana wanita itu berjalan.“Vicky! Dari mana saja kamu! Kamu membuat Ibu khawatir,” ucap wanita itu sambil memeluk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.“Maaf Ibu,” jawab anak laki-laki itu sambil tersenyum.“I... ibu?” gumam Vicky yang kem
Vanya mengakhiri percakapannya dengan Alyona dan Vincent, dia lalu bergegas meletakkan ponselnya ke dalam tas miliknya dan kembali ke tempat tidur.Vanya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, pikirannya berkecamuk memikirkan hubungan Kirana dan Vicky dulu seperti apa.“Apa Vicky masih mencintai wanita itu?” batin Vanya yang merasa cemas.Ceklek...Pintu kamar mandi terbuka, Vicky yang telah selesai mandi keluar dengan hanya menggunakan handuk, bagian atas tubuhnya yang atletis tanpa penutup sontak menarik perhatian Vanya.“Uh... sayang,” batinnya pelan. Pikirannya sontak teralihkan, permainan indah mereka selama di Korea menyingkirkan nama Kirana dari benaknya.Vanya tiba-tiba teringat dengan beberapa artikel yang sempat dia baca, sebuah studi yang dilakukan di Arizona State University pada 58 perempuan mengungkapkan kasih sayang fisik atau perilaku seksual dapat memprediksi suasana hati dan dapat menurunkan risiko stres.“Aku sedang stres, aku butuh itu,” batinnya memantapkan hat
Beberapa saat setelah Vicky menceritakan kisah Kirana kepada Vanya, pasangan pengantin baru ini kembali melakukan pertempuran panas mereka di atas ranjang.Selama tiga puluh menit, suara mereka berdua memenuhi kamar Presidential Suite yang mereka tempati. Kamar yang sejuk terasa panas, keringat bercucuran membasahi tubuh mereka berdua.Begitu selesai, Vanya dengan lembut menyeka keringat yang memenuhi wajah suaminya, dia sesekali mengecup kening suaminya yang masih mengatur nafasnya karena pertandingan ronde kedua tadi.“Sepertinya aku harus mandi lagi,” celetuk Vicky bercanda yang membuat Vanya tertawa.Vanya mempersilakan suaminya membersihkan tubuhnya lebih dulu, setelah itu barulah dia yang membersihkan tubuhnya sambil berendam di bathub segitiga yang memiliki desain sangat indah.10 menit kemudian Vanya telah selesai mandi, dia langsung tersenyum saat keluar kamar mandi dan mendapati Vicky yang tertidur pulas layaknya bayi di tempat tidur.Saat hendak mengambil hair dryer untuk m