Share

Bab 45

"Kamu ingin mematahkan leher Tuan muda Sean?" Setelah Sean pergi, Abimanyu langsung menatap Jefri dengan serius.

"Kak, kak Abimanyu, siapa dia sebenarnya?" Meskipun Jefri merasa sedikit panik, tetapi dia sepertinya belum menyadari keseriusan masalah ini.

"Apakah identitas Tuan muda Sean bisa ditanyakan oleh orang kecil sepertimu? Kamu hanya perlu tahu bahwa sedikit orang di kota Bandung yang dapat memprovokasinya," Dio mendengus.

"Dio, berhentilah berbicara omong kosong dengannya. Tuan muda Sean sudah marah, jangan sampai Tuan muda Sean tahu bahwa bajingan ini mengikuti kita, kalau tidak kita tidak akan memiliki kehidupan yang baik nanti," Ujar Fahrul.

"Yang dikatakan kamu itu masuk akal. Oh iya, apakah kamu tahu apa yang dimaksud Tuan muda Sean?" Dio mengangguk, dia melihat ke Abimanyu.

"Kamu ini benar-benar kepala udang. Si brengsek ini ingin mematahkan leher Tuan muda Sean, dan Tuan muda Sean juga sudah mengatakannya, itu berarti dia ingin meminta kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status