Share

127-MENGEJAR

Penulis: pujangga manik
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-09 13:40:23

“Dua orang?” Kataku heran.

“Iya kang, yang kemarin ada di warung ini kan dua orang Kang,” Kata wanita itu sambil berdiri di depan etalase warung.

“Oh, Mang Darman sama Mang Rusdi ya?” Kataku sambil tersenyum kepada wanita itu.

Wanita itu hanya berdiri dan mengangguk kepadaku yang sedang duduk di depan warung. Dengan baju yang biasa dipakai oleh para petani ketika ke sawah, dengan kain sarung batik yang sudah lusuh dan terlihat juga lumpur di tangan dan kakinya. Yang menandakan bahwa wanita itu pulang dari sawah.

Wanita ini adalah wanita yang sama dengan wanita yang tadi aku temui di saung pada sore hari di persawahan. Namun ketika pundakku di tepuk oleh Pak Asep dan berkata bahwa aku berbicara sendiri, mahluk tersebut sudah menghilang tanpa jejak, menyisakan saung ya

pujangga manik

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia WARUNG TENGAH MALAM ya Vote dan Komen bintang lima ya supaya saya masih tetap semangat untuk uploab bab terbaru Apabila ada kritik dan saran bisa follow hanzociwidey ya terima kasih.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aprin Ningsih
bacanya hasus banyak bersabar krna nunggu koin
goodnovel comment avatar
Ummi Rohmatun
yeyyyy thankkk...
goodnovel comment avatar
m shidiq
satu lagi belom ke upload
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • WARUNG TENGAH MALAM   128-BERINGIN

    “Maneh edek naon kadieu peuting-peuting, edek mawa boeh ti makam anu karek dikuburkeun nya? (Kamu mau apa kesini malam-malam, mau bawa kain kafan dari makam yang baru saja dikuburkan ya? )” Hihihihihi Hihihihihi “Acan aya anu paeh deui di Kampung Sepuh mah, coba atuh paehan hiji mah eta warga Kampung Sepuh. Meh aya babaturan anyar jang didieu, boeh na bisa maneh pake jang ritual di Gunung Sepuh. (Belum ada yang mati di Kampung Sepuh mah, coba kamu bunuh satu warga Kampung Sepuh. Biar ada teman baru di sini, nanti kain kafan nya bisa kamu pakai untuk ritual Gunung Sepuh.)” Hihihihi Hihihihi Di tengah-tengah pemakaman Kampung Sepuh yang gelap ini, ternyata lebih menyeramkan ketika malam hari. Perasaan yang serasa diawasi oleh sesuatu yang memandangku secara bersamaan, kini terasa olehku saat ini. Sebuah pemakaman tua yang sudah lama ada, dan menjadi tempat tinggal terakhir untuk para manusia yang hidup di Kampung Sepuh dari setia

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • WARUNG TENGAH MALAM   129-PINDAH ALAM

    “Sepertinya para makhluk yang ada disini sengaja menjahili ku supaya aku tidak bisa mengejar makhluk yang membawa Oha itu, ” pikirku sambil berjalan ke arah pohon beringin yang kini tepat berada di lapangan itu. Settt Settt Settt Para kuntilanak yang duduk di atas ranting-ranting pohon beringin besar itu kini semakin lama semakin banyak, beberapa dari mereka bahkan berwarna merah darah. Lebih banyak daripada yang sering aku lihat di gerbang pintu masuk Gunung Sepuh. Wajahnya tertutup oleh rambut yang berantakan, namun aku tahu mereka sepertinya sangat waspada kepadaku, terlihat dari aura yang dikeluarkan oleh kuntilanak itu dengan mata merah yang muncul dari sela-sela rambut yang berantakan tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-10
  • WARUNG TENGAH MALAM   130-ASRI

    Wanita itu sepertinya sangat hafal dengan leluhurku, sehingga dia mengetahui Bapak, Kakek bahkan Ki Wisesa. “Hampura lamun para makhluk didieu nyieun maneh nepi pindah alam. (Mohon maaf kalau para makhluk disini membuat kamu sampe harus berpindah alam. )” Secara mengejutkan wanita itu meminta maaf kepadaku mewakili para mahluk yang tadi datang dan mengagetkanku ketika tempat ini masih menjadi pemakaman Kampung Sepuh. Namun wibawanya sebagai pemimpin di tempat ini masih terlihat ketika dia sedikit menundukan kepalanya kepadaku untuk meminta maaf, atas apa yang dilakukan pada makhluk itu kepadaku beberapa waktu yang lalu. “Soalna, para makhluk didieu ngan bisa ngadahar rasa sieun anu osok dikaluarkeun ku jelema. (Soalnya, para makhluk disini hanya bisa memakan rasa tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-10
  • WARUNG TENGAH MALAM   131-LEUWI JURIG

    Tidak Semua makhluk-makhluk yang berada di Kampung Sepuh, merupakan makhluk yang datang dari Gunung Sepuh. Namun ada juga para makhluk-makhluk yang lain yang tinggal di area-area tertentu di sekitaran kampung. Banyak mitos-mitos yang beredar pula tentang makhluk-makhluk ini, namun mereka hanya muncul dan mengganggu para manusia. Tidak serta merta mengajak mereka menjadi bagian dari mereka, dengan iming-iming kekuasaan, keilmuan dan jabatan yang dibantu oleh mereka secara instan. Seperti ada sebuah cerita yang bilang bahwa, suka ada penampakan seorang nenek-nenek yang sedang membawa kayu bakar, yang sering muncul pada sore hari hingga malam hari di kebun teh depan kampung yang sering melintas menyebrang di jalan ke arah Kampung Sepuh. Biasanya nenek-nenek itu akan menyapa semua orang yang ingin datang ke Kampung S

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • WARUNG TENGAH MALAM   132-WARGA

    Leuwi, atau dalam bahasa sunda disebut lubuk. Adalah sebuah kata yang berarti bagian terdalam dari wilayah perairan seperti sungai, danau, dan laut. Kata ini dapat pula berarti cekungan paling dalam di dasar sungai. Aliran air di lubuk biasanya tenang atau bahkan relatif tidak mengalir. Namun, dapat terjadi arus kuat di bagian dasar lubuk jika terdapat arus bawah yang kuat. Di daerah sunda, terutama pada jaman dahulu. Masyarakat menyebut suatu tempat disungai yang dalam dengan kata leuwi, namun biasanya ada kata penambah sebagai pelengkap. Seperti Leuwi Domba, berarti di daerah tersebut apabila kita memasukan domba kedalam leuwi tersebut, domba tersebut bisa tenggelam saking dalamnya. Apalagi kalau bernama Leuwi Munding atau kerbau, ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • WARUNG TENGAH MALAM   133-SUNGAI

    Kalong Wewe, sebuah sebutan untuk makhluk wanita yang bisa merubah dirinya menjadi kelelawar yang sangat besar. Kalong wewe yang berarti pula awewe (wanita), kelelawar ini merupakan sebuah makhluk yang mempunyai wujud asli berupa kelelawar, dan tak jarang dia merubah dirinya menjadi wanita ketika bertemu manusia. Berbeda dengan Wewe Gombel yang mungkin lebih terkenal dibandingkan dengan Kalong Wewe. Wewe Gombel pada dasarnya adalah makhluk halus berbentuk wanita yang sering muncul di daerah gombel yang berada di Semarang Jawa Tengah, meskipun keduanya mempunyai sifat yang sama, yaitu sering kali menculik anak manusia. Namun dari segi fisik kedua makhluk itu sangatlah berbeda. Sudah terjadi dua kali kejadian yang melibatkan kalong wewe ini seperti yang diceritakan Mang Darman tadi pagi. Yang sempat membuat g

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • WARUNG TENGAH MALAM   134-TENGKORAK

    “Ki, gimana kita sudah bisa menyebrang? ” Kataku yang berteriak ke Aki Karma yang kini sudah berenang dan sampai di mulut gua. Aki Karma hanya mengangkat tanganya, yang mengisyaratkan bahwa kita semua sudah bisa mulai berenang dengan memegang tali tambang yang sudah Aki Karma ikat ke pohon yang menempel di dinding tebing dekat gua itu. Meskipun Aki Karma adalah orang yang paling tua yang berada di dalam rombongan tersebut, namun keberaniannya patut diacungi jempol. Dia menguasai beberapa keahlian yang menurutku sangat berguna, seperti sekarang ini. Dia dengan santainya berenang menyusuri sungai yang dalam itu tanpa kesulitan sama sekali. meskipun arus sungai tersebut begitu tenang, namun tak semua orang yang bisa dalam waktu yang lama, seperti Aki Karma ini. “A

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • WARUNG TENGAH MALAM   135-MENCARI KEMBALI

    Pada sore hari yang cerah dengan sinar matahari yang terlihat lebih menguning kemerah-merahan yang masih berusaha menerangi Kampung Sepuh sebelum malam menggantikan cahayanya yang perlahan-lahan redup. Terlihat sebuah rombongan datang dari arah pemakaman menuju kampung, orang-orang tersebut terlihat sangat lelah dan kecapean. Juga beberapa dari mereka bahkan basah kuyup dan kotor akibat lumpur, wajah mereka terlihat tertunduk dan putus asa. Karena mereka tidak berhasil menemukan sesuatu yang mereka cari dengan susah payah. “Sabar ya Pak Asep, kita sekarang hanya bisa doain aja biar Oha selamat, ” Kata Mang Darman yang mencoba menenangkan Pak Asep yang berada di sampingnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13

Bab terbaru

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 4 - AKHIR CERITA

    Waktu semakin malam, aku dan Iman kini berjalan melewati rumah-rumah di Kampung Sepuh menuju warung. Sekarang para warga bisa berjalan dengan santainya pada malam hari, bahkan tanpa bantuan senter sekalipun, karena baru beberapa bulan yang lalu jalanan Kampung Sepuh dipasangin lampu jalan bertenaga surya untuk penerangan. Ya siapa lagi kalau ada andil Pak Ardi di dalamnya, Pak Ardi benar-benar ingin merubah Kampung Sepuh agar bisa disamakan dengan kampung-kampung yang ada di sekitarnya. Sehingga apapun yang dia lakukan agar Kampung Sepuh bisa terlihat lebih modern dan bisa diterima oleh masyarakat yang masih menganggap Kampung Sepuh itu adalah Kampung Keramat. Ketika aku sampai, rupanya Ujang sudah duduk di depan warung. dengan aura yang kini tampak berbeda dari yang aku temui di siang hari. Aku yang baru sampai dipersilakan untuk duduk dan bersila, dan akupun secara tidak sadar mengikuti apa yang dia perintahkan. “Aku akan menunjukan A Sidik sesuatu.

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 3 - SUASANA MALAM

    Obrolan yang sangat panjang di depan warung tersebut membuatku terkesima, oleh cerita-cerita Ujang yang dia dapatkan dari pengalamannya sendiri ataupun dari para warga yang mengalami kejadian-kejadian diluar nalar yang terjadi di Kampung Sepuh ini.Setelah perjanjian yang mengikat mereka terputus, para warga mulai beradaptasi kembali dengan suasana malam. Dan sekarang mereka sudah terbiasa dengan malam hari di Kampung Sepuh yang kini sedang aku kunjungi.Disana pula aku mendapatkan beberapa cerita yang tidak aku tulis dalam cerita, cerita-cerita yang menyeramkan terutama ketika menyangkut Ujang pada masa kecil dengan mitos-mitos dan pantangan-pantangan yang ada di sekitar mereka.Pulau Jawa bagian selatan masih penuh misteri, dengan landscape pegunungan yang membentang hingga ke Pantai Selatan. Membuatnya banyak mitos dan kejadian-kejadian yang diluar nalar, yang sering kali bersinggungan dengan manusia yang hidup di dalamnya.Dan bagiku, itu adalah penga

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 2 - TAWARAN

    Sebuah warung kecil, yang awalnya aku tuangkan dalam Kata-kata yang menjadi cerita hingga saat ini. Kini aku lihat sendiri bentuknya, sebuah warung yang dulunya hanya berada dalam imajinasiku sendiri. Kini, aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri.Bekas-bekas runtuhnya warung yang aku ceritakan masih tersisa, dengan banyaknya genteng-genteng yang rusak karena hangus terbakar disusun dan disimpan di rumah Ujang. Warung itu tampak baru, karena setelah kejadian yang menimpa Ujang. Pak Ardi dan para warga sepakat membangun kembali warung tersebut.Warung yang kini aku lihat ini, adalah salah satu point utama dalam ceritaku. Dimana, banyak kejadian yang silih berganti muncul dan harus di hadapi oleh Ujang dan warga Kampung Sepuh.“Kang!” Kataku sambil berdiri dan menyapa Ujang yang mendekatiku.Ujang hanya tersenyum, sifatnya yang agak pendiam terlihat jelas olehku. Ujang tidak setampan atau setinggi orang-orang yang menjadi karakter utama di da

  • WARUNG TENGAH MALAM   EXTRA BAB 1 - AKU (PENULIS)

    “Dik, rumah orang tua kamu dimana sih, aku dah nungguin di Alf*mart deket rumah kamu. ” Sebuah text W* tiba-tiba muncul di HP ku pada pagi itu. Dan ketika aku baca, ternyata Iman sudah sampai di Ciwidey tempat dimana orang tua ku tinggal. Hari ini adalah hari minggu di akhir Februari. Dan pada hari ini, aku sengaja mengosongkan jadwalku untuk berkunjung ke Kampung Sepuh bersama dengan Iman, anak dari Mang Rusdi yang kini bekerja di tempat yang sama denganku. Aku berkunjung ke Kampung Sepuh, semata-mata untuk bersilaturahmi kepada semua warga yang ada disana. Karena sudah memberiku izin untuk membuat cerita tentang mereka, termasuk dengan segala yang terjadi di dalamnya. Iman dan Mang Rusdi adalah dua orang yang namanya sama dengan cerita yang aku buat. Sedangkan sisanya, aku sengaja memberi nama baru. Dan itu sudah sesuai dengan kesepakatan mereka ketika aku membuat cerita ini. “Ok, tunggu nanti aku kesana, beli aja makanan ama minuman buat ol

  • WARUNG TENGAH MALAM   267-TUTUP

    Kini,Semuanya kembali normal, Tidak semua orang tahu akan cerita ini. Bahkan hanya beberapa orang yang aku percaya yang mengetahui tentang apa yang terjadi tentang pertarunganku dan Kala pada saat itu.Karena apabila aku bercerita kepada semua orang, pasti banyak orang yang tidak percaya. Karena menganggap itu hanyalah fantasi dan ilusi semata dari seseorang yang kehilangan kakinya di Gunung Sepuh.Namun, berbeda dengan Mang Rusdi dan Mang Darman. Yang kini sering kali menghabiskan waktunya untuk menemaniku di dalam warung, bahkan istri Mang Rusdi sering kali membantuku di rumah untuk sekedar membersihkan rumah dan memastikan aku bisa makan dengan lahap di hari itu.Karena mereka sadar, aku kini hanya sendirian di Kampung Sepuh. Sudah tidak ada lagi orang tua yang menjadi panutanku saat ini. Sehingga mereka secara sukarela membantuku dan menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka yang tidak boleh mereka abaikan.“Mang, nongkrong wae di

  • WARUNG TENGAH MALAM   266-HANCUR

    Dua minggu kemudian.Warung yang sudah hancur akibat aku bakar, kini kembali berdiri. Lengkap dengan etalase yang sudah diperbaiki dan barang-barang yang dagangan yang mengisi penuh etalase dan rak-rak dagangan di warungku ini.Dan suasana sore hari yang penuh dengan hilir mudik warga kampung yang pulang dari sawah dan ladang terlihat olehku yang kini menjaga lagi warung yang sudah aku buat kembali bersama para warga dengan bantuan modal dari Pak Ardi.Aku seperti biasa kini sedang duduk dan bercengkrama dengan Mang Rusdi dan Mang Darman yang baru pulang dari berkeliling kampung untuk berdagang. Canda dan tawa menghiasi obrolan-obrolan tersebut karena sesekali Mang Darman berceloteh dan bercanda atas apa yang dia lakukan.Mereka berdua sudah mengetahui kejadian yang menimpaku di tempat itu, bahkan pertarungan ku dengan Kala di Gunung Sepuh. Dan itu membuat mereka tercengang karena mereka tidak mengetahui bahwa ada makhluk yang seperti itu di Gunung Sepuh.

  • WARUNG TENGAH MALAM   265-SELAMAT

    Aku kembali berdiri, di tengah-tengah hamparan rerumputan yang luas. Dengan salah satu pohon besar yang ada di puncak yang terlihat olehku dari kejauhan. Rerumputan itu kini tampak lebih hijau dari sebelumnya, dan tidak terlihat lagi ilalang-ilalang yang tinggi menjulang hingga menutupi badanku saat itu. Panas yang terik, dengan angin segar yang berhembus dari pegunungan membuatku merasakan suatu perasaan yang sangat lega. Entah mengapa. Hatiku kini terasa sangat tenang ketika berada di tempat ini. Aku pun berjalan, melewati rerumputan tersebut dengan kakiku yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Mencoba untuk berjalan dan duduk kembali di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah rerumputan di atas sana. Jalanan yang kulalui sangat begitu mulus, tidak ada serangga-serangga yang menggigit kakiku, tidak ada jalanan yang becek bercampur lumpur. Juga tidak ada lagi lubang yang membuatku terperosok. Semuanya sangatlah berbeda, aku seper

  • WARUNG TENGAH MALAM   264-DETAK JANTUNG

    Pandangan ku tiba-tiba gelap, aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku yang sudah pasrah kini hanya bisa membiarkan tubuhku yang tertutup oleh tanah yang menimpaku seketika dari atas sana. Dan para warga yang menyaksikan hal itu secara langsung tiba-tiba panik dan langsung berteriak memanggilku. “UJANGGGGGGGG!!!” Mang Rusdi yang pertama berlari ke arah tanah longsoran tersebut dan memindahkan batu, ranting-ranting dan tanah untuk mencariku dengan kedua tangannya. Begitu juga dengan Aki Karma, Mang Dadang, dan Mang Uha serta warga-warga yang lainnya yang membantu memindahkan semua material longsor yang menutupi tubuhku, dan berharap aku masih bisa bertahan dengan tubuh yang tertutup oleh longsoran tanah tersebut. Sedangkan Pak Ardi, dia langsung menelpon anaknya dan Pak Caca untuk segera meminta bantuan. Karena kini situasinya sangat berbeda, Pak Ardi membutuhkan lebih banyak orang agar bisa lebih cepat menyelamatkan aku yang berada di d

  • WARUNG TENGAH MALAM   263-MUNCUL

    Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan Gunung Sepuh yang masih terlihat gelap dan menyeramkan, dengan aura mistis yang kental dan terasa oleh semua warga Kampung Sepuh pada pagi itu.Meskipun waktu itu adalah waktu di mana pagi akan menjelang, namun tetap saja. aura-aura mistis yang terasa oleh para warga yang sedang berlari ke dalam sangatlah terasa.Apalagi dari mereka semua, hampir sebagian besar belum pernah keluar pada dalam gelap semasa hidupnya, mereka sudah terbuai oleh bantal dan selimut tebal dari mereka lahir hingga saat ini, dan mereka mematuhi larangan untuk keluar rumah hingga pagi tiba. Sehingga mereka tidak mengetahui rasanya masuk ke dalam hutan pada saat-saat seperti ini.“JANGGGG, UJANGGGG!!!!!”Mang Rusdi berteriak-teriak sambil berlari. Senternya di arahkan ke segala arah, mencoba mencariku di dalam gelapnya hutan Gunung Sepuh yang luas tersebut. Para warga lainnya juga melakukan hal yang sama, mereka berlari sambil men

DMCA.com Protection Status