Cukup lama mereka terdiam sampai tiba-tiba sebuah kilatan cahaya menerpa mereka. Mereka berdua sadar dan menoleh kearah cahaya tersebut. Beberapa kilatan muncul kembali sebelum akhirnya sebuah mobil mini van melaju kencang meninggalkan mereka. Mahendra yang merasa bahwa mobil itu mencurigakan segera berlari mengejar mini van itu walaupun percuma karena mobil itu melaju sangat kencang. Sedangkan Alexa hanya bisa menepuk jidatnya menyadari bahwa akan ada berita baru lagi mengenai dirinya beberapa waktu kedepan.
Benar saja. Keesokan harinya, managernya, si Tua William menelponnya. Tapi kali ini tidak dengan marah-marah melainkan dengan ucapan halus dan terdengar senang.
“aku yakin ada sesuatu diantara kalian berdua. Aku bisa merasakannya dari tatapan kalian berdua”, ucap Wiliam pada Alexa di telpon ketika Alexa sedang bersiap-siap pergi Syuting.
<
Hari ini adalah syuting perdana Alexa untuk kosmetik Lovable. dia sudah berada di lokasi syuting pagi-pagi sekali. Mendengar arahan penata gaya yang akan mulai mengambil gambar. Alexa nampak sedikit memberikan saran untuk gerakannya dan penata gayanya nampak setuju sambil menganggukan kepalanya. Toby diam-diam merekam Alexa yang terlihat antusias untuk syuting perdananya ini. Dia sangat senang melihat Alexa sangat profesional dan siap mengambil syuting hari ini.Setelah beberapa kali mengambil gambar untuk keperluan iklan dan semua nampak berjalan baik baik saja. Tiba-tiba para petinggi perusahaan kosmetik Lovable termasuk mahendra datang mengunjungi lokasi syuting. Kedatangan mereka disambut oleh seluruh kru yang ada disana. Alexa yang melihat mahendra lewat ujung matanya hanya memutarkan bola matanya. Apa yang dilakukan pria itu disini. Pikir Alexa.Mahendra mendekati sutradara dan berbicara sebentar. Tidak beberapa lama adegan dihentikan oleh sutradara lalu terl
Mahendra dan Gio sedang berada di sebuah kelab yang terbilang cukup ramai di kawasan kota Jakarta. Mereka biasa menghabiskan weekend disana sekedar untuk minum dan melepas penat setelah seminggu bekerja. Bisa dibilang Mahendra dan Gio adalah pengunjung tetap kelab tersebut. Disana juga mereka bisa bertemu dengan rekan sesama pebisnis dan berbagi pengalaman. Bisa dibilang kelab malam adalah tempat informal dimana sesama pebisnis dapat berbicara lebih santai atau sekedar ingin mengetahui sisi lain dari lawan bisnis mereka.Tapi bagi Mahendra kelab malam bisa menjadi tempat dimana mata-mata saingan bisnis mengintainya. Karena itu, dia hanya akan datang kesini untuk minum dan berbincang dengan kenalannya kemudian pulang. Sebagai seorang pewaris perusahaan multinasional saingan bisnis bukan hanya dari luar perusahaan tetapi juga dari dalam perusahaan yang tidak menginginkannya menjadi penerus ayahnya dan berusaha mencari kelemahan Mahendra. Karena itu dia sangat berhati-hati dal
Nathalie sedang duduk di sebuah perpustakaan di kampusnya di Sydney. Dia sedang sibuk menghafal materi untuk ujiannya. Berkali-kali dia berusaha menghafal tetapi kepalanya sedang buntu. Pikirannya sedang tidak fokus pada materi pelajaran melainkan melayang beberapa ribu kilometer untuk sampai di kota Jakarta memikirkan apa yang sedang dilakukan pujaan hatinya saat ini.Nathalie mengambil ponselnya dan membuka galeri foto yang telah dikhususkannya untuk menyimpan foto-foto sahabat kakaknya, Gio. Nathalie tersenyum sambil mencium layar ponselnya dia butuh mengisi ulang semangatnya dengan memandang wajah Giovano terlebih dahulu.Flash onHari itu seorang gadis kecil berumur 14 tahun sedang asyik memainkan boneka beruang berwarna pink dengan pita di lehernya. Tidak beberapa lama suara motor sport terdengar memasuki pekarangan rumah membuat gadis itu mengalihkan pandangannya. Dia tahu kakaknya akan pulang dari kuliahnya. Kakaknya yang terlihat selalu sibuk deng
Mahendra sedang berada di lift apartemennya. Dia terlihat rapi dengan setelan jasnya. Dia mendapat undangan makan siang dengan pak Heru, Ayah Joanna. Ayah Joanna adalah seorang pengusaha properti yang sukses. Mahendra menghormati pak Heru dan banyak belajar dari pengalaman hidupnya. Terutama dalam membangun kerajaan properti yang dimilikinya saat ini.Mahendra sedang menatap arlojinya memastikan bila dia masih memiliki cukup waktu ketika pintu lift terbuka dan Alexa masuk ke dalam lift yang sama. Alexa cukup terkejut ketika matanya bertemu dengan mata Mahendra sebelum Mahendra memilih membuang muka seolah mereka dua orang asing yang tidak saling mengenal."Apa membuat berita sudah menjadi kebiasan dari artis saat ini," sindir Mahendra setelah mereka berdua cukup lama terdiam.Alexa berbalik menatap Mahendra memastikan kalau telinganya tidak salah dengar. "membuat berita? Apa maksud ucapanmu," balas Alexa tersinggung."tentu kau lebih tahu apa maks
Setelah pertemuan Mahendra dan Heru beberapa waktu lalu mengenai ketertarikan Heru menanamkan modal di perusahaan Mahendra, terjadi kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Heru telah resmi menjadi bagian dari perusahaan Mahendra dengan nilai saham yang cukup besar.Kesepakatan itu disambut baik oleh jajaran direksi perusahaan yang dipimpin oleh Mahendra. Tidak dapat dipungkiri nama besar yang dimiliki oleh Heru sebagai seorang pengusaha sukses diharapkan akan mempengaruhi nilai saham perusahaan yang Mahendra pimpin.Di Sela acara penandatangan kontrak kerjasama Mahendra mendapati ponselnya bergetar. Dia mengambilnya dari saku jasnya dan membacanya. Sebuah pesan dari mamanya.Jangan lupa malam ini kita akan makan malam dengan kolega papa. Jangan sampai terlambat sayang. Isi pesan dari mamanya.Mendapatkan pesan itu, Mahendra justru menghela nafasnya berat. Bukan tanpa alasan. Mahendra yakin makan malam nanti malam hanya alasan dari
Di Pelataran bandar udara soekarno hatta di kedatangan internasional terlihat cukup sepi. Hal ini karena pemberlakuan pembatasan penerbangan luar negeri yang berlaku beberapa hari ini. Hanya ada beberapa penerbangan internasional hari ini. Tidak lama dari pintu bandara keluarlah seorang gadis berambut sedikit pirang. Dia terlihat modis dengan menggunakan coat berwarna beige, dipadukan hot skinny jeans, dan ankle boots. Dia juga membawa tas selempang mini dari merek terkenal. Gadis cantik itu adalah Nathalie. Senangnya bisa pulang. Aku akan memberi kejutan untuk semua orang dengan kepulanganku yang mendadak ini. Batin Nathalie sambil memainkan ponselnya mencari aplikasi layanan antar jemput yang siap membawanya kemanapun dia mau.Tidak perlu waktu lama, Nathalie langsung naik ke taksi pesanannya dan mobil itu mulai melaju meninggalkan Bandara menuju padatnya jalanan ibukota. Sepanjang perjalanan Nathalie tak hentinya tersenyum membayangkan wajah keluarga
Joanna berjalan dengan langkah gemulai dan penuh percaya diri. Dia sedang berada di lobby sebuah hotel bintang lima. Dia baru saja menikmati fasilitas spa yang ditawarkan di hotel tersebut. Joanna sudah menjadi member tetap disana sehingga dia sudah sering datang ke hotel ini. Hanya saja tadi ketika di dalam tempat spa dia mendengar kabar yang cukup menarik perhatiannya sehingga dia mencoba memastikan kalau kabar tersebut tidak bohong.Joanna berjalan memasuki sebuah restoran yang berada di lobby hotel, dia melihat sekitar tidak lama dia tersenyum ketika menemukan apa yang dicarinya, Joanna segera berjalan dan menghampiri dua orang yang sedang terlihat terlibat pembicaraan serius.“Ayah,, aku terkejut mendengar ayah ada disini," ucap Joanna senang sambil mencium pipi ayahnya. “Hai,, Hendra lama tidak berjumpa," lanjutnya pada lawan bicara ayahnya, Mahendra.“hai,,, Jo.. aku juga tidak menyangka bertemu denganmu disini," ucap Mahendra sedikit kaget mendapat
Alexa memandangi pantulan dirinya di cermin yang nampak anggun menggunakan dress panjang berwarna tosca dengan renda warna senada yang melingkari leher gaunnya. Tidak lupa dia juga menggunakan high heels berwarna putih gading dan tas berwarna sama. Dia juga mengaplikasikan make up dengan perpaduan warna peach yang tidak terlalu mencolok. Sehingga penampilannya terlihat simple tetapi tetap menawan.Dia melihat kembali undangan yang diberikan Toby beberapa hari lalu. Undangannya sangat antik terbuat dari lembaran kayu berwarna coklat dengan guratan dari pohonnya yang membuat terlihat alami. Tidak lupa ukiran simple yang bertujuan mempercantik desain undangan. Undangan bahkan hanya bertuliskan judul pagelaran dan waktu pelaksanaannya. Undangan yang simple tapi berkelas dan autentik mengingat undangan ini merupakan undangan acara pagelaran seni yang diadakan di salah satu pusat seni terkenal di kota Jakarta
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya