Setelah semua mandi dan berdandan, mereka semua pun turun ke restoran hotel untuk sarapan bersama. Semua berada dalam mood yang bagus karena pagi mereka yang menyenangkan bersama pasangan masing-masing.
Menu sarapan pagi hotel itu disajikan secara prasmanan dan buffet standard hotel bintang 5.
"Pagi semua," sapa Leonard.
"Pagi, Pi!" sahut putera-putera dan menantunya kompak membuat Leonard tertawa kecil.
"Lee, habis sarapan apa mau langsung berangkat ke superblock?" tanya Leonard sambil menikmati menu sarapan paginya.
"Kurasa lebih baik berangkat jam 08.30, mobilnya pembagiannya seperti kemarin malam yang dari bandara ya. Ponselku aktif, kalau kalian membutuhkan sesuatu bisa hubungi aku," ujar Leeray.
Enrico Tanurie berkata, "Ini undangan acaranya yang resmi ke siapa saja, Lee?"
Leeray menjawab di sela-sela kegiatan sarapannya, "Kemarin sih ada undangan untuk gubernur Perth, kepala dinas pariwisata Perth, kepala kantor kepolisian Pert
Acara grand opening superblock diadakan di lantai 1 di atrium yang sangat luas. Sebuah panggung setinggi 2 meter ditempatkan di tengah atrium itu. Sound system sudah terpasang lengkap di panggung.Di atas panggung, Brandon Hailroy sedang melakukan check sound dengan menyanyikan lagunya yang berjudul 'Angel Eyes'. Ibu-ibu hamil, istri pria klan Indrajaya menyaksikan penampilan itu dengan mata berbinar terpesona dengan sang artis dan suaranya yang indah mendayu-dayu.Brandon Hailroy pun melambaikan tangan kanannya pada mereka sembari menyanyi.Setelah lagu itu usai, mereka pun naik ke lantai 6 dimana outlet barang-barang branded terkenal berkelas internasional berada."Wah, kurasa mal ini akan diserbu pengunjung di weekend dan hari libur, Deasy!" ujar Brandy dengan bersemangat ketika berada di dalam lift.Brandy membantu mendorong kursi roda Deasy menggantikan Leeray yang sibuk mengatur acara grabd opening di lantai 1. Sementara Laura men
Ketika ponselnya berbunyi, Leeray pun reflek mengecek ponselnya. Ternyata pesan WA dari istrinya. Dia pun membuka pesan itu dan agak syok. Deasy mengiriminya foto poster promosi D&G dimana dia memangku 2 model seksi dan satu foto yang nyaris disosor model yang dia peluk.Dia pun membalas pesan itu.["Apa Nyonya CEO cemburu?"]Tak lama kemudian pesan balasan masuk.["Sedikit. Kata Mike, kau mirip casanova. Rotfl. Rotfl. Aku harus menghukummu, tunggu saja nanti!"]Leeray mendengkus geli membaca balasan pesan istrinya, dia pun membalas.["Apapun hukumannya, slave Nyonya Deasy akan menurut. Jangan ngambek aja yang paling penting, oke, Sayangku?"]Balasan pesan masuk lagi dengan cepat.[Good boy, Leeray! Bye ... Heart. Heart.]Tiba-tiba kursi kosong di sebelahnya ditempati seseorang. Leeray pun menoleh untuk melihat siapa itu. Dan ... pipinya terkecup. Dia segera mundur."Angela ...?!"Wanita itu
Acara grand opening superblock masih baru dimulai. Para pengunjung mall pun baru mulai berdatangan, mereka tertarik untuk menonton penampilan artis-artis rising star yang diundang oleh Leeray untuk memeriahkan acara grand opening hari itu.Solois pria yang tadi tampil bernama Brandon Hailroy, dia akan menyanyikan 3 lagu untuk acara ini. Fans-nya sangat banyak dan membludak memenuhi atrium mall serta menonton dari lantai-lantai di atasnya karena atrium itu tampak dari atas, mall itu berbentuk huruf O yang square dengan bagian kosong di tengahnya."Aku tak menyangka pengunjung di hari pertama mall ini buka akan membludak seperti ini," ujar Leeray dengan antusias pada Deasy yang duduk di sebelahnya."Artisnya yang menjadi magnet utama pengunjung, Lee. Pilihanku benar, basic fans mereka sangat bagus. Kau mengundang 2 artis dan 1 grup band yang sangat populer, kurasa hingga malam crowd-nya akan tetap ada. Jam berapa rencananya acaranya akan berakhir?" balas Deasy den
"Aku pulang ke hotel dulu, ya Sayang!" pamit Deasy seraya memeluk dan mengecup bibir Leeray.Leeray meremas bulatan di belakang tubuh Deasy sembari menjawab, "Istirahat ya, Baby Girl. Aku akan kembali ke hotel langsung seusai acara ini. Love you ..."Deasy hanya terkekeh menanggapi keusilan tangan Leeray. "Okay. Bye!" sahutnya lalu berjalan kaki bersama Laura, Brandy, Elena, dan Anya Tanurie keluar dari atrium ke depan lobi menunggu mobil Alphard yang dikemudikan oleh Mark Bennet.Di dalam mobil, Laura bertanya pada Deasy, "Oya, kalau aku ingin ke pantai di Perth, yang bagus dimana, Deasy?""Oohh mungkin Kak Laura akan suka dengan Cottlesloe Beach itu agak mirip dengan Bondi Beach di NSW, berpasir putih dengan ombak yang sedang cenderung tenang. Pantainya bersih, Kak. Kapan rencananya mau pergi ke pantai?" balas Deasy, dia pun sudah lama tidak pergi kemanapun selama hamil. Leeray benar-benar memingitnya di rumah."Besok siang atau sore mungkin, kau
Siang ini, rombongan keluarga Indrajaya dari Indonesia akan beramai-ramai berwisata ke Pantai Cottesloe diantarkan oleh Mark Bennet dan Michael akan menyetir Lamborghini biru milik Leeray. Pagi tadi abangnya itu mengalah berangkat ke kantor naik Maserati Ghibli hitamnya.Saat ini sedang hari kerja dan bukan masa liburan jadi pantai itu relatif sepi. Laura dan James menggelar tikar dari rumah Leeray. Bibi Rina juga membawakan banyak bekal piknik untuk rombongan itu.Akhirnya, Leonard dan Bibi Rina bertemu kangen setelah hampir setahun koki kesayangan keluarganya itu dibawa ke Perth oleh Leeray. Dari dulu masakan Bibi Rina yang menjadi favorit keluarga Indrajaya.Leonard meminta Leeray mengajak Bibi Rina pulang ke Jakarta nanti ketika Michael dan Brandy mengadakan resepsi pernikahan. Pasalnya, Leonard ingin memamerkan masakan Bibi Rina ke papa mama mertuanya. Leeray pun mengiyakan permintaan papinya itu.Lagipula Leonard akan pulang pergi Jakarta-Perth hing
Deasy dan Leeray duduk bersisian di atas pasir di tepi pantai Cottlesloe. Leeray merangkul bahu Deasy sementara kepalanya bersandar di dada Leeray. Mereka memandangi ombak yang bergulung perlahan menuju ke arah mereka."Tumben sekali kau menyempatkan berganti baju santai, Lee?" ujar Deasy."Ya. Pasti kelihatan aneh bila aku piknik ke pantai dengan setelan jas kantor 'kan? Aku menyesuaikan diri saja, Sayang," jawab Leeray sambil membelai rambut Deasy."Itu langkah yang sangat bagus. Kau mulai berubah, tidak lagi sekaku papan. Hihihi ...," balas Deasy seraya terkikik.Leeray pun menjewer telinga Deasy yang mengolok-oloknya. "Bandel ini!" ucapnya."Sakit!" protes Deasy mencebik menatap Leeray.Dia pun berkata lagi, "Aku ingin menagih janjimu, Lee. Kau sudah membuatku kesal dengan poster D&G di superblock. Besok aku mau kamu dan adik-adikmu melakukan sesi pemotretan dengan Brook Newmann di Harper Mall. Kalian harus mempromosikan brand
Nicolas Carson dan Louisa Carson baru tiba di Perth tadi malam dari Yogyakarta. Mereka berdua memang belakangan harus bolak-balik Yogyakarta-Perth untuk memantau usaha baru mereka di mall milik Grup Harper.Sebenarnya mereka ingin meminta Deasy yang mengurusi usaha batik dan tekstil mereka di Perth. Namun, Deasy sedang hamil besar jadi mereka terpaksa mengurusinya berdua saja. Outlet itu penjualannya masih kurang bagus sejak dibuka beberapa bulan lalu.Pagi ini, sesuai rencana Deasy ketiga putera Leonard Indrajaya itu akan melakukan pemotretan di outlet keluarga Carson di Harper Mall. Sementara papi mereka pulang ke Jakarta sendirian dengan helikopter.Helikopter itu mendarat di lahan kosong di sebelah mansion house Leeray. Lahan kosong itu menyerupai padang rumput liar seperti agak mirip lapangan sepak bola luasnya. Leonard menyuruh Leeray menanyakan pada pemilik lahan itu berapa harga lahannya. Dia ingin membelikannya untuk Leeray. Lagipula dia akan menggunaka
Sehari setelah sesi pemotretan brand batik keluarga Carson, rombongan dari Indonesia itu pun kembali ke tanah air kecuali Elena yang memang harus tetap tinggal di Perth."Sampai jumpa, Kak Laura. Aku pasti akan merindukanmu. Kalau sudah pindah ke NSW kabari aku ya," ujar Deasy sembari memeluk erat kakak kandungnya itu.Laura menepuk-nepuk punggung adik satu-satunya itu. "Iya, Deasy. Pasti aku akan mengabarimu nanti. Take care ya, sudah hampir melahirkan jangan bandel, dengerin Leeray!" pesan Laura menatap Deasy dengan serius."James, kalau butuh bantuan untuk kepindahanmu nanti ke Aussie, bilang saja nanti Abang bantuin," kata Leeray seraya memeluk James sebentar."Oke, Bang. Aku punya teman di NSW, Philip, mantannya Laura dulu. Dia yang akan bantu pendaftaran kuliah S2-ku di sana, dia juga dosen dan ayahnya dekan fakultas kedokteran hewan di NSW University. Tenang aja, Bang. Jagain si Deasy aja yang udah mau brojol anaknya!" balas James sambil meny
Elena tinggal setengah tahun di rumah Leeray sebelum akhirnya kembali tinggal di Jakarta. Dia memiliki keterikatan yang sangat erat pada Leon secara batin, jadi sulit baginya untuk melepas Leon jauh darinya. Namun, di sisi lain Elena juga memikirkan Leo-nya yang tidak muda lagi dan masih harus bolak-balik Jakarta-Perth naik helikopter demi bisa bersama dengannya.Dalam pikiran Leon yang memang lebih dewasa dibanding bocah seumurnya, diapun memikirkan papinya sehingga meminta Elena untuk kembali ke Jakarta. Dia berjanji akan sekolah dengan rajin dan lulus secepat mungkin.Pada tahun kedua sekolahnya di Applecross Primary School, Leon mendapat tawaran akselerasi pendidikan sebanyak 2 tingkat. Jadi dia langsung naik ke kelas 6 primary school. Ketika Leeray dipanggil oleh kepala sekolah Mr. Thomas Banks dan diberitahu mengenai kabar ini, dia sangat senang sekaligus terkejut."Leon, apa kamu siap bila harus belajar lebih banyak dan lebih cepat dibanding murid yang la
Chef yang dipekerjakan oleh Leeray di resort itu sangat ahli memasak. Menu-menu yang dipesan oleh keluarga Indrajaya memang sengaja dipilih begitu variatif dan sulit. Namun, eksekusi setiap hidangannya terasa lezat dan tampilannya begitu menggugah selera. Tamu yang makan di restoran resort bisa dipastikan tidak akan kecewa."Masakannya enak sekali, Bang. Bolehlah diadu sama masakan Bibi Rina," puji Leon sambil mengambil desert."Aku setuju denganmu, Leon," sahut Midori yang masih mengunyah makanannya.Anak-anak itu sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi orang tuanya. Tahun ini mereka berusia 7 tahun menuju ke 8 tahun."Bang, apa ada live entertainment untuk pengunjung resort nantinya?" tanya Leon penasaran karena saat mereka di resort itu memang tidak ada hiburan selain keindahan alam.Pertanyaan yang mengejutkan dari Leon, memang dia belum mempersiapkannya mengenai live entertainment itu. Namun, sepertinya perlu dirancang konsepnya dengan se
Sepanjang sore itu, Leeray dan Deasy tidak keluar dari kamar yang mereka tempati di resort pulau pribadi milik mereka. Lengan Leeray tak ingin melepaskan dekapannya di tubuh Deasy seolah tidak dapat berpisah jauh dari istrinya.Setelah meminta berulang kali untuk melepaskannya, Deasy pun malah ketiduran di pelukan suaminya dan berhenti protes. Memang tidak ada yang bisa menandingi ego Mr. CEO. Sepertinya sepanjang pernikahan mereka, Deasy hampir selalu berkompromi bila berhadapan dengan Leeray. Suaminya itu terlalu persuasif bila menginginkan sesuatu.Leeray tidak mengantuk, dia memandangi wajah Deasy sambil membelai rambut panjang Deasy, wanita yang dia cintai dengan segenap jiwanya.Perlahan mata Deasy membuka, bulu matanya bergetar seperti sayap kupu-kupu. Dia pun menatap Leeray yang berhadapan dengannya."Apa kau tidak tidur, Lee? Sejak kapan kau memandangiku?" tanya Deasy jengah.Leeray pun tersenyum dan menjawab, "Aku tidak
Sepanjang sore mereka semua bermain-main di kolam renang dan menikmati snacks and beverages yang disediakan di pool bar oleh chef yang dipekerjakan di sana. Head manager resort itu memang ingin memberikan demo untuk service resort itu sesuai permintaan Leeray.Rencananya bila segalanya sudah siap, mereka akan melakukan launching resort pulau pribadi itu. Hanya saja memang mereka belum menemukan nama yang cocok untuk pulau pribadi itu.Leeray berbicara pada Deasy, "Baby Girl, apa kamu ada ide untuk nama pulau ini? Aku masih belum menemukan nama yang cocok hingga sekarang.""Mungkin kita harus memikirkannya lagi, Lee. Rasanya begitu sulit karena ada perasaan emosional di dalamnya dan nama yang terlalu biasa akan membuat kita kecewa nanti," jawab Deasy dengan bijak.Mereka berdua berendam di dalam kolam renang yang airnya hangat tertimpa sinar matahari siang tadi. Sementara ketiga bocah itu bermain bola di air bersama Leonard dan Elena."T
Setelah bocah-bocah itu pulang dari sekolah, rombongan keluarga Indrajaya bertolak ke pulau pribadi yang masih belum diberi nama itu dengan 2 helikopter. Leon ikut bersama papi maminya, sedangkan Midori dan Poseidon ikut bersama Leeray dan Deasy di helikopter lainnya.Mereka memang berencana untuk menginap semalam di resort yang sudah jadi di pulau pribadi itu, jadi mereka membawa koper berisi pakaian ganti.Perjalanan dengan helikopter memakan waktu sekitar 3 jam lebih sedikit dari helipad samping rumah Leeray ke pulau pribadi itu. Mereka pun sempat tertidur di perjalanan karena mengantuk dan bosan. Akhirnya, mereka pun berhasil mendarat di landasan pesawat yang dibangun di sisi barat pulau itu. Leeray sengaja membuat bandara kecil agar jet pribadi atau pesawat komersil yang tidak terlalu besar dapat mendarat di pulau itu untuk tujuan menarik customer berkantong tebal.Leonard membantu Elena dan Leon turun dari helikopter. Brian, pengawal pribadinya memba
Sore itu sekitar pukul 16.00 saat matahari sudah tidak terlalu terik, Deasy dan Leeray memakai baju berkuda mereka. Mereka sudah berjanji untuk mengajari anak-anak berkuda.Leonard dan Elena juga ikut berjalan kaki ke istal untuk melihat-lihat kuda koleksi Leeray. Awalnya hanya ada 2 ekor ketika Leeray membelikan kuda itu untuk ulang tahun Deasy 6 tahun lalu saat anak-anaknya masih bayi. Tetapi, kemudian Leeray memutuskan untuk melakukan breeding kuda Thoroughbred itu. Terkadang ada kolektor kuda ras bagus yang membeli keturunan kuda miliknya dengan harga fantastis.Leeray terkadang meminta James, adik nomor tiganya yang berprofesi sebagai dokter hewan untuk mengecek kesehatan kuda-kudanya sekaligus mengajak Jacob dan Joshua, putera kembarnya mengunjungi Midori dan Poseidon, sepupu mereka."Kudanya total ada berapa ekor, Lee?" tanya Leonard sembari merangkul pinggang Elena memasuki istal yang bagus dan bersih itu."Sekarang total ada 10 ekor kuda, Pi. Aku
Setelah mengurus keperluan administrasi pindah sekolah baru untuk Leon, Leeray menunggu Midori dan Poseidon pulang sekolah. Dia sengaja cuti kerja sehari untuk menyelesaikan berbagai hal terkait sekolah Leon. Dia menemani Leon berkeliling sekolah barunya, Applecross Primary School."Bang, apa tidak masalah hari ini Abang tidak masuk kantor?" tanya Leon sambil berjalan di sebelah Leeray mengelilingi sekolah barunya yang sangat luas.Leeray menoleh ke arah Leon yang lebih pendek darinya. "Nggakpapa, sehari saja. Abang nggak ada janji di kantor kok hari ini," jawabnya sembari tersenyum tipis. Mereka berdua lebih mirip seperti ayah dan anak dibanding seperti kakak beradik.Bel tanda usai pelajaran sekolah hari itu berbunyi nyaring. Para siswa Applecross Primary School berhamburan keluar dari ruang kelas mereka masing-masing.Midori dan Poseidon keluar dari ruang kelasnya dan melihat papi mereka berjalan di koridor sekolah bersama Leon."Pap
Seusai makan malam, anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena Midori dan Poseidon besok harus masuk sekolah. Leon pun lelah setelah melakukan perjalanan jauh Jakarta-Perth. Kamarnya ada di sudut berbeda satu kamar dengan Poseidon, dia sendiri yang memilih kamar itu. Di mansion house Leeray ada sekitar 10 kamar yang sebagian besar berukuran sedang yang cocok untuk anak-anak hingga remaja.Kamar yang dulu ditempati oleh Papi Leo dan Elena ketika mengandung Leon masih dirawat dalam kondisi kosong. Leeray memang menyediakannya kalau sewaktu-waktu papinya ingin berkunjung ke rumahnya.Sementara itu di Jakarta, papinya sedang berusaha keras mengalihkan pikiran Elena yang mengkuatirkan putera tunggalnya yang tadi pagi berangkat ke Perth. Leonard sadar betul bahwa Elena memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Leon.Tangan Leonard membelai pipi Elena sembari berkata, "El Sayang, jangan menguatirkan Leon lagi ya. Leeray sudah mengirimkan fot
Pukul 15.00 waktu Perth. Kedua anak kembar dan papi mami mereka sudah menunggu Leon di ruang tunggu gerbang kedatangan penumpang pesawat dari Indonesia.Bocah 7 tahun yang tampan itu menyeret sendiri kopernya yang tampak agak terlalu besar untuknya. Keluarga Leeray tertawa melihatnya.Dengan segera, Leeray membantu Leon membawakan kopernya. Mereka berpelukan sebentar. Sebenarnya status mereka kakak beradik hanya saja berbeda 36 tahun usia dan berbeda ibu."Penerbangannya lancar 'kan, Leon?" tanya Leeray."Lancar, Bang. Pilotnya bagus," jawab Leon."Leeoooonnn!" seru Midori seraya berlari menubruk tubuh Leon memeluknya erat.Leon pun menyeringai memeluk keponakan yang seusianya itu. Kemudian Poseidon juga memeluknya sekalipun tidak seheboh Midori."Welcome to Perth, Leon!" ucap Poseidon lalu mengacak-acak rambut Leon dengan iseng sambil menyengir bandel mirip kebiasaan maminya.Midori pun melepaskan pelukannya pada Leon. Kemudia