Kevin melangkah cepat menyusuri koridor hotel mewah tempat ia menginap. Pikirannya dipenuhi dengan satu nama: Jordi. Pria itu adalah kunci dari seluruh kekacauan yang kini mengancam hidupnya. Rebecca, istrinya, seharusnya tidak menjadi tanggung jawab Kevin. Semua kesulitan yang terjadi dalam hidupnya sejak menikahi Rebecca sebenarnya bermula dari kesalahan pria itu, yang menghilang begitu saja setelah Rebecca hamil.Kevin menarik napas panjang. Ia tidak bisa membiarkan Gani menemukan Gina, atau mempertemukan Gina dengan Rebecca. Ia harus menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu sebelum Gina mengetahui kebenaran yang menghancurkan. Dia tak ingin Gina terluka lebih dalam lagi, apalagi saat ia sudah berusaha menjauhkan dirinya dari masa lalunya dengan Gani.Tanpa memberitahu Rebecca, Kevin memutuskan untuk bertindak cepat. Dia menyewa seorang detektif untuk mencari keberadaan Jordi. Sementara itu, Kevin menggunakan jaringan bisnis dan koneksinya yang luas, baik di dalam negeri maupun di
Kevin berjalan menyusuri gang-gang sempit di kawasan kumuh yang pernah menjadi tempat tinggalnya sebelum ia beralih ke kehidupan yang lebih mapan. Ia merasa cemas dan tegang, setiap detak jantungnya bergetar mengingat apa yang sedang ia lakukan. Satu-satunya tujuan di benaknya adalah menemukan Jordi, pria yang terlibat dalam kehidupan Rebecca, istrinya, dan kehamilan yang mengancam kebahagiaan keluarga yang baru saja ia bangun.Setelah beberapa jam pencarian yang melelahkan, Kevin akhirnya menemukan Jordi di sebuah kafe kecil yang terpencil. Jordi terlihat kumal dan urakan, jauh dari gambaran seorang pria bertanggung jawab. Kevin mendekatinya dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang melihat mereka.“Jordi,” panggil Kevin, mengerutkan dahi dan menatap tajam ke arah Jordi yang tidak menyadari kehadirannya.Jordi mendongak, sedikit terkejut melihat Kevin berdiri di depannya. “Apa yang kau lakukan di sini, Kevin?” tanyanya, nada suaranya mencerminkan ketidakpastian.“Aku perlu bicara,”
Judul: Perhatian yang Tak TerdugaRebecca duduk di sofa, mengelus perutnya yang semakin membesar. Dia merasa bahagia dan cemas sekaligus, terutama ketika melihat Kevin yang sedang asyik memeriksa ponselnya. Sejak kehamilannya mulai terlihat, Kevin memang lebih memperhatikan Rebecca, tapi Rebecca merasa itu semua hanya untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami. Dia merindukan perhatian yang tulus, perhatian yang datang dari hati, bukan hanya sekadar kewajiban.Hari itu, Rebecca mengajak Kevin untuk pergi berbelanja keperluan bayi. “Ayo, Kevin! Kita perlu membeli peralatan bayi dan baju-baju untuk si kecil,” ujarnya bersemangat. Kevin mengangguk, meskipun dia tahu bahwa pikirannya tidak sepenuhnya berada di situ. Sementara dia ingin mendukung Rebecca, hatinya masih tersisa untuk Gina, mantan istrinya, yang saat ini juga tengah hamil.Di toko perlengkapan bayi, Rebecca terlihat begitu antusias. Dia memilih berbagai barang, dari stroller hingga mainan. Kevin memperhatikan dengan seks
Kevin berdiri di dekat jendela kantornya, memandangi lalu lintas yang sibuk di bawah. Pikirannya berkecamuk. Fokus utamanya kini bukan lagi pada masalah pribadi, melainkan ancaman nyata yang datang dari Gani. Pria itu telah muncul kembali dari bayang-bayang, dan kali ini, niatnya semakin jelas—menghancurkan Kevin dan menemukan Gina. Kevin sudah lama mengetahui bahwa Gani akan kembali, namun kali ini, taruhannya lebih tinggi.Gina, mantan istri Kevin, menjadi pusat perhatian Gani. Dia berusaha menemukannya, dan Kevin tahu, jika Gani berhasil, hidup Gina akan berada dalam bahaya. Gani adalah sosok berbahaya yang terlibat dalam berbagai bisnis kriminal, termasuk perdagangan narkoba dan korupsi. Pengaruhnya tidak hanya meluas di dunia bawah tanah, tetapi juga dalam lingkaran politik. Gani memiliki koneksi kuat yang bisa melindunginya dari hukum, itulah sebabnya Kevin harus bermain cerdas.Gani bukan hanya sekadar ancaman fisik bagi Kevin. Di balik semua kekuasaan yang dia miliki, Gani jug
Kevin duduk di ruang kerjanya, matanya terfokus pada laporan terakhir yang diterima dari pengacaranya. Gani memang sudah ditangkap dan dihadapkan pada sejumlah tuduhan serius, namun Kevin tahu ini belum berakhir. Gani bukan sekadar seorang kriminal biasa. Dia memiliki pengaruh besar, uang, dan koneksi di lingkaran politik serta dunia kriminal. Dalam keadaan seperti ini, tidak mustahil baginya untuk segera keluar dari penjara.Pikiran Kevin tidak hanya tertuju pada keadilan, tapi juga pada Gina. Wanita itu sudah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang Gani. Meski mereka pernah menikah, hubungan mereka jauh dari kata bahagia. Gina pernah menjadi istri yang penuh pengorbanan, tapi cintanya perlahan-lahan pudar seiring waktu, terlebih setelah mengetahui Kevin yang mencintai Nora dan itu kesalahan terbesar Kevin. Kevin tahu, saat ini yang dibutuhkan Gina hanyalah kebebasan sejati—baik dari ikatan pernikahan maupun dari ancaman Gani.Setelah menutup rapat berkas di depannya, Kevin menghubung
Malam itu adalah malam yang menegangkan sekaligus penuh kelegaan bagi Kevin. Setelah melalui berbagai cobaan, akhirnya dia berhasil membuat Gani mendekam di penjara atas kejahatan yang telah lama disembunyikan, dan di waktu yang hampir bersamaan, Kevin juga berhasil menceraikan Gina. Gina adalah cinta sejati Kevin, tetapi pernikahan mereka berakhir karena berbagai intrik dan masalah yang memaksa Kevin untuk sementara menjauh darinya. Meskipun rasa lega sempat datang, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.Tengah malam, teriakan dari kamar Rebecca memecahkan keheningan. Suara itu menggema di seluruh rumah, membuat Kevin terkejut dan segera berlari ke kamar istrinya. Rebecca sedang kesakitan. Ketubannya pecah, dan ini menandakan bahwa dia akan segera melahirkan.Tanpa membuang waktu, Kevin menggendong Rebecca ke mobil dan melesat menuju rumah sakit. Di sepanjang perjalanan, pikiran Kevin berputar-putar, meski wajahnya tetap tenang dan fokus pada satu tujuan: menyelamatkan Rebecca dan bayi
Setelah percakapan yang penuh emosi di rumah sakit itu, Rebecca merasa hatinya hancur berkeping-keping. Pengkhianatan Kevin dan masa lalu dengan Jordi terus menghantuinya. Dia tidak bisa lagi tinggal di rumah yang penuh dengan kenangan palsu dan kebohongan. Rebecca tahu bahwa dirinya harus pergi, menghindar dari dua pria yang telah menghancurkan hidupnya. Malam itu, dengan perasaan yang sangat berat, dia meninggalkan rumah sakit bersama bayi kecilnya, Alvano.Berhari-hari, Rebecca hidup dalam pelarian. Dia mencari tempat yang aman untuk dirinya dan bayinya, jauh dari Kevin dan Jordi. Setiap malam dia berjuang menenangkan tangisan Alvano dan menghadapi kesepian yang menghantui dirinya. Rebecca hanya ingin tempat yang damai, di mana dia bisa mulai dari awal.Suatu hari, ketika dia sedang menyusuri jalan-jalan kota yang jauh dari keramaian, Rebecca teringat sebuah klinik tempat dia pernah memeriksakan kehamilannya. Di sana, dia pernah bertemu seorang wanita yang sangat ramah, Gina. Wanit
Kevin telah hampir satu minggu mencari istrinya, Rebecca, yang hilang tanpa jejak setelah melarikan diri. Setelah berbulan-bulan, melalui anak buahnya dan jaringan informan yang ia miliki, Kevin akhirnya menemukan tempat persembunyian Rebecca, yang ternyata berada di desa kecil tempat Gina tinggal. Ironisnya, Kevin telah mengetahui keberadaan Gina sejak lama, tetapi ia menahan diri untuk tidak menemuinya. Masalah Gani, mantan suami Gina, masih menjadi ganjalan di hati Kevin, meski Gani telah dipenjarakan berkat usahanya.Hari itu, Kevin datang ke desa dengan Jodi, mantan kekasih Rebecca sekaligus ayah biologis dari bayi yang baru dilahirkan Rebecca. Meski hatinya gundah, Kevin tahu bahwa pertemuan ini tak bisa dihindari lagi. Di satu sisi, ia harus menghadapi Rebecca, dan di sisi lain, ia tidak bisa mengelak dari perasaannya terhadap Gina.Gina sedang menyiram bunga di halaman rumahnya ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Ketika ia menoleh, seketika tubuhnya membeku. Di depan
Setelah kejadian malam itu, Gina dan Kevin merasa ada sesuatu yang berubah dalam hubungan mereka. Bukan dalam bentuk jarak, tetapi sebaliknya—perasaan saling pengertian dan kedekatan yang lebih mendalam. Gina, yang semula dibelenggu oleh kecurigaan dan rasa cemburu, kini merasa lega. Kevin, di sisi lain, merasakan beban yang terangkat karena tidak lagi harus menyembunyikan rencana kejutan untuk ulang tahun istrinya.Beberapa hari kemudian, ulang tahun Gina tiba. Kevin sudah merencanakan acara kejutan kecil di rumah mereka. Sejak insiden di mana Gina mengetahui tentang kalung berlian itu, Kevin berusaha memberikan lebih banyak perhatian. Ia pulang lebih awal, membantu di rumah, dan sering kali memastikan mereka memiliki waktu berkualitas bersama, meski hanya sekadar menonton film atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan mereka. Gina pun mulai merasa lebih tenang dan percaya pada Kevin, berusaha membuang jauh-jauh rasa cemburu yang sempat mengganggunya.Malam ulang tahun Gina dimulai d
Beberapa hari kemudian, Gina merencanakan untuk mengikuti Kevin. Ia telah mengumpulkan cukup keberanian, dan perasaan curiga yang membebani pikirannya semakin sulit diabaikan. Malam itu, Gina mengatur alarm di ponselnya dengan pelan, lalu menunggu saat Kevin pulang terlambat seperti biasanya. Ketika Kevin akhirnya tiba di rumah, ia tampak lelah seperti biasa, menjelaskan bahwa rapat berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.Gina berusaha menahan diri, pura-pura tersenyum dan memberikan pelukan hangat. Namun, pikirannya sudah penuh dengan rencana. Ia bertekad untuk mencari tahu apakah ada sesuatu yang lebih dari sekadar "proyek kerja" antara Kevin dan Karla.Keesokan harinya, Gina mengamati Kevin dengan cermat saat ia bersiap-siap pergi ke kantor. Sesaat setelah Kevin keluar dari rumah, Gina segera menyusul, memastikan jaraknya cukup jauh sehingga Kevin tidak akan menyadari bahwa ia sedang diikuti. Jantungnya berdebar kencang sepanjang perjalanan. Gina mencoba menenangkan diri, me
Malam itu, meski Kevin sudah berusaha meyakinkannya, Gina masih tak bisa sepenuhnya mengusir rasa cemas yang menyelimuti hatinya. Setelah Kevin tertidur di sampingnya, Gina terjaga dalam kegelapan, pikirannya terus memutar ulang percakapan mereka. Hatinya gelisah. Sesuatu di balik senyum ramah Karla dan reaksi Kevin yang canggung saat melihatnya di kafe tidak bisa ia abaikan.Beberapa hari berlalu, dan Gina mulai memperhatikan perubahan kecil dalam perilaku Kevin. Ia menjadi lebih sering pulang terlambat, selalu dengan alasan pekerjaan atau rapat mendadak. Setiap kali Gina mencoba mengajak Kevin berbicara tentang perasaannya, Kevin akan menjawabnya dengan nada lembut namun penuh penjelasan logis, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, semakin banyak Kevin beralasan, semakin Gina merasa dirinya diabaikan.Suatu malam, ketika Kevin kembali terlambat lagi, Gina memutuskan untuk mengambil tindakan. Ia tidak bisa lagi duduk diam dan menunggu sesuatu terjadi. Setelah anak-anak ti
Gina tidak langsung mendekati Kevin dan Karla. Ia berdiri dari kejauhan, memperhatikan suaminya tertawa lepas dengan wanita lain—wanita dari masa lalunya. Hati Gina berdebar keras, sementara pikirannya dipenuhi berbagai pikiran yang berkecamuk. Ia tahu, sebagai seorang istri, Kevin selalu jujur padanya, dan Gina berusaha untuk mempercayai suaminya. Tapi melihat kedekatan Kevin dengan Karla membuat hatinya tak tenang. Gina menggenggam erat tasnya, mencoba meredam emosi yang mulai naik.Saat Gina akan berbalik pergi, tanpa disadari, tatapan Kevin tertuju padanya. Wajahnya berubah seketika—senyum yang tadi mengembang kini tergantikan oleh keterkejutan. Karla, yang menyadari perubahan ekspresi Kevin, mengikuti arah pandangannya dan juga melihat Gina."Hei, Gina?" sapa Kevin dengan nada ragu. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Gina berusaha tersenyum meski hatinya tak menentu. "Aku hanya mampir sebentar untuk mengejutkanmu, mungkin kita bisa makan siang bersama," katanya pelan, mencoba terde
Kehidupan Kevin dan Gina setelah liburan di desa berjalan kembali ke ritme kota besar. Kevin tenggelam dalam pekerjaannya sebagai eksekutif di perusahaan besar, sementara Gina sibuk mengurus Keiva dan Keanu serta menjalankan bisnis kecil yang ia mulai dari rumah. Mereka masih sering mengenang momen indah di desa, dan meski topik tentang anak ketiga jarang dibicarakan lagi, Kevin tidak pernah benar-benar melupakannya.Suatu sore, saat Gina sedang menyiapkan makan malam, Kevin tiba-tiba menerima telepon dari perusahaannya. Ada proyek besar yang memerlukan perhatiannya, dan rapat mendadak dijadwalkan. "Gina, aku harus ke kantor sebentar, ada rapat penting yang harus kuhadiri," katanya sambil mengambil jasnya."Rapat lagi?" tanya Gina sedikit kecewa, tapi ia tahu pekerjaan Kevin memang selalu menuntut. "Baiklah, tapi jangan pulang terlalu larut ya."Kevin tersenyum dan mencium keningnya sebelum berangkat. "Aku akan segera pulang. Aku janji."Di kantor, Kevin disambut dengan atmosfer yang
Kevin dan Gina memutuskan untuk menghabiskan liburan mereka bersama kedua anak mereka, Keiva dan Keanu, di sebuah desa kecil yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota. Desa itu terletak di kaki gunung, dengan pemandangan yang menakjubkan dan udara yang sejuk. Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk melepas penat, bersantai, dan menikmati kebersamaan sebagai keluarga. Hari pertama di desa dimulai dengan sarapan yang sederhana namun lezat. Gina memasak roti panggang dengan selai buatan sendiri, sementara Kevin sibuk membantu Keiva dan Keanu bersiap-siap untuk berjalan-jalan. Keiva, yang kini berusia lima tahun, sangat antusias untuk menjelajahi desa dan melihat hewan-hewan di peternakan terdekat. Keanu, yang baru berusia satu tahun, juga tampak senang meskipun ia belum mengerti banyak tentang petualangan yang menunggu. Pagi itu, mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi bunga liar. Kevin menggandeng tangan Keiva, sementara Gina menggendong Keanu yang terus tertawa melihat ku
Pernikahan kedua Kevin dan Gina yang sederhana namun penuh makna benar-benar menjadi awal baru bagi mereka. Setelah bertahun-tahun menghadapi berbagai ujian, mereka akhirnya bisa hidup bersama, kali ini dengan hati yang lebih terbuka dan ikatan yang lebih kuat. Mereka tak hanya memulai kembali kehidupan sebagai pasangan, tetapi juga sebagai orang tua dari dua anak, Keiva dan Keanu.Minggu-minggu setelah pernikahan mereka dipenuhi dengan kebahagiaan yang tiada tara. Keiva, putri pertama mereka yang kini berusia lima tahun, sangat gembira dengan kehadiran adik laki-lakinya. Setiap hari, dia selalu ingin membantu Gina merawat Keanu, mulai dari menghiburnya saat menangis hingga ikut mengganti popok. Keiva tampak sangat menyayangi adiknya, dan ini membuat Kevin serta Gina semakin bahagia melihat kasih sayang yang tumbuh di antara anak-anak mereka.Suatu pagi yang cerah, Kevin dan Gina duduk di teras rumah mereka yang nyaman, mengamati Keiva bermain dengan Keanu yang masih berbaring di kere
Hari itu adalah salah satu hari paling membahagiakan dalam hidup Gina dan Kevin. Setelah bertahun-tahun terpisah oleh berbagai masalah, mereka akhirnya bisa bersama lagi. Gina sudah berjuang keras menghadapi masa-masa sulit, dan kini dia bisa merasakan kebahagiaan sejati. Kevin, yang selama ini dipenuhi dengan penyesalan dan rasa bersalah, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menebus semua kesalahan dan memulai kembali hubungan mereka dari awal. Mereka berdua sedang duduk di ruang tamu rumah mereka, berbicara tentang masa depan, tentang rencana-rencana yang akan mereka jalani bersama sebagai sebuah keluarga. Gina tersenyum hangat sambil memegang perutnya yang sudah besar. Dia tengah hamil, dan hanya tinggal beberapa minggu lagi sampai kehamilan itu mencapai puncaknya. Kevin, yang duduk di sampingnya, menggenggam tangan Gina dengan penuh kasih sayang, membayangkan masa depan mereka bersama dengan anak yang akan segera lahir. "Rasanya seperti mimpi, Kev," kata Gina dengan mata yang
Kevin duduk di meja kerjanya dengan senyum tipis, menatap layar ponsel yang menampilkan pesan terbaru dari Gina. Sudah beberapa hari ini dia berpura-pura menjadi "Alex," sosok yang dia ciptakan untuk membuat kejutan kepada Gina. Hubungan mereka yang baru saja kembali pulih membuat Kevin ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar berkomitmen. Namun, dia tahu Gina tidak akan menyangka bahwa Alex dan Kevin adalah orang yang sama. Itu adalah bagian dari kejutan yang dia rencanakan.Gina, di sisi lain, mulai merasa aneh dengan perhatian yang diberikan Alex kepadanya. Alex, yang tiba-tiba muncul di hidupnya, selalu mengirim pesan yang hangat dan penuh perhatian, sesuatu yang sebenarnya mengingatkannya pada Kevin. Meski hatinya masih terfokus pada Kevin, kedekatan dengan Alex membuat Gina sedikit bingung dan gelisah. Dia tidak ingin memberi kesan kepada Kevin bahwa dia tertarik pada pria lain, tetapi semakin lama, perhatian dari Alex semakin sulit diabaikan