Pertanyaan itu jelas membuat Elle mempunyai pemikiran bahwa kini pamannya tengah meragu akan hubungan Elle dan Galant. Elle memutar otak sangat cepat, mencoba mencari ide untuk mempengaruhi semuanya.
"Hiks ... hiks." Elle berusaha untuk menangis. "
"Paman juga tahu kalau aku baru bercerai beberapa waktu yang lalu. Beberapa waktu setelah itu aku baru mulai menjalin hubungan dengan pria yang aku sebut 'suamiku' itu. Mengingat usia hubungan kami, aku tidak yakin apakah dia akan datang atau tidak."
"Kakak, pria itu tadi tidak berjanji akan datang—" Sela paman kedua Elle. Alisnya terlihat mengerut dalam.
Melihat keraguan di wajah paman keduanya itu, Elle mencoba berbicara lagi. "Mendengar apa yang dikatakan oleh Paman kedua aku jadi teringat sesuatu.
Di waktu yang masih terbilang singkat itu aku telah mengetahui salah satu sifatnya. Jika dia berjanji akan sesuatu hal maka dia tepati. Jika dia berkata akan d
"Sial! Kenapa begitu banyak polisi?!" Seketika suasana panik di dalam mobil tercipta. Terlihat jelas wajah-wajah yang tadinya bergembira kini berubah menjadi wajah-wajah penuh dengan kecemasan. Akibat terlalu panik dan sadar akan situasi yang tidak menguntungkan karena perbuatan mereka, salah satu paman tiri Elle dengan terpaksa membuka pintu mobil. "Elle, kemari kamu!" "A-apa yang akan Paman lakukan kepadaku?" "Diam! Jangan banyak bicara!" Elle yang mengetahui niat paman tirinya itu berusaha tetap bertahan dengan memberikan perlawanan ketika dirinya ditarik paksa dan beberapa kali mencoba didorong keluar dari mobil. Elle menggeleng. "Jangan Paman!" Elle terus berseru, mencoba terus bertahan di dalam mobil. Dia sekuat tenaga menahan tubuhnya dan rasa sakit yang dirasakannya. "Shut your mouth!" Elle pun terus mendekap erat perutnya agar perut
"Sekali lagi maaf, Tuan. Janin yang berada di dalam kandungan Nyonya Eleonora tidak bisa terselamatkan," jelas sang dokter yang sontak membuat Galant terkejut. Bagai terkena hantaman batu keras, tubuh Galant terasa mati. Wajahnya kian memucat dan menatap sang dokter tak percaya. "Tuan, usia kandungan istri anda masih menginjak beberapa minggu di tri semester pertama dan itu masih sangat rawan. Guncangan dan benturan yang keras menyebabkan istri anda mengalami pendarahan hebat. Kondisi ini sangat membahayakan." Sang dokter kembali menjelaskan. Galant masih diam tidak dapat berkata-kata. Kakinya terasa begitu lemas. Kepalanya memberat. Air mata tidak sanggup lagi tertahan olehnya. "B-Bagaimana keadaan istriku?" Galant bertanya seraya memejamkan mata sesaat. Dia mengepalkan tangan kuat. Dia terus mengumpat merutuki dirinya sendiri yang begitu bodoh. "Tuan, keadaan Nyonya Eleonora saat ini sedang lemah. Na
"Lalu bagaimana dengan mereka?" tanya Elle kepada Galant. Kilat matanya kian menajam. Giginya menggeretak. Kemarahan begitu terlihat jelas di matanya. "Mereka ada di kantor polisi, mereka di tangkap atas dasar penculikan ...." Galant menghentikan perkataannya sejenak, dia menundukkan kepalanya. "Elle, aku minta maaf, jika saja aku langsung memberikan uang kepada mereka dan tidak melapor ke polisi mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini." Galant memaku erat bibirnya, tidak lagi melanjutkan perkataannya. Sebenarnya Elle tahu yang memanggil polisi untuk menyelamatkan dirinya adalah Galant jadi Elle tidak menyalahkannya atas kecelakaan itu. Namun, sekarang keadaan Elle saat ini sedang tidak baik jadi Elle tidak dapat berkata sepatah kata pun. Elle hanya dapat merasakan rasa sakit di perut bagian bawahnya dan tentu saja, hatinya. Kini Galant menekan tombol darurat, memanggil dokter untuk segera datang memeriksa keadaa
"Apakah sekarang dia sengaja mengacuhkan aku agar aku merasa kesepian?" tanya Elle dalam hati. Sebenarnya sikap Elle sebelumnya kepada Galant bukanlah disengaja. Elle tidak menyalahkan Galant, dia hanya tidak tahu bagaimana harus menghadapi Galant setelah kejadian itu. Alasan utama Galant dan Elle menjalin hubungan adalah anak yang ada di kandungan Elle. Namun, sekarang anak tersebut sudah tidak ada. Elle tidak tahu harus bersikap bagaimana dalam menjalin hubungan bersama Galant. Terlebih lagi keluarga dari ayah tirinya telah melakukan perbuatan keji hingga membuat dia kehilangan anak yang telah ditunggu kelahirannya. Elle merasa sangat malu hingga tidak tahu harus bagaimana menghadapi Galant. Meskipun sebelumnya Galant telah mengatakan jika dia menyukai Elle, tetapi anak itu sudah tidak ada lagi dan kemarin Galant juga telah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan darinya, setelah mendapatkan semua itu
Degh! Elle terkejut dan tercengang sesaat. Dia tidak menyangka jika Julitte mengetahui tentang perjanjian itu. "Apakah Galant bercerita kepada keluarganya mengenai hal itu?" tanya Elle dalam hati. Elle mengambil nafas dalam-dalam kemudian berkata dengan tegas, "Aku akan berbicara langsung kepada Galant terlebih dahulu mengenai hal ini ketika dia pulang nanti." "Julitte selalu tidak menyukai Elle sedangkan sebelumnya Galant pernah berkata bahwa orang yang ingin menikahi Elle adalah dirinya bukan neneknya atau ibunya, dia bisa membuat keputusannya sendiri. Oleh karena itu, hanya ketika Galant sendiri yang menginginkan Elle pergi maka Elle akan pergi." Itulah yang ada di dalam pikiran Elle saat ini. "Apakah kamu pikir hal itu masih perlu dibicarakan lagi dengan Galant?! Apa kamu pikir dia masih mau?!" Julitte menatap dingin Elle seraya melemparkan setumpuk foto ke hadapan Elle. Seketika Elle tersent
Mengetahui Julitte mengusir dan mengancamnya Elle hanya bisa mengunci erat bibirnya dan mengangguk. Semua yang dikatakan oleh Julitte tidak ada yang salah. Dia dan Galant adalah 2 orang yang berasal dari 2 dunia yang berbeda. Hari-hari indah yang telah Elle lewati bersama Galant kini menjadi mimpi, sekarang Elle harus bangun dan tidak boleh ada rasa memiliki pada sesuatu yang bukan miliknya. Julitte bertindak sangat cepat, dia membiarkan Elle pergi hari itu juga. Elle merasa tidak pantas berada di sisi Galant jadi Elle tidak keberatan karena Elle telah memutuskan untuk pergi maka Elle berpikir tidak ada gunanya lagi tinggal lebih lama. *** Semua berjalan lancar di bawah pengaturan Julitte. Tanpa memberitahu Galant, Elle pergi dari kediaman dan pindah ke rumah sakit bersama Aida—ibunya. Elle menolak rumah dan mobil yang diberikan oleh Julitte. Dia hanya meminta menanggung biaya perawatan dan
"Tidaakk!" jerit Elle. Mata Elle dibutakan oleh terangnya cahaya yang menyorot ke arahnya. Cahaya itu semakin lama semakin mendekat seperti hendak menabraknya, secara spontan Elle mencoba menghindari cahaya itu dengan memutar tubuhnya hingga terjatuh ke tanah. Ciitt! Suara karet ban dan aspal beradu terdengar sangat kencang hingga memekakkan telinga. Sebuah mobil berhenti tepat di depan Elle. Sang pengemudi turun dengan tergesa untuk memeriksa keadaan. Melihat seseorang tengah terduduk di depan mobilnya dengan wajah cemas dirinya bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?" Elle menggelengkan kepalanya seraya tangannya memegang pergelangan kaki kemudian menjawab. "Tidak apa-apa." Saat Elle menengadahkan kepala untuk melihat si pengemudi. Elle tercengang sesaat karena dia tidak pernah menduga akan bertemu lagi dengan orang kini yang ada di depannya itu. "Dokter Esmond? Kenap
"Aahh ...." Elle merasa kesakitan, tapi dia tetap mencoba bergerak melangkah maju dan "Aahh!" Elle kembali berteriak. Rasa sakit di pergelangan kakinya terasa begitu menyakitkan jika dibuat berjalan. Ketika Elle akan terjatuh karena kakinya tidak bisa menopang tubuh Elle dengan benar, Archie dengan cepat menangkapnya lalu berkata, "Sakitnya begitu parah, ayo kita segera pergi ke rumah sakit sekarang!" Elle seketika terkejut, tetapi tidak menolak saat Archie tiba-tiba membopong tubuhnya dengan gaya bridal menuju ke mobil dan dengan segera melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit Elle segera mendapatkan penanganan. Elle mengakui rasa sakit di pergelangan kakinya memang sedikit berlebih, tetapi dia bersyukur setelah dilakukan tindakan x-ray diketahui kakinya hanya mengalami terkilir bukan patah tulang dan dia hanya membutuhkan istirahat untuk pemulihan. Melihat kondisi Elle, Archie jadi menyal
"Oh iya Archie, apakah kamu ada mendengar sesuatu baru-baru ini? Apakah ... apakah sejak awal Galant sudah mencurigai rencana kita kemarin?" tanya Elle dengan suara yang bergetar. Dia membombardir Archie dengan pertanyaan bertubi-tubi."Galant sangatlah pintar. Pada awalnya ketika aku berpura-pura menggugurkan anak untuk menipunya dengan bantuan Archie, Galant menyakini semua kejadian itu adalah benar. Karena alasan Elle dengan tega menggugurkan anaknya itu Galant pun menjadi marah. Jika Galant sedang marah dan merasa ada yang janggal maka dia tidak akan menunda untuk menyelidikinya.Aku telah mengetahui kemampuannya dalam menyelidiki, aku benar-benar khawatir dia akan menemukan sesuatu."Archie menekan pundak Elle, mencegahnya agar tidak banyak bergerak. Archie menenangkan Elle dengan berkata, "Tidak ... jangan khawatir, dokter yang membantu operasimu sudah tidak berada di kota itu lagi, Galant tidak akan menemukannya.""Kalau begitu maksudmu
Pada awalnya Elle tidak ingin berpikir terlalu banyak. Waktu itu dia hanya berpikir tidak ingin menyikirkan anaknya dan segera pergi dari Galant. Namun, di saat sekarang anak-anak ini akan segera terlahir di dunia, entah kenapa Elle mulai khawatir. Hanya saja saat ini Elle tidak mempunyai banyak waktu untuk berpikir mengenai hal itu. "Akhh ...." Elle menjerit keras, tubuhnya gemetaran. Dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Dokter dan perawat masuk ke dalam ruang bersalin. Mereka mempersiapkan alat-alat medis. Kemudian, sang dokter memeriksa jalan lahir Elle. "Nyonya Eleonora, anda harus mendorong dengan kuat. Kepala bayi sudah terlihat, Nyonya," ucap sang dokter. Elle mengangguk lemah, kemudian dia mendorong sekuat mungkin. Archie mengusup ke samping Elle, dia terus memberikan kekuatan padanya. "Akkhhh-" Elle menjerit keras, dia menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya dari mulut. Archie m
"Archie ... perutku sakitt!" Elle merintih kesakitan dengan wajah yang begitu pucat. Elle menghela nafas, dia tidak tahu apakah akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Tiba-tiba Elle merasakan kakinya basah akan cairan yang mengalir sangat cepat. "Cairan ketuban! Seperti sudah pecah." "Kamu sedang di gerbang pintu perusahaan, 'kan? Jangan bergerak, aku akan segera ke sana." Archie berbicara dengan nada yang sangat cemas bahkan dari earphone Elle terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Sempat terdengar juga Archie yang memerintahkan seseorang untuk menghubungi ambulans kemudian Elle mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan. "Elle jangan takut ... apakah kamu mengingat tindakan yang telah kamu pelajari di kelas ibu hamil sebelumnya?" Kata-kata Archie yang masuk ke telinga tiba-tiba seperti sebuah petunjuk di kala pikiran Elle sedang panik. "Ingat!" kata Elle dengan yakin. Sebelumnya Archie mem
Elle seperti orang tenggelam yang akan mati, tetapi beruntung menemukan kayu apung untuk dirinya. Kayu apung itu adalah Archie. Archie adalah penyelamatnya. Maka dari itu, Elle hanya bisa menunggu hingga kondisi tubuhnya membaik lalu bekerja keras sebagai imbalan atas upaya Archie selama ini. Beruntung setelah seminggu kondisi Elle perlahan-lahan membaik. Di bawah bimbingan Archie, Elle mulai belajar tentang bisnis ekspor dan impor. Sejak Elle keluar dari tempat Celine hingga beberapa minggu berada di Berlin Elle belum pernah menghubungi Celine. Elle sedikit merasa tidak enak mengenai hal itu karena selama ini jika Elle berada dalam kesulitan, Celine lah yang mendampinginya. Maka hari ini Elle mencoba menghubungi Celine. Celine yang dihubungi oleh Elle merasa kaget sekaligus senang. Dalam pembicaraannya lewat sambungan telepon, Celine mengatakan jika dirinya terkejut ketika Galant memberitahu kalau Elle telah menggugurkan kandungannya.
Semua yang terjadi adalah rencana Archie. Elle tidak benar-benar menggugurkan anak dalam kandungannya. Dia hanya melakukan pembersihan rahim. Dokter yang melakukannya juga telah diatur oleh Archie. Archie juga mempunyai bisnis di kota ini. Relasi Archie juga bisa dikatakan banyak seperti Galant. Jadi dia juga bisa dengan mudah menemukan kenalan yang bisa membantunya. Elle memang diberi obat bius, tetapi dosis obat bius yang diberikan tidak terlalu besar sehingga hanya membuat dirinya terlihat lemah dan tidak membahayakan janin di perutnya. Sedangkan darah yang dilihat oleh Galant tadi adalah milik seorang gadis kecil yang baru saja menjalani operasi. Galant melihatnya sehingga dia berpikir seakan Elle sedang menjalankan operasi. Elle beristirahat sejenak di ruang operasi sedangkan Archie membawa dan akan menguburkan sesuatu yang mereka anggap 'janin' tersebut. 
Tanpa izin dan dengan berani Elle menatap Galant dan Galant pun membalas tatapan Elle. Mereka saling beradu pandang beberapa saat. Waktu terasa berhenti saat itu juga. Galant menggeretakkan giginya, otot-otot di wajahnya bergetar, tatapannya begitu tajam. Elle sedikit takut melihat Galant yang seperti itu. Elle mengepalkan tangan dengan erat. Rasa sakit akibat tancapan kuku di telapak tangan membuat Elle tetap sadar dan mengingatkan bahwa dirinya tidak bisa lagi jika mundur. Tiba-tiba Galant tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai mencapai matanya lebih tepatnya Galant tersenyum devil. "Eleonora, jika sekarang kamu menyingkirkan anak itu, aku ... Galant Devereux mulai hari ini juga tidak akan berhubungan denganmu." "Baik!" Elle berkata menekankan. Dia menelan ludah yang terasa pahit lalu tersenyum kecil pada Galant meskipun hatinya sakit dan tidak berhenti bergetar. Elle yang masih memanda
"Tidak boleh!" Elle berucap tegas dan menatap Archie dengan tatapan peringatan. "Ternyata rencananya adalah dia ingin menggugurkan anakku!" batin Elle. Elle yang sedang menatap Archie seketika menjadi takut. Seolah merasa jika Archie adalah orang yang akan mengambil nyawa anaknya dengan tangannya. Archie tertegun sesaat. Dia tidak menyangka jika Elle akan bereaksi seperti itu, tetapi keterkejutan di sorot matanya seolah hanya bersinar sebentar saja lalu kembali tenang. Hanya saja dari sorot matanya Elle dapat melihat pancaran sedikit rasa kecewa. "Maksudku bukan benar-benar menyuruhmu menggugurkan anak dalam perutmu itu," kata Archie. Elle tertegun dan mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu?" "Elle, aku bisa membantumu." Suara Archie terdengar berat. Matanya terus tertuju kepada Elle. Elle membalas tatapan Archie. Membuat jantungnya berdegup kencang la
Elle berbicara dengan nada yang tidak menyindir sedikit pun. "Kalau kamu tidak percaya kamu bisa pergi mencari tahu. Berdasarkan kemampuanmu, kamu ingin mencari tahu tentang apapun pasti akan mudah bagimu atau bahkan kamu sudah mencari tahu?" Saat kalimat tersebut keluar, Elle semakin yakin bahwa Galant sudah mencari tahu tentang Archie. Galant serba ingin tahu, serba ingin menggenggam segalanya dalam genggamannya. Proses perceraian mereka pun semua dibawah kendalinya. Tentu saja, kapan Elle bertemu dengan Archie, tidak mungkin Galant tidak tahu. "Tuan Kyne, pulanglah terlebih dahulu. Jika kamu pergi ke bandara sekarang kemungkinan masih sempat ...." Sebenarnya Elle juga tidak yakin akan pembicaraannya, tapi yang Elle tahu Archie harus berangkat ke luar negeri. Kalau Elle sampai menghambat pekerjaannya, dia akan merasa sangat tidak enak. Namun, Archie malah tersenyum dan melihat ke arah Galant. "Tuan Devereux, aku ingin ber
Melihat Elle yang histeris, Galant langsung memeluk Elle lalu berbisik di telinganya, "Tidak apa-apa, tidak akan ada apa-apa. Aku akan mencari dokter terbaik untukmu."Elle memberontak, ingin melepaskan diri dari dekapannya. Kata-kata Galant sedikitpun tidak membuat Elle merasa tenang, tetapi malah sebaliknya. Elle merasa Galant hanya ingin mempertahankan wajahnya.Elle mendengarkan Galant berbicara dengan dokter yang sedang mengobati dirinya agar mencari dokter bedah plastik yang terbaik dan paling hebat juga mendengar Galant yang menyuruhnya agar tidak takut, air mata Elle pun berhenti berlinang. Elle juga sudah tidak menangis.Hanya saja Elle merasa seperti kehilangan seluruh tenaganya. Berada di dalam pelukan Galant, Elle tidak menangis, tidak berisik, juga tidak bergerak meskipun jarum yang menusuk dagingnya memberi rasa sakit yang luar biasa. Namun, Elle lebih dapat merasakan rasa sakit di hatinya yang terasa sangat sakit.Do