Share

Bab 100

Author: Helena Ayu
last update Last Updated: 2024-11-05 13:50:45
Henry mencubit keningnya, pandangannya beralih ke Miana di sebelahnya.

Henry selalu tidak mengerti mengapa kakeknya begitu berpihak pada Miana!

Saham Grup Eskaria diberikan begitu saja, begitu juga gelang warisan keluarga Jirgan.

Padahal, Miana adalah wanita sangat licik dan jahat! Apa yang bagus dari wanita seperti ini!

"Aku akan segera sampai di rumah sakit, lebih baik kita bicarakan secara langsung." Setelah berhenti sejenak, dia menambahkan, "Miana ikut datang denganku."

Mendengar Miana juga ikut, suara Eddy seketika melembut, "Baik, aku akan menunggu kalian."

Setelah menutup telepon, Henry menghela napas panjang.

Pasti ada alasan mengapa Kakek tiba-tiba ingin mengirim Janice ke luar negeri!'

Kalau memang Miana yang mengatur semua ini, jangan salahkan aku bersikap kejam!'

Tidak lama kemudian, mobil berhenti di depan rumah sakit.

Henry menarik Miana keluar dari mobil.

Karena pergelangan tangannya dicengkeram sampai terasa sakit, Miana pun mengerutkan kening dan berseru, "Henry, lepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liana Ilaria
ceritanya bagus cuma terlalu bertele tele kesannya ceritanya tidak berkembang saya harap tidak terlalu panjang ceritanya.,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 101

    "Mia, aku sudah menemukan buktinya. Kamu sekarang di mana? Ayo kita bertemu," ujar Giyan dengan suara yang lembut.Miana tertegun sejenak sebelum balik bertanya, "Bukti apa?"Apakah bukti tentang kecelakaan mobil Janice?Namun, Miana tidak pernah memberi tahu siapa pun masalah tersebut.Bahkan, Sherry pun tidak tahu."Bukti kecelakaan mobil kakak iparmu."Seketika, Miana merasa sangat terkejut.Seperti yang dia tebak sebelumnya.Namun, bagaimana Giyan bisa tahu?"Jangan khawatir, bukti ini diperoleh melalui jalur resmi dan tanpa menggunakan cara ilegal." Giyan sangat memahami Miana, jadi segera menjelaskannya terlebih dahulu. Namun, mengenai cara apa yang dia gunakan dan bagaimana dia mendapatkannya, dia tentu tidak akan mengatakannya."Aku punya urusan penting yang harus ditangani sekarang, bisa tunggu aku menghubungimu kembali?" Miana sangat yakin, sekalipun dia memperlihatkan bukti tersebut kepada Henry sekarang, Henry tetap tidak akan percaya bahwa Janice yang melakukannya, hanya a

    Last Updated : 2024-11-22
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 102

    Miana menjawab sambil tersenyum, "Baik, Kek."Eddy pun pergi dengan perasaan puas.Dia tidak peduli apa yang dilakukan Henry. Selama itu membuat Miana Bahagia, itu sudah cukup.Setelah Eddy keluar dari kamar, Janice segera berkata, "Henry, kamu keluarlah dulu, aku ingin bicara dengan Miana berdua saja."Saat Henry ingin mengatakan sesuatu, Miana mendahuluinya, "Jangan keluar, kamu harus menjadi saksi!"Janice sangat licik. Jika nanti dia tidak mengakui bahwa Miana sudah meminta maaf, Henry pasti akan mencari perhitungan dengannya lagi.Mata hitam Henry menatap Miana.'Apa maksud wanita ini?'Miana merapikan rambutnya ke belakang telinga, berjalan dengan anggun mendekati ranjang rumah sakit Janice, lalu menatapnya dan berkata, "Aku minta maaf!"Sebelum masuk, dia pikir akan sulit untuk mengucapkan tiga kata itu, tetapi sekarang dia menyadari tidak begitu sulit.Cukup membuka mulut dan semuanya selesai.Janice mendongak menatapnya, wajahnya yang agak pucat masih ada bekas air mata, lalu

    Last Updated : 2024-11-22
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 103

    Henry menghentikan Janice yang hendak turun sambil berkata, "Sudah terluka masih saja bergerak-gera, berbaringlah dengan tenang! Lagi pula, kamu nggak salah, kenapa harus meminta maaf padanya!" Dari nada bicaranya, samar-samar dapat terdengar rasa prihatinnya.Miana memandang suaminya sedang merawat wanita lain dengan hati-hati, hatinya tentu saja sangat sakit, tetapi dia tidak mengatakan apa pun dan berbalik pergi.Melihat Miana hendak pergi, Janice segera mendorong Henry dan bergegas turun dari tempat tidur.Dia langsung berlutut di lantai, menatap punggung Miana dengan mata yang merah berkaca-kaca sambil berkata, "Miana, maafkan aku, semuanya salahku, nggak seharusnya aku memintamu untuk meminta maaf padaku! Kamu jangan marah pada Henry, oke?" Janice pun mulai menangis dengan tampak yang menyedihkan.Miana berhenti sejenak, mengernyit, mengabaikannya, dan terus berjalan ke depan.Janice sangat pandai berakting. Miana tidak ingin berdebat dengannya karena ada Henry di sini, jadi lebi

    Last Updated : 2024-11-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 104

    Henry mendengkus dingin dan berkata, "Aku sudah bilang, kandungannya nggak stabil, jadi kamu seharusnya mengalah padanya, jangan membuatnya marah. Kalau terjadi sesuatu pada anak di perutnya, lihat saja bagaimana aku akan memberimu pelajaran!"Tatapan Henry begitu dingin dan menakutkan, membuat tubuh Miana merinding, hatinya terasa sakit dan ingin menangis.Miana sedikit mendongak, menahan air matanya agar tidak mengalir. Ketika dia menatap Henry lagi, sudah tidak ada emosi apa pun yang terlihat dari matanya."Henry, pernahkah kamu menganggapku sebagai istrimu? Pernahkah kamu menghormatiku? Sudah tiga tahun aku menikah denganmu, tapi perlakuan yang kudapatkan lebih buruk daripada seorang wanita simpanan!" Miana tahu, tidak sedikit pria yang bermurah hati pada wanita simpanan mereka, memberikan bunga, perhiasan, mobil, rumah, bahkan membawa mereka ke acara sosial.Sementara dia, sama sekali tidak mendapatkan satu pun perlakuan spesial seperti itu.Henry menyipitkan matanya dan berkata,

    Last Updated : 2024-11-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 105

    Meskipun berpikir demikian, Miana juga tahu bahwa Kakek baru akan merasa tenang setelah meminta maaf padanya. Karena inilah Miana tidak menyangkal dan hanya mendengarkan.Sesampainya di firma hukum, Miana berpamitan dengan Kakek.Setelah mobil pergi, Miana berbalik dan melihat Yirana berdiri tidak jauh di belakangnya sambil tersenyum sinis."Wah, Bu Miana sungguh nggak pilih-pilih, bahkan mau berhubungan dengan seorang kakek-kakek!"Saat Miana turun dari mobil, dia melihat jelas Eddy yang duduk di dalam mobil. Dia pun berpikir bahwa Miana benar-benar tidak memiliki harga diri dan batasan hanya demi mendapatkan promosi dan uang.Bisa-bisanya Miana memiliki hubungan dengan kakek setua itu.Miana malas meladeni Yirana, langsung berjalan masuk.Setiap kali Yirana mencari masalah, Miana akan memarahi diri sendiri, mengapa dulu dia begitu bodoh memperlakukan orang seperti ini dengan begitu baik.Melihat Miana diam, Yirana pun berpikir dia telah menyentuh titik lemah Miana dan sindirannya mak

    Last Updated : 2024-11-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 106

    Menyadari perubahan raut wajah Miana, Amanda segera meninggalkan ruang kantor.Setelah panggilan telepon itu masuk untuk ketiga kalinya, Miana baru mengangkatnya.Begitu diangkat, terdengar suara marah, "Miana, berani sekali kamu nggak mengangkat teleponku!"Ekspresi Miana menegang, lalu bertanya dengan ketus, "Ada apa?"Yang menelepon adalah adik kandungnya, Celine Senora, yang hilang pada saat kecil, dan setelah ditemukan selalu mencari masalah dengannya.Sebelum menikah, kehidupan Miana di keluarga Senora sangat menderita."Giyan barusan datang ke rumah untuk membatalkan pertunangan denganku! Miana kamu sungguh jalang! Berani-beraninya kamu menggoda Giyan di belakangku!" umpat Celine dengan sangat kasar, sama sekali tidak terlihat seperti putri dari keluarga terpelajar.Setelah mendengar tuduhan Celine, yang langsung muncul di benak Miana adalah bahwa sebelumnya Giyan meneleponnya untuk bertemu guna memberikan bukti kecelakaan. Namun, alasan itu hanyalah umpan, tujuan sebenarnya ada

    Last Updated : 2024-11-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 107

    Setelah mengatakan semuanya, Celine langsung menutup telepon.Henry terlalu menakutkan, jadi dia takut.Namun, dia senang bisa membuat Henry memberi pelajaran kepada Miana.Setelah panggilan telepon terputus, wajah Henry seakan-akan diselimuti lapisan es.'Berani sekali kamu, Miana!'Pada saat ini, pintu ruang ICU terbuka.Henry melangkah maju dan bertanya pada dokter, "Bagaimana kondisinya?""Kondisinya nggak terlalu baik." Dokter menghela napas sebelum melajukan ucapannya, "Kalau terus begini, anak di dalam perutnya kemungkinan besar nggak akan selamat!"Benar-benar belum pernah melihat ibu hamil yang terjatuh, mengalami kecelakaan mobil, dan berakhir di ruah sakit setiap tiga hari.Ditambah lagi, usia kehamilan belum sampai tiga bulan. Jika terus seperti ini, cepat atau lambat akan terjadi sesuatu.Henry melirik wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit, mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Aku akan memperhatikannya."Dokter hanya menggelengkan kepala dan pergi.Seorang

    Last Updated : 2024-11-24
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 108

    Henry mengambil dokumen itu dengan wajah masam, membacanya dengan cepat, lalu tersenyum dingin dan berkata, "Nyonya Jirgan sungguh nggak tahu malu, nggak hanya menginginkan saham Grup Eskaria, tapi juga menginginkan rumah di Ruellia! Kupikir orang keras kepala sepertimu akan langsung bercerai tanpa meminta apa pun!"Miana mengusap lehernya, mendongak, menatap mata Henry dan berkata, "Aku seorang pengacara. Ketika bercerai, aku tentu harus melindungi hak-hakku! Lagi pula, dalam pernikahan ini, kamulah yang bersalah, jadi tuntutanku itu nggak berlebihan!"Dia tidak tahu apa yang dikatakan Celine kepada Henry, tetapi dia tahu Henry pasti akan marah setelah mendengarnya.Oleh karena itu, setelah Celine menutup telepon, dia segera menyusun surat perceraian tersebut. Dia sengaja ingin mengalihkan amarah Henry, menghindari membahas Giyan.Apa yang dia lakukan itu sangat berisiko.Namun, metode itu kelihatannya berguna."aku yang bersalah? Apa yang sudah kulakukan?" Henry menatap Miana dengan

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 222

    "Ada yang menghentikanku. Aku nggak bisa mengikuti mereka lagi!"Ekspresi Yosef berubah menjadi serius. "Siapa?""Keluarga Ingra."Yosef menguatkan cengkeramannya hingga ujung pena di tangannya menusuk jemarinya, menyebabkan rasa sakit yang hebat.Setelah beberapa saat, dia menenangkan pikirannya dan berkata suara dingin, "Kalau begitu lupakan saja! Bagaimana dengan hal yang aku minta untuk diselidiki? Sudah ada hasilnya?""Dua puluh delapan tahun yang lalu, ayahmu memang pergi ke Desa Kanis. Kemudian, desa itu dibeli oleh Grup Lucario untuk dikembangkan menjadi sanggraloka. Untuk mengetahui apakah orang itu adalah anak ayahmu, kita harus mengambil rambut keduanya dan melakukan tes DNA.""Kamu lanjutkan penyelidikannya. Masalah tes DNA, aku akan cari caranya." Yosef menutup telepon, ekspresinya sangat tidak menyenangkan.Pada saat ini, pintu kantor didorong terbuka."Yosef, aku memintamu untuk menyingkirkan anak haram itu, kenapa kamu belum bertindak juga!"Begitu suara itu masuk ke te

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 221

    "Sher, apa kamu menyadari mobil di belakang kita sedang mengikuti kita?" tanya Miana dengan berbisik.Miana sedikit khawatir terjadi sesuatu karena dia memiliki kenangan buruk di jalan layang."Kamu pegangan, aku akan tambah kecepatan," ujar Sherry setelah melihat mobil itu melalui kaca spionnya.Dia melambat, begitu pula mobil itu.Dia berbelok, begitu pula mobil itu.Mobil itu seakan mengulangi jalan yang telah dia lalui.Sekarang, Miana dan Sherry sudah yakin bahwa mobil itu memang sedang mengikuti mereka."Mia, tolong ambilkan ponselku di tas, aku akan menelepon dia!" Sherry berusaha tetap tenang, tetapi suaranya yang bergetar menunjukkan kecemasannya."Kamu fokus nyetir dulu. Jangan pedulikan dia dulu," ujar Miana sambil membuka tas Sherry yang telah diambilnya. Setelah itu, dia mengeluarkan ponsel Sherry. Namun, belum sempat dia menghubungi orang yang dimaksud Sherry, sudah ada panggilan masuk. "Dari Pak Farel, mau diangkat?""Angkat!" Sherry segera memakai earphone bluetooth dan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 220

    "Mia, selamat ulang tahun!" Suara Eddy terdengar penuh semangat dan begitu gembira.Miana tercekat dan baru ingat hari ini adalah ulang tahunnya. Kemarin, Giyan bahkan mengajaknya keluar untuk memberinya bros sebagai hadiah ulang tahun, tetapi pada akhirnya bros itu dibuang oleh Henry ke tempat sampah."Kakek nggak hanya menyiapkan hadiah ulang tahun untukmu, tapi juga pesta ulang tahun. Kalau kamu punya waktu, datanglah lebih awal untuk menemani Kakek berbicara!" Eddy sudah beberapa hari tidak melihat Miana, sangat ingin bertemu dengannya.Seiring bertambahnya usia, orang tua ingin ditemani oleh anak dan cucu mereka agar tidak merasa begitu kesepian.Miana tersentuh dan matanya mulai berkaca-kaca. "Oke, terima kasih, Kek!"Di keluarga Jirgan, hanya Kakek yang paling baik padanya.Karena itulah dia sama sekali tidak bisa menolak."Baiklah, sudah nggak pagi lagi, berangkatlah bekerja! Kakek nggak ingin mengganggu waktumu yang berharga," ujar Eddy, lalu menutup telepon.Dia benar-benar m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 219

    Padahal dia tidak melakukan apa pun, tetapi tetap saja dituduh seperti itu.Walaupun ....Ini bukan pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini.Dia tetap saja masih merasa sakit hati."Aku sudah bilang, aku hanya percaya apa yang kulihat dengan mata kepala sendiri! Pergi merawat Janice, jangan membuatku mengulanginya lagi!" Ekspresi Henry makin dingin, begitu pula dengan nada bicaranya. "Selain itu, aku masih belum menyelesaikan masalah tren tagar semalam denganmu!"Miana terkejut. "Apa maksudmu?"'Dia mengira aku yang melakukan itu?'"Masalah ini hanya kita berdua yang tahu, kenapa bisa masuk tren tagar! Miana, jangan sok pintar di depanku! Atau kamu akan menanggung akibatnya!" Henry sangat yakin bahwa Miana menyewa provokator untuk membuat berita itu masuk tren tagar, untuk memaksanya mengakui hubungan mereka sebagai suami istri!Seperti tiga tahun lalu, menggunakan cara yang sama untuk memaksanya menikahi dia.Dia sangat tidak suka dengan kelicikan Miana ini.Miana menarik napas,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 218

    "Sudahlah, jangan bicara lagi, aku akan membawamu ke UGD!" ujar Henry dengan suara lembut. Saat melihat Miana masih berdiri di sana, raut wajahnya menjadi dingin dan berkata dengan ketus, "Tunggu di luar, jangan coba-coba menghindari tanggung jawabmu!"Ketika Miana mendengar kata "anak kita," hatinya ternyata masih terasa sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, menenangkan emosinya dan berkata, "Henry, bukan aku yang mendorongnya! Ada kamera CCTV di sini, kamu bisa mengeceknya!""Nggak perlu itu, aku percaya dengan apa yang kulihat sendiri! Miana, kalau terjadi sesuatu pada bayi di perutnya, aku akan membuatmu mati bersamanya!" bentak Henry sambil menatap tajam Miana.Miana menarik napas panjang, bibirnya bergerak-gerak, tetapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa.Jika terjadi sesuatu pada bayi di perut Janice, dia juga akan merasa bersalah.Bagaimanapun, perkataannya yang telah memprovokasi Janice hingga terjatuh.Dokter dengan cepat datang. Setelah melihat pintu UGD tertutup, Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 217

    Miana tertawa dan terlihat senyuman melengkung di sekitar matanya. "Dia mencintaimu tapi nggak menikahimu, malah membuatmu menjadi pelakor, benar-benar pria berengsek!"Dulu, dia akan bersedih cukup lama ketika Janice mengatakan hal seperti itu di depannya.Kini, dia hanya menganggap Henry sebagai mitra kerja, bukan kekasih seumur hidup. Bisakah dia menuntut seorang mitra kerja untuk setia dan berkomitmen hanya padanya?Tentu saja tidak!Oleh karena itu, dia tidak merasakan apa-apa setelah mendengar Janice mengatakan itu."Kalau bukan kamu nggak tahu malu masuk ke ranjangnya, Henry nggak akan menikahimu!" Tiga tahun lalu, saat dia mendengar Henry akan menikahi Miana, hatinya seperti ditusuk ribuan panah. Bahkan, sekarang masih terasa sakit ketika mengingatnya kembali.Dia berpikir bahwa Henry akan menunggu dan setia padanya seumur hidup.Dia tidak menyangka, tanpa persiapan sedikit pun dia mendapatkan kabar pernikahan Henry.Makanya, dia membenci Miana selama tiga tahun!Berkali-kali i

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 216

    Seketika, pipi Miana terasa panas. Dia mengangkat kepalanya, menatap mata Janice yang penuh dengan kemarahan. Kemudian, dia berdiri sambil mengusap wajahnya.Tingginya lebih dari Janice, saat ini dia menatapnya dari atas, tersenyum dingin, "Hubungan suami istri antara aku dan Henry, apa urusanmu!""Dasar jalang! Nggak tahu malu!" seru Janice, lalu hendak menampar Miana lagi. Namun, pergelangan tangannya ditahan oleh Miana. Sorot mata Miana menjadi dingin, lalu dengan cepat membalas menampar wajah Janice. "Bisa-bisanya kamu mengumpatku jalang, sungguh nggak tahu malu! Janice, jangan lupa Henry masih suami sahku! Apakah kamu sekarang berhalusinasi karena sudah terlalu lama menjadi pelakor?"Biasanya, ketika dia melihat berita tentang Henry dan Janice masuk tren tagar, dia berusaha untuk tidak peduli dan tidak membiarkan dirinya menghabiskan energi, pikiran, dan emosinya sendiri.Bagaimanapun, dia harus menghargai hidupnya sendiri.Tidak layak menyia-nyiakan hidupnya untuk orang yang tida

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 215

    Miana membantu Henry turun dari mobil. Seluruh beban tubuh Henry bertumpu padanya.Ketika masuk ke dalam lift, Miana sudah berkeringat deras.Henry bersandar di dinding lift dan memandangnya.Wajah Miana terlihat begitu merah, seperti baru saja selesai berolahraga.Meskipun demikian, kecantikannya tetap terjaga, membuat suasana hati Henry sedikit lebih baik.Sampai di lantai atas, Henry masuk ke UGD.Sebenarnya ,,,,Dia perlu masuk ke sana.Namun, pihak rumah sakit takut terjadi sesuatu pada Henry.Setelah pintu ruang gawat darurat tertutup, Miana duduk di kursi dan menghela napas panjang.Sepanjang jalan menuju UGD, Henry seperti tidak punya tulang, bersandar padanya dan hampir membuatnya kelelahan.Tepat ketika Miana ingin istirahat sebentar, ponselnya berdering. Dia pun mengeluarkan ponselnya, mendapati panggilan dari Sherry. Dia segera teringat bahwa hari ini dia tidak jadi menginap di rumah sakit, lalu segera mengangkatnya, "Sher, dengarkan aku ....""Mia, kamu memukul Henry sampa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 214

    "Henry, kamu turun dulu, aku akan parkir mobilnya." Miana berusaha membuat suaranya terdengar alami.Henry mengangkat alisnya dan bertanya, "Kamu yang memukulku, nggak mau bertanggung jawab?"'Dia jelas-jelas nggak ingin menemaniku.''Ingin melarikan diri.''Nggak semudah itu!'"Mana ada!" Miana membantah dengan keras.Dia hanya merasa canggung.Bukan tidak mau bertanggung jawab!"Kalau begitu, aku ikut kamu parkir mobil dulu!" ujar Henry dengan tenang, dia tidak peduli dengan orang-orang yang sedang menunggunya di luar.Miana menggigit bibirnya dan membujuk lagi, "Cepat turunlah, darahmu sudah keluar begitu banyak."'Pria ini benar-benar manja!''Kenapa harus aku temani?'"Miana, jujur saja, kamu nggak mau bertanggung jawab padaku, 'kan?" Makin dilihat ekspresi Miana, dia makin yakin Miana ingin melarikan diri.Dia tentu saja tidak akan membiarkan Miana kabur!"Sudah, jangan bicara lagi, turun mobil sekarang!" Miana mematikan mesin, membuka pintu dan turun dari mobil.Miana berpikir,

DMCA.com Protection Status