Share

Bab 25

Napas Tanaya tertahan. Kaki dan perutnya terasa lemas. Dia terkejut sekaligus takut. Begitu canggung hingga rasanya ingin menghilang dari tempat.

Tanaya menelan ludah. Dia menatap Henry dengan tenang, lalu berkata dengan raut penuh keadilan, "Omong kosong! Siapa yang bilang itu?!"

Henry terdiam.

Henry tidak menyangka bahwa dia yang menahan diri malah membuat Tanaya meragukan kemampuannya. Sungguh konyol.

Mata Tanaya melengkung. Entah berapa banyak dari percakapannya yang terdengar oleh Henry. Keinginan untuk bertahan hidup membuat Tanaya berkata dengan penuh menjilat.

"Siapa yang menyebarkan rumor itu? Suruh dia maju menghadapiku! Berani-beraninya dia mengatakan Tuan Henry itu impoten! Bagaimana mungkin Tuan Henry impoten? Tuan Henry jelas-jelas hebat sekali! Tuan Henry yang paling hebat di dunia ini!"

Bibir Tanaya terus mencerocos, menyanjung Henry dengan sepenuh tenaga.

Henry bersandar di dinding dengan tangan menyilang di depan dada. Dia melihat pertunjukan yang disajikan Tanaya den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status