Beranda / Fantasi / Terjebak di Dunia Lain / 50. Ningsih kembali

Share

50. Ningsih kembali

Penulis: Kirana Quinn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-25 05:59:35

Nela hanya bisa menangis melepaskan kepergian kakaknya, dia tak bisa menahan Nathan untuk tinggal di rumah. Walau sebenarnya ada usaha ayahnya yang harus dilanjutkan Nathan, tapi karena Nathan mengatakan terikat kontrak dengan perusahaan, akhirnya dia hanya bisa merelakannya pergi.

"Paman, untuk semua penghasilan dari semua penjualan beras dicatat saja, aku akan memeriksa semua laporannya saat kembali nanti."

Giri mendapatkan tanggung jawab berat dari Nathan, akhirnya hanya mengangguk. Nathan memeluk erat Nela lalu segera pergi. Dia tak lagi berpamitan dengan Ningsih, karena sejak meinggalnya Aris, Ningsih kembali lagi ke rumah orang tuanya.

Tak ada yang tau jika Ningsih sedang merencanakan sesuatu, dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali lagi ke rumah itu sebagai nyonya besar.

Nela merasa sendiri, namun dia tak ingin larut dalam kesedihan. Kepergian ayahnya sebagai cambuk baginya untuk bisa mandiri tanpa tergantung pada orang lain.

Terhitung mulai hari ini Nela membuat atur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di Dunia Lain   51. Ulah Ningsih

    Kedua pasangan suami isteri ini tak sempat lagi mengabari Nela karena tak ingin mengganggu jam belajarnya. Keduanya harus kembali ke kampung halamannya di seberang pulau. Mereka teringat pertama kali bertemu dengan almarhum majikannya saat mereka mencari pekerjaan menjadi buruh tani di desa ini. Karena kebaikan Aris mereka bahkan ditawari tinggal di rumahnya.Kini mereka di usir secara halus. Untuk pulang kampung, mereka harus tiga kali naik angkot barulah sampai di kampung halamannya. Masih terbayang oleh mereka bagaimana pagi itu Ningsih datang bersama rentenir. Giri tak percaya jika almarhum majikannya berhutang pada rentenir. Namun karena mereka menunjukkan buktinya, Giri terpaksa hanya bisa terdiam. Saat mereka membawa mobil dan truknya dia tak bisa berbuat apa-apa."Sekarang aku minta kalian pergi dari rumah ini, karena aku tak sanggup membayar kalian lagi," ucap Ningsih saat itu."Nyonya tak perlu membayar kami, tapi izinkan kami tinggal di rumah ini menyelesaikan tugas yang di

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Terjebak di Dunia Lain   52. Ulah Ningsih 1

    Tindakan Ningsih pada Nela terlalu berlebihan, dia tak pernah memberi waktu pada Nela untuk istirahat sepulang sekolah. Ada-ada saja yang dia perintahkan untuk di kerjakan Nela. Dari menyiapkan sendal saja harus dilakukan Nela. Sendalnya harus bersih, tak boleh ada debu menempel sedikitpun. Jika ketahuan ada debunya maka sendal itu langsung melayang ke kepala Nela."Jangan pernah lakukan kesalahan lagi, apa kau mengerti ?" Ningsih menarik rambut Nela yang sedang berjongkok membersihkan sendal Ningsih, sehingga membuat Nela nyaris terjengkang ke belakang."Iya bu," Nela masih tetap sabar menghadapi semua perlakukan ibunya."Ibu akan ke kota, saat ibu pulang, rumah ini harus sudah bersih. Pakaian kotor harus sudah di cuci."Nela tak menyahut, dipandanginya Ningsih yang sudah pergi begitu saja, melajukan motornya tanpa menengok lagi ke belakang. Sebisa mungkin Nela membagi waktunya, ujian semester sudah di depan mata. Tidak biasanya Nela mengantuk di kelas, kali ini dia benar-benar tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Terjebak di Dunia Lain   53. Kecurigaan Linda

    Sesuai janjinya, pagi itu Linda menjemput Nela di rumahnya. Linda hanya membunyikan klakson dan nampklah Nela yang berjalan tertatih-tatih dengan seragam sekolahnya."Apa yang terjadi?" tanya Linda."Aku tak sengaja menjatuhkan gelas, dan pecahannya mengenai tumitku." Nela terpaksa berbohong, pagi itu setelah membersihkan rumah, Nela bersiap-siap mandi. Setelah mandi terdengarlah teriakan Ningsih, tanpa pikir panjang Nela membuka pintu kamarnya dan berlari menemui ibunya. Dan ahhh....Nela meringis kesakitan, entah siapa yang menaruh pecahan kaca di depan pintu kamarnya, tumitnya berdarah."Kalau begitu kita mampir di puskesmas untuk mengobati lukamu agar tidak infeksi.""Tidak perlu, aku melihat tanaman obat di halaman sekolah. Aku akan mengobati lukaku dengan tanaman itu, ayo kita pergi.""Sepanjang yang kutahu, tanaman obat itu tidak ada deh, yang ada itu tanaman bunga" gumam Linda.Saat menjalankan motornya, dia sempat melihat Ningsih yang mengintip mereka dari celah jendela. Lin

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • Terjebak di Dunia Lain   54. Rencana gagal

    Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00, perut Nela mulai melilit. Dia merasa sangat lapar, tapi ibunya melarangnya makan. Untuk menahan rasa lapar, Nela keluar dari kamarnya menuju dapur."Apa yang kau lakukan ! Bukankan ibu sudah katakan hari ini kau tak boleh makan ?" Bentak Ningsih.Nela yang sedang memegang gelas terkejut. Nyaris saja gelas itu meluncur dari tangannya, untung saja dia menggenggamnya dengan erat."Aku hanya mengambil air minum bu.""Ya sudah, ingat hukumanmu."Untunglah Ningsih hanya melarangnya makan, andai minumpun di larang maka Nela terpaksa minum air kran.Nela minum air yang banyak untuk mengganjal perutnya, Ningsih hanya mencibir melihatnya dan masuk ke dalam kamar. Nela membawa segelas air ke kamarnya, nantinya dia akan lapar kembali saat dia buang air kecil.Tok...tok...!!Nela mendengar seseorang mengetuk jendela kamarnya. Jendela kamarnya terbuat dari kaca dan terpasang terali besi. Karena tertutup gorden, dia tak tahu siapa yang mengetuk. Nela menggeser go

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • Terjebak di Dunia Lain   55. Merangkai Peristiwa

    Diam-diam Ningsih bangun lebih awal pagi ini, dia ingin menyaksikan rencananya bersama dua berandalan itu berhasil atau tidak. Setelah melihat penampilannya di cermin dia tersenyum, penampilannya sedikit meyakinkan bafu bangun tidur, ia keluar dari kamarnya.Ningsih terperanjat ketika melihat Nela sedang membersihkan rumah seperti biasa, tak ada yang kurang dari dirinya seperti apa yang dia harapkan. Ningsih merasa heran, dia berjalan ke depan rumah ingin memastikan semalam dua berandal itu sempat masuk rumah atau tidak.Wanita berhati busuk ini membuka pintu, ada tanda goresan di lubang kuncinya. Jika mereka berhasil masuk, lalu kenapa Nela masih berjalan normal ?Ningsih sangat marah, dia akan membuat perhitungan dengan kedua berandal itu. Dia akan minta kembali uang yang sudah di berikan kepada mereka berdua.Karena dilarang memasak oleh ibunya, Nela bersiap-siap ke sekolah. Cukup minum air putih saja sudah bisa mengganjal perutnya yang terbiasa sarapan pagi selama ini. Dengan paka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • Terjebak di Dunia Lain   56. Sang Penyelamat

    Karena perut yang lapar membuat Nela tak bisa tidur malam ini. Dia bagaikan orang asing di rumahnya sendiri, Nela berjalan perlahan menuju ke dapur. Kulkas nampak kosong, sehari saja tak makan membuat Nela kepayahan. Bagaimana jika hal ini berlansung terus, bisa-bisa dia mati kelaparan. Terpaksa Nela hanya bisa bertahan dengan air minum. Benarkah ayahnya punya hutang yang banyak ? Seberapa besar hutang ayahnya sampai semua aset harus di sita ? Kata ibunya perlu menghemat, terus setiap hari ibunya pergi ke penggilingan padi mana hasilnya ?Nela tidak tahu jika Ningsih menjual semua aset ayahnya dan membeli sebuah rumah di kota. Gaya ibunya sekarang bagaikan seorang konglomerat.Karena tak menemukan apapun di dapur, akhirnya Nela kembali ke dalam kamar untuk melanjutkan tidurnya. Dia berharap besok pagi ada malaikat yang datang menolongnya.Pagi ini ponselnya berdering, mata Nela terlalu berat untuk sekedar melihat siapa yang telah membangunkannya di pagi buta. Nela tersentak kaget buk

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • Terjebak di Dunia Lain   57. Nathan Dilarang Pulang

    Yang disukai Nathan tinggal di dunia lain ini karena dia bisa melihat terus permaisuri yang sangat mirip dengan ibunya. Pertama kali dia datang ke dunia ini dalam pelarian dari ibu tirinya, dia tinggal setahun lamanya. Setelah itu dia datang dan pergi sesuka hatinya, sampai akhirnya dia di tugaskan bersama Putera Mahkota menyelidiki kematian puteri Kalina.Nathan pertama kali mengenal Dewi dalam pelariannya, berusia yang sama, Dewi memiliki wajah yang cantik jelita. Dari Dewi dia mengenal Raja yang ternyata adalah kakeknya. Dewi pula yang mengajarinya berbagai hal selain Putera Mahkota dan Lady Sina. Sejak itu keduanya selalu berhubungan dan beberapa kali bertemu dan pergi menemui Raja bersama-sama. Tapi sayangnya, Nathan tak sekalipun tertarik atau jatuh cinta padanya."Paduka mau menjodohkanmu dengan Dewi" ucap Putera Mahkota saat keduanya sedang berlatih bela diri."Maaf, aku sudah menolaknya, dan baginda sudah berjanji untuk tidak memaksaku, jika aku menikah nanti maka yang kupili

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • Terjebak di Dunia Lain   58. Di Guyur Hujan

    Nathan terbangun dengan suara gedoran di pintu. Dilihatnya jam, pukul 08.00. Dia bangun kesiangan. Dengan sempoyongan ia beranjak ke pintu. Dewi, berdiri di sana dengan tersenyum manis."Kau kesiangan, tampaknya semalam tidurmu tak nyenyak.""Kau benar, semalam aku terus memimirkan adikku, aku mencoba bermeditasi menerobos ke dunia manusia tapi semuanya gelap.""Hehehe, makanya itu aku di suruh Lady Sina untuk menjemputmu. Masih banyak hal yang perlu kau pelajari, selama ini yang kau ketahui hanya dasarnya saja. Kurasa, kalau seminggu kau tekun mempelajarinya maka ilmumu akan semakin kuat. Ayo buruan, di tunggu Lady Sina.""Aku akan menyusulmu nanti, aku hanya perlu mandi sebentar saja.""Aku akan menunggumu, Lady Sina memintaku membawamu bersamaku.""Jika begitu tunggulah, aku tak akan lama." Setelah berkata seperti itu Nathan menghilang dalam sekejap. Dewi hanya tersenyum. Cucu Raja yang satu ini terlalu bersemangat, dia mulai jatuh cinta.Setelah mandi, Nathan mengenakan celana je

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29

Bab terbaru

  • Terjebak di Dunia Lain   227. Kelahiran bayi (END)

    Abilon sedang duduk berbincang dengan Nathan di teras rumah, tak lain yang mereka bicarakan pastilah Nela dan ibu mertuanya."Kapan lagi ibu mertua Nela menjalani terapi, kalau menurutku sih bawa saja ibunya itu ke rumah sakit jiwa biar dia tahu rasa!" ucap Abilon."Hahahaha...kau ada-ada saja, oh ya Dewi kapan kembali ke kerajaan, kita sebentar lagi akan masuk kuliah, jika kelak setelah wisuda apakah kau akan melanjutkan terus untuk menggapai profesi dokterku?" tanya Nathan.'Sepertinya tidak lagi, aku sudah cukup tau banyak hal tentang medis dari kampus, mungkin setelah wisuda aku akan kembali ke kerajaan Goro, mengingat ayahanda sudah sangat tua jadi aku harus sudah bersiap-siap menggantikan posisinya sewaktu-waktu, dan Dewi besok sudah harus kembali ke kerajaan Goro," jawab Abilon.Sementara itu di rumah keluarga tuan Budi, ibu Astrid sudah bangun dari tidurnya, sesuai petunjuk ustad saat bangun ibu Astrid diminumkan air ruqyah dan setelah itu di mandikan di halam belakang rumah.

  • Terjebak di Dunia Lain   226. Memulai kehidupan baru

    Melati yang saat itu sedang duduk di pendopo bersama beberapa ustazah dikejutkan dengan mobil paman Badar yang berhenti tepat di depan pendopo. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi saat melihat paman Badar turun bersama Rendy dari mobil. Seketika wajah Melati menjadi pias, dadanya bergemuruh. Dia berusaha menyembunyikan kegelisahannya agar para ustazah yang lain tidak mengetahuinya."Assalamu alaikum!" ucap paman Badar dan Rendy bersamaan."Waalaikum salam!" jawab para ustazah bersamaan.Tak sengaja mata Rendy bertatapan dengan Melati, ada getaran aneh yang menjalar di dada kedua insan ini, namun Melati berusaha memalingkan wajahnya. Rendy semakin penasaran, wajah Melati terlihat bersinar dan sangat cantik. Dia terbayang wajah permaisuri yang berada di kerajaan Bilu, keningnya berkerut mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.Untunglah dalam situasi itu Kyai Lukman segera datang bersama isterinya."Selamat datang tuan Badar, ini siapa? Adiknya atau ponakan? Mari silakan masuk!

  • Terjebak di Dunia Lain   225. Rendy Bertaubat

    Proses Ruqyah berjalan dengan lancar, tak terdengar lagi teriakan ibu Astrid. Nampak ustad Thohir keluar dari kamar di susul tuan Budi dan Nauval."Untuk proses terapinya tidak hanya sekali, kita akan mencoba meruqyahnya besok, sekalian disiapkan beberapa media seperti daun Bidara dan beberapa obat herbal lainnya. Besok kita akan memandikan ibu Astrid dengan daun Bidara," kata ustad Thohir."Baiklah, kami akan menyiapkannya. Terima kasih!" kata tuan Budi dengan penuh rasa terima kasih.Sementara itu di sudut hutan nampak berjalan terseok-seok seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat lusuh. Tubuhnya lemas tak bertenaga, dia melihat ke kiri dan kanan berharap menemukan air untuk melepas dahaganya.Ustad Thohir setelah melakukan. proses ruqyah di antar oleh Nathan menuju ke desanya, mereka melewati jalan belakang, tak sengaja Nathan melihat sosok pria yang berjalan sempoyongan di balik pohon."Sepertinya ada orang yang membutuhkan pertolongan," kata Nathan sambil menepikan mobilnya

  • Terjebak di Dunia Lain   224. Badai telah berlalu

    Di kediaman tuan Budi nampak kesibukan yang cukup ramai, betapa tidak, semua keluarga datang berkumpul karena ibu Astrid mengalami kesurupan yang parah. Bahkan Zaskia juga terlihat di tengah banyaknya keluarga yang datang membesuk."Aku harus bicara dengan Zaskia!" kata Nauval."Untuk apa? Jangan menambah beban keluarga kita. Kurasa dia tidaklah penting, yang penting saat ini adalah ibumu!" cegah Nela."Setidaknya dia harus tau jika kondisi mama seperti ini karena ulahnya, aku akan memberi peringatan padanya untuk berhenti mengganggu kita, aku sangat muak melihatnya," Nauval tetap bersikukuh ingin mendekati Zaskia.Nela hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, menurutnya semua ini tak akan ada gunanya. Tapi karena melihat Nauval yang tetap ngotot akhirnya dia hanya mengangkat bahunya tanda pasrah.Nauval menghampiri Zaskia, wanita cantik itu sudah menyadari keberadaan Nauval yang mendekatinya. Hatinya berbunga-bunga, dia menunjukkan rasa simpatiknya pada Ibu Astrid yang tertidur pulas di

  • Terjebak di Dunia Lain   223. Eksekusi

    Di kerajaan Bilu masyarakat berbondong-bondong menyaksikan tertangkapnya tabib Jorgi yang saat itu juga di arak keliling kampung. Ada yang tak pernah tahu alasan penangkapan merasa iba saat melihat tabib Jorgi terkurung di dalam kerangkeng yang terbuat dari kayu jati yang sangat kuat. "Kasihan tabib itu ya? Apa salahnya dia? Bukankah dia yang telah menyelamatkan Raja dan nenek Kolona?" ucap salah seorang warga."Dia merencanakan pemberontakan!" kata salah seorang lagi."Oh benarkah? Aku tak percaya ini!" gumam seorang wanita muda. Dia sangat kasihan melihat wajah tabib Jorgi yang memar dan bengkak akibat di pukul oleh para pengawal kerajaan.Putri Balqis mendengar tertangkapnya tabib Jorgi merasa tidak tenang, dia bahkan mengurung dirinya di dalam kamar dan tak berani keluar."Akhirnya tabib itu tertangkap juga, apakah kau tak ingin melihatnya?" tanya Rendi yang melihat isterinya hanya berbaring saja di tempat tidur."Untuk apa? Biarkan Raja yang mengambil keputusan tepat untuk mengh

  • Terjebak di Dunia Lain   222. Ibu Astrid mengamuk

    Tak ada penyesalan sedikitpun di wajah Suhu, dia malah tersenyum mengejek saat melihat Nauval yang menatapnya dengan marah. "Kita apakan dukun ini?" tanya Nauval pada ayahnya."Papa ingin menyerahkannya pada polisi, tadi papa sudah mengirim pesan pada teman papa," jawab tuan Budi pelan.Dia tak gentar dengan gertakan Suhu yang hendak menyeret isterinya. Iya sudah memikirkannya dengan baik, makanya dia menghubungi temannya di kepolisian. Kalau memang istrinya tetap terseret ke ranah itu, dia harus menerimanya dengan legowo. Siapa tau dengan begitu istrinya akan sadar dengan apa yang telah di lakukannya.Nathan tak berkata apapun dia hanya memejamkan matanya mencoba menerka apa yang sedang di pikirkan oleh pria yang terikat di depannya ini. Suhu terlihat tenang-tenang saja, merasa dirinya tidak bersalah sama sekali.Tak lama kemudian, sebuah mobil polisi berhenti depan rumah. Dua orang petugas dengan berseragam lengkap mendatangi rumah tuan Budi. Setelah memberi salam keduanya masuk ke

  • Terjebak di Dunia Lain   221. Kemarahan tuan Budi

    Nathan dan Nela saling berpandangan, ada sedikit kelegaan di hati kedua kakak beradik itu, lalu seakan teringat sesuatu Nathan segera menarik tangan Nela masuk ke dalam.Nampak Nauval sedang duduk berjongkok di depan ibunya yang terus meringkuk gemetar, air yang di berikan Kyai Lukman hanya di taruhnya di atas meja. Di samping kanan Nauval nampak Suhu terikat dengan tak sadarkan diri.Nauval menghampiri Suhu dan berusaha menepuk-nepuk bahunya agar sadar. Nela menghampiri suaminya dengan membawa botol air yang terletak di meja."Kak, mengapa tak memberikan air ini pada mama. Kasihan mama sedang shock, kita perlu menghubungi dokter," ucap Nela lalu ikut duduk di samping suaminya.Nauval bukannya tak mendengar perkataan Nela tetapi di hatinya sangat menyesali tindakan ibunya. Nela begitu sangat perduli pada ibunya walau dia tahu ibunya bermaksud mencelakainya.Mobil berhenti di depan rumah, rupanya tuan Budi yang sejak tadi di hubungi Nauval telah tiba dari luar kota. Para maid segera be

  • Terjebak di Dunia Lain   220. Tabib Jorgi Tertangkap

    Di dalam rumah pertarungan terus berlanjut, Kyai Lukman merasa seakan ada yang membantunya, Nathan berhasil melumpuhkan Suhu. Seisi rumah menjadi berantakan, para maid bersembunyi di dapur, ada yang nyalinya cukup kuat berusaha mengintip dari balik pintu."Jika tuan Budi kembali melihat rumah bagaikan kapal pecah seperti ini kira-kira apa yang akan terjadi?" kata Maid Wati."Hush diam, ini bukan menjadi urusan kita. Kita hanya akan membantu membereskan rumah!" tegur Maid kepala pada bawahannya.Di sudut rumah nampak ibu Astrid meringkuk ketakutan, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini, entah apa yang akan dia sampaikan pada suaminya apalagi Nauval kini membencinya.Di dalam kamar Nauval tak sekalipun meninggalkan Nela, di elusnya kepala istrinya itu dengan lembut "Tenanglah! Tidak akan terjadi apapun padamu," hiburnya.Nela mendengar pertarungan di luar walau suaminya berusaha menutup telinganya dengan headset, Nela mendengar suara kakek Sutan dan beberapa suara pasukan yang men

  • Terjebak di Dunia Lain   219. Pertarungan Sengit

    "Hentikan!" teriakan Ibu Astrid dari ujung tangga cukup membuat Nauval dan Nathan terkejut."Apa-apaan ini ma, mereka membaca ayat-ayat suci, kok mama menyuruh berhenti, ada apa ini ma?" protes Nauval.Ibu Astrid terkejut dengan protes anaknya, dia yang tak berpikir panjang dengan teriakannya sendiri kelabakan menghadapi protes Nauval. Dia terdiam beberapa saat, Nauval ada benarnya, mengapa dia menghentikan bacaan ayat-ayat itu? Kyai Lukman tak terpengaruh dengan itu semua, dia tetap meneruskan bacaannya dan malah lebih di keraskan. Abilon dan Dewi tertawa melihat tingkah ibu Astrid."Pasti tabib Jorgi yang menyuruh ibu Astrid sehingga bertingkah konyol begitu!' ucap Abilon."Mereka sepertinya nya kepanasan, aku merasakan hawa panas dari ruang studio!" kata Dewi.Belum selesai obrolan mereka berdua tiba-tiba dari lantai dua terdengar teriakan yang menggema."Aku tak suka ini, hentikan!"Abilon dan Dewi waspada, begitupula Nathan, Kyai Lukman tak terpengaruh sama sekali, dia terus mela

DMCA.com Protection Status