Share

A REASON

Mendengar kalimat sinis yang dilontarkan oleh Rain, Arion langsung terbahak-bahak. Ia tak ingin langsung dikalahkan oleh kalimat sederhana walau sebenarnya sangat menusuk itu.

“Hahahaa. Lucu sekali!” sindirnya terus tertawa.

“Jangan tertawa! Suaramu jelek!” ejek Bianca dengan jujur.

Arion langsung menghentikan tawanya dan menatap kesal Bianca yang bersedekap. “Nilaimu nanti yang akan kubuat jelek, gadis nakal!” ujarnya.

Bianca hanya melengos tak peduli, mengabaikan guru tampannya yang memiliki garis leher yang maskulin dengan bahu bidang itu. Terus terang saja dalam hatinya pernah berandai-andai kalau saja Arion tidak menyebalkan, tentu lah ia akan merasa senang untuk mengakui bahwa lelaki itu adalah pamannya.

“Henry,” kata Arion lagi.

Yang dipanggil langsung menegakkan posisi berdirinya. Sesungguhnya dia sangat ketakutan sekarang. Tentunya bukan takut pada Arion, melainkan pada keluarganya sen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Rain belajar bijaksana ya, meskipun masih muda. nanti baku hantamnya kalo udah lepas sihirnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status