Upacara pernikahan Rasya telah selesai, Keiko menatap apartemen yang akan dia tinggalkan ini.
"Banyak kenangan indah di apartemen ini, aku benar-benar merasa kehilangan Rasya," ucap Keiko.
"Ada aku sekarang, kamu tidak akan kesepian," ucap Jonatan. Keiko menatap Jonatan dengan kebahagian.
"Ngomong-ngomong bagaimana kamu bisa mendapatkan apartemen dengan harga semurah itu? apa lokasinya jauh dari sini?" tanya Keiko.
Keiko meminta tolong Jonatan untuk mencarikan apartemen baru untuk nya. Jonatan bilang sudah mendapatkannya dan Keiko sudah menyerahkan deposit untuk apartemen itu. namun Keiko tidak tahu dimana letak apartemen itu. Keiko hanya berfikir dengan harga semurah itu, mungkin apartemennya kecil dan jauh dari rumah sakit.
"Temanku yang merekomendasikannya," jawab Jonatan singkat. "Sudah selesai, aku akan mengantarmu ke sana," ucap Jonatan setelah melihat semua barang Keiko selesai di kemas.
Jonatan menyewa jasa angkut untuk m
"Apa lagi yang kamu tidak suka?" ucap Jonatan menatap Keiko yang menata piring di meja makan."Apa kau sedang mengorek kebiasaanku?" tanya Keiko sambil menyipitkan matanya."Aku hanya ingin tahu, karena sejujurnya biarpun aku mencintaimu sejak lama, aku tidak tahu sama sekali tentangmu," ucap Jonatan dengan tatapan kasih kepada Keiko. Ada penyesalan dalam tatapan Jonatan."Kau akan mengenalku setelah ini, begitupun denganku. Kita akan sama-sama belajar mengenal satu sama lain," jawab Keikodengan semangat.Jonatan menarik tangan Keiko dan membuatnya duduk di pangkuannya. Dia membelai rambut Keiko dan menatap Keiko dengan penuh kasih sayang.“Aku lapar, ayuks kita makan,” ucap Keiko yang mencoba melepaskan diri dari Jonatan.“Oke,” jawab Jonatan dengan senyuman.Mereka menikmati makan malam bersama untuk pertama kali nya setelah tinggal bersama.Seperti dulu, Keiko yang lebih banyak bicara di banding
“Turunkan aku disana.” Ucap Keiko sambil merapikan penampilannya. Jonatan melihat Keiko dengan sedikit cemberut, seolah tidak ingin menurunkan Keiko di sini.“Masih ada 300 meter sampai rumah sakit, aku akan menurunkanmu di sana,” ucap Jonatan sambil menunjuk samping pintu masuk rumah sakit.“Tidak, aku turun disini saja. Di sana terlalu dekat, aku tidak mau ketahuan yang lain tentang hubungan kita,” ucap Keiko.Jonatan tidak bisa memberontak lagi, dan hanya menuruti kemauan Keiko.“Bye, sampai jumpa di kantor,” ucap Keiko sambil membuka pintu mobil dan beranjak pergi.Jonatan menatap Keiko dengan senyuman, kebahagian yang selama ini dia dampakan kini menjadi sebuah kenyataan.Jonatan melajukan mobilnya menuju arah rumah sakit. 5 menit Jonatan sudah memarkir mobilnya, dan hendak menunggu Keiko di lobi. Namun rencana nya harus gagal, karena ada pasien UGD datang yang memerlukan penanganannya.
Keiko berjalan mengikuti Jonatan tanpa berkata apapun. Dia hanya melihat Jonatan dengan perasaan yang dia sendiri tidak tahu bagaimana mengatasinya.Dengan kondisinya yang seperti ini, sangat egois jika Keiko berharap hidup disamping Jonatan selamanya. Masih berapa lama lagi dia bisa mengingat kenangan-kenangan indah ini. Kenapa disaat dia baru saja merasakan kebahagian, kini harus ku lepas lagi. Air mata Keiko tiba-tiba jatuh tanpa terkendali.Jonatan tiba-tiba menghentika langkahnya, karena Keiko tidak bersuara sejak tadi. Sekilas Jonatan melihat air mata Keiko. Keiko yang menyadari langsung dnegan cepat menghapus air matanya.“ Apa kamu baik-baik saja?” tanya Jonatan cemas.‘’Emmm, aku baik-baik saja,’’ jawab Keiko sambal tersenyum kepada Jonatan. Keiko mempercepat Langkah kaki nya. dan meninggalkan Jonatan yang masih terpaku diam dengan menatap Keiko.****Satu minggu kemudian“Berapa lama waktu yang aku miliki sebelum penyakit ini menggerogoti ingatanku?’’ tanya Keiko kepada dr H
Keiko keluar dari ruang HRD setelah menyerahkan surat pengunduran diri. Dia tahu apa yang dia lakukan sekarang, sudah tidak bisa lagi menjadi pilihannya. Berjalan tanpa focus sehingga menabrak Jonatan yang sedari menunggunya di depan pintu bagian bedah. Keiko masih berjalan melewati Jonatan tanpa menyadari keberadaan Jonatan. Jonatan yang dilewati begitu saja merasa tidak terima, yang kemudian langsung menarik tangan Keiko dan menariknya dalam pelukannya.Keiko langsung terkejut dengan Tindakan Jonatan, dan spontan melepas pelukan Jonatan karena tidak ingin diketahui yang lain.“ Apa yang kamu lakukan?’’ gerutu Keiko sambil membelalakkan mata nya kepada Jonatan.‘’ Aku hanya memelukmu,’’ jawab Jonatan.‘’ Apa kamu sadar ini dimana?’’ tanya Keiko dengan kesal.“ Tentu saja aku sadar, kamu yang sedari tidak saat, bahkan melewatiku begitu saja tanpa melihatku,’’ protes Jonatan.Keiko melihat sekitar dan menyadari memang dirinya yang salah.“ Maaf,’’ ucap Keiko.‘’ No problem,’’ jawab Jon
2 tahun kemudianWaktu terus berjalan tanpa henti, dan tanpa ujung. Tanpa kabar dan jejak. Keiko menghilang begitu saja tanpa kabar. Rasya pun juga tidak bisa menemukan Keiko. Jonathan menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya, lebih dingin dan bahkan tidak memperdulikan dirinya sama sekali. Pekerjaan dia lakukan tanpa mengenal waktu, operasi bedah setiap saat bahkan di tengah malam pun dia lakukan, sehingga keluhan di dokter residen bermunculan karena harus bekerja mengikuti ritme Jonathan sebagai dokter utama.“Ohh tidak lagi, keadaan pasien ini juga tidak begitu mendesak untuk dilakukan operasi, kenapa harus sekarang,”gerutu salah satu dokter residen yang sering menjadi asisten dalam operasi Jonatan.“berdoalah agar penyiksaan ini segera berhenti,”ucap salah satu rekannya sambil menepuk bahunya. “ayuks segera persiapan,”“Andai dr Keiko masih ada disini, mungkin tidak akan seperti ini,”ucap salah satu perawat.Jonatan mendengar ucapan perawat itu tanpa senyaja dan membuat perawat
Laboraturium penelitian Psikologi Jerman "Apa kamu yakin Kei, ini akan sangat beresiko sekali untuk penyakitmu?" tanya Jeniver saat Keiko tiba-tiba mengajukan diri dan bersedia untuk dijadikan eksperimen obat untuk penyakit alzaimer. "Tentu aku sangat yakin, selama ini kita hanya menguji nya pada tikus kecil ini, kita tidak benar-benar tau apa yang dialaminya, dan bagaimana obat ini bereaksi kepada manusia sesuangguhnya. ku harap jika itu bisa langsung di ujikan ke manusia, obat ini akhirnya bisa menjadi obat terbaik untuk penyakit alzaimer. berkorban untuk kebahagian orang banyak,"jawab Keiko dengan optimis. "Tapi Kei, penyakitmu bisa saja bertambah parah, bahkan lebih cepat dari umumnya? kemungkinan terburuk sebelum obat ini selesai, kamu bisa saja,,.."Jeniver tidak menyelesaikan ucapannya karena takut. "it's oke, aku tahu resiko apa yang aku ambil saat ini."ucap Keiko tersenyum kepada Jeniver. Dalam hati Keiko, tidak masalah jika penyakitnya akan berkembang lebih cepat karena e
"Apa kamu harus benar-benar melakukan ini Kei?" tanya Haffa sebelum menyuntikkan sampel obat pertama kepada Keiko. "Lakukan Kak, "ucap Keiko dengan senyum keyakinan.Dengan berat hati Haffa menyuntikkan sampel uji coba obat yang sudah jadi. Keiko tidak menunjukkan ekspresi apapun dalam wajahnya. Dalam tahap awal, obat ini cukup baik reaksinya. Haffa bisa sedikit bernafas lega. dalam 1 minggu Keiko mendapatkan 4 kali suntikan. selama ini tidak ada reaksi signifikan dalam tubuh Keiko. di hari ketujuh, saat hari libur, Keiko tiba tiba merasa tidak mengingat apapun kejadian yang baru saja dia alami. Jeniver mencacat semua yang di alami Keiko saat itu, bahkan Keiko tidak mengingat Jeniver. mendapat kabar dari Jeniver, Haffa langsung datang ke asrama dan melihat kondisi Keiko. Keiko sudah berbaring tertidur saat Haffa datan. Haffa dan Jeniver mencatat semua yang Keiko alami hari ini dengan details untuk melihat variabel yang salah. Keiko terbangun dari tidurnya, dan melihat Haffa dan Jen
Siang malam Haffa mengerjakan penelitian ini tanpa beristirahat sama sekali. satu minggu ini, dia tidak keluar sama sekali dari LAB. Jannifer yang menemani Keiko di asrama menceritakan perjuangan Haffa untuk riset ini. biarpun terkadang Jennifer hanya berbicara sendiri karena Keiko dalam keadaan tidak sadar akan dirinya, Jennifer tetap menceritakan semua dengan detail. satu persatu Haffa mengurai formula dan menganalisis formula yang pas untuk obat ini, Haffa menganalisis data dari hasil sampel obat yang kemarin gagal dan mencari celah menyatukan formula yang dianggapnya berhasil. Satu bulan berlalu, dan akhirnya Haffa berhasil menyatukan sampel ke 4 ini. dia menatap layar PC nya dan menatap dengan jeli setiap molekul yang ada. dia sangat berharap obat ini akan berhasil. ***Jonatan termenung di sudut kamarnya dan terus menatap langit yang gelap dengan hiasan lampu yang menerangi di setiap penjuru. sambil meneguk wine nya, dia terus menunggu dan menunggu kabar keberadaan Keiko.Dr
18 tahun kemudian "Pagi Ma, apa kamu tidur nyenyak selama ini? hari ini pertama kali nya aku datang menemuimu setelah sekian lama. sudah dari dulu aku meminta papa mengantarkanku kesini, tapi papa selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Kamu tahu Ma, aku kesini tanpa bilang ke Papa. Entah reaksi apa yang akan Papa lakukan saat papa tahu aku tidak ada dikamar pagi ini. ckckc" ucap Viona sambil duduk di samping makam Keiko yang di Jerman. Malam kemarin Keiko menyelinap Keluar dari rumah dan terbang ke Jerman sendirian. sudah satu bulan Keiko mempersiapkan perjalanan ini. selama 18 tahun Viona tidak pernah melihat mama nya sendiri. Setelah Keiko meninggal. Jonatan kembali membawa Viona ke negara X. dan Rasya menjadi ibu angkat nya. merawatnya bersama Daniel seperti anaknya sendiri. Dalam perjalanan ini Viona dibantu oleh Daniel untuk urusan tiket, dan pasport nya. agar tidak diketahui oleh orang tua mereka, mereka mengumpulkan uang saku mereka untuk membeli tiket dan penginapan. Viona
5 minggu kemudian"Kei awas,"teriak Jonatan yang melihat Keiko sedang naik diatas kursi untuk mengambil balon yang terbang dan tersangkut di ujung dinding. Tanpa menyadari kehamilannya, Keiko terjatuh dari kursi dan mengalami pendarahan. Jonatan langsung membawa Keiko ke rumah sakit."Kei bertahanlah, "ucap Jonatan dengan panik.Haffa datang bersama temannya Alice datang dari koridor. teman Haffa memeriksa kondisi Keiko, dan memutuskan untuk melakukan operasi ceacar. Jonatan menyetujui itu dan menunggu di luar ruangan. Hampir dua jam Keiko berada di ruang operasi. akhirnya lampu hijau ruangan operasi menyala. teman Haffa keluar dan memandang Jonatan."Anakmu bertahan dengan sangat baik Jo, dia lahir dengan sehat,"ucap Alice yang menangani operasi itu. Mendengar itu Jonatan merasa sangat lega, namun ekspresi Jonatan berubah saat melihat ekpresi Alice. "Apa yang terjadi kepada Keiko?"tanya Jonatan dengan suara gemetar. Haffa mengetahui situasai yang terjadi dan mencoba menenangkan Jon
Ucapa Keiko seperti petir untuk Jonatan. Keadaan Keiko yang semakin memburuk jika tidak segera diatasi. namun obat ini belum teruji aman untuk ibu hamil. jonatan hanya terdiam dan memikirkan semua solusi yang bisa dia pikirkan. ketika Keiko sudah bertekat, tidak ada yang bisa menghalanginya. apalagi ini tentang anak yang sedang dia kandung. Keiko benar-benar menyiapkan dirinya untuk segala situasi. di menyiapkan semua yang dia perlukan saat dia kehilangan kesadarannya. bahkan ketika dia kehilangan kesadarannya, dia tidak boleh lupa kalau dia sedang hamil, untuk keselamatan janinnya. 6 bulan berlalu begitu cepat, gejala alzaimer Keiko juga semakin parah. fisik Keiko juga semakin lemah. rasa frustasi dan cemas terkadang melanda Keiko. di bulan ke empat, saat gejala alzaimer Keiko muncul, Keiko merendam dirinya di bathtub hampir 2 jam. Jonatan sontak langsung mengangkat Keiko dan menghangatkannya. untungnya janin yang ada dikandungan Keiko tidak apa-apa. saat itu Jonatan merasa sangat
Satu bulan kemudian Jonatan meneliti kembali pengembangan obat alzaimer yang sedang di teliti Haffa dan tim nya. karena keterlibatannya dalam penelitian ini, Jonatan terpaksa meminta perawat menjaga Keiko saat dia di Lab. namun Jonatan lebih banyak melakukan analisis data di rumah, agar dia bisa menjaga Keiko. Kondisi Keiko sedikit lebih stabil dan membaik satu bulan terakhir ini. masa kambuhnya hanya terjadi beberapa saat. dan ketika keiko sedang kambuh, Jonatan tidak meninggalkannya sama sekali. dia selalu menemani dan merawat Keiko dengan sabar nya. Penelian mereka mendapatkan angin segar setelah Jonatan menemukan beberapa variabel yang membuat obat ini tidak cukup bekerja. dengan kecerdasan Jonatan dalam waktu satu bulan bisa membuat analisis yang pas. "Kita berhasil Jo, Obat ini akhirnya bisa selesai,"ucap Haffa memeluk Jonatan dengan bahagia. "Aku sangat yakin, dengan obat ini Keiko akan sembuh."ucap Haffa dengan penuh keyakinan. Jonatan kembali ke rumah dengan perasaan bah
Keiko dan Haffa melihat Jonatan datang dan menghampiri mereka. Keiko berpura-pura tidak mengingat Jonatan seperti sebelumnya. Dalam hati Keiko, emosi nya kini bercampur aduk. ada rasa rindu akan sosok Jonatan yang sangat dia cintai. ingin rasanya dia memeluknya, dan menangis dipelukannya. namun satu sisi, dia tidak mau melihat Jonatan ada disini. dia tidak mau Jonatan melihatnya dalam keadaan seperti ini, karena itu hanya akan menghancurkannya. Haffa memeriksa berkas Keiko dan menyerahkan nya kepada Jonatan. sambil memberikan arahan untuk Jonatan dalam perawatan Keiko. dia akan kembali esok pagi dan mengecek Keiko kembali. Haffa pergi setelah menatap Keiko dengan dalam. Jonatan menangkap tatapan Haffa dan Keiko yang merespon nya seolah mereka berkomunikasi. Jonatan hanya tersenyum tipis melihat itu, namun dia berusaha menyembunyikannya. ada rasa sakit yang tiba-tiba menusuk di hati Jonatan. Jonatan tahu Keiko dalam keadaan sadar saat ini, namun Keiko hanya berpura-pura tidak menging
satu minggu berlalu, rumah selesai di renovafi dengan kilat oleh Jonatan. rumah ini di desain seperti keinginan Keiko dulu. selama seminggu ini Jonatan merawat Keiko dan membuat Keiko bisa nyaman dengan kehadirannya, bairpun dia tidak mengenali nya. Jonatan menemui Haffa dan meminta Haffa meninjau rumah mereka yang baru sehingga rumah itu aman untuk Keiko. Haffa masuk ke rumah Jonatan dan melihat desain rumah itu. untuk membuat rumah dengan desain ini dalam waktu singkat, uang yang di keluarkan Jonatan tidak lah main main. namun dengan desain keselamatan rumah ini sudah cukup aman untuk Keiko tinggali. "Aku benar-benar kagum padamu Jo,"ucap Haffa setelah selesai mengecek seluruh ruangan. Jonatan hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya itu. "Aku akan memindahkan Keiko besok,"ucap Jonatan. "Oke, aku akan mengatur perawat untuk mengecek Keiko setiap hari nya nanti,"ucap Haffa. "Tidak perlu setiap hari, cukup sepekan sekali saja," ucap Jonatan. Haffa mengerutkan keningnya. "Apa k
"Apa kamu punya hubungan khusus dengan Keiko?"tanya Haffa Jonatan masih bergulat dengan pikirannya sendiri dan tidak menghiraukan pertanyaan Haffa. "Apa yang terjadi pada nya Fa?"tanya Jonatan yang terbangun dari pikirannya." Alzaimer,"jawab Haffa singkat."Sejak kapan?" tanya Jonatan"Sekitar 3 tahun yang lalu, Keiko sudah mengalami gejala Alzaimer Jo, aku bertemu dengan nya sebagai pasienku dulu,"jawab Haffa.Jonatan bergulat dalam pikirannya, tiga tahun yang lalu, itu berarti saat dia masih bersama dengan Keiko dulu, apa ini alasan Keiko meninggalkannya dulu. Jonatan merasakan frustasi yang dalam dalam hati nya. selama ini dia berusaha membenci Keiko karena telah meninggalkannya. namun pada kenyataannya dia lah yang tidak pantas untuk Keiko. karena saat bersama nya dulu, dia bahkan tidak mengetahui jika Keiko mengalami gejala alzaimer. "Keiko sudah beberapa kali menunjukkan gejala itu saat bersama ku dulu, tapi aku mengabaikannya tanpa memperhatikannya, suami macam apa aku ini,
Siang malam Haffa mengerjakan penelitian ini tanpa beristirahat sama sekali. satu minggu ini, dia tidak keluar sama sekali dari LAB. Jannifer yang menemani Keiko di asrama menceritakan perjuangan Haffa untuk riset ini. biarpun terkadang Jennifer hanya berbicara sendiri karena Keiko dalam keadaan tidak sadar akan dirinya, Jennifer tetap menceritakan semua dengan detail. satu persatu Haffa mengurai formula dan menganalisis formula yang pas untuk obat ini, Haffa menganalisis data dari hasil sampel obat yang kemarin gagal dan mencari celah menyatukan formula yang dianggapnya berhasil. Satu bulan berlalu, dan akhirnya Haffa berhasil menyatukan sampel ke 4 ini. dia menatap layar PC nya dan menatap dengan jeli setiap molekul yang ada. dia sangat berharap obat ini akan berhasil. ***Jonatan termenung di sudut kamarnya dan terus menatap langit yang gelap dengan hiasan lampu yang menerangi di setiap penjuru. sambil meneguk wine nya, dia terus menunggu dan menunggu kabar keberadaan Keiko.Dr
"Apa kamu harus benar-benar melakukan ini Kei?" tanya Haffa sebelum menyuntikkan sampel obat pertama kepada Keiko. "Lakukan Kak, "ucap Keiko dengan senyum keyakinan.Dengan berat hati Haffa menyuntikkan sampel uji coba obat yang sudah jadi. Keiko tidak menunjukkan ekspresi apapun dalam wajahnya. Dalam tahap awal, obat ini cukup baik reaksinya. Haffa bisa sedikit bernafas lega. dalam 1 minggu Keiko mendapatkan 4 kali suntikan. selama ini tidak ada reaksi signifikan dalam tubuh Keiko. di hari ketujuh, saat hari libur, Keiko tiba tiba merasa tidak mengingat apapun kejadian yang baru saja dia alami. Jeniver mencacat semua yang di alami Keiko saat itu, bahkan Keiko tidak mengingat Jeniver. mendapat kabar dari Jeniver, Haffa langsung datang ke asrama dan melihat kondisi Keiko. Keiko sudah berbaring tertidur saat Haffa datan. Haffa dan Jeniver mencatat semua yang Keiko alami hari ini dengan details untuk melihat variabel yang salah. Keiko terbangun dari tidurnya, dan melihat Haffa dan Jen