Share

20 menunggu bukti

"Huh! Kenapa tidak Bibi saja yang melakukannya?" Cibir Layla kesal dengan Bibinya yang semena-mena itu.

Plak...

"Kurang ajar! Dasar tak beradab! Kau sudah menjadi sampah seperti suamimu yang sampah itu." Umpat Nova geram.

"Heh! Sial, kalau kau bukan Bibiku tentu aku sudah membalas tamparanmu. Lihat saja apa yang bisa kulakukan untuk perusahaan ini." Ujar Layla kesal, ia pun pergi meninggalkan Bibinya agar tak lepas kontrol hingga menyakiti orang yang lebih tua, terlebih Nova adalah Bibinya sendiri.

Layla menuju ke toilet untuk menenangkan hatinya yang sedang terbakar emosi, juga untuk menetralisir kegugupannya sebelum menemui para investor. Ia sedikit memoles kembali bedak dan lipstik serta memastikan penampilannya sudah sempurna. Kemudian dengan langkah yang mantap ia berjalan menuju ruang rapat dimana para pemegang saham tengah menunggu dirinya.

Pintu ruangan terbuka. Nampaklah para investor yang tengah duduk dengan wajah-wajah suram.

"Selamat pagi saudara-saudara. Maaf saya terlam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status