Namun, begitu Nathan memasuki gang itu, dia melihat pria itu, yang kurus, tidak tinggi, dengan gigi agak tonggos. Siapa lagi kalau bukan suaminya Joanna? Nathan mengingat pria ini seumur hidupnya, yaitu pria jelek yang merebut dewi dari masa kecilnya.Situasi ini mempersulit Nathan. Sepertinya, pasa
Melihat ekspresi Nathan yang serbasalah, Kevin langsung memanfaatkan kesempatan ini dan mulai berkata, "Lihat saja, jelas-jelas dia licik dan bukan orang baik-baik, berani sekali dia pura-pura jadi pegawai negeri sipil!""Pak Polisi, aku berani jamin kalau aku nggak bohong! Aku akuntan di pabrik tis
"Itu orang yang kamu dulu bilang gadis impianmu dari masa kecilmu, ya?" Sienna menatap Nathan dengan ekspresi usil, lalu menatap ke arah Joanna.Meskipun wanita itu sudah menikah dan sudah berusia hampir 30 tahun, penampilan Joanna tidak banyak berubah sejak dia menikah di usia 20 tahun. Rambutnya y
Nathan seketika baru menyadari bahwa masih ada banyak orang di tempat ini, jadi dia berkata dengan terbata-bata, "Aku hanya asal bicara ... jangan anggap serius!"Wajah Nathan pun memerah. Dia menepuk jidatnya dan berkata, "Aku baru ingat, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu, ya!" Kemudian, Nathan
"Aku juga lagi memikirkannya." Begitu memikirkan hal ini, Nathan langsung merasa lelah. Selama beberapa hari terakhir, dia sudah sering memikirkannya, tetapi dia masih saja tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan.Mungkin karena masih ada harapan untuk kembali ke kantor pemerintahan, jadi sekaran
Setelah Nathan menyusun semua peralatan yang dia bawa di tambak ikan, Nathan membuka pintu gubuk kecil yang berada di samping tambak ikan. Di dalamnya, terdapat beberapa kursi kecil dan beberapa tongkat pancing yang terbuat dari bambu, semuanya dikeluarkan oleh Nathan. Setelah dia mengikat tali panc
"Nathan, sepertinya bir ini milikmu dan Sienna," kata Stevan sambil tersenyum dan menghampiri mereka dengan ember di tangannya. Melihat ekspresi getir di wajah Nathan, dia berkata, "Sudahlah, kami nggak akan benar-benar menyuruhmu menghabiskannya. Kalau kamu benar-benar minum semua, kami minum apa?"
"Berengsek! Sini kamu!" Nelson memarahi putranya dengan ekspresi datar dan berkata, "Coba katakan, pagi ini, kamu mengganggu Joanna, ya? Kamu kira kamu preman, ya? Kenapa kamu menyentuh wajah orang lain? Dasar nggak sopan!""Aku nggak melakukannya!" Nathan langsung berkata, "Kak Joanna teringat akan