Share

Bab 19

Penulis: Ara putri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari-hari berlalu begitu cepat, sudah hampir dua Minggu seja menikah. Sarah sudah menentukan kapan operasinya di lakukan, dokter sudah memberi jadwal padanya.

Sedangkan suaminya? Ia tidak meminta izin, karena sejak terakhir kali Amora datang ke Vila, sejak itu pula Devan tak pernah datang lagi padanya.

"Bi Asih," Sarah memangil wanita tau itu.

"Iya, Non Sarah. Ada apa panggil bibi?"

"Aku mau bicara, Bi."

Sarah butuh izin, ia tidak bisa pergi begitu saja tanpa izin dari orang rumah. Satu-satunya pilihan ya memberi tahu Bibi Asih selaku orang kepercayaan suaminya.

"Ada apa, Non? Butuh sesuatu ya, biar bibi carikan."

"Bukan, Bi. Sarah cuma mau bilang... Beberapa hari mungkin Sarah akan pergi,"

Wanita tua itu tentu saja terkejut. Mau kemana memangnya gadis ini, bagaimana pun ia di tugaskan menjaga istri majikannya ini. Ia yang bertanggung jawab selama Devan tidak ada, jadi ia harus

"Non Sarah mau kemana?"

Sarah mengeluarkan kertas pemeriksaan yang butuh izin dari keluarga. " Ini... Sara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 20

    Devan tidak tahu ia senang atau harus sedih sekarang. Saat ajakan yang dari dulu sangat ia inginkan hari ini datang, tapi ia sudah terlanjur memilih jalan lain, jalan yang mungkin membuat banyak orang terluka.Devan mengusap wajah kasar. Sekarang bagaimana cara menyelesaikannya? Bagaimana cara ia memberi tahu ada rahim lain yang lebih ingin ia isi sekarang di bandingkan rahim istri sahnya sendiri Apa Amora bisa terima?Amora yang melihat suaminya tak menanggapi merasa kecewa, ia pikir Devan akan berbinar bahagia. Tapi siapa sangka pria itu malah terlihat lesu tak bersemangat. Amora menyentuh tangan suaminya, mencoba menarik perhatian Devan. Tapi lagi-lagi ia di tepis, Devan malah membuang muka membuat Amora sangat sedih."Mas... Kamu gak senang dengan keputusan aku?""Bukan,""Lalu mengapa kamu begini. Aku tahu wajah kamu gak menunjukkan kebahagiaan, kamu untuk gak cinta aku lagi? Gak mau anak dariku lagi?" "Hentikan, Ra. Lebih baik sekarang fokus aja pada kesembuhan kamu.""Mas, k

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 21

    Cedera pada kakinya berangsur mulai membaik. Sedangkan di kepala, dokter mengatakan Amora hanya mengalami geger otak ringan, dua hari di rawat ia sudah di bolehkan pulang.Untuk sementara waktu Amora terpaksa harus duduk di kursi roda, sedangkan Devan dengan setia mendorongnya keluar rumah sakit. Mobil mereka telah menunggu di depan, Devan secara pribadi datang menjemput istrinya. "Mas, kenapa papa aku gak pernah jenguk ya? Selama dua hari ia tidak pernah datang. Apa kamu tidak memberi tahu dia?"Devan mengeleng, "tidak. Papa sedang melakukan perjalanan bisnis ke Singapura, aku gak mau membuat dia hawatir di sana."Melakukan perjalanan bisnis bukan hal yang mudah, butuh konsentrasi dan pikiran yang jernih untuk mengatur strategi agar bisa menarik minat investor. Devan tahu itu, jadi ia tidak mau menganggu waktu papa mertuanya dalam bekerja, lagi pula Amora juga tidak terluka parah."Sayang sekali, padahal aku sangat rindu sama Papa. Mas, bagaimana setelah aku sembuh kita liburan lagi

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 22

    Sura musik memenuhi ruang dengan volume maksimal yang bahkan membuat jantung ikut bergetar. Susana terasa heboh, tubuh-tubuh meliuk liar di atas lantar, tawa dan detingan gelas silih berganti mengantarkan gemerlap malam hari ini.Di ruangan yang di penuh manusia ada seseorang yang terlihat tak bersemangat. Ia duduk di sudut ruangan, menatap setiap orang yang berpesta bahagia, matanya liar melihat setiap penjuru tapi sampai akhir ia tetap tak bisa menemukannya."Hay, sudah lama Lo nunggu?" Seseorang menepuk pundaknya, membuat pria tadi tersentak kaget."Ya," ia menjawab singkat, lalu kembali meneguk minuman yang tinggal sedikit di gelasnya."Udah lama gue gak pernah lihat Lo lagi di sini." Dion mengangkat botol minuman lalu menuangkan kembali ke gelas sang teman. "Masih berusaha cari dia?"Jaya tersedak minumannya, "sok tahu Lo," meskipun dia berkata begitu tapi tatapan matanya yang liar sudah dapat di tebak. Dion terkekeh kecil, ia menyodorkan ponselnya memperlihatkan sebuah foto yan

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 23

    Jika ada yang berubah itu sudah pasti akan ada yang terjadi, Amora yakin ia tak salah lagi. Melihat suaminya yang selalu pulang malam dari kerja, terkadang juga gak pulang-pulang membuat rasa curiganya semakin tinggi.Padahal ia sudah berjanji mau untuk memiliki anak, tapi sikap Devan tak berubah. Malah semakin dingin dan menjaga jarak darinya, pikiran hadirnya wanita lain dalam hidup suaminya semakin kuat."Ma,"Ratna yang sedang duduk menonton televisi segera mengalihkan perhatiannya pada sang menantu."Kenapa, Ra?""Aku mau tanya... Mas Devan pernah cerita sesuatu gak?""Hah? Cerita apa maksud kamu?"Amora memilin jari-jarinya gugup, ia tahu ini tak pantas di tanyakan pada mertuanya sendiri, tapi mau bagaimana lagi ia terlanjur penasaran."Itu... Mas Devan selalu pulang malam dan terkadang juga gak pulang sampai berhari-hari. Ma, apa mas Devan punya wanita lain ya di luar sana?"Diam. Ratna tidak menjawab dengan lekas, ia menatap menantu sesaat lalu menarik nafas panjang. "Dia tid

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 24

    Sarah tidak tahu jika memeriksa kehamilan akan seperti ini, pengalaman pertama kali membuat ia begitu kaku saat pertama benda dingin itu menyentuh permukaan perutnya yang masih rata."Wah, ternyata bayinya sudah masuk Minggu ke 6 ya, sudah mulai terbentuk. Bayinya sangat sehat," dokter menunjukkan gambar hitam putih yang terlihat di layar sana. Devan benar-benar terharu melihat rupa calon anaknya. Rasa bahagia membuncah, bahkan ia tak malu meneteskan air mata bahagia di hadapan dokter dan suster di sana."Sepertinya tuan Devan sangat senang dengan kehamilan anda nona..." Dokter itu tersenyum penuh arti menatap Devan yang juga menatapnya. Sarah tak mengerti, ia hanya diam sepanjang pemeriksaan itu. Meskipun ia heran beberapa kali dokter terlihat mencoba mengobrol akrab dengan suaminya."Apa ada pantangan untuk anak kami, dok?" "Selagi sang ibu bisa memakannya semua boleh-boleh saja. Tapi kalau bisa jauhi dulu makanan dan minuman yang kurang sehat, seperti kopi dan makanan ringan. Le

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 25

    Akhirnya ia bisa juga menikmati kembali kebebasan dan kembali bersenang-senang. Setelah dua jam merayu suaminya, akhirnya Devan mengizinkan ia keluar sendirian. Meskipun harus banyak mendapatkan pesan agar menjaga diri dan calon anak mereka dengan baik, tapi tak masalah karena ia juga pasti menjaga bayi di perutnya ini dengan baik tanpa di suruh."Enaknya beli apa ya?" Ia berjalan menyusuri toko yang menyediakan berbagai macam jenis makanan manis, tiba-tiba ia merasa tertarik dengan sebuah donat jumbo yang di hias dengan sangat cantik. Tiba-tiba ia merasa ngiler, jadi ia buru-buru ingin membelinya."Sarah?"DegBaru saja tangannya ingin menjangkau donat cantik itu, tapi suara cempreng seseorang membuat ia mengurungkan niatnya."Wah gak nyangka, ternyata hidup kamu lebih baik ya setelah menikah dengan suami orang. Gimana rasanya jadi pelakor?"Ucapan ini jelas menarik perhatian orang-orang yang lewat. Begitu juga dengan Sarah, ia bahkan sampai diam mematung mendengarnya. Orang-orang y

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 26

    Amora tidak berhenti tersenyum setiap kali Devan memberinya hadiah-hadiah mewah. Berlahan, ia merasa suaminya telah kembali. Sikap Devan yang beberapa waktu lalu sempat dingin sekarang sudah menghilang dan menjadi suami penuh perhatian dan kasih sayang lagi.Amora sangat bahagia. Seperti saat ini mereka berdua kembali liburan ke Paris seperti yang di minta waktu lalu olehnya. Kegiatan liburan ini tiap kali pasti akan diliputi oleh awak media tanah air. Devan adalah pengusaha tersohor, tentu saja kehidupan pribadinya sering di cari-cari oleh media, apalagi Amora yang juga seorang model tentu saja hal seperti ini sudah biasa bagi mereka."Ada apa-apa? Apa mama yang menghubungi kamu mas?" Amora memeluk Devan yang masih tak mengenakan pakaian setelah melakukan sesi percintaan mereka yang panas."Ya,""Dia bilang apa?" Amora jadi kepo. Tak biasanya mertuanya itu mengangu waktu liburan mereka seperti ini."Bukan masalah besar, sayang. Ayo... Kamu tidur lagi. Istirahat yang cukup agar nanti

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 27

    Ia mencoba menyakinkan dirinya sendiri, bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi rasa takut juga tak hilang dari hatinya, bahkan sampai sekarang Devan juga belum kembali setelah tadi pagi meninggalkan kamar hotel mereka.Ada apa ini?Apa suaminya benar-benar tega membuangnya di sini? Semakin banyak ia berpikir semakin cemas dia. Amora mengambil ponselnya, mencoba menghubungi nomor Devan beberapa kali tapi tak kunjung di angkat."Apa dia benar-benar berubah?"Meskipun sudah seperti ini ia masih belum percaya Devan benar-benar marah padanya. Ia tau suaminya sangat mencintainya, bukankah masalah anak bisa di bicarakan lagi?Ngomong-ngomong soal anak, benar dia beberapa bulan ini tetap meminum pil KB. Meskipun dia pernah berkata siap menjadi seorang ibu, tapi sebenarnya dalam hati ia tidak pernah mau.Ada alasan di baliknya, dan ia tidak bisa menceritakan pada orang lain meskipun itu Suaminya sendiri. ....Pukul enam sore Devan kembali. Amora bernafas lega, ternyata pikiran buruknya tak be

Bab terbaru

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 34

    Bagaimanapun Devan mencoba menjelaskannya semua tentu tak mudah di terima oleh Amora. Semakin suaminya bicara ia semakin merasa sakit hati, apalagi masalahnya anak lagi, sungguh membuat ia muak."Bawa aku bertemu dengannya!" "Tidak sekarang, Ra. Setelah bayi itu lahir...." "Gak mau! Aku mau sekarang. Aku mau lihat secantik apa di sampai kamu berpaling dariku."Sungguh keras kepala. Devan hanya bisa berpikir bagaimana caranya agar Amora tak menyakiti Sarah jika bertemu.Di tubuh gadis itu ada anaknya. Meskipun a mencintai Amora tapi ia juga tak akan rela darah dagingnya terluka."Baiklah... Aku akan membawamu bertemu dengan tapi dengan syarat," "Mas, kamu!!" "Jangan menyakitinya. Asalkan kamu berjanji tidak menyakitinya aku akan membuat kalian bertemu. Bagaimana?" Syarat dari Devan membuat Amora tidak senang. Bagaimanapun dia ingin menemui wanita itu agar memberi dia pelajaran, tapi lagi-lagi suaminya melindungi.Amora marah!Melihat ibu mertuanya juga setuju dengan pendapat Devan

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 33

    Entah ada angin apa pagi-pagi sekali Ia harus dikejutkan dengan kedatangan dua manusia yang tak disukainya ini. Mana datangnya dengan wajah kusut lagi, kan ia jadi pikir buruk.Sarah menatap tajam Rossi yang tanpa malu berani datang ke villa ini, padahal jelas-jelas wanita itu tempo hari telah menghinanya habis-habisan. Apa dia tidak malu?Tapi mengingat wanita itu memang tidak punya malu ia tak ambil pusing lagi. Bahkan wanita seperti Rossi ini hanya tahu uang saja, mungkin dia sedang susah makanya ingat dengan dirinya ini. "Ada perlu apa ayah kesini?" Omar menatap nanar wajah sang putri. "Sarah, lama kita tak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Basa basi sekali. Tentu saja dia tak menjawab, baik atau burukpun keadaannya selama ini memang ayahnya peduli? Jawabannya tentu saja tidak!Bahkan ia hampir mati menahan sakit dulu. Saat ia meminta bantuan malah di usir dengan kejam. Jika mengingat tentang itu ingin menangis rasanya. Untung saja diwaktu yang tepat Devan datang sebagai pahlawan.

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 32

    Sepanjang hari Amora menunggu kepulangan Devan. Tapi sampai matahari terbenam batang hidung suaminya itu tak terlihat sedikitpun. Bukankah dia berjanji akan pulang hari ini?Ini bahkan sudah satu Minggu mereka tak bertemu.Dia awalnya percaya jika sang suami tengah pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Tapi setelah mendapatkan foto-foto itu ia sudah tidak percaya lagi.Devan pasti berbohong! Siang ini bahkan ia kembali mendapatkan kiriman dari nomor yang tidak ia ketahui. Di sana terlihat suaminya tengah di pusat perbelanjaan bersama seorang wanita yang tengah hamil.Tentu saja ia sangat terkejut. Tapi pada siapa ia bertanya? Sampai sekarang ia bahkan tidak tahu dimana posisi suaminya. Benar-benar di luar kota atau masih di kota ini dan menginap di rumah selingkuhannya?"Brengsek kamu, Mas! Gak aku sangka kamu berani bermain api di belakang ku!" Beberapa kali umpatan yang keluar dari bibirnya. Rasa kesal tak juga hilang dari hatinya yang sedang memanas.Melihat wanita hamil di sisi

  • Terpaksa jadi pelakor   bab 31

    Hari berganti hari, tidak terasa sekarang kehamilan Sarah telah memasuki bulan ke delapan. Itu berarti tak lama lagi ia akan melahirkan, ia rasanya sudah tak sabar.Meskipun begitu dia juga merasa resah, rasa takut di pisahkan dengan buah hatinya semakin membuat hatinya berat.Apakah Devan akan memberinya kesempatan untuk bertemu anaknya nanti? Atau ia benar-benar tak di izinkan?Air mata Sarah menetes memikirkan bagaimana jika nanti ia tak lagi bisa bertemu dengan anaknya sendiri. "Kenapa?" Devan bertanya, "malam-malam malah bangun, ayo sini tidur lagi." Devan menarik dengan lembut membawa sang istri kembali kedalam pelukannya."Om...""Mmm..." Devan bergumam lirih."Aku gak bisa tidur, Om." Mendengarnya Devan kembali membuka matanya."Kenapa? Ada yang mengangu pikiran mu?" Semenjak kandungan Sarah membesar Devan sangat menjaga dan menjadi suami siaga. Terkadang Sarah merasa terharu, andai saja pria ini benar-benar suaminya, milik dia sendiri pasti ia sangat senang. Hanya saja

  • Terpaksa jadi pelakor   bab 30

    Mata Devan membulat sempurna. Ia mendadak berbalik, menatap Sarah dengan tajam menantikan jawab yang pasti."Kamu bercanda kan? Bagaimana bisa mama tau tentang kamu?"Sarah hanya menggeleng. Ia sendiri juga sedang ketakutan sekarang, pembicaraan mereka hari itu masih membekas di benaknya. Apa setelah anak ini lahir ia akan di usir dengan kejam?"Ahh... Sial! Kenapa jadi begini!" Devan meremas rambutnya frustasi. "Dia tanya apa saja sama kamu?""Gak ada, Om. Cuman sebentar..." Sarah engan mengatakan pembicaraan yang di katakan Ratna. Bagaimana pun juga ia akan sakit kembali jika mengulang bertapa kasar wanita itu kemarin.Devan tidak bertanya lagi. Ia pergi meninggalkan ruang rawat dengan wajah frustasinya. Kali ini ia tidak ingin mengurus pelayan yang bernama mawar, tapi ia harus menemui ibunya."Jika Mama tahu apa dia juga memberi tahu Amora? Sialan! Aku bahkan belum menyiapkan alasan yang baik." gumam Devan dalam hati.****Devan lekas kembali ke rumah dengan terburu-buru. Bahkan ia

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 29

    Memiliki segalanya bukan berarti ia merasa selalu bahagia. Amora meremas kertas di tangannya, lagi-lagi masalah ini datang tanpa di undang. Jika dulu ia bisa melabrak dan bersikap sombong pada setiap wanita yang mencoba merayu suaminya. Tapi sekarang ia seperti istri lemah yang tak bisa melakukan apa-apa, berdiam diri menatap setiap perubahan yang suaminya lakukan. Ia bahkan tidak bisa menebaknya apa saja yang telah hilang dari suaminya itu!"Bagaimana?" "Tuan hari ini benar-benar ke kantor, Nyonya. Tidak ada yang mencurigakan,"Amora mengertat giginya geram. Bagaimana bisa Devan begitu baik menyembunyikan selingkuhannya. "Bagaimana di vila?""Tidak mungkin nyonya. Kemarin saya bahkan melihat nyonya Ratna pergi ke Villa. Jika tuan benar-benar selingkuh, dia tidak mungkin menyembunyikannya disana."Masuk akal. Mertuanya sangat menyayangi dirinya, tidak mungkin dia menyembunyikan perselingkuhan Devan jika itu benar-benar terjadi."Mengapa nyonya begitu yakin tuan Devan memiliki wanit

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 28

    Sarah tertegun. Ada rasa takut yang menekan dirinya saat berhadapan langsung dengan ibunda Devan. Bukan apa-apa, tapi tatapan benci dari wanita tua itu mampu membuat tubuhnya gemetar karena takut."Jangan cemas... Selama kamu menjadi gadis baik seperti sebelumnya tidak akan ada masalah. Kamu hanya perlu melahirkan cucu saya, setelah itu... Menjauh dari hidup putra saya." Sarah tersenyum kecut. Tanpa di suruh ia juga akan melakukan itu, lagi pula ia sudah sadar diri dari awal tidak mungkin bisa bersaing dan mengantikan tempat Amora si wanita kaya itu."Kamu mengerti?!" Sarah berusaha membalas tatapan Ratna yang mencoba menekannya, lalu ia berkata, "nyonya... Diantara aku dan Om Devan telah tertulis perjanjian hitam dia atas putih. Pergi atau tidaknya putra anda yang memutuskannya...." Mendengar ucapan Sarah, Ratna tersenyum senang. Tertulis hitam di atas putih, sepertinya akan lebih mudah menyingkirkan gadis ini kelak. Pada akhirnya ia sadar Devan tidak bodoh, dia benar-benar mencar

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 27

    Ia mencoba menyakinkan dirinya sendiri, bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi rasa takut juga tak hilang dari hatinya, bahkan sampai sekarang Devan juga belum kembali setelah tadi pagi meninggalkan kamar hotel mereka.Ada apa ini?Apa suaminya benar-benar tega membuangnya di sini? Semakin banyak ia berpikir semakin cemas dia. Amora mengambil ponselnya, mencoba menghubungi nomor Devan beberapa kali tapi tak kunjung di angkat."Apa dia benar-benar berubah?"Meskipun sudah seperti ini ia masih belum percaya Devan benar-benar marah padanya. Ia tau suaminya sangat mencintainya, bukankah masalah anak bisa di bicarakan lagi?Ngomong-ngomong soal anak, benar dia beberapa bulan ini tetap meminum pil KB. Meskipun dia pernah berkata siap menjadi seorang ibu, tapi sebenarnya dalam hati ia tidak pernah mau.Ada alasan di baliknya, dan ia tidak bisa menceritakan pada orang lain meskipun itu Suaminya sendiri. ....Pukul enam sore Devan kembali. Amora bernafas lega, ternyata pikiran buruknya tak be

  • Terpaksa jadi pelakor   Bab 26

    Amora tidak berhenti tersenyum setiap kali Devan memberinya hadiah-hadiah mewah. Berlahan, ia merasa suaminya telah kembali. Sikap Devan yang beberapa waktu lalu sempat dingin sekarang sudah menghilang dan menjadi suami penuh perhatian dan kasih sayang lagi.Amora sangat bahagia. Seperti saat ini mereka berdua kembali liburan ke Paris seperti yang di minta waktu lalu olehnya. Kegiatan liburan ini tiap kali pasti akan diliputi oleh awak media tanah air. Devan adalah pengusaha tersohor, tentu saja kehidupan pribadinya sering di cari-cari oleh media, apalagi Amora yang juga seorang model tentu saja hal seperti ini sudah biasa bagi mereka."Ada apa-apa? Apa mama yang menghubungi kamu mas?" Amora memeluk Devan yang masih tak mengenakan pakaian setelah melakukan sesi percintaan mereka yang panas."Ya,""Dia bilang apa?" Amora jadi kepo. Tak biasanya mertuanya itu mengangu waktu liburan mereka seperti ini."Bukan masalah besar, sayang. Ayo... Kamu tidur lagi. Istirahat yang cukup agar nanti

DMCA.com Protection Status