"Eh, kenapa tidak bisa di buka?"Victoria tidak bisa masuk ke dalam rumah, Gana memerintahkan pelayan untuk mengunci rapat semua pintu dan jendela, karena Gana tidak mau mengeluarkan kata-kata jahatnya, cukup dengan hukuman keras pada wanita sialan itu."Hey, aku masih ada di luar sini, apa ada yang bisa membukakan pintu untuk aku? Aku Nyonya Victoria," teriaknya meminta bantuan.Gana menutup mata dan ingin beristirahat terlebih dahulu, tidak mau ada rasa kasihan pada Victoria yang akan tidur di luar rumah, namun dia bermimpi kembali."Tidak! Maafkan aku Marcella, jangan salahkan aku di sini!"Gana membuka mata, dia segera mengganti posisinya menjadi duduk. Mengingat kejamnya dunia pada dirinya yang mengalami tekanan seperti."Aku tidak bisa meneruskan ini Marcella, dia sudah melewati batas kesabaran aku, bahkan bersama pria asing yang masih baru dikenalnya, lalu dia datang ke rumah kita dengan mobil pria lain, ini salah."Gana terus berada di titik kecewanya, mungkin memang harus mel
"Kamu sedang apa senyum-senyum seperti itu sama aku? Bukankah kamu harus pergi ke kantor? Pergi dari kamar duluan!"Victoria melempar bantal berwarna putih itu ke arah Gana. Namun pria itu tetap memandangi perubahan wajah istrinya yang memerah saat melihatnya ada satu ranjang dengannya."Aku belum menceritakan semua kejadian semalam sama kamu," katanya menggoda."Oh, tidak perlu. Aku mau mandi dan pergi kuliah, tidak ada waktu mendengarkan semua ocehan kamu," tepis Victoria menolaknya."Hey, hanya tiga menit kamu mendengarkan aku, tadi malam itu kita sempat melakukan itu loh," katanya menggoda lagi."Gana! Hentikan ucapan kamu! Kalau kamu tidak pergi, biarkan aku yang pergi, aku muak sama kamu, semua yang kita lakukan tadi malam tidak pernah ada, kamu sudah menjebak aku," ujarnya melarikan diri dari sana.Gana tertawa dengan tingkah istrinya itu, entah baru sekarang ini dia terlihat sangat menggelikan, karena sebelumnya hanya disibukkan oleh pekerjaan yang ada."Wanita itu terlihat bo
"Hey, wanita yang tidak tau malu, jangan datang di sini kalau mau mencelakai idola kami, singkirkan tubuhmu darinya," kata salah satu penggemar Jose.Victoria baru menyadari semua yang di lakukan Jose pada dirinya, bahkan tidak memikirkan tulang lengannya yang mungkin retak."Jose, tangan kamu?"Victoria mencoba bangun dengan pelan, melihat ekspresi sakitnya sang idola membuatnya harus segera menolong."Aku tidak apa-apa, apa kamu baik-baik saja?""Jose, kamu terluka karena aku, kenapa kamu masih berkata semacam itu?""Bukan salah kamu, itu karena aku sendiri, bukankah aku yang ingin merebut bolanya? Jadi ini salah aku," balas Jose tidak mau melihat wanita ini menyalahkan dirinya sendiri."Kita harus pergi ke ruang kesehatan Jose, tidak ada waktu lagi," ajak Victoria memapah idolanya.Namun belum selesai karena melihat sang idola terluka, para penggemar yang tidak menerima Jose terluka, mereka ingin lebih menyerang fisik ke Victoria."Singkirkan tangan kamu wanita pembawa sial! Kamu t
"Jose, ini semua akan menjadi bumerang untuk hubungan aku dengan Gana, tapi mungkin aku katakan nanti karena kondisi kamu yang terluka, aku akan melakukan tugas aku dulu, baru nanti aku jelaskan pada Gana," batinnya.Victoria memapah Jose masuk ke dalam rumah sakit, dia mengetahui niat Jose berkata seperti itu hanya untuk membantunya tidak diserang lagi, maka dia juga harus melakukan sesuatu yang bisa meringankannya."Jose, aku tunggu di luar, kamu masuklah dan bersikap baik, aku tau kamu kuat," kata Victoria melepaskan Jose pada perawat rumah sakit.Jose hanya melemparkan senyum, dia termasuk orang yang sangat suka dengan perhatian wanita, apalagi dia adalah Baby Victor.Victoria berada di luar rumah sakit, terlihat jika dirinya duduk di bagian tunggu, memikirkan satu hal yang akan menjadi kendalanya berkelanjutan."Aku tau Gana bukan orang yang bisa melihat dari satu sisi, dia pasti akan menyelidiki apa yang terjadi, aku harus tenang dengan semua ini, fokus dulu ke kesehatan Jose, d
Victoria mendorong Gana setelah mengikat kedua tangan pria itu dengan tali yang dia temukan di lemari."Kasihan sekali bos Gana yang terhormat, dia terlihat cerdas namun bodoh ketika sedang marah, apalagi dia tidak mau membuktikan kebenaran yang ada, tentang reputasi ku yang hancur, itu tidak akan penting dari nyawaku yang akan dihilangkan mereka semua, bukankah nyawamu juga penting, saat kita masih hidup, semua akan bisa diperbaiki, namun jika aku mati di tangan pada penggemar Jose, apa yang akan terjadi, kamu akan menyesal kehilangan aku, itu juga artinya Marcho kehilangan aku, bukankah kamu menikahi aku karena Marcho? Apa kamu rela aku mati di tangan mereka? Katakan Gana!"Plak!!Tamparan untuk Gana di berikan oleh Victoria, sangat muak dengan tingkah Gana yang tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu."Wanita jahat! Kamu sudah menyiksa suamimu sendiri! Lepaskan tali sialan ini! Aku akan melaporkan kamu dan memasukkan kamu ke dalam rumah sakit jiwa paling kejam!"Gana m
Sepuluh menit saat Dev sampai di rumah kediaman Deraldi, ternyata Gana ada di ruang kerja dengan ketakutannya yang belum hilang."Ada apa?'Dev mendekati Gana yang sudah berdiri karena harga dirinya telah hancur di depan sahabatnya."Dia sudah menekan dan mengancam aku," balas Gana."Siapa yang sudah mengancam Gana Deraldi? Aku tidak percaya kalau kamu diancam, apa kamu bohong dan mau membuat aku tertipu untuk meninggalkan pekerjaan?""Istriku, dia yang sudah mengancam dan ingin membuat tulang ini patah," jawab Gana masih ada bayangan Victoria dalam benaknya."Hahahaha, aku tidak percaya ini, kamu suami yang takut istri ternyata, apa yang di lakukan istrimu sampai membuat kamu ketakutan? Dari dulu tidak pernah ada yang membuat kamu takut, walaupun dia seorang mafia sekalipun," kata Dev mengingatkan kembali siapa Gana.Gana menarik bahu Dev dengan tangannya, karena ini bukan lelucon untuk bisa dianggap ringan."Hey, aku serius, tangannya memiliki kekuatan yang besar, dia ahli bela diri
"Kita sudah sampai, apa kamu bisa membantu aku untuk membuka pintu?" tanya Jose mengambil kesempatan tangannya yang sakit itu.Victoria turun lebih dulu daripada Jose, dia membukakan pintu dan memapah pria itu untuk masuk ke dalam Perth Arena, sudah sangat gelap di luar gedung itu, akan tetapi ini sudah biasa, karena di dalam akan terang dengan lampu."Kamu yakin mau melihat aku berlatih?" Victoria tidak memiliki hak untuk mencegah Jose ke sini, namun dia juga harus mengingat satu hal, semua kecelakaan itu disebabkan olehnya."Aku di sini bukan hanya menonton kamu, aku akan mengajarkan kamu satu teknik yang selalu aku mainkan, apa kamu tidak mau?"Tentu Victoria terkejut dengan ucapan idolanya, tidak mungkin dia menolak untuk berlatih dengan Jose Piter, benar yang di katakan Jose, dia tidak bisa bermain, tetapi bukankah sudah sepakat untuk menjadi pelatihnya."Aku mau Jose, tentu aku bersedia. Tidak ada yang aku tolak kalau ini masih dalam ruang lingkup kegemaran aku, kita berlatih s
"Aku move dari Marcho maksud kamu?" Tatapan Victoria sangat tajam, dia tertawa masih mendengarkan dirinya harus move on dari anaknya."Kenapa kamu tanya lagi, move on lah kalau itu hanya mantan kekasih, jangan pernah bikin dia ada di atas untuk melihat kamu terpuruk."Jose masih tetap ngotot ingin mengetahui jawaban Victoria, dia sendiri ingin wanita itu hanya memikirkannya."Jose, ini sudah malam, apa bisa kamu mengantar aku pulang? Tentang Marcho, suatu saat nanti aku akan menceritakannya," kata Victoria tidak bisa mengatakan takdirnya yang harus menikah tanpa cinta."Tentu bisa, apa yang Baby Victor minta, aku akan memberikannya, dan kalau Baby tidak mengizinkan aku mengetahuinya, maka tidak perlu, simpan menjadi kenangan di dalam hati untuk banyak belajar di masa sekarang," balas Jose bersedia mengantarkan pulang.Mereka pulang, tidak ada yang istimewa malam ini, hanya karena ingatannya kembali kepada Marcho yang belum sama sekali ada kabar, dia akan bertanya pada Gana saat pulan
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,