Home / Romansa / Unhappy Marriage / In the middle of the meadow

Share

In the middle of the meadow

Author: Anne Wang
last update Last Updated: 2021-04-04 11:51:57

Chapter ini berisi hal detail untuk usia 21++ harap di skip bagi yang belum cukup umur! Dan itu sebabnya harus dibuat sedikit mahal ya!

Penulis sudah berusaha mencari kata yang wajar sebisa mungkin. Harap dimaklumi jika masih terselip satu atau dua kata.

"Oh, Mas Rey ... ja ngan ...!" Silvya berusaha menyingkirkan Rey dari atas tubuhnya.

Tapi tangan Rey yang sudah lihay dalam menjarah tubuh para wanita segera melemahkan Silvya di area titik-titik sensitivenya. Ia mencumbu telinga dan leher Silvya membuat suara Silvya semakin lemah dan mengeluarkan suara erotis bercampur dengan tangisan yang mulai redup.

Dan Silvya memanggilnya dengan sebutan apa tadi? 'Mas' lagi? Ah! Wanita ini pasti sudah dalam fase menikmati dan bukan marah ... ! Rey semakin agresif dalam membuat Silvya melayang.

"Rey ... ! Mas ... ! Aku ... harus pulang ..." Silvya merasa otaknya sudah hampir lumpuh. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Unhappy Marriage   Rescued

    Silvya mengintip dari belakang tubuh Rey. Lampu mobil masih terus saja menyorot ke arah Rey dan gaung mobil semakin keras walaupun mobilnya tidak bergerak.Dari sisi sebelah, Rey sama sekali tidak bisa mengetahui siapa dan apa yang dilakukan oleh si pengendara mobil. Karena cahaya yang menyilaukan itu menghalangi pandangannya. Mobil itu masih berada di posisinya semula dan sama sekali tidak terlihat tanda-tanda bahwa pengemudinya akan turun.Rey memberanikan diri mendekat sambil tetap menjaga Silvya di belakangnya. Sementara itu, tangan satunya menjadi pelindung mata dari sinar yang menyilaukan. Namun baru saja dua langkah ia berjalan terdengar suara pintu mobil dibuka dan ditutup sementara lampu mobil dibiarkan untuk terus menyala.Bayangan gelap itu berjalan sampai di sisi mobil. Tubuhnya terlihat tinggi namun wajahnya masih belum bisa dikenali baik oleh Rey maupun Silvya. Karena ia masih berdiri di sisi yang gelap. N

    Last Updated : 2021-04-04
  • Unhappy Marriage   With her

    Silvya menunduk mendengar pertanyaan Bill. Untuk beberapa saat lamanya dia hanya diam."Silvya, did you do that with him?" Bill kembali mempertegas pertanyaannya."You're not my husband, Bill. I don't have to explain anything," jawab Silvya lirih.Wajah Bill seketika menegang mendengar ucapan Silvya. Itu artinya, bisa jadi Silvya memang melakukannya bersama dengan pria itu. Tapi atas dasar apa?"Ok, but I'm curious about him, Silvya. Who is he?" Bill mencoba menekan perasaannya."Bill, I can't explain! Please understand!" Silvya menatap Bill dengan tatapan frustrasi."But why? I'm your friend, Silvya. Just tell me who is he? Why you let him do that to you?" Bill tidak bisa lagi untuk berpura-pura tabah.Dicecar seperti itu, Silvya kembali menunduk dan menangis. Mengingat kejadian itu, ia sendiri sangat malu.Bill berpindah posisi dan dud

    Last Updated : 2021-04-06
  • Unhappy Marriage   Ignored

    Bill sengaja berlama-lama menikmati kopi panas buatan Silvya sementara Silvya juga duduk di hadapannya. Hm! Ini benar-benar sempurna! Minum kopi panas dengan ditemani sebuah pemandangan yang cantik dan menggoda!"Why are you staring at me like that, Bill?" Wajah Silvya terlihat keberatan."Because you're so beautiful of course!" jawab Bill terus terang."Well, I think I have to go to my room to prepare Jim's belongings," ucap Silvya sambil bangkit berdiri dan masuk ke kamar.Ia merasa waktunya akan habis dengan sia-sia jika terus menemani Bill seperti ini. Lagian ia bisa melihat usaha Bill yang terus untuk dekat dengannya sementara Silvya sedang tidak ingin dekat dengan siapapun. Silvya berpikir, akan segera mengurus barang Jim sehingga setelah Bill pulang nanti, ia akan langsung tidur saja.Ia menghindari bertemu dengan suaminya itu. Dan setelah besok Jim b

    Last Updated : 2021-04-07
  • Unhappy Marriage   Practicing

    Pagi itu, di lobby apartemen. Silvya hendak ikut mengantar Jim ke bandara. Tapi, Jim mencegahnya."Sayang, sebaiknya kamu tidak usah mengantarku. Daripada nanti kamu pulang sendiri, itu malah berbahaya." Jim berkata dengan nada penuh perhatian.Wajah Silvya seketika cemberut mendengar ucapan Jim. Jujur saja, Silvya sangat penasaran dengan wanita yang selama ini menjadi simpanan Jim. Secantik dan semenarik apa sih dia? Sampai Jim tidak ingin menduakannya?"Aku pergi dulu ya, Sayang?" Jim mengecup kening Silvya dan pergi."Hhh!" Silvya menghembuskan nafas sambil menatap kepergian Jim."Silvya!" Sebuah suara membuat Silvya menoleh."Mas Rey?" Silvya terkejut melihat Rey sudah duduk di kursi lobby sambil melipat koran yang baru saja dibacanya.Wajah Rey terlihat banyak luka dan ada perban dimana-mana. Jam dinding yang tergantung di dind

    Last Updated : 2021-04-08
  • Unhappy Marriage   The annoying Bill

    "B-Bill?" Silvya melihat ke arah pintu. Bagaimana Bill bisa masuk? Pintu apartemen itu terbuka dan tidak rusak.Silvya seketika duduk dan ia menatap Rey yang jatuh ke lantai.Wajah Bill terlihat kaku dan menahan amarah. Lagi-lagi ia melihat Silvya bermesraan dengan pria yang sudah ia hajar kemarin. Pantas saja Silvya tidak mengangkat telponnya dan tidak membukakan pintu untuknya. Ternyata ia sedang bermesraan dengan pria brengsek ini!!!Bill menarik baju Rey dan memberikan sebuah bogem mentah ke wajahnya. Rey kembali terjatuh dengan darah yang keluar dari bibirnya."Bill!!!!!! Stop!!!!" Silvya berteriak dan ia segera berdiri menghalangi Bill yang sudah bernafsu untuk menghajar Rey sekali lagi."Do you love him, Silvya?! DO YOU LOVE HIM??????" Bill berteriak penuh emosi sambil mencengkeram kedua bahu Silvya."No, Bill!!""So what you just did

    Last Updated : 2021-04-09
  • Unhappy Marriage   Move out

    Silvya gemas melihat sikap Bill yang sesukanya. Setelah ia bisa dengan mudah masuk ke apartemennya sekarang dia malah mau tidur di sini, ckck!"Okay, do what you want, Bill. If you stay, I'll go!" ucap Silvya dan ia pun keluar dari apartemen."Hey!!! Silvya!!! Wait!!" Bill segera bangkit dari posisi berbaringnya dan mengejar Silvya."Okay, okay! Why are you so cruel to me, Silvya?" protes Bill sambil menahan lengan Silvya."Cruel to you? What do you mean? I even feel too good to you, Bill!" Silvya menyilangkan tangannya di depan dada."Good? What make you feel that way? You kicked me out even though I did so many good things to you. You ignored my call, you didn't give me anything when I came and when I need to rest, you even left me! Tell me which one was good like you said, Sylvia? Even to that bastard, I can see clearly that you treated him be

    Last Updated : 2021-04-13
  • Unhappy Marriage   The Ring

    "Aku sudah mentransfer uang ke rekeningmu untuk pembayaran kontrakan. Ini buktinya." Silvya menunjukkan bukti transferannya melalui ponsel.Tapi Chris sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya. Ia masih menatap Silvya dengan tatapan penuh tanya."Silvya, bisakah kita berbicara sebentar di luar?" tanya Chris."Ya, baiklah." Silvya mengangguk."Bill, wait for me!" Silvya menatap Bill dan ia meninggalkan kopernya di dekat Bill, lalu mengikuti langkah Chris keluar lobby."Silvya, ada apa denganmu? Kamu pindah ke kontrakan yang jelek dengan pria asing dan meninggalkan apartemen mewah ini. Lalu dimana Jim?" tanya Chris beruntun ketika mereka sudah berada di luar lobby.Chris pernah berpacaran dengan Silvya sebelumnya. Namun hubungannya dengan Silvya terpaksa harus kandas karena ia dipaksa menikah dengan Maureen oleh mamanya. Mama Chris merasa berhutang budi banyak

    Last Updated : 2021-04-14
  • Unhappy Marriage   The rotten plan

    Silvya terkejut mendengar suara di seberang sana."Mas Rey?""Hey, iya. Ini aku. Kamu lagi ngapain? Apakah teman kamu itu sudah pergi? Aku sangat kangen kamu, Silvya." Suara Rey seperti berbisik dengan parau."Mas, jangan ngomong sembarangan! Oh iya! Kapan kamu mau mengambil motormu?""Oh iya! Aku sampai lupa. Mungkin lusa. Aku harus menunggu kakiku dan wajahku sembuh dulu. Temanmu itu seperti berandalan! Kenapa kamu bergaul dengan orang seperti itu?" Suara Rey terdengar kesal."Huh! Kenapa? Dia temanku. Dan menurutku dia sangat baik. Maaf ini sudah malam, aku ingin istirahat!" tutup Silvya."Hey, Silvya! Tunggu! Aku bisa merasakan kamu sedang sedih 'kan? Suaramu bergetar dan serak. Jangan katakan kalau kamu baru menangis.""Aku mengantuk, Mas! Mau tidur!" elak Silvya."Silvya, please. Jangan berbohong padaku. Katakan ada apa? Apa kamu ingin a

    Last Updated : 2021-04-14

Latest chapter

  • Unhappy Marriage   End story of Unhappy Marriage

    Ada sedikit adegan vulgar. Harap bijak memilih bacaan.Silvya menunduk dan menangis tersedu. Ia tidak percaya Jim melakukan ini padanya. Setelah kemarin seharian ia dibuat bahagia olehnya, kini ia harus menangis lagi."Kenapa kamu lakukan ini padaku, Jim? Kenapa? Kamu baru saja memberi kebahagiaan padaku ... dan kini, kamu kembali membuatku bersedih ..." Silvya berkata sambil menangis tersedu.Seorang pria di hadapannya menatap Silvya dengan tatapan sayang dan prihatin. Ia meraih tangan Silvya dan menggenggamnya erat."Aku harus melakukannya, Sayang. Aku tidak bisa hidup dengan perasaan bersalah seperti ini." Jim berusaha menjelaskan.Wajahnya melihat Silvya dengan tatapan iba."Dan aku, kamu biarkan hidup sendiri? Betapa teganya kamu!" Silvya menatap Jim sambil berderai air mata."Berdoalah supaya hukumanku tidak berat, Sayang. Doa kita

  • Unhappy Marriage   The intimate relationship

    Bab ini mengandung adegan 21++Silahkan di skip bagi yang tidak tahan godaan.Namun, bagi yang suka digoda silahkan baca terus. Inget! Segala dosa dan racun yang timbul akibat membaca bab ini silahkan tanggung sendiri! Jangan nyalahin Silvya, apalagi Kaesang!Satu minggu berlalu ... Jim dan Silvya lebih banyak tinggal di rumah ..."Silvya, aku merasa sangat tidak tenang ... perasaan bersalah ini, bagaimana aku harus mengatasinya?" Wajah Jim terlihat depresi."Sebaiknya kamu berusaha melupakannya, Sayang ..." Silvya yang membawa kudapan duduk di samping Jim yang sedang menonton TV di ruang tengah.Jim sedang menonton berita TV tentang kisah pembunuhan di sebuah desa di jawa timur. Seorang suami yang cemburu dengan tega membakar istrinya sendiri."Aku tidak bisa hidup dengan perasaan seperti ini, Sayang ..." Suara Jim terdengar penuh penyesalan.Silvy

  • Unhappy Marriage   Stressfull morning

    Mulut Silvya seketika menganga dengan kedua tangan menutupi bibirnya. Apa yang barusan Jim katakan? Ia membunuhnya?? Tap-tapi kenapa?"Ya! Aku membunuhnya, Silvya!!" Jim menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menelungkupkan wajahnya di atas kemudi dan menangis sesenggukan."Astaga, Jim. Kenapa bisa begitu? Apa yang terjadi sebenarnya?" Silvya berusaha menenangkan perasaannya sendiri lalu memeluk Jim yang menangis dengan frustrasi.Jujur saja, baru kali ini ia melihat suaminya sesenggukan seperti ini. Jim yang biasanya santai dan penuh senyuman bisa terlihat rapuh seperti ini."Ak-aku sangat marah padanya, kami bertengkar dengan hebat ... dan ... dan kami sama-sama emosi. Ak-aku tidak tau ... apa yang menguasai pikiranku. Ia berteriak marah lalu mengancamku, kami ... kami terlibat pertengkaran mulut yang hebat sampai ... ia mengambil pisau ... ia tidak mengijinkan aku pergi. Ia takut aku tidak kembali

  • Unhappy Marriage   The Tragedy

    "Ini bukan kisah khayalan, kalo kamu mau, aku bisa kenalin kamu. Sebut saja namanya Zizi, dia seorang wanita dengan pergaulan bebas, hidupnya penuh dengan dunia malam, diskotik, narkoba bahkan bergonta ganti pasangan. Suaminya pun juga orang diskotik sebut saja Adam, mereka berdua menjalani kehidupan kelam, bandar narkoba dan membuka usaha diskotek. Dan dalam menjalani pernikahan, baik Adam maupun Zizi tetap menjalani kehidupan seperti itu. Mereka dugem berdua dan sesekali berganti pasangan. Mereka sangat kaya dari penghasilan haramnya itu. Dan apakah mereka butuh Tuhan? Tentu saja tidak! Mereka tidak pernah beribadah tapi kekayaan berlimpah ... sampai suatu hari, diskotek mereka terbakar. Kehidupan mereka berubah, dari kaya menjadi miskin. Usaha mereka sebagai bandar narkoba terciduk dan Adam sang suami harus mendekam di penjara. Zizi sangat stress sampai ia berniat untuk bunuh diri. Hutangnya bernilai milyaran, tanpa pekerjaan dan tanpa sang suami membuat Zizi tidak bisa berpikir

  • Unhappy Marriage   So tired

    "Siapa, Sayang?" Jim yang melihat Silvya terdiam seketika menatapnya."Bukan siapa-siapa. Hanya orang salah sambung, Sayang!" Silvya lalu menutup panggilan Mark sepihak tanpa mengatakan apapun.Tangan Silvya menggenggam tangan Jim dan wajahnya menunjukkan sebuah senyuman yang cantik."Kamu yakin itu salah sambung?" tanya Jim dengan tatapan curiga."Iya, Sayang," bohong Silvya berusaha meyakinkan.Jim menatap jendela kaca, hatinya merasa tidak tenang. Entah kenapa ia sangat yakin bahwa itu adalah Mark. Silvya pasti sedang berusaha menghalanginya untuk berhubungan dengan mantannya itu.Jim kembali melirik Silvya. Tapi wajah Silvya sangat datar dan tanpa ekspresi.Ponsel Jim kembali berdering dan Silvya kembali mengangkat panggilan itu."Silvya! I need to talk with Jim. Don't hang up the phone!" Suara Mark kembali terdengar, kali ini lebih t

  • Unhappy Marriage   Realness

    Keesokannya, Silvya dan Jim pergi ke rumah teman Silvya yang bernama William.Hati Jim sudah cemas saja. Sekalipun Silvya sudah meyakinkan bahwa aibnya tidak terbongkar, tapi ia masih tidak yakin. Apa yang akan dibahas jika tidak membongkar aib?Jim dan Silvya tiba di sebuah rumah yang terlihat mungil dan serba minimalis dari segi bangunan. Halamannya juga terlihat rapi dan sangat terawat. Rumput pendek seperti sebuah karpet beludru berwarna hijau terhampar di sisi kanan dan kiri jalan setapak yang terbuat dari batu alam. Terlihat sangat asri dan menenangkan."Ini rumahnya temanku, William," ujar Silvya sambil menggandeng Jim untuk memasuki halaman.Silvya mengetuk pintu rumah dan sebentar kemudian, muncullah seorang pria bertubuh jangkung dengan kacamata berbingkai hitam menyambut mereka dengan ramah."Hai Silvya, kamu benar-benar tepat waktu ya?" William berkata sambil tersenyum.

  • Unhappy Marriage   New appointment

    Jim menangis sambil memeluk tubuh Silvya dengan erat! Rasa penyesalan begitu menguasai dirinya! Ia menyesal telah mempertaruhkan hidup Silvya dalam sebuah pernikahan semu dengannya."Maafkan aku, Silvya! Maafkan aku!" Jim terus menceracau tidak jelas.Jim menangis untuk pertama kalinya demi Silvya. Rasa penyesalan itu seperti tidak bisa ditebus lagi."Apakah kamu mau bertobat jika aku memaafkanmu?" Suara Silvya mengagetkan Jim yang masih menangis penuh penyesalan.Jim seketika membuka matanya. Dan dari arah sebelah sana, ia melihat beberapa orang datang ke arahnya sambil menodongkan senjata dengan sikap waspada.Jim menoleh ke sebelah kanannya, di sana ia melihat tubuh Mark rebah dengan kondisi sudah tertembak.Jim lalu menatap Silvya yang masih terbaring di dadanya sambil tersenyum. Silvya keliatannya baik-baik saja. Dan bunyi yang tadi ia dengar keliatannya adalah bunyi tembak

  • Unhappy Marriage   Bang!

    Mark tertawa mendengar kata-kata Silvya. Ketika Jim memohon kepadanya untuk mengampuni nyawa wanita ini, si wanita malah sok-sok an jadi pahlawan."Okay, so are you really not afraid to day? How about this?" Mark mengarahkan pistolnya ke arah Jim.Dan kali ini ekspresi Silvya yang terlihat tegang."Mark, if you want me you better kill me now! Jim has nothing to do with you! You hate me, don't you?" Silvya berusaha mempengaruhi Jim agar tidak menyakiti Jim.Dan Mark semakin tertawa keras. Keliatannya ia sangat menyukai situasi ini. Jim mengkhawatirkan Silvya dan demikian juga sebaliknya."Ohh, you're so sweet, Silvya!" Mark menyentuhkan ujung pistolnya ke dagu Silvya.Pelatuk pistol sudah ditarik dan itu bisa meledak kapan saja."Mark, please let her go! Listen, actually, I want to recover our relationship. I've been looking for you

  • Unhappy Marriage   In danger

    Jim seketika terkesiap mendengar suara orang yang sangat ia kenal! Suara itu, sedang ia cari saat ini!"Mark? Is that you?" tanya Jim memastikan."Yeah, honey! I'm with your wife now. Did you ever miss me?" Suara Mark terdengar serak."Mark, I'm looking for you all this time. Where have you been?" Jim tidak percaya bahwa Mark malah menghubunginya."Listen, Honey! I'll take your wife with me and please, don't call the police or I'll kill her!" Mark berkata dengan nada mengancam."No Mark! You don't have to! I won't call the police. Please! I promise!" Jim berusaha meyakinkan."I'll call you later, Jim!" Panggilan pun diputus sepihak.Jim langsung terkesiap. Silvya bersama dengan Mark!Jim tidak punya pilihan selain menelpon Tony! Niatnya untuk bertemu baik-baik dengan Mark kini malah hancur bera

DMCA.com Protection Status