Rudi tidak menyangka Anaxtra akan menanyakan tentang perburuannya di luar sana.
"Kami menerima pasokan makanan dari kerajaan tidaklah gratis, mana ada toko yang akan memberimu makan secara cuma-cuma? Tentu saja harus ada alat tukar untuk mendapatkannya."
"Kebanyakan masyarakat di sini bekerja di penambangan milik kerajaan untuk mendapatkan gaji yang dimasukan ke rekening mereka secara otomatis, dengan gaji itu mereka bisa membeli semua keperluan mereka."
"Sedangkan aku, secara turun temurun keluargaku berburu keluar Sludge City untuk mendapatkan sesuatu yang bisa ditukar dan dimasukan ke rekeningku."
"Semua data penduduk Sludge City terintegrasi dalam satu chip yang ditanamkan pada tubuh kami sebagai identitas, ketika kau menerima gaji, semuanya masuk dalam akunmu, begitupun ketika kau membeli sesuatu, kasir hanya perlu memindai tubuhmu. Mesin akan secara otomatis mengenalimu dan mengambil bayaran langsung dari rekeningmu."
Anaxtra mengangguk
Peter merebahkan tubuhnya di atas kasur busa dengan terlentang, sementara Anaxtra berdiri disamping cendela yang menghadap langsung ke bangunan tinggi menjulang di hadapannya."Peter, apakah papan selancar kita masih di dalam mobil yang di bawa Evan?" Tanya anaxtra yang masih fokus menatap pemandangan di depannya."Tidak, tadi aku menurunkannya dan menaruhnya di lantai bawah" jawab Peter yang acuh."Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, Anaxtra.? ""Tidak ada" jawab Anaxtra berusaha menutupi kegelisahannya."Maksudku aku belum yakin" jawabnya lagi meralat ucapan sebelumnya."Bagaimanapun kita baru mengenal mereka, dan negeri ini sangat asing, tidak ada salahnya kita sedikit waspada untuk menghindari kemungkinan terburuk yang bisa saja akan menimpa kita".Peter bangun dari posisi tidurnya dan duduk di tepi sofa."Lalu apa rencanamu ?" Tanya Peter kemudian.Anaxtra menghela nafas, lalu dia berjalan memdekati Peter
Anaxtra dan Peter saling berpandangan. "Apakah kau yakin tidak akan ada masalah, Ris ?" Tanya Anaxtra kemudian. "Aku bisa menjaminnya" jawab Riris yakin. Anaxtra menghela nafas, "Baiklah jika kau yakin, kami akan itu bersama kalian" Lilia semakin kegirangan "Tapi kau harus tetap menjaga sikapmu, Lilia" kata Peter mengingatkan. "Tenang saja, Peter. Aku tak akan menyusahkanmu" jawab Lilia dengan nada ringan. Tanpa harus melakukan persiapan apapun,keempat orang itu turun dari lantai 3 menuju ke garasi yang ada di lantai dasar. Riris masuk ke dalam City Car yang terparkir di garasi diikuti oleh Anaxtra, Peter dan Lilia. Pintu garasi terbuka dengan otomatis begitu mesin mobil dihidupkan, Anaxtra sempat melirik ke arah rak besar tempat Alpa, Beta dan Charli di letakkan. Anaxtra bisa bernafas lega melihat ketiga Papan selancarnya tersimpan dengan aman. Mobil itupun segera meluncur meninggalkan garasi menuju ke ba
"manusia macam apa mereka, kenapa tidak menyukai tempat semacam ini" gerutu lelaki itu."Padahal kalau dari mukanya, sepertinya usia mereka bukan anak-anak lagi, aku yakin usia mereka juga seumuran kita""Hus.." Riris menepuk pundak lelaki itu, lalu dia berkata kepada Lilia,Anaxtra dan Peter."Kalian tak perlu mengambil hati ucapannya, Tomi memang orangnya seperti ini, agak kurang kurang sedikit""kalian tak perlu menyebutkan nama, paling sebentar lagi dia juga tak ingat kalian".Anaxtra bisa mengerti maksud kalimat Riris yang terakhir, dia sengaja memberi kode agar mereka tidak menyebutkan nama. Sebelum mendapatkan identitas, Anaxtra dan kawan-kawannya tidak bisa menyebutkan dengan sembarangan siapa namanya.Informasi identitas penduduk Sludge City sangatlah terbuka, siapapun bisa mencari informasi nama seseorang hanya denganenyebutkan namanya di mesin pencarian. Setelah itu system akan memberikan informasi umum seputar identitas nama orang
"yang paling penting, rumornya Juan sudah dijodohkan dengan Sabrina""Sabrina? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" kata Anaxtra tiba-tiba sambil mengernyitkan keningnya."Sabrina adalah Putri dari Lord Zack, penguasa Sludge City, kita pernah bertemu dengannya saat pulang menuju Sludge City, hanya saja kita tak melihatnya karena dia tidak membuka pintu pesawatnya, dan kalian juga masih bersembunyi di dalam mobil.""Maksudmu dia di antara petugas patroli yang mencegat kita?"Riris hanya mengangguk membenarkan tebakan Anaxtra.Sabrina adalah Putri dari Lord Zack, penguasa Sludge City, kita pernah bertemu dengannya saat pulang menuju Sludge City, hanya saja kita tak melihatnya karena dia tidak membuka pintu pesawatnya, dan kalian juga masih bersembunyi di dalam mobil.""Maksudmu dia di antara petugas patroli yang mencegat kita?"Riris hanya mengangguk membenarkan tebakan Anaxtra."Kota yang unik" gumam Anaxtra. Kemudian merek
Roni dan Rani meluncur dengan cepat tanpa ada hambatan, sementara Rey yang masih terjungkal tak mampu menghindar ketika Toto dengan sengaja menabrakan mobilnya. Rey pun segera terbakar di dalam mobilnya yang meledak.Melihat situasi Rey, Juan segera menaikan mobilnya dan melesat di ketinggian menyusul Rani dan Roni.Toto tidak mau menyerah, dia kini beralih mengikuti Juan, membuat gerakan yang mengganggu laju mobil Juan.Titik Fate pertama berada tak jauh di depan, Roni dan Rani berhasil mengambil item senjata, sementara Toto dan Juan hanya mendapatkan item pertahanan.Kejadian berikutnya Roni dan Rani melakukan manuver dan berbelok memutar kebelakang hingga posisi Juan dan Toto berbalik berada di depan. Detik selanjutnya, Roni dan Rani menembakan laser ke arah mobil Juan.Menyadari mobilnya sedang diserang, Juan segera mengaktifkan perisai yang melindungi mobilnya dari tembakan lawan. Namun masalah lain adalah mobil Toto terus mengikutinya seakan
Sesuatu terjadi di luar dugaan, mobil Juan tiba-tiba seperti kehilangan daya apung dan langsung meluncur ke bawah. Kejadian ini membuat Toto berada di paling depan di susul Rani dani Roni, pada saat yang sama, sebelum mobil Juan benar-benar menyentuh tanah, secara mengejutkan mobil itu berputar dan kembali melayang dan melaju dengan kecepatan yang cepat. Toto berhasil mengambil item sentaja, sedangkan Rani mengambil item pertahanan,sementara Roni yang belum menyadari pergerakan Juan,hanya melaluinya begitu saja, dalam peraturan, satu peserta tidak diperbolehkan mengambil dua item yang sama. Juan yang berada dibelakang berhasil menyusul mereka dan mengambil item senjata. Hal pertama yang dia lakukan adalah memburu Rani dan menjatuhkannya, meskipun Rani memiliki item senjata dan pertahanan, namun dia lemah di banding Toto. Sementara Roni hanya memiliki item senjata tanpa memiliki pertahanan. Yang artinya dia tak akan bisa bertahan karena trek kedu
Sorak sorai pengunjung langsung menggema di stadion. Muka Riris yang semula tenggang langsung kembali cerah."Pertunjukan selesai, mari kita pulang" kata Riris yang langsung berdiri."Selagi para penggemar melakukan euforia,kita tak akan terlalu repot untuk keluar dari tempat ini.""Bukankah kau ada janji dengan Juan" kata Lilia tak mengerti.Riris hanya melambaikan tangannya, "lupakan saja, membawa kalian pulang dengan aman lebih penting dari pada menunggu janji Juan yang hanya basa-basi". Riris sudah mulai berjalan ke arah pintu keluar."Aku rasa yang dikatakan Riris ada benarnya" kata Anaxtra."Sebaiknya kita segera mengikutinya untuk segera kembali".Lilia hanya terdiam dengan perasaan tidak puas, ketiganya pun berjalan mengikuti arah perginya Riris.Sementara di suatu tempat beberapa kilometer dari Sludge City, 5 pesawat patroli terlihat terparkir di antara bangkai mobil.Sementara 2 orang pengendaranya sedang menga
Sabrina mengernyitkan keningnya, "Tapi bukankah disini tidak ada air" Paul ikut berfikir, "mungkin dia makhluk yang sudah hidup selama ratusan tahun dan bermutasi, kalau dari bentuknya, seharusnya Snackhead tidak sampai sebesar ini" "Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan dari mana dia berasal, aku justru memikirkan siapa yang telah memenggal kepalanya" Mendengar penjelasan Paul, Robin dan kedua petugas lainnya yang Max dan Darwin saling berpandangan. "Kamu benar Paul" kata Max memberi pendapat, jika dugaanku tidak salah, awalnya Mahkluk ini menyerang dan membantai pengendara mobil ini, namun seseorang datang dan membunuhnya" "Rudi" kata Darwin tiba-tiba. Sontak yang ada di sana menatap ke arah Darwin. "Kalian ingat laki-laki dengan 2 anak laki-laki dan perempuan yang kita temui tak jauh dari gerbang Sludge City tadi.?" "Ya, aku ingat" jawab Max. "Rudi dan kedua anak itu memang satu-satunya rombongan ya
Suara ledakan yang ditimbulkan oleh bom yang dilemparkan Toni menciptakan guncangan yang sangat dahsyat, getaran dan kerusakan yang ditimbulkan memicu sistem alarm di kediaman Albert. Tot! ... tot! … tot! Lampu menyala merah diiringi raungan sirine di ruangan laboratorium bawah tanah tempat Lilia dan Peter berada untuk menjaga Princess Sabrina. “Suara apa itu?” tanya Peter yang merasakan getaran diiringi suara alarm yang menggema. Lilia hanya menatap ke arah Peter seakan sama-sama mencari jawaban. “Pasti sesuatu telah terjadi di atas sana,” ucap Princess Sabrina yang tanpa sepengetahuan Peter dan Lilia sudah duduk di atas tempat tidurnya. “Sabrina?” ucap Peter dan Lilia bersama-sama karena terkejut melihat Princes Sabrina yang sudah siuman. Sabrina bangkit dan menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu, setelah melihat sebuah layar monitor yang berada di atas meja yang tak jauh dari tempat duduk Peter dan Lilia, Sabin
Satu regu pasukan elit segera dikerahkan menuju kediaman Albert, regu yang beranggotakan 30 pasukan darat dan 10 pasukan udara dipimpin langsung oleh Hans. Dari ke-30 pasukan darat, Hans hanya membawa 20 orang untuk bersamanya, sementara 10 yang lain disiagakan diatas kendaraan masing-masing, sedangkan 10 pasukan udara tetap berjaga di atas untuk menjaga kemungkinan kaburnya dari atas.“Hai…ada apa ini?” tanya seorang pengawal yang berjaga di kediaman Albert.“Buka pintunya jika kalian ingin selamat,” ucap Hans dengan arogan.“Ini kediaman Tuan Albert, bagaimana mungkin Tuan Hans bisa seenaknya memberi perintah kepada kami?”Zaaaap!Sebuah tembakan laser langsung merobohkan penjaga itu. Sementara seorang penjaga lainnya tak bisa berbuat apa-apa dan hanya menuruti perintah Hans.“Cepat buka pintunya!”“Ba—baik, Tuan Hans.”Setelah pintu terbuka, Hans kembal
Ruang kantor HansTubuh Evan ditarik secara paksa oleh dua orang pengawal yang membawanya menemui Hans. Setelah mereka sudah sampai di depan Hans, tubuh Evan didorong dengan hingga jatuh bersimpuh di kaki Hans. Hans sendiri hanya berdiri di tepi tembok kaca sambil menatap keluar memperhatikan suasana Kota Sludge City yang masih dipenuhi lalu-lalang para prajurit yang mencari keberadaan Anaxtra.“Kemana perginya Rudi dan Riris?” tanya Hans dengan dingin tanpa melihat ke arah Evan.“A—aku tidak tahu, Tuan!” jawab Evan dengan terbata, “Mereka membuatku tak sadarkan diri sebelum meninggalkanku dan membawa ayah serta Riris pergi?”“Siapa yang telah membawa mereka?”“Ju—Juan dan A—Anaxtra.”“Hmmmm! … Bocah asing itu, ternyata,” ucap Hans sambil berbalik menatap Juan.“Bagaimana dia bisa bersama Juan? Pantas s
Dug!Sebuah pukulan keras bersarang di perut Rudi."Katakan yang jelas Rudi? jangan berbelit-belit dan membuatku benar-benar marah!"Rudi berdiri terhuyung-huyung setelah mendapat pukulan dari Juan."Aku mengatakannya dengan jujur, Juan!" kilah Rudi."Benar, Juan! Ayahku sama sekali tidak bernohong," bela Riris sambil membantu Rudi berdiri."Lalu bagaimana kau bisa selamat dari senjata laser milik Hans?" tanya Anaxtra.Rudi mengatur napasnya yang masih tersengal-sengal."Itu tidak ada hubungannya dengan Rhinoceros, aku hanya mengarang cerita agar Hans membiarkanku pergi berburu keluar Slude City untuk menemukan Rhinoceros.""Aku memang terkena senjata laser milik Hans yang mengandung racun CO yang bisa menggerogoti tubuhku secara perlahan-lahan, namun yang menyembuhkanku bukanlah karena aku memakan penawar yang terbuat dari cula Rhinoceros.""Aku sengaja membuat cerita kepada Hans bahwa aku telah menemukan obat yang bisa menangka
Pesawat Juan segera meninggalkan kediaman Evan bersama Rudi dan Riris yang ikut di dalamnya.Meskipun keamanan Sludge City sedang ketat, bagi Juan untuk keluar dari Sludge City sangatlah mudah, terlebih Albert menginstruksikan anak buahnya untuk tidak mempersulit Juan. "Dimana kau terakhir menemukan Rhinoceros, Rudi?" tanya Juan begitu pesawat mereka sudah jauh meninggalkan Sludge City.Rudi tak segera menjawab."Jangan membuatku kehilangan kesabaran, Rudi!" hardik Anaxtra yang duduk di antara Rudi dan Riris."Cepat kau beri tahu Juan kemana kita harus pergi!".Rudi hanya menunduk."Juan, bisakah kau membawa pesawat ini ke sumber pengeboran Lapindo?" sela Riris."Apakah kau ingin main-main dengan kami?" tanya Juan sinis."Tentu saja, tidak." jawab Riris gugup. Namun pada saat bersamaan, pintu pesawat Juan di sisi dekat Riris terbuka, detik berikutnya Anaxtra mendorong tubuh Riris keluar, namun tangannya masih sempat memegang tangan Riris untuk menahan
Rudi dan Riris yang sedang duduk di kursi tamu, terkejut melihat kejadian yang begitu cepat, mereka serempak berdiri sambil mata mereka menatap ke arah Anaxtra dan Juan yang telah berdiri tegak di depan mereka. “Anaxtra?” gumam Rudi, sementara Riris juga tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Anaxtra? Bagaimana kau bisa bersama Juan?” “Apakah kalian tidak suka melihatku?” ucap Anaxtra sambil berjalan mendekati Rudi melewati tubuh Evan yang masih jatuh terduduk di lantai. “Ma---ma---mau apa kalian?” tanya Rudi dengan terbata, tubuhnya menyurut ke belakang. “Aku rasa ada sesuatu yang harus kita bicarakan, Rudi?” ucap Anaxtra. “Ada apa ini? Kenapa kalian begitu agresif?” ucap Riris pura-pura tidak tahu. Anaxtra mengernyitkan keningnya, “Ada apa? Harusnya aku yang bertanya kepada kalian, apa sebenarnya yang kalian rencanakan?” Pada saat Anaxtra terus berjalan mendekati Rudi, Evan yang berada di belakang An
Seluruh prajurit Sludge City telah dikerahkan menyisir tiap jengkal sudut kota untuk menemukan keberadaan Anaxtra dan teman-temannya, Seluruh pintu keluar kota dijaga dengan sangat ketat.Sementara dari atap kediaman Albert, sebuah pesawat meluncur meninggalkan landasan menuju pusat perkotaan Sludge City.“Bagaimana rencanamu Anaxtra?” tanya Juan, matanya masih menatap ke depan memperhatikan jalanan.“Pertama kita harus menemukan Rudi, mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk darinya.”“Saat ini penjagaan Sludge City sangat ketat, aku rasa kita tak bisa langsung mendatangi kediaman Rudi, apalagi saat ini keberadaanmu masih dalam pencarian, aku yakin Hans pasti menempatkan orangnya untuk mengawasi gerak-gerik Rudi.”Anaxtra berpikir sejenak.“Bukankah kau memiliki kontak Riris? Kenapa kau tak mencoba menghubunginya?”“Itu juga yang sedang aku pikirkan, tapi kita perlu se
Anaxtra tertegun, banyak peristiwa yang telah terjadi dan menimpanya dan teman-temannya selama perjalanan keluar dari Lembah Dieng, semuanya begitu rumit.“Sepengetahuanku, status sosial Rudi tidak seperti kalian; pejabat pemerintahan Sludge City, bagaimana Rudi bisa berhubungan dengan Hans?” tanya Peter.Untuk kesekian kalinya Albert menarik nafas dalam-dalam. Setelah menghembuskanya dengan berat, Albert kembali berkata.“Cerita ini sebenarnya rahasia yang tersimpan selama beberapa puluh tahun yang lalu, dimana Rudi masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan Sludge City.”“Jadi dulu Rudi pejabat Sludge City?”Albert hanya mengangguk.“Hingga suatu hari Rudi memergoki Hans yang sedang menggoda istrinya, karena takut Rudi dan istrinya melaporkan perbuatannya kepada Lord Zack, Hans menembak Istri Rudi dengan lasernya, beruntung Rudi masih bisa menghindarinya meskipun terkena sedikit. Istri Rudi p
Kabar meninggalnya Princess Sabrina saat menghadapi Parathel sudah resmi diumumkan pihak pemerintah Sludge City. Sebagai salah satu pembesar di pemerintahan, berita ini tentu sudah masuk ke telinga Albert.“Bagaimana dia bisa berada di sini?” tanya Albert.“Ceritanya panjang, Paman! Ini semua tak lepas dari akal busuk Hans,” jawab Anaxtra.“Sebaiknya kau ceritakan semuanya, Anaxtra! Aku juga belum mendengar cerita lengkapnya darimu,” sela Juan.Anaxtra menarik nafas berbarengan dengan Albert yang mengambil kursi untuk ia duduk.“Awalnya kami pergi bersama-sama untuk menghalau Monster Channa Argus di pinggiran Sludge City; Sabrina Bersama empat pengawalnya termasuk John, dan satu regu pasukan. Sementara aku, Lilia dan Peter yang saat itu sebagai tawanan mereka hanya menyaksikan.”“Namun sekelompok Monster Channa Argus itu terlalu kuat untuk pasukan Sludge City yang hanya bebe