Beranda / Horor / WARUNG TENGAH MALAM / 257-KEDUA KALINYA

Share

257-KEDUA KALINYA

Penulis: pujangga manik
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-29 12:04:58

HWAHAHAHAHAHAHAHA

Kala semakin tertawa hebat ketika pohon-pohon yang mati itu terbakar hebat di depanku, bahkan kini pohon-pohon yang berwarna hitam itu, secara perlahan menjadi abu dan menghilang sekejap.

Aku melihat api yang membara membakar pohon tersebut di depan mataku, seperti ada tekanan hebat yang membuat pohon itu berhenti dan terbakar secara bersamaan.

HAHAHAHA

HAHAHAHA

“Aku sekarang tidak bisa seenaknya mendekatimu lagi, Jang. ”

“Karena aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, ”

“Jadi....”

“AKU AKAN MENYERANGMU DARI JAUH!!!”

Tiba-tiba, pasir-pasir yang ada di dekatku melayang dengan sendirinya, pasir-pasir itu berusaha untuk menutupiku dengan perlahan. Namun lagi-lagi, ketika pasir-pasir itu mendekat, ada tekanan hebat yang membuatnya berhenti dan menghitam secara perlahan.

Tubuhku yang belum bisa aku kendalikan tiba-tiba menghentakan kakiku beberapa kali ketika pasir-pasir itu masih beru

pujangga manik

mau nulis note apa ya? bingung ahahah selamat membaca aja deh ya keep support and happy terus

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Erlia Karlina
lama bgt si Kala matinya yaa hehehe
goodnovel comment avatar
Aan Critt Wong Sintink
OP bgt si kala kagak kalah2..
goodnovel comment avatar
heri pratam
matrix wkwkwk bedanya matrix pake peluru ujang mah kumpulan pasir wkwkwkwk lanjut thor rela ak beli koin buat si ujang mah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • WARUNG TENGAH MALAM   258-CINCIN

    Bagi setiap manusia yang sudah siap untuk menyerahkan jiwa-jiwanya agar dia bisa menjadi manusia yang memiliki kekayaan dan kekuasaan sesuai dengan apa yang dia mau dalam hidupnya. Akan membuat jiwanya sengsara ketika dia meninggal. Para manusia tersebut akan meninggal jauh sebelum waktunya, dan selama itu pula jiwanya akan menjadi budak bagi para makhluk untuk selamanya. Sampai menunggu kehancuran dunia tiba dan memusnahkan semua isi di dalamnya. Hanya ada dua cara untuk membebaskan jiwa-jiwa yang malang ini, jiwa-jiwa yang selama hidupnya, hidup dalam kesenangan yang mendalam dan kekuasaan yang berlebih. Namun akan menangis dan menyesal ketika mereka meninggal di saat puncak kejayaannya. Mereka akan menjadi sesuatu yang bahkan lebih rendah daripada tumbal-tumbal yang seringkali mereka berikan kepada para makhluk tersebut, dan para makhluk pun membiarkan para jiwa-jiwa ini bertemu kembali dengan tumbal-tumbal yang sudah mereka bunuh untuk memenuhi syarat dar

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • WARUNG TENGAH MALAM   259-SUARA KUCING

    Situasi yang terjadi di tempat itu semakin kacau, aku tidak tahu sudah berapa lama aku di tempat ini, karena realita waktu sangat berbeda dengan waktu yang terjadi di Gunung Sepuh.Aku melihat kehancuran ini dengan seksama, semua makhluk yang ada di tempat ini hampir semuanya terkapar dalam keadaan yang mengenaskan, sedangkan yang lainnya lagi terlihat menghilang dan menjadi pasir-pasir yang berkumpul di tempat ini.BlugAku kembali terjatuh, tepatnya di dalam salah satu ruangan yang kini sudah hancur berkeping-keping. Menyisakan dinding yang masih berdiri utuh tanpa atap dengan banyaknya puing-puing yang berserakan di mana-mana.Ruangan itu sepertinya ruangan yang sangat mewah apabila bangunan ini belum hancur seperti sekarang, dengan banyaknya ornamen-ornamen yang indah yang kini tampak hancur di kiri dan kanan ruangan tersebut.lantainya yang dibuat dari batu hitam yang berkilau dengan garis-garis putih tipis yang membuat cantik ruangan tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • WARUNG TENGAH MALAM   260-MENUTUPI LANGIT

    Entah apa yang terjadi, Aku hanya bisa menutupi mataku karena cahaya dari petir itu sangatlah menyilaukan. Aku sudah pasrah akan keadaanku saat ini, mungkin apabila aku membiarkan tubuh dan jiwaku terpisah di tempat ini, para warga Kampung Sepuh mungkin saja tidak bisa menemukan jasadku, dan aku akan menghilang, layaknya para manusia yang datang ke Gunung Sepuh dan tidak pernah kembali.Seekor kucing yang rasanya aku kenal tiba-tiba muncul, dia melompat ke atas tubuhku yang penuh luka ini dan mengeong seperti layaknya kucing pada umumnya.Namun, sepersekian detik ketika suara itu terdengar. Tiba-tiba petir yang Kala layangkan kepadaku tiba-tiba terbelah. Dan menghantam lantai tempat aku berbaring sekarang.MeowKucing itu tiba-tiba berjalan ke atasku dan menjilati tangannya seperti layaknya kucing pada umumnya, tidak ada rasa takut atau rasa khawatir karena tidak jauh di dekatnya ada makhluk yang sangat menyeramkan dan buas dengan tinggi yang berpuluh-pul

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • WARUNG TENGAH MALAM   261-BATASNYA

    Situasi yang terjadi di tempat tersebut secara tiba-tiba berubah, suatu tempat dengan bangunan megah dengan warna langit yang memerah karena tertutup kabut tebal kini seketika menghilang, digantikan oleh cahaya bulan purnama yang indah dan bintang-bintang yang berhamburan menjaga sang bulan tersebut agar tetap memancarkan sinarnya yang terang. Dan dibalik terjadinya situasi seperti itu, adalah sosok Nenek Anteh dengan kucingnya yang selalu setia menemaninya. Dia datang di saat-saat terakhir, saat di mana kita semua sudah mencapai batas dan tidak mampu bergerak kembali karena tubuh kita sudah bekerja sangat keras hingga akhirnya mencapai batasnya. Sinar bulan purnama yang muncul itu tiba-tiba menghangatkan badanku dan mengisi kembali energi yang sudah terkuras habis, juga menutup kembali luka-luka yang ada di dalam tubuhku sehingga aku bisa bangkit kembali dan berdiri dengan kedua kakiku di tempat ini. Sinar bulan mempunyai elemen penting dalam kehidupan, apal

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • WARUNG TENGAH MALAM   262-WAKTU HABIS

    TikTokTikTokSetiap detiknya, waktu semakin bergerak menuju pagi. Pak Ardi, Mang Rusdi, Aki Karma, Mang Dadang, Mang Uha, dan para warga yang masih menunggu di depan gerbang masih berharap bahwa aku akan segera pulang.Karena, hingga saat ini, mereka semua tidak menemukan tanda-tanda bahwa aku akan keluar dengan selamat dari Gunung Sepuh. Wajah-wajah khawatir semakin terlihat, bercampur dengan rasa ketakutan yang dialami oleh warga yang melihat beberapa makhluk yang keluar hutan dengan mata kepalanya sendiri.Mang Rusdi berjalan bolak-balik dengan tangan yang sesekali melihat HP lama nya dengan keadaan yang tidak karuan, juga Pak Ardi yang masih berdiri dengan Aki Karma juga kini lebih sering melihat HP nya dengan menggerak-gerakan tangannya.“Mang, sudah jam berapa sekarang?” Kata Mang Uha kepada Mang Dadang yang memegang senternya dengan sangat erat.“Setengah lima Mang, ” Kata Mang Dadang sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • WARUNG TENGAH MALAM   263-MUNCUL

    Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan Gunung Sepuh yang masih terlihat gelap dan menyeramkan, dengan aura mistis yang kental dan terasa oleh semua warga Kampung Sepuh pada pagi itu.Meskipun waktu itu adalah waktu di mana pagi akan menjelang, namun tetap saja. aura-aura mistis yang terasa oleh para warga yang sedang berlari ke dalam sangatlah terasa.Apalagi dari mereka semua, hampir sebagian besar belum pernah keluar pada dalam gelap semasa hidupnya, mereka sudah terbuai oleh bantal dan selimut tebal dari mereka lahir hingga saat ini, dan mereka mematuhi larangan untuk keluar rumah hingga pagi tiba. Sehingga mereka tidak mengetahui rasanya masuk ke dalam hutan pada saat-saat seperti ini.“JANGGGG, UJANGGGG!!!!!”Mang Rusdi berteriak-teriak sambil berlari. Senternya di arahkan ke segala arah, mencoba mencariku di dalam gelapnya hutan Gunung Sepuh yang luas tersebut. Para warga lainnya juga melakukan hal yang sama, mereka berlari sambil men

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • WARUNG TENGAH MALAM   264-DETAK JANTUNG

    Pandangan ku tiba-tiba gelap, aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku yang sudah pasrah kini hanya bisa membiarkan tubuhku yang tertutup oleh tanah yang menimpaku seketika dari atas sana. Dan para warga yang menyaksikan hal itu secara langsung tiba-tiba panik dan langsung berteriak memanggilku. “UJANGGGGGGGG!!!” Mang Rusdi yang pertama berlari ke arah tanah longsoran tersebut dan memindahkan batu, ranting-ranting dan tanah untuk mencariku dengan kedua tangannya. Begitu juga dengan Aki Karma, Mang Dadang, dan Mang Uha serta warga-warga yang lainnya yang membantu memindahkan semua material longsor yang menutupi tubuhku, dan berharap aku masih bisa bertahan dengan tubuh yang tertutup oleh longsoran tanah tersebut. Sedangkan Pak Ardi, dia langsung menelpon anaknya dan Pak Caca untuk segera meminta bantuan. Karena kini situasinya sangat berbeda, Pak Ardi membutuhkan lebih banyak orang agar bisa lebih cepat menyelamatkan aku yang berada di d

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • WARUNG TENGAH MALAM   265-SELAMAT

    Aku kembali berdiri, di tengah-tengah hamparan rerumputan yang luas. Dengan salah satu pohon besar yang ada di puncak yang terlihat olehku dari kejauhan. Rerumputan itu kini tampak lebih hijau dari sebelumnya, dan tidak terlihat lagi ilalang-ilalang yang tinggi menjulang hingga menutupi badanku saat itu. Panas yang terik, dengan angin segar yang berhembus dari pegunungan membuatku merasakan suatu perasaan yang sangat lega. Entah mengapa. Hatiku kini terasa sangat tenang ketika berada di tempat ini. Aku pun berjalan, melewati rerumputan tersebut dengan kakiku yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Mencoba untuk berjalan dan duduk kembali di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah rerumputan di atas sana. Jalanan yang kulalui sangat begitu mulus, tidak ada serangga-serangga yang menggigit kakiku, tidak ada jalanan yang becek bercampur lumpur. Juga tidak ada lagi lubang yang membuatku terperosok. Semuanya sangatlah berbeda, aku seper

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02

Bab terbaru

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 4 - AKHIR CERITA

    Waktu semakin malam, aku dan Iman kini berjalan melewati rumah-rumah di Kampung Sepuh menuju warung. Sekarang para warga bisa berjalan dengan santainya pada malam hari, bahkan tanpa bantuan senter sekalipun, karena baru beberapa bulan yang lalu jalanan Kampung Sepuh dipasangin lampu jalan bertenaga surya untuk penerangan. Ya siapa lagi kalau ada andil Pak Ardi di dalamnya, Pak Ardi benar-benar ingin merubah Kampung Sepuh agar bisa disamakan dengan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga apapun yang dia lakukan agar Kampung Sepuh bisa terlihat lebih modern dan bisa diterima oleh masyarakat yang masih menganggap Kampung Sepuh itu adalah Kampung Keramat. Ketika aku sampai, rupanya Ujang sudah duduk di depan warung. dengan aura yang kini tampak berbeda dari yang aku temui di siang hari. Aku yang baru sampai dipersilakan untuk duduk dan bersila, dan akupun secara tidak sadar mengikuti apa yang dia perintahkan. “Aku akan menunjukan A Sidik sesuatu.

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 3 - SUASANA MALAM

    Obrolan yang sangat panjang di depan warung tersebut membuatku terkesima, oleh cerita-cerita Ujang yang dia dapatkan dari pengalamannya sendiri ataupun dari para warga yang mengalami kejadian-kejadian diluar nalar yang terjadi di Kampung Sepuh ini.Setelah perjanjian yang mengikat mereka terputus, para warga mulai beradaptasi kembali dengan suasana malam. Dan sekarang mereka sudah terbiasa dengan malam hari di Kampung Sepuh yang kini sedang aku kunjungi.Disana pula aku mendapatkan beberapa cerita yang tidak aku tulis dalam cerita, cerita-cerita yang menyeramkan terutama ketika menyangkut Ujang pada masa kecil dengan mitos-mitos dan pantangan-pantangan yang ada di sekitar mereka.Pulau Jawa bagian selatan masih penuh misteri, dengan landscape pegunungan yang membentang hingga ke Pantai Selatan. Membuatnya banyak mitos dan kejadian-kejadian yang diluar nalar, yang sering kali bersinggungan dengan manusia yang hidup di dalamnya.Dan bagiku, itu adalah penga

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 2 - TAWARAN

    Sebuah warung kecil, yang awalnya aku tuangkan dalam Kata-kata yang menjadi cerita hingga saat ini. Kini aku lihat sendiri bentuknya, sebuah warung yang dulunya hanya berada dalam imajinasiku sendiri. Kini, aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri.Bekas-bekas runtuhnya warung yang aku ceritakan masih tersisa, dengan banyaknya genteng-genteng yang rusak karena hangus terbakar disusun dan disimpan di rumah Ujang. Warung itu tampak baru, karena setelah kejadian yang menimpa Ujang. Pak Ardi dan para warga sepakat membangun kembali warung tersebut.Warung yang kini aku lihat ini, adalah salah satu point utama dalam ceritaku. Dimana, banyak kejadian yang silih berganti muncul dan harus di hadapi oleh Ujang dan warga Kampung Sepuh.“Kang!” Kataku sambil berdiri dan menyapa Ujang yang mendekatiku.Ujang hanya tersenyum, sifatnya yang agak pendiam terlihat jelas olehku. Ujang tidak setampan atau setinggi orang-orang yang menjadi karakter utama di da

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 1 - AKU (PENULIS)

    “Dik, rumah orang tua kamu dimana sih, aku dah nungguin di Alf*mart deket rumah kamu. ” Sebuah text W* tiba-tiba muncul di HP ku pada pagi itu. Dan ketika aku baca, ternyata Iman sudah sampai di Ciwidey tempat dimana orang tua ku tinggal. Hari ini adalah hari minggu di akhir Februari. Dan pada hari ini, aku sengaja mengosongkan jadwalku untuk berkunjung ke Kampung Sepuh bersama dengan Iman, anak dari Mang Rusdi yang kini bekerja di tempat yang sama denganku. Aku berkunjung ke Kampung Sepuh, semata-mata untuk bersilaturahmi kepada semua warga yang ada disana. Karena sudah memberiku izin untuk membuat cerita tentang mereka, termasuk dengan segala yang terjadi di dalamnya. Iman dan Mang Rusdi adalah dua orang yang namanya sama dengan cerita yang aku buat. Sedangkan sisanya, aku sengaja memberi nama baru. Dan itu sudah sesuai dengan kesepakatan mereka ketika aku membuat cerita ini. “Ok, tunggu nanti aku kesana, beli aja makanan ama minuman buat ol

  • WARUNG TENGAH MALAM   267-TUTUP

    Kini,Semuanya kembali normal, Tidak semua orang tahu akan cerita ini. Bahkan hanya beberapa orang yang aku percaya yang mengetahui tentang apa yang terjadi tentang pertarunganku dan Kala pada saat itu.Karena apabila aku bercerita kepada semua orang, pasti banyak orang yang tidak percaya. Karena menganggap itu hanyalah fantasi dan ilusi semata dari seseorang yang kehilangan kakinya di Gunung Sepuh.Namun, berbeda dengan Mang Rusdi dan Mang Darman. Yang kini sering kali menghabiskan waktunya untuk menemaniku di dalam warung, bahkan istri Mang Rusdi sering kali membantuku di rumah untuk sekedar membersihkan rumah dan memastikan aku bisa makan dengan lahap di hari itu.Karena mereka sadar, aku kini hanya sendirian di Kampung Sepuh. Sudah tidak ada lagi orang tua yang menjadi panutanku saat ini. Sehingga mereka secara sukarela membantuku dan menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka yang tidak boleh mereka abaikan.“Mang, nongkrong wae di

  • WARUNG TENGAH MALAM   266-HANCUR

    Dua minggu kemudian.Warung yang sudah hancur akibat aku bakar, kini kembali berdiri. Lengkap dengan etalase yang sudah diperbaiki dan barang-barang yang dagangan yang mengisi penuh etalase dan rak-rak dagangan di warungku ini.Dan suasana sore hari yang penuh dengan hilir mudik warga kampung yang pulang dari sawah dan ladang terlihat olehku yang kini menjaga lagi warung yang sudah aku buat kembali bersama para warga dengan bantuan modal dari Pak Ardi.Aku seperti biasa kini sedang duduk dan bercengkrama dengan Mang Rusdi dan Mang Darman yang baru pulang dari berkeliling kampung untuk berdagang. Canda dan tawa menghiasi obrolan-obrolan tersebut karena sesekali Mang Darman berceloteh dan bercanda atas apa yang dia lakukan.Mereka berdua sudah mengetahui kejadian yang menimpaku di tempat itu, bahkan pertarungan ku dengan Kala di Gunung Sepuh. Dan itu membuat mereka tercengang karena mereka tidak mengetahui bahwa ada makhluk yang seperti itu di Gunung Sepuh.

  • WARUNG TENGAH MALAM   265-SELAMAT

    Aku kembali berdiri, di tengah-tengah hamparan rerumputan yang luas. Dengan salah satu pohon besar yang ada di puncak yang terlihat olehku dari kejauhan. Rerumputan itu kini tampak lebih hijau dari sebelumnya, dan tidak terlihat lagi ilalang-ilalang yang tinggi menjulang hingga menutupi badanku saat itu. Panas yang terik, dengan angin segar yang berhembus dari pegunungan membuatku merasakan suatu perasaan yang sangat lega. Entah mengapa. Hatiku kini terasa sangat tenang ketika berada di tempat ini. Aku pun berjalan, melewati rerumputan tersebut dengan kakiku yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Mencoba untuk berjalan dan duduk kembali di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah rerumputan di atas sana. Jalanan yang kulalui sangat begitu mulus, tidak ada serangga-serangga yang menggigit kakiku, tidak ada jalanan yang becek bercampur lumpur. Juga tidak ada lagi lubang yang membuatku terperosok. Semuanya sangatlah berbeda, aku seper

  • WARUNG TENGAH MALAM   264-DETAK JANTUNG

    Pandangan ku tiba-tiba gelap, aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku yang sudah pasrah kini hanya bisa membiarkan tubuhku yang tertutup oleh tanah yang menimpaku seketika dari atas sana. Dan para warga yang menyaksikan hal itu secara langsung tiba-tiba panik dan langsung berteriak memanggilku. “UJANGGGGGGGG!!!” Mang Rusdi yang pertama berlari ke arah tanah longsoran tersebut dan memindahkan batu, ranting-ranting dan tanah untuk mencariku dengan kedua tangannya. Begitu juga dengan Aki Karma, Mang Dadang, dan Mang Uha serta warga-warga yang lainnya yang membantu memindahkan semua material longsor yang menutupi tubuhku, dan berharap aku masih bisa bertahan dengan tubuh yang tertutup oleh longsoran tanah tersebut. Sedangkan Pak Ardi, dia langsung menelpon anaknya dan Pak Caca untuk segera meminta bantuan. Karena kini situasinya sangat berbeda, Pak Ardi membutuhkan lebih banyak orang agar bisa lebih cepat menyelamatkan aku yang berada di d

  • WARUNG TENGAH MALAM   263-MUNCUL

    Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan Gunung Sepuh yang masih terlihat gelap dan menyeramkan, dengan aura mistis yang kental dan terasa oleh semua warga Kampung Sepuh pada pagi itu.Meskipun waktu itu adalah waktu di mana pagi akan menjelang, namun tetap saja. aura-aura mistis yang terasa oleh para warga yang sedang berlari ke dalam sangatlah terasa.Apalagi dari mereka semua, hampir sebagian besar belum pernah keluar pada dalam gelap semasa hidupnya, mereka sudah terbuai oleh bantal dan selimut tebal dari mereka lahir hingga saat ini, dan mereka mematuhi larangan untuk keluar rumah hingga pagi tiba. Sehingga mereka tidak mengetahui rasanya masuk ke dalam hutan pada saat-saat seperti ini.“JANGGGG, UJANGGGG!!!!!”Mang Rusdi berteriak-teriak sambil berlari. Senternya di arahkan ke segala arah, mencoba mencariku di dalam gelapnya hutan Gunung Sepuh yang luas tersebut. Para warga lainnya juga melakukan hal yang sama, mereka berlari sambil men

DMCA.com Protection Status