Share

Dasar Penipu

Penulis: Candramaya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-28 17:03:57

“Lain kali buatlah hal yang wajar untuk membawaku pergi!” Olivia kembali berkata. Dengan nada kesal pada pria yang ada di sampingnya.

“Apa terasa sakit?” tanya orang yang baru saja menarik masuk Olivia ke dalam mobilnya. 

“Tidak.” 

“Menangislah! Jika kamu ingin menangis,” sambung orang itu. Sembari menyentuh pipi Olivia yang memerah. 

“Tuan Nolan, tidak perlu mencemaskan aku.” 

Olivia berkata lalu menepis tangan pria itu yang menyentuh pipinya. Dia memang masih merasakan panas di pipinya tetapi rasa sakitnya tidak terasa karena kekecewaannya terhadap sang ayah.

“Ian, kita pergi dari sini!” perintah Nolan pada sang asisten.

Mobil pun melaju meninggalkan perusahaan. Olivia masih merasa kesal dengan yang dilakukan oleh Nolan. 

“Mengapa kamu ada di perusahaan ayahku? Apa kamu menyimpan pelacak di tubuhku?!” tanya Olivia. Dia penasaran bagaimana pria itu bisa tahu posisinya saat ini. 

“Temani aku ke pesta malam ini.”

“Dalam perjanjian tidak ada kewajiban bagiku untuk menerima perintahmu seperti ini,” ujar Olivia. 

“Apa tamparan ayahmu itu sudah membuatmu amnesia?” tanya Nolan dengan dingin. 

“Kamu ....” 

“Sebaiknya kamu baca kembali surat perjanjian kita!” sela Nolan. 

Olivia terdiam sejenak. Dia mengingat kembali poin-poin yang sudah disetujui olehnya. Dia menghela napas panjang setelah dia mengingat semuanya dan kali ini dia tidak bisa menolaknya. 

“Baiklah. Aku akan berperan sebagai wanitamu,” ujar Olivia. 

  ***

Olivia sudah bersiap dengan gaun berwarna merah menyala. Riasannya pun tidak terlalu tebal. Namun, dia terlihat sangat cantik dan anggun. 

Nolan terpaku saat melihat kecantikan yang terpancar dari Olivia. Akan tetapi, dia dengan cepat bisa mengubah raut wajahnya menjadi datar lagi. 

“Ayo kita pergi. Aku yakin kamu akan menyukainya,” ucap Nolan sembari berjalan terlebih dahulu ke arah mobilnya. 

“Dasar pria dingin. Jalannya begitu cepat,” ucap Olivia. Sembari berusaha mengejar langkah Nolan dengan sepatu tinggi yang dipakainya.

Beberapa saat kemudian, Olivia tiba di sebuah rumah besar. Dia mengenali rumah itu. Sebab dia pernah masuk ke rumah itu bersama sahabatnya. 

Dia juga melihat beberapa tamu undangan yang hadir. Mereka semua adalah para pengusaha sukses di kota ini. Pikirkannya melayang dan berpikir apakah ayahnya juga akan ada di dalam pesta malam ini.

“Saatnya beraksi, Olivia Sander,” ucap Nolan. Sembari mengulurkan tangannya. 

Olivia terdiam sejenak lalu tersenyum simpul. Dia menerima uluran tangan Nolan dan mereka pun berjalan masuk ke dalam. Matanya berkeliling untuk mencari seseorang. Akan tetapi, dia tidak bisa menemukannya. 

Dia mulai merasa canggung karena banyak orang yang menatap ke arahnya. Serta dia merasakan ada seseorang yang menatapnya dengan tajam, sehingga membuatnya merasa diawasi.

“Berikan senyumanmu. Dia sedang memperhatikanmu,” bisik Nolan. 

Olivia langsung mengeluarkan senyumannya karena dia melihat Miranda yang sedang menatapnya tajam.

Dia pun mulai memperlihatkan kepada ibu tirinya jika saat ini dirinya tengah dekat dengan Nolan. Dia tersenyum penuh kemenangan saat melihat rasa kesal dari raut wajahnya. 

“Ayah ....” 

“Ikut denganku!” sambung sang ayah. Yang terlihat tidak suka dengan pria yang ada di samping putrinya. 

Olivia melihat anggukkan kepala Nolan. Seraya mengizinkannya untuk pergi dengan ayahnya. Dia pun pergi bersama sang ayah.

“Mengapa kamu datang dengannya? Apa kamu mengenalnya?” tanya sang ayah. Dengan nada menginterogasi. 

“Aku sudah mengenalnya.” 

“Jauhi dia! Dia pria yang akan membuatmu menderita!” perintah sang ayah.

Olivia tersenyum simpul lalu berkata, “Tidak masalah. Lagi pula aku sudah terbiasa kecewa oleh ayahku sendiri.” 

“Kamu ....”

“Ayah, ingat di sini adalah pesta. Jika ingin menamparku jangan di sini,” sela Olivia. Yang mengingatkan sang ayah. 

Sang ayah mengepalkan tangannya. Dia menahan rasa marah di dalam hatinya. Dia pun langsung memberikan senyum hangatnya saat seorang rekan bisnis menghampirinya. 

Olivia mengambil segelas minuman yang ada di atas nampan pelayan yang melewatinya. Sekarang matanya tertuju ke arah Miranda yang mendekat ke arahnya. 

“Tinggalkan, Nolan!” perintah Miranda dengan tegas. 

“Apa alasannya?” 

“Dia tidak pantas untukmu!” jawab Miranda. 

“Lantas apakah hanya kamu yang patas untuknya?” timpal Olivia dengan nada menghina. 

“Kamu! Jangan memancingku! Kamu tahu aku bisa melakukan hal yang lebih buruk lagi, ‘kan?” 

Olivia tersenyum sekilas lalu berkata, “Kamu masih mencintai mantanmu itu ya.” 

Dia kembali tersenyum saat melihat raut wajah Miranda yang terkejut dengan apa yang barusan dikatakan olehnya. Dia mulai yakin jika wanita yang ada di depannya memang masih mencintai Nolan.  

“Sebaiknya kamu jaga saja suamimu. Dan aku akan menjaga mantanmu dengan penuh ...,” ucap Olivia tanpa melanjutkan kalimatnya. Sehingga membuat Miranda semakin kesal saja.

“Kamu akan menyesal karena sudah memancingku Olivia, sayang.” 

Miranda berkata sembari tersenyum kecut. Sorot matanya penuh dengan kebencian pada putri tirinya. Dia pun pergi meninggalkan Olivia karena tidak ingin kehilangan kontrol. Sehingga membuat malu dirinya sendiri.

“Yang akan menyesal adalah kamu. Ibu tiriku,” sambung Olivia. 

Dia pun berjalan menuju balkon. Dia merasa pengap di dalam ruangan itu. Sehingga perlu menghirup udara segar. 

Olivia berdiri di sana dan melihat ke arah luar. Taman yang begitu indah dengan lampu-lampu yang menyala saat malam hari. 

“Mau ke mana dia?” gumam Olivia. Sekilas saat dia melihat Nolan pergi ke suatu tempat.

Dia mengikuti pria itu, menelusuri lorong. Langkahnya terhenti tatkala mendengar suara yang dikenalnya di dalam sebuah ruangan. 

Dia bisa melihat ke dalam ruangan itu karena pintunya tidak tertutup rapat. Betapa terkejutnya dia saat melihat siapa orang yang ada di dalam ruangan itu. Yang tidak lain adalah Nolan dan Miranda. 

“Nolan, tinggalkan Olivia dan kembalilah padaku. Setelah aku berhasil mengusai semua harta suamiku ... aku jamin kita akan bahagia,” ucap Miranda. Lalu dia kembali mengecup bibir Nolan.

Olivia mengepalkan tangannya sambil meremas gelas minuman. Perlahan air matanya meleleh. Dia ingin sekali mencabik-cabik Miranda sampai hancur. Namun, dia tidak menghampiri mereka begitu saja. 

“Dasar penipu!” gumam Olivia. Penuh dengan kemarahan. 

Dia pun pergi dari tempat itu. Dia hendak berjalan ke area parkiran. Tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang sambil menarik pinggangnya menuju ke ruangan kecil yang ada di dekatnya.

Bab terkait

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Kamu Masih Mencintainya

    Olivia berusaha melepaskan diri. Dia menyikut perut orang yang membekapnya. Terdengar erangan kesakitan dari orang itu. Dia pun berhasil melepaskan diri dan membalikkan tubuhnya. Rasa kesalnya semakin besar saat melihat pria yang ada di depannya. Dia pun langsung menyerang pria itu. Yang tidak lain adalah Nolan. “Dengarkan penjelasanku!” ucap Nolan. Sembari menangkis atau menghindari serangan Olivia. “Kamu penipu! Aku tidak ingin mendengar penjelasan busukmu itu!” “Wanita keras kepala!” timpal Nolan dengan nada kesal. Nolan pun akhirnya berhasil menangkap tangan kanan Olivia. Sekarang dia kembali memegang tangan kiri Olivia. Dia mendorong tubuh Olivia ke belakang. Hingga menempel ke tembok. “Diam. Aku ingin bicara!” ucap Nolan. Dengan nada sedikit menekan serta menepatkan kedua tangan Olivia ke atas dan menempel ke dinding. Olivia menatap dengan kesal pria yang ada di hadapannya. Dia sungguh bodoh karena percaya padanya. Serta mau bekerja sama untuk membalas dendam pada Miran

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Belum Merelakannya

    Olivia akhirnya memejamkan kedua matanya. Setelah dia merasakan kehangatan dan rasa aman yang diberikan oleh Nolan kepadanya. Sedangkan Nolan masih terbangun, hingga akhirnya lampu kamar menyala. Dia menatap wajah Olivia yang terlihat cantik saat tertidur dan tidak terlihat mengesalkan saat terbangun. “Kamu selalu membuatku kehilangan kesabaran,” ucap Nolan. Lalu dia turun dari atas ranjang secara perlahan. Nolan ke luar dari dalam kamarnya dan langsung menuju ke ruang kerjanya. Dia sudah ada di dalam ruang kerjanya dan melihat sang asisten yang sudah menunggunya. “Apa kamu sudah mengumpulkan apa yang aku inginkan?” tanya Nolan. Pada sang asisten. “Sudah. Semuanya ada di sini.” Nolan mengambil tablet yang diberikan oleh Ian kepadanya. Dia membuka sebuah data. Di mana semua itu adalah hal yang ada kaitannya dengan bisnis yang sedang dijalankan oleh Miranda. “Bagus. Sekarang lakukan semua rencananya,” Nola kembali berkata. Setelah dia membaca semua informasi. “Baiklah.” “

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Kamu Sama Sepertinya

    Olivia terpaku. Saat dia hampir saja tertabrak oleh sebuah mobil. Untung saja mobil itu membanting setir ke arah kanan. Sehingga dirinya bisa terhindar dari kecelakaan. “Apa kamu sudah tidak waras, hah?!” bentak Nolan. Sembari memegang tangan Olivia. Olivia masih tetap diam. Dia akhirnya terkulai lemas dan terduduk di atas trotoar. Dia juga melihat ke arah mobil yang tadi hendak menabraknya sekarang menabrak sebuah pohon besar. Kilas balik sebuah kecelakaan di masa lalu kembali muncul. Dalam kecelakaan itu yang mengakibatkan ibunya kritis di rumah sakit. Dia pun kembali teringat jika saat itu ayahnya lebih memilih bersama dengan Miranda. “Semuanya salahku. Maafkan aku ibu ....” Air mata Olivia keluar. Dia sudah tidak bisa membendungnya lagi. Rasa bersalah dan kesal campur aduk di dalam hatinya. Membuat dendamnya semakin besar kepada Miranda. Nolan terdiam. Dia melihat wanita yang keras kepala dan bisa menghadapi para pengawalnya. Terlihat seperti wanita biasanya yang lemah.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Jelaskan Padaku

    Olivia melihat ke arah sang ayah yang sudah ada di dekat Miranda. Dia tersenyum tipis saat melihat raut wajah ibu tirinya. “Jelaskan padaku, Miranda!” ucap Leon pada istrinya. Dengan nada sedikit menginterogasi. “Mengapa diam? Bukankah tadi begitu bersemangat ingin bicara dengan, Nolan?” sambung Olivia. Dengan nada memancing. Sekarang dia memiliki kesempatan untuk memberikan sedikit pelajaran pada ibu tirinya. Dia ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh ayahnya dengan wanita yang ada di depannya itu. “Aku ada bisnis dengannya,” jawab Miranda. “Bisnis? Apa kamu lupa saat ini ada di mana?” tanya Leon pada istrinya. “Aku tahu.” “Apa pantas kamu berbicara bisnis di tempat duka?” Leon kembali melayangkan pertanyaan pada istrinya. Olivia mendengarkan semua penjelasan Miranda. Menurutnya itu hanya sebuah pembelaan. Dia pun melirik ke arah Nolan untuk tahu bagaimana reaksinya. Namun, dia sama sekali tidak melihat raut wajah yang kesal atau terkejut. Masih tetap saja dingin dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Aku Tahu Rencanamu Ayah

    “Nolan, jawab aku!” Panggilan Nolan terputus. Dia pun langsung menarik kopernya ke luar dari dalam kamar. Sebuah mobil berhenti tepat di depan pintu masuk ke rumahnya. Dia mengenali mobil itu. Dia pun langsung masuk ke dalam mobil itu. “Angel, cepat pergi dari sini!” ucap Olivia pada sang sahabat. “Kita mau ke mana?” “Nolan, dalam masalah,” jawab Olivia. Sembari memasang sabuk pengamannya. Angel pun menjalankan mobilnya. Meski dia tidak tahu tujuannya saat ini. Di pertengahan jalan dia semakin bingung tujuannya. “Ke mana aku harus membawamu?” tanya Angel pada sahabatnya. “Sebentar.” Olivia menghubungi seseorang yang tidak lain adalah Ian. Dia mendapatkan nomor itu karena Nolan yang memberikannya. Dia mendengar suara dering nada sambung. Akan tetapi, Ian tidak mengangkat teleponnya. “Angel, berhenti!” perintah Olivia. Saat dia melihat Nolan dan Ian yang baru memasuki mobil. Angel pun langsung berhenti di pinggir jalan. Dia tidak paham mengapa sang sahabat memint

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Jangan Lakukan Ini Nolan

    Secara refleks Olivia menyikut perut pria itu. Dia pun membalikkan tubuhnya dan menatap pria itu. “Kamu ada di sini?” tanya Olivia. Sembari menatapnya dengan tajam. “Jangan begitu kejam padaku.” “Salahkan dirimu sendiri yang langsung memeluk aku dari belakang!” timpal Olivia. Dengan nada datar. “Kamu tidak berubah,” sambung pria itu. Sembari terkekeh. Olivia melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah waktunya untuk pergi menghadiri meeting kali ini. “Eiji, aku harus pergi. Nanti kita sambung lagi,” Olivia berkata. Lalu dia berjalan meninggalkan pria itu. “Tunggu, Olivia! Apakah nomor ponselmu masih sama seperti dulu?” teriak Eiji. “Masih.” Setelah mengatakan itu. Dia masuk ke dalam sebuah taksi. Dia pun mengatakan tujuannya pada sang sopir. Saat di perjalanan, dia mendapatkan pesan dari Eiji. Pria itu mengajaknya bertemu jika sudah menyelesaikan pekerjaannya. Akan tetapi, dia tidak membalas pesan pria itu karena dia sudah tiba di tempat tujuann

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Dia Wanitaku

    “Kamu selalu mengujiku, Olivia,” ujar Nolan. Lalu dia kembali mengecup bibirnya. Olivia berusaha untuk melepaskan kedua tangannya. Namun, tidak bisa karena Nolan mencengkeramnya dengan kuat. ‘Ada apa ini? Mengapa terasa berbeda?’ batin Olivia. Olivia membalas kecupan Nolan yang mendadak begitu lembut. Dia memejamkan kedua matanya dan menikmatinya. Seketika dia membuka kedua matanya. saat merasakan tangan Nolan yang menyelusup ke dalam pakaiannya. “Jangan,” ucap Olivia. Dengan nada lirih. Olivia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi, meski otaknya menolak. Akan tetapi, tubuhnya menginginkan hal yang lebih gila lagi. “Kamu menolak. Namun, tubuhmu tidak,” bisik Nolan. Lalu dia menggigit dengan lembut daun telinga Olivia dan melepaskan tangannya. Nolan menggendongnya. Dia pun menghempaskan tubuh Olivia ke atas ranjang. Olivia menatap Nolan. Hasrat di dalam dirinya semakin menggebu. Dia melihat Nolan yang melepaskan kemejanya lalu kembali mengecupnya. “Tidak. Jangan di s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Apakah Aku Bisa Percaya

    “Kamu ingin tahu?” tanya Nolan. Dengan sedikit nada menggoda. “Ada apa denganmu? Apa kamu sakit?” “Maksudmu?” Nolan kembali bertanya. Dia tidak paham dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh Olivia kepadanya. “Aku pikir kamu sakit karena bisa menggodaku seperti ini.” Olivia terus menatap Nolan yang sekarang raut wajahnya kembali dingin. Dia memegang tangan pria itu yang hendak meninggalkannya. “Katakan apa yang kamu lakukan dengan bisnis Miranda yang ada di Bali?” Olivia kembali bertanya. Pada Nolan yang tadi belum menjawab pertanyaannya. “Aku tidak melakukan apa-apa. Hanya sedikit saja sentuhan nakal yang dilakukan oleh, Ian.” “Apa aku harus kembali ke Indonesia? Untuk melihatnya?” tanya Olivia. Dia merasa jika yang dilakukan oleh Ian akan berdampak buruk bagi ibu tirinya. “Tidak perlu.” Nolan kembali mengatakan jika yang terjadi di Bali itu kecil dan tidak seberapa. Sehingga tidak perlu Olivia untuk kembali. Olivia mendengarkan semua yang dikatakan oleh Nolan. Pons

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05

Bab terbaru

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Inilah Hasilnya

    Olivia berdiri di balkon apartemennya. Dia hanya diam sembari melihat langit biru yang cerah. Wajahnya terpancar kesedihan dan rasa kesepian karena selama dua bulan ini dirinya tidak bertemu dengan Nolan. “Sampai kapan kamu akan terus berada di dalam apartemenmu ini?” tanya Adel yang baru saja berdiri di sampingnya. “Malam ini aku akan berada di apartemen ini. Setelah itu aku akan kembali ke rumahku.”“Apakah kamu masih belum mau menemui, Nolan?” “Dia sudah bahagia bersama dengan wanita itu.”“Kamu salah.”“Aku tidak salah.”Olivia melihat ke arah Adel dan wanita itu menggelengkan kepalanya. Dia tidak paham mengapa Adel masih saja membela Nolan yang sudah memutuskan untuk bersama dengan wanita itu bukannya menemuinya. “Olivia, malam itu dia memang menemui Miranda. Namun, setelah itu dia pergi dan langsung menuju ke Paris. Ada rekan bisnisnya yang mengalami penyerangan.”“Kalau itu aku tidak tahu. Ceritakan lagi padaku yang sebenarnya terjadi!” “Makannya kalau dia menghu

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Apa Harus Mengalah

    Sudah satu minggu Olivia belum mendapatkan kabar tentang Nolan. Rasa khawatir semakin bergelayut di dalam hatinya. Akan tetapi, dia selalu berusaha untuk bersikap tenang. Sebab dia yakin jika Nolan akan kembali ke sisinya. Di saat kepergian Nolan semua rencananya berjalan dengan lancar. Dia berhasil merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Dia juga berhasil membuat Miranda mundur beberapa langkah dari rencana yang sudah dibuat. “Apa kamu sudah puas, Olivia?! Kamu sudah mengambil semuanya. Sekarang biarkan aku bersama dengan ayah dari bayi yang aku kandung ini,” tanya Miranda dengan nada kesal. “Puas? Aku sama sekali tidak puas karena kamu sudah membuat hidupku hancur. Apakah kamu sempat berpikir yang kamu lakukan itu adalah hal buruk?” “Aku tidak peduli akan hal buruk atau baik. Karena aku hanya ingin memiliki apa yang seharusnya menjadi milik aku!” Olivia tersenyum kecut saat mendengar perkataan Miranda. Dia tidak habis pikir semua yang dimilikinya mengapa bisa seh

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Aku Percaya

    Olivia terkejut dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang ada di depannya. Akan tetapi, dia tidak bisa mempercayai semua perkataan yang diucapkan oleh wanita itu tentang Nolan. “Jangan asal bicara! Sebaiknya jangan mencari masalah di sini!” tukas Nolan. Yang kesal dengan apa yang dilakukan oleh wanita yang ada di depannya yang tidak lain adalah Miranda. “Jangan membuangku begitu saja Nolan! Kamu harus bertanggung jawab! Ini adalah bayimu dan aku tidak ingin bayi ini lahir tanpa seorang ayah.” Miranda terus saja mengatakan jika dirinya tengah hamil. Dia pun menunjukkan buktinya. Dia begitu percaya diri jika dirinya sedang hamil anak dari Nolan dan tidak lama lagi pria itu akan menjadi miliknya. Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang sudah dilakukan Nolan dengan semua bisnisnya. Olivia hanya diam mendengar semua perkataan yang dilayangkan oleh Miranda. Dia mengingat kembali kedekatan Nolan bersama Miranda selama satu tahun terakhir ini. Dan itu memungkinkan terjadinya hal i

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Buktikan Saja

    “Kamu akan tahu sebentar lagi,” Nolan menjawab pertanyaan yang barusan dilayangkan oleh Olivia kepadanya. Olivia pun kembali melihat ke arah Tom setelah mendengar jawaban Nolan. Dia melihat Tom yang juga menatap ke arah Nolan dengan tatapan penuh rasa kesal. Dan pria itu memutuskan sambungan teleponnya. “Mengapa kamu melakukan semua ini?!” tanya Tom dengan nada tinggi pada Nolan. “Sudah aku katakan bukan padamu. Jika aku tidak akan melepaskan siapa saja yang ada kaitannya dengan kecelakaan itu.” “Aku yang menyelamatkannya. Jika tidak ada aku maka dia akan mati.” “Sungguh? Kamu begitu yakin.” Olivia masih merasa bingung dengan perdebatan mereka berdua. Dia pun mulai berpikir apakah kecelakaan yang sedang mereka bicarakan adalah kecelakaan yang menimpanya satu tahun yang lalu di Bali. “Yang aku tahu jika kamu memang melakukan semua itu hanya ingin membuat Olivia berada di sisimu,” Nolan kembali berkata pada Tom. “Apa tujuannya melakukan semua ini?” Olivia akhirnya bertanya p

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Apa Kamu Mau

    Olivia masih mendengar pintu apartemennya diketuk. Dia akhirnya kembali melihat siapa orang yang ada di balik pintu. Dia melihat seseorang yang dikenalnya. Sehingga membuatnya bernapas lega. Lalu membuka pintu apartemennya. “Mengapa lama sekali membukanya?” tanya orang itu. Setelah Olvia membuka pintu apartemennya. “Aku pikir bukan kamu.” “Lantas siapa?” “Tadi ada yang mengetuk pintu tetapi sewaktu aku melihat di layar tidak ada siapa-siapa,” jelas Olivia. Sembari memutuskan sambungan teleponnya. Dia merasa sedikit tenang karena yang ada di hadapannya saat ini adalah Tom. Dia berpikir jika pria itu masih ada di luar negeri ternyata sudah ada di Jakarta. “Kapan kamu kembali? Mengapa kamu tidak mengatakan jika kamu sudah ada di Jakarta?” Olivia bertanya pada Tom. “Dua jam yang lalu. Dan aku langsung ke sini karena ada yang harus aku bicarakan denganmu.” Olivia melihat Tom berjalan menuju sofa. Dia pun mengikuti pria itu dan duduk tepat di hadapannya. Dia menunggu apa yang ingi

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Rencana Dijalankan Kembali

    Karyawan wanita itu menjerit karena terkejut dan itu membuat Angel yang ada di ruangannya ke luar. Dia langsung menuju suara jeritan itu dan akhirnya dia melihat seorang wanita yang sedang membungkukkan tubuhnya ke arah karyawannya. “Siapa kamu?” tanya Angel pada wanita yang terlihat sedang mengancam karyawannya. Olivia langsung mengubah posisi tubuhnya dan dia melihat ke arah Angel. Dia memberikan senyumannya dan mendekat ke arah wanita yang sudah membantunya selama ini dan bahkan sempat bermusuhan juga dengannya. “Olivia ...,” ucap Angel saat melihat wajah wanita yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. “Apa kamu juga akan takut melihat aku?” tanya Olivia pada Angel. Setelah dia ada di hadapannya. “Aku sama sekali tidak takut meski kamu adalah hantunya sekalipun,” timpal Angel. Karena dia memang sudah melihat Olivia saat bertemu dengan Nolan. “Baguslah kalau begitu.” Setelah mengatakan itu Olivia pun berjalan kembali dan melewati Angel. Dia mulai memperhatikan satu per

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Aku Bukan Hantu

    "Sayang, mengapa kamu begitu manis hari ini? Dan kamu memintanya duluan,” ucap Miranda. Dengan nada sedikit menggoda. Tanpa banyak bicara lagi. Nolan beranjak dan berjalan ke luar dari dalam ruangan. Begitu juga dengan Miranda yang berdiri dan menatap ke arah Olivia. “Kamu dengar barusan bukan? Jika dia menginginkan aku dan bukan kamu. Aku tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan kemarin di Bali bersama dengannya. Sebab kamu hanya wanita saat saja baginya.” Miranda pun berjalan ke luar setelah mengatakan itu. Dia tersenyum puas dan penuh kemenangan. Dia tidak mengira juga jika Nolan menginginkannya dan mengatakannya di depan wanita yang sangat mirip dengan putri tirinya. Olivia tersenyum miring. Dia pun melihat kepergian Miranda. Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang akan mereka berdua lakukan. Tidak begitu lama ada sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan singkat. “Untuk apa lagi dia mengirimkan aku pesan? Buka

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Apakah Ini Sulit

    “Terima kasih karena kamu sudah mengantarnya,” ucap Olivia pada karyawan wanita yang ada di depannya. “Nona, apakah ada yang perlu saya bantu?” Karyawan wanita itu bertanya pada nona yang ada di depannya. “Tidak ada. Kamu boleh kembali ke posisimu.” Olivia melihat karyawan wanita itu mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan ruangan. Lalu menutup pintu ruang kerjanya dengan rapat. Sekarang dia menatap orang yang ada di depannya yang juga sedang memandanginya. Dia sama sekali tidak bicara karena dia ingin orang itu yang lebih dahulu mengatakan maksud kedatangannya. “Mengapa? Mengapa kamu tidak begitu lemah?” tanya orang itu pada Olivia. “Lemah? Apakah aku selama ini kamu anggap seperti wanita lemah?” Olivia sedikit geram dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh orang yang ada di depannya. Padahal selama ini dirinya berusaha untuk menjadi wanita yang lebih kuat untuk menghadapi ibu tirinya. “Kalau begitu mengapa kamu memutuskan untuk menjauh dariku?” “Nolan Raymond, bukan

  • Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku   Ini Sulit Baginya

    Nolan menunggu jawaban dari pertanyaan yang baru saja dilayangkan olehnya pada Olivia. Dia tidak paham mengapa Olivia mengatakan jika kali ini adalah yang terakhir. Dia sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari Olivia. Dan wanita itu beranjak dari atas ranjang lalu berjalan menuju ke kamar mandi. “Sebenarnya apa yang akan dilakukan olehnya?” gumam Nolan. Sembari mengambil ponselnya yang ada di atas lantai. Dia melihat ke layar ponselnya dan melihat nama Miranda. Dia mengabaikan panggilan dari wanita itu. Sebab dia sudah merasa muak dengan Miranda yang tidak henti membuat masalah. Padahal dia sudah memberikan kesempatan pada wanita itu. Nolan mengabaikan panggilan telepon dari Miranda. Dia sedang tidak ingin bicara dengannya. Dia masih memikirkan apa yang barusan diucapkan oleh Olivia. Tidak berselang lama Olivia ke luar dari dalam kamar mandi. Dia masih melihat Nolan yang duduk di atas ranjang. Dia mengabaikan pria itu dan merapikan barang-barang miliknya karena dia akan kemb

DMCA.com Protection Status