Share

Bab 42

Author: AiniRhee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Wajah Emilia telah penuh dengan cairan anyir berwarna merah, darah. Semenjak tadi Emilia terus menjerit sakit karena pisau itu yang terus saja tanpa henti melukai wajahnya. Arlan benar-benar menepati ucapannya jika ia akan membuat Emilia merasakan dua kali lipat dari yang Keana terima.

"Jadi, kau juga mencambuknya setiap hari?" Arakan berdiri lalu mengambil sebuah rotan panjang yang berada di sudut ruangan ini. "Kau bilang sepuluh kali, bukan? Kalau begitu kau akan mendapatkan dua puluh kali."

Emilia menggeleng lemah ketika Arlan mendekat ke arahnya. "Tidak, jangan lakukan itu. Ku mohon. Tolong kembali aku ke polisi, aku akan menjalani hukumannya." Bagi Emilia lebih baik ia di penjara dari pada harus menjalani kesakitan dari pria gila di depannya. Well, sepertinya Emilia tidak sadar jika dirinya juga sama-sama gila.

"Apa? Menyerahkan mu ke polisi?" Arlan meraba tekstur rotan itu. "Hukuman di penjara terlalu ringan untukmu. Ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Merman   Bab 43

    Seperti yang telah mereka sepakati mereka akhirnya tinggal di rumah Angelina untuk sementara waktu, sekarang Keana sedang bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit. Perban yang melingkari tangannya sudah diganti oleh dokter dan Keana juga sudah mengganti pakaiannya dari baju pasien ke baju ganti yang sudah dibawa oleh Jack."Apa Keana bisa berjalan?" tanya Arthur kepada Keana, ia membantu Keana berdiri dan memapahnya. Barang-barang Keana sudah di masukan ke dalam sebuah tas dan Jack sudah memasukannya ke dalam mobil.Keana mengangguk. "Aku bisa berjalan, kau tidak harus membantuku setiap saat." Keana mengeluh Arthur memang perhatian kepadanya, tapi ini berlebihan. Kakinya sudah baik-baik saja.Arthur menatap kaki Keana. "Benarkah?" tanyanya lagi. Hal ini membuat Keana jengah. "Apakah tidak sakit? Kalau sakit aku akan mengambil kursi roda.""Benar, tidak apa-apa. Aku bisa berdiri." Keana melepaskan pegangan Arthur dan berdiri dengan tegak. Memperlihatkan diri

  • The Merman   Bab 44

    "Apakah kau sudah merasa lebih baik, Keana?" tanya Arlan. Ini adalah kesempatannya berbicara banyak dengan Keana mengingat tidak ada Arthur di sini. Beberapa saat yang lalu Arlan telah menelepon Keana di depan rumahnya karena Arlan pikir Keana pulang ke rumahnya, tapi ternyata Keana tidak pulang ke sana.Keana mengangguk. "Ya, aku sudah merasa lebih baik. Aku hanya perlu sesekali ke rumah sakit untuk memeriksa ini." Keana menunjukkan pergelangannya tangannya."Tapi, kenapa kau tinggal di sini Keana?" Hal ini sudah mengganjal dalam pikiran Arlan sejak ia datang ke rumah Keana dan tidak menemukan Keana di sana.Keana menggaruk tengkuknya, tidak yakin juga untuk menceritakannya. "Seperti yang kau tahu Emilia menghilang, kita tidak tahu ia dimana ia sekarang bisa saja ia kabur. Jadi Jack menyarankan aku tinggal di sini karena lebih aman.""Oh, iya. Dia menghilang ...." Ya, menghilang karena berada di markasnya. Ternyata mereka berpikir jika Emilia melarikan

  • The Merman   Bab 45

    Setelah sembuh dari lukanya, Keana kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ia juga sudah pindah kembali ke rumahnya dengan Arthur. Sekarang Keana menjadi lebih tenang dan hidupnya kembali berjalan lancar dari masalah yang ada. Seperti sekarang, mereka tengah berjalan-jalan di tepi pantai sepulang bekerja."Ah, segarnya." Keana merentangkan kedua tangannya kemudian menghirup udara yang menghantam tubuhnya, Arthur menatap Keana yang lebih dulu berjalan beberapa langkah di depannya.Arthur tersenyum kecil. "Apakah Keana senang?" tanyanya. Seperti janjinya mereka kembali ke pantai setelah sembuh.Keana membalikan badannya agar bisa menatap Arthur dengan leluasa. "Tentu saja. Di sini sangat menyenangkan dan lebih menyenangkan bersama orang yang kau cintai.""Aku senang jika Keana senang, bagaimana kalau kita-akh." Tiba-tiba saja Arthur jatuh terduduk seraya memegangi dadanya yang sakit, kali ini jauh lebih sakit dari yang biasanya hingga Arthur tidak d

  • The Merman   Bab 46

    Jeff menatap satu persatu tabung-tabung setinggi dua meter yang berada di dalam ruangan itu, setiap tabung itu berisi sesuatu yang merupakan bahan percobaan dan penelitiannya. Ada berbagai macam di dalamnya, mulai dari hewan bahkan manusia pun ada. Beberapa tampak seperti janin. Itulah yang membuat Jeff dijuluki ilmuan gila.Yang pastinya semua yang berada di sini tidak mendapatkan izin dari pemerintah, ia melakukan penelitian ilegal. Orang-orang hanya tahu jika ia melakukan penelitian biasa. Tidak peduli jika itu membahayakan manusia atau tidak, yang penting ia mencapai tujuannya.Pintu terbuka.Jeff menatap Erwin yang baru saja masuk, Erwin terlihat tergesa-gesa berjalan ke arahnya. "Pak, aku menemukan sesuatu yang luar biasa."Jeff memandang Erwin, menunggu perkataan pria itu selanjutnya. "Apa?" tanya Jeff penasaran. Apakah Erwin terlihat sangat terkejut dan juga senang, seolah menemukan hal yang sudah lama mereka cari.Erwin menarik napa

  • The Merman   Bab 47

    Seperti yang dikatakan oleh Jack, mereka perlu 2 jam sebelum akhirnya sampai pada pantai tujuannya. Sekarang mereka tinggal menurunkan barang-barang dari mobil yang Jack parkirkan di tempat parkir yang telah di sediakan."Keana dan Angelina, kalian bawa saja tendanya. Benda berat lainnya biar kami yang bawa." Jack mengambil tas-tas yang berisi barang-barang yang mereka butuhkan, begitu juga dengan Arthur.Keana mengambil satu tenda sedangkan tenda lainnya dibawa oleh Angelina, Keana memandangi sekitarnya yang memang sepi, hanya ada beberapa pengunjung yang sepertinya tidak akan berkemah seperti mereka mengingat hanya mereka yang akan mendirikan tenda."Keana, ayo." Suara Angelina mengalihkan perhatian Keana."Ah, iya." Keana mendekat kepada Angelina seraya membawa tenda yang seharusnya mereka dirikan.Keana meletakan tenda yang masih berupa gumpalan itu ke tanah. "Kita akan mendirikannya d

  • The Merman   Bab 48

    Malam telah tiba langit yang awalnya berwarna biru cerah kini digantikan oleh warna hitam, tidak lupa dengan kelap-kelip bintang yang menghiasi langit malam. Di tambah dengan bulan yang menggantung indah.Mereka berempat menikmati pemandangan lautan, Jack memetik gitar yang ia bawa menyanyikan lagu-lagu yang sekiranya ia hafal. "Hei, bukankah saatnya kita memanggang sosis?" cetus Jack, ia meletakan gitarnya.Api unggun yang berada persis di depan tenda menjadi penerangan ketika mereka berkumpul, sebenarnya api unggun ini tidak menjadi satu-satunya penerangan karena di dalam tenda juga telah di sediakan lampu cas."Sekarang? Baiklah, udara juga terasa dingin kita harus memakan sesuatu yang hangat." Angel menyahut. "Jack, bisakah kau mengambil pemanggang yang berada di dalam tenda?""Oke." Jack berlalu untuk mengambil pemanggang yang dimaksud."Arthur dan Keana, kalian bisa mengambil bahan makanan karena aku akan menyiapkan apinya.""Baik, kam

  • The Merman   Bab 49

    Dua hari setelah kejadian itu, mereka kembali bekerja seperti biasanya. Angelina juga tidak membahas tentang siapa diri Arthur yang sebenarnya, mereka menjalani hari-hari seperti biasanya. Hanya saja Keana harus lebih sering membawa Arthur ke pantai, jika mereka biasanya melakukannya tiga hari sekali, maka Keana membawa Arthur setiap hari.Jack pun begitu, ia kadang membiarkan Keana maupun Arthur untuk pulang lebih cepat, Jack menyebutnya sebagai 'pengobatatan untuk Arthur' dan hal itulah yang membuat Jack juga kasihan melihat Arthur.Keana memandangi Arthur yang tengah berendam di sana, ia sendiri lebih memilih untuk berdiam diri di tempat yang kering. Keana tidak mau badannya basah. "Arthur, ketika kau berenang di dalam lautan, apakah tidak ada hewan-hewan yang menyerangmu?" tanya Keana.Arthur menyemburkan kepalanya keluar dari air, meski Keana berbicaralah di daratan Arthur mendengarnya karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh. "Beberapa kali hiu pernah m

  • The Merman   Bab 50

    Semenjak Keana menolak Arlan tempo hari, Arlan tak lagi menghubunginya. Keana sebenarnya tidak enak hati juga, ia tidak ingin Arlan menjadi patah hati karena dirinya. Tapi mau bagaimana lagi, Keana sudah memiliki Arthur dan Keana sangat mencintainya, terlepas siapa dan apa Arthur yang sebenarnya.Cafetaria ini sebentar lagi akan tutup, Arthur tampak membersihkan meja-meja di sudut ruangan. Mengelapnya dengan kain lembab sebelum akhirnya menggunakan lap kering untuk mengeringkannya."Keana, jangan melamun." Suara itu beserta tepukan di bahunya membuat Keana tersadar dari lamunannya, Keana buru-buru mengambil baki dan menaruh gelas-gelas kotor itu di atasnya. Keana membawa gelas kotor itu ke dapur dan mencucinya."Keana sudah selesai?" tanya Arthur ketika melihat Keana mengeringkan tangannya. Keana mengangguk."Ya, aku sudah selesai. Bagaimana di depan? Sudah bersih?" tanya Keana pada Arthur."Ya, sudah bersih. Beberapa karyawan lain juga sudah pulan

Latest chapter

  • The Merman   Bab 62 END

    Deburan suara ombak menjadi latar belakang suara perpisahan mereka, Arthur kini telah berada di dalam air, tubuhnya juga sudah menjadi setengah bukan lagi. Di daratan sana Jack dan Angelina memandang mereka berdua dari jauh, membiarkan Keana mengucapkan perpisahannya dengan Arthur. Hari juga telah menjadi gelap dan di pantai ini sangat sepi satu-satunya penerangan adalah bulan purnama yang bersinar terang di atas sana."Keana ...."Keana menghapus air matanya, ia benci ini. Keana selalu membenci perpisahan, perpisahan selalu meninggalkan luka di hatinya dan butuh waktu untuk sembuh, perpisahan selalu meninggalkan lubang di hatinya. Baru beberapa bulan yang lalu ia merasa hatinya penuh sekarang Keana harus kembali merasakan hatinya remuk kembali."Arthur, kau harus kembali. Pergilah yang jauh, jangan sampai ada manusia yang menemukanmu!" Air mata Keana semakin bercucuran ketika ia mengatakan itu, hatinya menolak perpisahan

  • The Merman   Bab 61

    "Keana, sebaiknya kau di belakang saja, ketika aku melawan mereka kau carilah cara untuk membebaskan Arthur, oke?" Jack mengambil sebuah batang besi yang berada di dekatnya, ia cukup heran mengapa di ruangan ini terdapat banyak besi yang rata-rata sepanjang 1 meter itu .Keana khawatir dengan Jack. "Jack, kau yakin?" tanya Keana. Jack akan melawan dua orang gila di depannya, jika Angelina tahu pasti Angelina akan melarang Jack melakukan itu.Jack tersenyum pada Keana, jenis senyuman yang menenangkan. "Tenang saja, aku masih muda. Melawan orang tua seperti mereka tidak masalah buatku." Jack maju dan Keana tidak dapat mencegah Jack ketika pria itu memulai serangnya.Erwin dan Jeff juga begitu, mereka langsung menuju Jack dengan berlari, tidak lupa besi yang mereka bawa. Dan pertarungan antara mereka pun tidak dapat dielakkan."Matilah!"Sementara itu, Keana lewat di tepi, ia menuju Arthur yang terikat di dalam sebuah kotak. Setengah badan Arthur bera

  • The Merman   Bab 60

    "Sial, bagaimana ini terjadi?!" Jeff hanya bisa mengumpat ketika laboratorium miliknya diterobos begitu saja oleh beberapa orang-orang yang tidak diketahui siapa dan apa tujuan mereka. Sekarang mereka semua berada di depannya, beberapa dari mereka berpakaian baju hitam dengan lambang seperti berasal dari suatu organisasi."Siapa kalian? Apa kalian berasal dari pemerintahan?" teriak Jeff. Orang-orang itu tidak mendengarkan, mereka malah masuk dan menerobos melewati Jeff dan Erwin yang mencoba menahannya. "Sialan, jangan masuk ke sana. Kalian tidak ada hak untuk melakukan ini!" Erwin menahan salah satu orang yang melewati mereka begitu saja.Orang yang menerobos itu, Detektif Han menatap Jeff dengan pandangan datarnya. "Dan kalian tidak bisa melakukan percobaan ilegal seperti itu terhadap Arthur, sekarang kami akan mengambil Arthur itu kembali."Jeff terkejut, maupun dengan Erwin. "Sial, bagaimana mungkin ...." Jeff tidak tahu bagaimana mereka mengetahui ini, d

  • The Merman   Bab 59

    Arlan beserta para bawahannya telah diserahkan ke kantor polisi beserta beberapa barang bukti. Gadis yang diculik itu juga dijadikan sebagai saksi dan dimintai keterangan, meski sedikit trauma tapi ia bisa mengatasinya. Sekarang tinggallah Keana yang harus segera mencari keberadaan Arthur."Dari data yang diperoleh memang benar, jika Arlan memiliki ayah yang dulunya adalah seorang ilmuwan. Tapi sekarang ia sudah tidak aktif lagi melakukan penelitian karena dulu ia pernah melakukan penelitian ilegal dan ia dipenjara selama beberapa tahun. Pria itu bernama Jeff Adison."Detektif Han membacakan data yang ia dapatkan dari pihak kepolisian, mudah sekali berurusan jika kau memiliki orang dalam. Dalam waktu secepat itu ia sudah memiliki data lengkap tentang Jeff Adison berserta alamatnya."Tapi kita tidak tahu dimana ia menyembunyikan Arthur."Keana tidak menyangka akan sesulit ini, Arthur memang tidak cocok ada di daratan. Setitik rasa penyesalan menyerang Kean

  • The Merman   Bab 58

    Arlan menatap waspada pada Detektif Han yang tiba-tiba saja telah ada di markasnya ini, ia tidak tahu bagaimana Detektif ini bisa berada di sini, tapi ia yakin dirinya pasti telah diawasi selatan beberapa hari hingga Detektif Han itu mengetahui markasnya. Tidak hanya itu Keana juga datang dan berdiri di sana."Arlan, apakah kau yang menculik Arthur?" Keana mendekat kepada Arlan dan langsung menodongnya dengan pertanyaan itu.Sekarang semua sudah jelas, pembunuh Emilia sudah diketahui dan semua bukti dan tuduhan itu mengarah kepada Arlan yang kini sedang berdiri di depan pintu masuk markas. Di belakangnya ada 5 orang yang Jack tahu adalah orang yang menyerangnya dengan Arthur, sekarang mereka juga memakai masker dan Jack masih ingat dengan mata mereka semua.Arlan menatap Keana datar. "Tidak," jawabnya singkat.Kedatangan Detektif Han tidak sendiri, ia bersama dengan beberapa bawahannya, Jack juga datang tapi tidak dengan Angelina. Angelina katanya ada uru

  • The Merman   Bab 57

    Begitu mengkonfirmasi jika Arlan adalah orang yang melakukan penculikan, Detektif Han langsung melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap Arlan dan anak buahnya. Diam-diam Detektif Han mengikuti dan memata-matai Arlan Adison. Butuh dua hari hingga akhirnya Detektif Han menemukan sesuatu yang mengejutkannya."Itu adalah tempat semacam markas, tidak tahu apa yang ia lakukan di sana karena dari luar sana itu hanya terlihat seperti rumah biasa. Kami juga menemukan beberapa pria berpakaian serba hitam keluar masuk di sana, sepertinya mereka adalah orang yang terlibat mengingat ia memiliki akses untuk itu."Detektif Han memperlihatkan sebuah Vidio yang telah ia sambungan terhadap proyektor agar semuanya bisa melihatnya dengan jelas. Ia memang telah memasang kamera di sekitar markas Arlan itu dan benar, mereka melihat Arlan keluar masuk dalam beberapa waktu di sana.Keana menatap itu dengan pandangan gelisah. "Jadi, apa mungkin A

  • The Merman   Bab 56

    Ketika Arthur sadar lagi-lagi ia berada di tempat yang berbeda, kali ini ia berada di dalam sebuah wadah yang terbuat dari kaca dan terisi air. Bedanya kali ini lebih besar hingga ia bisa bergerak bebas. Ah, tidak bebas juga karena ketika Arthur hendak bergerak ia merasa tangannya terikat kuat."Ugh." Arthur mencoba menarik kuat tangannya, tapi rantai yang mengikatnya itu sangat kuat. Tidak hanya itu tangannya juga dipasang semacam sarung tinju itu hingga Arthur tidak mungkin bisa menggunakan cakar beracun miliknya."Argh, kenapa aku ada di sini?" Arthur mencoba mengingat kenapa ia bisa berada di sini hingga sebuah ingatan melintas di benaknya, ia ingat kalau ia di suntik oleh sesuatu yang membuatnya tidak sadarkan diri.Arthur mengedarkan pandangannya, ia di dalam ruangan aneh. Di sekitarnya terdapat tabung-tabung yang terisi.oleh sesuatu benda yang Arthur tidak tahu apa karena ia tidak bisa melihatnya terlalu jelas. Ia b

  • The Merman   Bab 55

    Cukup sulit untuk membawa Arthur naik ke mobil, jadi satu-satunya cara yang dilakukan oleh Jeff adalah dengan membiusnya. Untuk saja di dalam markas Arlan ini terdapat bius yang biasanya di gunakan oleh Arlan. Sekarang Arthur sudah tidak sadarkan diri di dalam kotak kaca itu, masih dengan wujud Merman-nya."Kalau begitu, kami akan membawanya," ujar Jeff pada Arlan. Sedangkan Arlan tidak berbicara banyak, ia hanya mengedikkan bahunya tanda ia tidak terlalu peduli dengan hal itu."Ayo, Erwin. Bantu aku mengeluarkannya." Erwin yang di panggil pun mendekat. Jeff membuka bagian atas kotak kaca itu dengan kunci yang telah Arlan berikan. Total di sana ada dua gembok yang harus mereka buka.ClakBagian atas kaca itu telah terbuka, sekarang mereka hanya tinggal mengeluarkan Arthur dari sana. Jeff lebih dulu menarik tubuh bagian atas Arthur keluar dan Erwin membantu mengangkat bagian bawahnya."Berat juga, Erwin taruh di lantai dulu." Arthur yang berwujud ma

  • The Merman   Bab 54

    Arthur tidak tahu sudah berapa lama ia berada dalam kotak kaca ini, yang pasti ia tahu jika ia akan melewatkan ulang tahun Keana. Memikirkannya membuat Arthur sedih padahal ia sudah menyiapkan hadiah untuk Keana.KorekSuara pintu terbuka mengalihkan pikiran Ndan perhatian Arthur, ia menolehkan kepalanya ke arah pintu dan menemukan Arlan berdiri di sana. Perlahan Arlan melangkahkan kakinya dan mendekati Arthur.Spontan Arthur menegakkan kepalanya yang awalnya ia sandarkan ke dinding kaca itu. "Arlan, lepaskan aku!"Arlan mengisap rokok yang ada di bibirnya dan membuang asapnya, ia menatap Arthur dengan pandangan datar. "Setelah ini kau akan dibawa, hanya tinggal menunggu beberapa menit hingga kau menjadi objek penelitiannya."Arlan telah menelepon Jeff, dan begitu mendengar Arlan berhasil menangkapnya Jeff sangat senang. Jeff bahkan langsung bergegas untuk menjemputnya dan Arlan sendang menunggu untuk itu. "Ah, satu lagi. Aku dengar dari anak

DMCA.com Protection Status