Share

Yasmin 56

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-22 13:27:44

"Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, kondisi Mas Javier saat ini disebut Haphephobia, yaitu gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut saat bersentuhan, baik dengan orang yang belum dikenal, maupun sudah dikenal, seperti keluarga. Termasuk di dalam kasus Mas Javier saat ini disentuh oleh istri. Mau bergandengan tangan, berciuman, berpelukan, kecemasan itu bisa tiba-tiba datang," terang psikater pada Bu Ambar, Jonathan, Pak Miharja dan juga Yasmin. Empat orang dewasa itu duduk di depan meja konsultasi psikiater yang dua hari ini rutin memeriksa kondisi Jaja. Suasana memang sedikit kaku karena masing-masing tengah berdebar menantikan penjelasan dokter selanjutnya.

"Dok, tapi Jaja itu sejak kecil anaknya biasa aja, Dok. Gak ada takut sama apapun, maksudnya apa jijik sama hewan apa atau geli makan beras, yang begitu deh. Kenapa anak saya bisa mengidap sakit ini, Dok? Kasihan sekali, ya ampun." Wajah Bu Ambar nampak sedih dan kecewa. Ia merasa gagal sebagai orang tua dalam mendete
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Zhafran Zayyan Andien
udah berapa hari ini.....
goodnovel comment avatar
Ade Minan
dari pada bersambung bgini trus dan lama sambungannya. mending tulis aja TAMAT. bereskan. nggak jelas
goodnovel comment avatar
Hamzah Has Hasibuan
lnjut boskuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 57

    "Halo, Vano, apa kamu tahu kabar terbaru menantu Jonathan?" "Jaja? Memangnya kenapa pemuda itu?""Katanya masuk rumah sakit.""Wah, sakit apa? Langsung meninggal gak?""Hust! Ini Papa lagi cari tahu apa yang terjadi dengan menantu Jonathan. Siapatahu Papa bisa mengobati sedikit rasa kesal ini dengan melemparkan kabar ke media. Pengantin baru, tetapi sudah masuk rumah sakit bahkan belum lagi lewat malam. Pasti anak Jonathan punya penyakit serius. Kamu gak usah mikir yang macam-macam, cukup Papa saja. Tugas kamu adalah mengatur kembali urusan sisa perusahaan kita yang sebagian sudah kembali pada Yasmin dan papanya.""Yakinlah kali ini Papa tidak melakukan kesalahan. Jika yang lalu kita berurusan dengan Miharja, kali ini musuh kita kelas berat dan kita gak boleh salah melangkah, atau perusahaan kita taruhannya.""Oke, Papa paham."Sambungan itu diputus oleh Pak Broto. Perihal bahwa Javier masuk rumah sakit baru saja ia terima dari salah satu orang suruhannya yang memata-matai Jonathan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 58

    Tidak ada yang terjadi malam itu. Seperti arahan dari dokter, Yasmin dan Jaja diminta untuk bersabar dan menikmati proses terapi yang sudah mulai dijalani sejak kemarin di rumah sakit. Setiap hari Jaja akan datang ke rumah sakit untuk menjalankan terapi selama dua jam. Seharusnya cukup satu jam untuk satu kali terapi, tetapi Jonathan yang meminta dua jam sehari agar progress kesembuhan Jaja juga lebih cepat. Seminggu lagi ia akan kembali ke Spanyol dan saat itu ia ingin kondisi putranya sudah jauh membaik. Keduanya tidur sambil berpegangan tangan dalam satu selimut yang sama. Yasmin tidak memedulikan Untung yang tegak di balik celana boxer suaminya karena memang tidak boleh. Daripada celaka dan harus lari ke rumah sakit lagi, lebih baik mereka bersabar. Pagi hari, semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Aneka menu sarapan tersedia di atas meja yang mampu menggugah selera siapapun yang melihatnya. Jaja beberapa kali menelan air liur saat melihat sambal goreng hati sapi dengan kenta

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 59

    "Halo, Nang," sapa Jaja gembira sambil mendorong pagar rumah Nanang. Di belakangnya ada Yasmin yang mengekori dan tentu saja ikut tersenyum senang melihat Nanang menyambut kedatangan mereka. Jaja dan Nanang berpelukan erat. Lalu dengan Yasmin ia bersalaman dengan penuh hormat. Bagaimanapun Yasmin pernah menjadi bosnya, ditambah lagi sekarang Yasmin adalah istri teman baiknya. "Aduh, saya malu nih sama Bu Yasmin, rumah saya berantakan. Mari masuk," ajak Nanang ramah. Memang benar rumah pria itu berantakan, tetapi berantakan mainan anak-anak yang berhamburan di ruang depan. "Istri sama anak-anak lu ke mana, Nang?" tanya Jaja. "Lagi ke rumah mertua, Ja. Untung lu datang pagi ke sini, kalau siang gue udah jalan kerja. Sebentar, gue bikinin minum dulu." "Jangan repot, Nang!" Seru Yasmin sembari memperhatikan sekeliling rumah Nanang. Ada foto Nanang, istrinya, dan juga dua anak Nanang. "Yank, Nanang nikah sama janda juga ya?" tanya Yasmin berbisik. Jaja mengangguk. "Janda tanpa a

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 60

    "Kamu darimana saja, Vano?" tanya Pak Broto begitu putra semata wayangnya muncul di ruang kerjanya. "Rumah sakit, Pa. Lambung ini gak enak banget." Devano menghempaskan bokongnya di sofa. Ia mengeluarkan cerutu dan siap untuk menyalakan api dengan korek gas. "Jangan merokok di sini! Kamu kalau mau merokok di bawah sana!" Pak Broto merampas cerutu yang sudah ada di bibir Devano. Pria tua itu memperhatikan wajah Devano yang sangat masam. "Kenapa lagi? Bisnis yang mana lagi yang rugi?" tanya Pak Broto. Firasatnya mengatakan ada yang tidak beres jika wajah anaknya murung dan nampak kesal seperti ini. Devano masih bungkam. Pria itu malah kini sudah berbaring di sofa dengan menaikkan kedua kakinya. "Kenapa kamu tidak menikahi Laras saja? Kalian sudah kenal dua bulan ini dan dekatkan? Apalagi Laras masih perawan. Papa akan dukung dan bantu lamarin Laras untuk kamu. Orang tua Laras juga main di bisnis properti walau masih amatiran. Paling tidak, Laras masih berasal dari keluarga baik-baik

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 61

    Jaja membuka pintu kamar dengan perlahan. Langit memang sudah gelap, tetapi jam di dinding masih berada di angka tujuh lebih tiga puluh menit. Ia tidak mendapati Yasmin di kamar. Jaja menoleh keluar untuk mencari sosok istrinya, tetapi tidak dengar suara apapun. Rumah dalam keadaan sepi. "Papa udah pulang," sapa Reza yang muncul dari dapur sambil membawa segelas susu. "Za, mama belum pulang dari pabrik?" tanya Jaja. "Udah, Pa, daritadi jam lima sore udah pulang. Kata mama kalau mama pulangnya di atas jam lima sore, nanti bisa diomelin Papa, he he... Mungkin ada di kamar mandi Pa." Reza ikut mengintip ke dalam kamar orang tuanya. "Nah, itu, suara air di kamar mandi." Reza memasang telinganya. "Papa kira, mama kamu disembunyikan jin lelaki yang kesepian, ha ha ha.... ""Papa jangan iseng, Pa, ini malam jumat. Nanti kalau ada yang godain Eza gimana?" Reza mendadak horor. "Godain balik, Za, ha ha ha.... " Reza mencebik. Percuma bicara dengan papanya, pasti lelaki itu pemenangnya. Pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin 62 Hot and Sweet (21+)

    "Sini, Sayang, duduk di sini! Kata terapis, saat akan melakukan hubungan suami istri, kita tidak boleh buru-buru dan harus rileks. Harus sambil berbincang yang menyenangkan tentang apa saja. Sini, cepatlah!" Yasmin menepuk sisi kiri tempat tidur yang kosong. Bagian yang memang sering ditiduri oleh suaminya. Jaja pun menurut. Ia berjalan naik ke tempat tidur, walau Untung sudah bergerak manggut-manggut. Yasmin terkikik geli melihat begitu aktifnya Untung dari balik celana boxer suaminya. Jujur, sseorang Yasmin pun masih ngeri dengan senjata suaminya, tetapi ia harus bisa memberanikan diri agar suaminya juga tidak takut. Ia harus yakin suaminya mampu menjalankan kewajiban sebagai suami selain mencari nafkah dan menyayanginya. Yasmin mendekatkan duduknya pada Jaja. Tangan suaminya digenggam erat, lalu ia kecup perlahan. "Bagaimana hari ini? Apa semua lancar?" tanya Yasmin. "Kalau urusan kantor lancar, Sayang, kalau urusan kolor ini yang gak tahu, lancar atau tidak." Jaja menggaruk

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-31
  • Terpikat Janda Tajir   Yasmin Season 2 (part 63)

    Amira sedang dibacakan dongeng oleh papanya malam ini. Sebenarnya, ia sudah sangat mengantuk, tetapi dongeng yang diceritakan papanya begitu seru dan dia enggan buru-buru terlelap. Hal ini selalu dilakukan Emir, saat Amira mengalami susah tidur, jadi tidak setiap malam. Dalam sepekan, papanya akan membacakan cerita atau berdongeng bisa dua atau tiga kali.Tergantung sang papa sempat, dan sedang tidak keluar kota. Sejak kecil, Amira selalu dibacakan cerita oleh Papa Emir sebelum ia tidur malam. Bahkan hingga Amira berusia tiga belas tahun, Amira tak bisa melepas kebiasaan sejak kecilnya.Papa Emir bercerita tentang kisah Cinderella modern yang jatuh cinta pada seorang lelaki biasa. Seketika Amira mengingat sesuatu dan hampir saja ia lupa menanyakannya."Pa, emangnya pacaran itu apa?" tanya Amira yang tadinya berbaring, kini memilih duduk sambil menanti jawaban bijak sang papa."Kenapa tiba-tiba tanya itu?" Emir menutup buku cerita yang ia pegang, lalu mengambil tangan Amira untuk digen

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-31
  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 (Part 64)

    Apakah Amira menangis saat dipermalukan di depan hampir semua anak kelas VIII? Tidak. Amira bersikap biasa saja. Tak ada sakit hati atau pun kecewa. Amira ditinggalkan dan ditertawakan oleh semua siswa, tapi ia tak peduli. Rambutnya ia kibaskan dengan kencang, agar sobekan kertas jatuh dari rambutnya. Amira juga menggunakan tangannya untuk menepuk-nepuk rambut keritingnya agar semua kertas benar-benar tak tersisa di mahkotanya.Aleta berlari menghampiri Amira dengan membawa serok sampah dan juga sapu. Ia membantu menyapu lantai yang penuh dengan sobekan kertas. Lalu, Andini dan Andrea mendekat pada Amira bermaksud memberikan dukungan."Jadi, lu naksir Kakak kelas itu?" tanya Andrea."Eh, iya kali," jawab Amira seadanya. Amira menyeringai lebar pada ketiga teman kembarnya yang selalu setia bersamanya, dalam keadaan apa pun."Dah, kalau tuh Kakak kelas gak suka diuber-uber gitu. Cuekin aja!" Andini merangkul pundak Amira, membawanya berjalan menjauh dari koridor kelas VIII. Tak ada sua

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-31

Bab terbaru

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 99

    Acara akad nikah dan resepsi yang diadakan di ballroom sebuah hotel mewah, berlangsung lancar dan meriah. Para tamu undangan yang berbondong-bondong memberikan selamat dan juga mendoakan sepasang pengantin yang tengah berbahagia di atas pelaminan sana.Semua bergembira dan tersenyum penuh senang. Amira, si gadis super unik, berjodoh dengan Reza yang tak lain adalah anak majikan sang ibu, saat dahulu kala. Jika ada penulis yang bersedia menceritakan kisah mereka dan memberi judul 'Menikahi Anak Pembantu', pasti sangatlah tepat. Namun itu hanya sepenggal kisah masa lalu yang dilalui Amira dan juga ibunya. Saat ini, mereka bahkan tak tahu berapa banyak aset perusahaan dan juga warisan yang ditinggalkan Uyut Wijaya untuk Amira dan juga ibunya.Buktinya dapat dilihat dari para undangan yang hadir, mulai dari wali kota Jakarta Selatan dan beberapa stafnya. Belum lagi lurah, dan camat setempat. Relasi bisnis sang papa, teman sekolah Amira, dan tentu saja belum lagi tamu dari pihak keluarga R

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 98

    Devano menjadi pusat perhatian di dalam rumah besar milik Aminarsih. Lelaki itu tak banyak bicara. Hanya senyuman dan anggukan yang ia berikan, saat Amira atau Emir menanyai dirinya. Lalu bagaimana dengan Aminarsih? Wanita setengah baya itu tak mau mengeluarkan suara apapun untuk Devano. Bahkan ia menganggap lelaki itu sudah lama mati. Ia hanya menghargai Amira sebagai darah daging lelaki kejam seperti Devano.Lelaki itu duduk tepat di samping kiri Amira, sedangkan Emir dan Aminarsih ada di posisi kanan. Yasmin pun tak kalah bingung. Ia memang ingat, saat itu Narsih menggantikannya jadi pengantin Devano, tetapi bukannya mereka langsung berpisah beberapa hari kemudian? Harusnya, usia Amira lebih tua, atau tak beda jauh dari Reza. Namun, kenapa bisa Amira masih sangat muda?Satu hal yang paling menyeramkan dari semua ini adalah penampilan Devano yang telah kehilangan sebagian tangan kirinya. Ada banyak pertanyaan bersarang di kepalanya. Bagaimana bisa?"Bang Reza, Om, Tante, jangan bin

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 97

    Langit malam tampak begitu terang benderang. Bintang bertabur di atas sana yang jika kita perhatikan, tampak seperti bentuk kursi. Aminarsih membiarkan jendela kamarnya terbuka. Sambil memijat kaki sang suami, sambil menikmati sinar bintang dan rembulan.Besok adalah hari lamaran Amira. Semua sudah disiapkan dengan begitu sempurna oleh Aminarsih dan juga suaminya. Keputusan sang puteri kesayangan sudah bisa mereka terima dengan lapang dada. Namun masih ada satu yang mengganjal Aminarsih, tetapi ia ragu untuk menanyakan perihal itu pada suaminya."Kenapa, Sayang? Sepertinya sedang memikirkan sesuatu? Apa ada yang belum rapi untuk acara besok?" tanya Emir penasaran, saat tiada suara yang keluar dari bibir sang istri saat memijatnya. Tidak seperti biasanya yang selalu ada saja yang menjadi bahan perbincangan."Pa, Ibu mau tanya. Mm ... tapi Papa jangan tersinggung. Ini soal ....""Devano?" tebak Emir dengan senyuman tersungging di bibirnya. Diraihnya tangan sang istri untuk duduk mendekat

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 96

    Amira, Reza, dan Aminarsih sudah duduk saling berhadapan di sofa ruang tamu. Ketiganya duduk tergugu tanpa mengeluarkan suara. Terutama Amira yang merasa sangat malu bercampur haru. Wajahnya terus saja meron saat lelaki dewasa di depannya tak pernah memutus pandangan untuk menatapnya.Merahnya buah apel di kebunnya, sudah pasti kalah dengan warna pipinya saat ini. Hangat dan begitu bersinar sangat cantik. Bagaimana seorang Reza semakin tidak terpesona dengan gadis seperti Amira? Sungguh berbeda saat bertegur sapa di telepon dan saat ini bertemu langsung. Amira masih saja menunduk malu tanpa suara. Gadis itu sibuk memilin ujung bajunya sambil sesekali menggigit bibirnya."Kita kok jadi diam-diaman gini ya? He he he ...." Aminarsih membuka suara sambil tertawa kecil. Reza pun tersadar dari lamunan, lalu menoleh pada Aminarsih dengan wajah yang merona juga."Bingung mau ngomong apa, Tante. Hati saya terlalu senang saat bertemu Amira. Sepertinya Amira yang masih malu-malu," ujar Reza deng

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 95

    Tiga tahun kemudian.Banyak sekali hal indah yang dialami Amira selama menjalani masa SMA. Teman yang banyak lagi seru. Guru-guru yang perhatian, namun tetap tegas. Orang tua dan adik-adik yang selalu memperhatikan dan sayang padanya. Pacar yang selalu sabar bila ditinggal tidur, atau ditinggal main olehnya. Benar-benar sempurna. Ditambah lagi teman-teman goib yang tak pernah mengganggunya. Hanya numpang lewat, atau say hello saja. Beda dengan dokter koas yang selalu mengukuti ke mana pun ia pergi. Pagi ini sarapan sedikit berbeda, karena wajah sang papa sedikit asem dan tak bersemangat. Apakah papanya sakit? Amira hendak bertanya, tetapi sungkan. Ia hanya memperhatikan lelaki yang semakin hari semakin dewasa itu tengah menyesap teh manis yang dituangkan istri tercinta ke dalam cangkir ukiran miliknya."Papa sakit?" kali ini Mahesa yang bertanya. Untunglah, mewakili perasaan penasaran dirinya. Emir mengangkat wajahnya, lalu tersenyum tipis."Papa baik-baik aja. Cuma agak lebay!" belu

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 94

    Berawal dari kejadian hari pertama di sekolah, Amira menjadi terkenal. Ditambah lagi, semua guru baru mengetahui bahwa Amira adalah cicit pemilik lembaga pembelajaran mereka, sehingga hampir semua guru dan staf sangat menyukai Amira. Saat ini, Amira belajar di kelas XA bersama dengan Andini. Baru sepekan mengikuti kegiatan belajar mengajar, Amira sudah akrab dengan semua teman di kelasnya. Ditambah lagi desas-desus bahwa gadis itu adalah cikal-bakal pemilik lembaga pendidikan ini kelak. Tentulah banyak teman baik laki-laki mau pun perempuan yang dekat dan baik pada Amira. Namun tetap saja, Amira lebih merasa cocok dengan Andini. Si lemot yang menggemaskan."Nomor lima dong," bisik Andini pada Amira. Hari ini mereka ada kuis dari pelajaran matematika yang mengulang materi pembelajaran saat seragam putih biru. Andini dan Amira duduk di barisan tengah, juga saling bersebelahan."Belum. Baru nomor dua," jawab Amira sambil berbisik."Bohong dosa loh, Mira," balas Andini."Ish, gak percaya

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 93

    Dasar Amira! Terbiasa tak punya ponsel, sehingga ia melupakan benda itu. Padahal sudah satu bulan ini ia pakai. Namun, Amira lebih sering mengabaikan ponselnya, karena tak ada akun media sosial apapun di dalam sana. Hanya, WA, musik, dan aplikasi ruang guru.Mulai dari bangun tidur, mandi, salat, kemudian berpakaian, Amira masih tak sadar dengan keberadaan ponselnya. Benda itu jatuh di kolong tempat tidurnya sehingga ia pun tak menyadarinya. Ponsel itu disilent dan saat ini tengah berkelap-kelip, tanda seseorang tengah menghubungi dirinya. Namun sayang, Amira yang sibuk dengan hari pertama mulai masuk sekolah, memilih langsung keluar kamar dengan aneka pernak pernik di tubuhnya.Ranselnya penuh dengan barang persiapan pengenalan lingkungan sekolah. Mulai dari tanah liat, chiki, sampai bola bekel ada di dalam tasnya. Amira tak tahu saja, bahwa kekasih hatinya tengah memendam penasaran karena teleponnya tak kunjung diangkat. Padahal lelaki itu hendak mengucapkan kalimat selamat hari per

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 92

    "Mira, mau ke mana?" tanya Aminarsih pada puterinya. "Naik ke kamar, Bu. Daah ... makasih Ibu kejutannya," ujar Amira yang baru saja hendak naik ke atas, lalu berbalik badan, mencium pipi ibunya, lalu dengan berlari cepat ala goib, sudah berada di dalam kamar sambil memegang ponsel. Jika yang lain perlu mengatur napas, maka Amira tak perlu karena berlari secepat apapun ia tidak akan terengah-engah."Hallo, Sayang," ucapnya sambil menutup mulut menahan tawa."A-a-apa?" suara terbata Reza di seberang sana."Sayang."Brugh!Brugh"Hallo ... hallo ...."Amira memandang sambungan telepon yang terputus. Apakah sinyalnya jelek? Gadis itu mencoba melakukan panggilan lagi, tetapi tidak tersambung. Ia tak marah atau kecewa, gadis itu malah terus saja tersipu malu, bahkan ia membawa tubuhnya berputar-putar karena rasa senang yang luar biasa. Akhirnya, setelah dua tahun setengah memendam rindu, ia dapat mendengar suara itu. Suara yang membuatnya meleleh seperti hari ini. CupAmira mencium ponse

  • Terpikat Janda Tajir   Season 2 Part 91

    Dua tahun lebih sudah berlalu. Hari ini adalah hari kelulusan Amira dari seragam biru putih. Semua siswa menanti dengan debaran tak bisa dikendalikan. Mereka antre dari pagi untuk membaca penguman kelulusan. Pagar besar sekolah masih terkunci. Karena masih pukul lima lebih lima belas menit. Gerbang sekolah biasa dibuka pukul lima tiga puluh. Antrean semua siswa sudah tak sabar ingin membaca papan pengumaman di kelas mereka masing-masing.Sudah ada Amira yang semakin hari semakin cantik dan mempersona. Begitu juga dengan ketiga teman kembar tiganya. Mereka tumbuh menjadi gadis yang menggemaskan sekaligus cerdas. Jika Amira lebih menonjol pada aktifitas olah raga, berbeda dengan Andrea dan Aleta yang berprestasi di bidang akademis. Keduanya selalu saja mendapat peringkat tiga besar di kelas. Lain lagi Andini, si gadis tidak nyambung itu memiliki suara yang sangat bagus dan masuk ke dalam group paduan suara sekolah. "Lu udah sarapan?" tanya Andrea pada Amira yang berdiri di sampingnya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status